Dalam pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung bertingkat seringkali memberikan nilai bangunan yang besar walaupun secara struktural dinilai sederhana. Untuk itu akan dilakukan penghematan biaya dalam usaha mencapai efisiensi penggunaan dana. Aspek pembiayaan yang besar menjadi pusat perhatian untuk dilakukan analisis kembali dengan memunculkan alternatif-alternatif yang dijadikan dasar pemikiran dalam melakukan kajian yang sifatnya tidak mengoreksi kesalahan-kesalahan yang dibuat perencana ataupun mengoreksi perhitungannya namun lebih mengarah kepada penghematan biaya. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data yang berhubungan dengan proyek. Kemudian dianalisis menggunakan empat tahap rencana kerja value engineering (VE), yang terdiri dari tahap informasi yaitu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai desain suatu proyek, kemudian diidentifikasi dengan membuat cost model, breakdown cost model, hukum distribusi pareto, dan analisis fungsi; tahap kreatif yaitu memunculkan ide-ide kreatif sesuai dengan informasi yang telah diterima serta dibuat kelebihan dan kekurangan dari setiap ide kreatif yang dimunculkan; tahap analisis yaitu mengevaluasi setiap ide kreatif malalui perhitungan estimasi biaya, analisis fungsi, Metode Zero-one mencari bobot, Metode Zero-one mencari indeks, dan matrik evaluasi, dan tahap rekomendasi yaitu ide terbaik yang telah didapatkan direkomendasikan untuk dapat diterima oleh pemilik. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan hukum distribusi pareto, terdapat 13 sub item pekerjaan yang paling mempengaruhi anggaran biaya pada proyek, dan berdasarkan analisis fungsi yang dilanjutkan untuk dianalisis value engineering adalah 3 sub item pekerjaan, yaitu sub item pekerjaan atap multisirap (termasuk aksesoris), sub item pekerjaan pemasangan batu bata tebal ½ bata campuran 1 SP : 3 PP, dan sub item pekerjaan pembongkaran bangunan apotek (443,04 m2). Sehingga diperoleh alternatif terbaik yang dapat mengefisiensi anggaran biaya pada proyek, yaitu: Sub item pekerjaan atap Multisirap (termasuk aksesoris) menggunakan desain alternatif 2 yaitu atap Metal Spandek (termasuk aksesoris) adapun penghematan yang dihasilkan adalah Rp1.023.306.570,00 atau sebesar 67,68% dari total biaya desain asli; sub item pekerjaan pemasangan batu bata tebal ½ bata campuran 1SP:3PP menggunakan desain alternatif 1 yaitu pasangan bata ringan merk Axel dengan ukuran (60x20x10) cm adapun penghematan yang dihasilkan adalah Rp12.960.076,38 atau sebesar 7,20% dari total biaya desain asli; dan sub item pekerjaan pembongkaran bangunan apotek (443,04 m2) dengan metode pelaksanaan pekerjaan alternatif adalah menggunakan alat berat Excavator PC 200 adapun penghematan yang dihasilkan adalah Rp116.274.300,00 atau sebesar 68,40% dari total biaya desain asli.Kata Kunci: Value Engineering, Cost Model,dan Analisis Fungsi
Copyrights © 2017