Krisis ekonomi Indonesia sekarang ini terjadi karena sebagai suatu entitasperadaban Indonesia memang sedang dalam keadaan rentan, baik pada dimensiekonomi, politik, sosial, kultural, dan siklusnya dalam sejarah. Market confidancemerosoi drastis karena pembusukan multi-dimensional itu. Dalam artikel ini penulismenguraikan tidak memadainya paradigma pemulihan yang masih mengungkungpemikiran banyak pejabat Pemerintah dan pengamat ekonomi karena paradigma inipada substansinya anti reformasi, pro status quo, dan retrospektif. Sebagai gantinyapenulis menyodorkan paradigma reformasi. Paradigma reformasi ini harusmangkerangkai proses sosial pembentukan kontrak sosial baru yang akanmenggantikan kontrak sosial lama yang selama ini diberi label Orde Baru. Proseskeluar dari krisis dipandang sebagai proses formatif pembentukan sinergi baru yangdikerangkai oleh kontrak sosial baru tersebut.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 1999