Latar belakang: Infeksi menular seksual (IMS) masih menjadi masalah kesehatan yang ditemukan di banyak negara dengan jumlah kasus yang terus meningkat cukup cepat dari waktu ke waktu. Gonore merupakan salah satu jenis IMS yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Infeksi ini dapat dengan mudah menular apabila terjadi kontak fisik terutama melalui hubungan seksual. Diagnosis gonore dapat dilakukan dari hasil anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium.Infeksi gonore umumnya tidak bergejala sehingga diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk penegakkan diagnosis. Teknik laboratorium sederhana dapat dilakukan dengan pewarnaan Gram untuk melihat adanya diplokokus Gram negatif intraseluler leukosit polimorfonuklear (PMN). Tujuan: Melakukan deteksi infeksi gonore pada wanita penjaja seks (WPS) dengan metode pewarnaan Gram. Metode: Gejala dan tanda klinis didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik kemudian dilanjutkan dengan pengambilan spesimen swab endoserviks. Specimen dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana dilakukan dengan pewarnaan Gram untuk melihat diplokokus Gram negatif intraseluler leukosit polimorfonuklear (PMN). Hasil: Dari pemeriksaan mikroskopis terhadap 880 spesimen yang dilakukan pewarnaan Gram ditemukan diplokokus Gram negatif intraseluler leukosit polimorfonuklear (PMN) sebesar 10,8%. Kesimpulan: Berdasarkan hasil pewarnaan Gram, jumlah WPS yang terinfeksi gonore sebesar 10,8%.
Copyrights © 2018