Masyarakat provinsi Bengkulu mayoritas beragama islam, sehingga jumlah bangunan ibadahnya cukup banyak, hal ini menimbulkan kekhawatiran pada aspek kearifan local setempat, yang tidak lagi di terapkan. sehingga penelitian ini bertujuan untuk melestarikan kearifan local pada bangunan masjid dengan menggunakan metode kualitatif. pembahasan ini menggunakan tiga bangunan masjid yang ada di Bengkulu yaitu masjid jamik, Masjid Baitul Izzah dan Masjid Sultan Abdullah. Hasil pembahasan yang didapat adalah masjid jamik memiliki seluruh aspek yang terapkan pada bangunan yaitu berupa atap, bukaan depan, dan ornament bangunan. Sedangkan masjid Baitul Izzah tidak memenuhi aspek tradisional pada bangunannya, dan Masjid Sultan Abdulan pada bagian atapnya tidak memenuhi aspek tradisional. Tetapi pada bagian depan bangunan dan ornament yang digunakan mampu memenuhi aspek arsitektur tradisional rumah rejang yang menjadi acuan pada penelitian ini.
Copyrights © 2018