Permasalahan pokok pada penelitian ini adalah siswa sulit menolak ajakan teman untuk membolos dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengurangi perilaku membolos siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan dalam dua siklus menggunakan model Kemmis dan Taggart. Setiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini terdiri dari 8 siswa kelas VIII, dengan pertimbangan subjek sulit menolak ajakan teman membolos yang mengakibatkan tingginya frekuensi perilaku membolos. Jenis tindakan yang dilakukan melalui pemberian layanan konseling kelompok behavioral dengan teknik penguatan positif. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga instrumen yaitu pedoman observasi, dokumentasi dan pedoman wawancara. Melalui pemberian layanan konseling kelompok behavioral dengan teknik penguatan positifyang dilaksanakan 2 siklus dan 6 tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan 1 minggu pratindakan frekuensi membolos kedelapan siswa sebanyak 78 kali, 1 minggu setelah pemberian layanan siklus I diberikan 3 tindakan frekuensi membolos berkurang menjadi 32 kali, pada siklus II diberikan 3 tindakan, frekuensi membolos berkurang menjadi 27 kali. Jadi konseling kelompok behavioral dengan teknik penguatan positif efektif mengurangi perilaku membolos siswa SMP Negeri 3 Palu.
Copyrights © 2017