Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah kemandirian belajar siswa setelah mengikuti konseling kelompok Cognitive Restructuring lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebelum mengikuti konseling kelompok Cognitive Restructuring. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan keefektivan pelaksanaan konseling kelompok Cognitive Restructuringdalam meningkarkan kemandirian belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kemandirian belajarĀ siswa. Data diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan rumus wilcoxon sign rank test.Hasil analisis deskriptif sebelum pelaksanaan layanan konseling kelompok Cognitive Restructuring diperoleh data 3 siswa memiliki kemandirian belajar yang rendah dan 3 siswa memiliki kemandirian belajar yang sangat rendah sedangkan hasil analisis deskriptif sesudah pelaksanaan konseling kelompok Cognitive Restructuring diperoleh data 2 siswa memiliki kemandirian belajar yang rendah, 1 siswa memiliki kemandirian belajar yang tinggi dan 3 siswa memiliki kemandirian belajar yang sedang. Hasil analisis inferensial menunjukan bahwa kemandirian belajar sesudah mengikuti konseling kelompok Cognitive Restructuring lebih tinggi dibandingkan sebelum mengikuti konseling kelompok Cognitive Restructuring.
Copyrights © 2018