Waste Water Treatment Plant (WWTP) of paper mills generates biological sludge containing organic compounds such as microbial biomass in the range of 60-90%. The sludge is voluminous and difficult dewatered causing problems during handling and utilization. Microbial cell wall disintegration using thermo-alkaline and sonication disrupt microbial cell walls so sludge handling and utilization is easier for further use. Cell wall disruption of biological sludge pre-treatment using thermo-alkaline, sonication and combination of both treatments has been conducted. Thermo-alkaline treatment was carried out for 24 hours with temperature variations (20oC, 37oC, 50oC) and pH (9, 10, 11); sonication treatment was performed at high frequency (30 ± 10 kHz) with a variation of time (15, 30, and 45 minutes), and the combination of both treatments was performed at the optimum conditions respectively. The effectiveness of treatment was evaluated based on the increase of soluble COD (CODf) and ratio of CODf /CODT with univariate statistical test (SPSS 16.0). The results showed that the thermo-alkaline treatment is more effective than sonication and combination treatment. The best condition was obtained when sludge treated with thermo-alkaline treatment at pH 10 and temperature 37°C, CODf was increased 439.91%, with ratio of CODf/CODT 0,128.Keywords: biological sludge, cell disintegration, thermo-alkaline, sonication, CODfABSTRAKInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri kertas menghasilkan lumpur biologi yang mengandung senyawa organik berupa biomassa mikroba berkisar 60-90%. Lumpur tersebut bersifat voluminousdan sulit dihilangkan airnya sehingga menimbulkan masalah pada penanganan dan pemanfaatannya. Perlakuan termo-alkali dan sonikasi merupakan metode disintegrasi sel terhadap lumpur biologi yang dilakukan untuk memecah dinding sel mikroba sehingga dapat lebih mudah dalam penanganan dan pemanfaatan selanjutnya. Penelitian termo-alkali, sonikasi, dan gabungannya terhadap lumpur biologi telah dilakukan. Perlakuan termo-alkali dilakukan selama 24 jam dengan variasi suhu (20oC, 37oC, 50oC) dan pH (9, 10, 11); perlakuan sonikasi dilakukan pada frekuensi tinggi (30 ± 10 kHz) dengan variasi waktu (15, 30, dan 45 menit), dan perlakuan gabungan termoalkali dan sonikasi dilakukan pada kondisi optimum masing-masing. Efektivitas perlakuan dievalusi berdasarkan peningkatan COD terlarut (CODf) dan rasio CODf /CODT dengan uji statistik univariate(SPSS 16.0). Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan termo-alkali lebih efektif dibandingkan dengan perlakuan sonikasi dan gabungannya. Kondisi terbaik perlakuan termo-alkali adalah pada pH 10 dan suhu 37oC dengan peningkatan CODf 439,91% dengan rasio CODf /CODT 0,128.Kata kunci : Lumpur biologi, disintegrasi sel, termo-alkali, sonikasi, CODf
Copyrights © 2016