Wilayah Sanan Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang ini mengkreasikan olahan tempe menjadi kripik tempe dengan varian rasa yang berbeda. Sekitar 90% dari total masyarakat di wilayah Sanan berprofesi sebagai perajin tempe mulai dari yang berskala mikro sampai skala besar. Oleh karenanya wilayah Sanan menjadi pusat oleh-oleh olahan tempe khas Malang yang sudah di kenal olah masyarakat luas. Minat konsumen yang tinggi berbanding terbalik dengan proses produksinya yang masih manual khususnya proses fermentasi pembuatan tempenya. Proses fermentasi tempe yang bergantung pada kondisi suhu dan kelembaban tertentu dipengaruhi oleh cuaca lingkungannya, sehingga dibutuhkan perhatian dan usaha tersendiri untuk mengupayakan proses fermentasinya. Apalagi cuaca yang tidak menentu perlu upaya yang lebih agar produksi tempe tidak mengalami kegagalan. Berdasarkan kondisi itu, suatu gagasan untuk menerapkan teknologi pengendali fermentasi tempe ini dikembangkan. Alat berbentuk kotak dengan sistem pengendali suhu dan kelembaban secara elektronik dikembangkan agar kondisi fermentasi stabil dalam kotak, sehingga tidak terpengaruh oleh cuaca lingkungan. Dengan penerapan teknologi ini, proses produksi tempe menjadi lebih efektif karena dengan kondisi fermentasi yang stabil akan terbentuk tempe lebih cepat dan dapat meringankan kerja perajin tempe.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018