AbstrakPenelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pembelajaran yang menggunakan dan tidak menggunakan teknik pembelajaran probing prompting di kelas V SDN Tanjungrejo 01. Penelitian menggunakan Quasy Eksperimental Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif. Uji analisis data meliputi: uji instrumen, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar peserta didik kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata (84,53). (2) hasil belajar peserta didik kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata (64,22). Hal tersebut dibuktikan dengan menggunakan uji independent sample t-test yang menunjukkan jika dilihat dari signifikanlebih kecil dari 0,05, yaitu 0,00. (0,05>0,00) jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar pembelajaran yang menggunakan dan tidak menggunakan teknik pembelajaran probing prompting. AbstractThe study aims to determine the differences in learning outcomes that use and do not use probing prompting learning techniques in class V SDN Tanjungrejo 01. The study uses the Quasy Experimental Design. The population of this study is all fifth grade students. Data analysis uses quantitative data analysis. Data analysis tests include: instrument testing, prerequisite test analysis, and hypothesis testing. The results showed that: (1) the learning outcomes of the experimental class students had an average value (84.53). (2) learning outcomes of control class students have an average value (64.22). This is evidenced by using the independent sample t-test which shows that it is significantly smaller than 0.05, which is 0.00. (0.05> 0.00) so in this study it can be concluded that there are differences in learning outcomes that use and do not use probing prompting learning techniques.
Copyrights © 2018