Abstract: Water pollution by waste could cause environmental pollution of land, air and water. Waste that goes into the waters in the form of waste material inorganic coming from the rest of the production printing industry, chemical plants, textile, pharmaceutical, electronics and potentially damaging to the environment because they contain hazardous materials and toxic (B3) under which there are heavy metals, such as lead (Pb), cadmium (Cd), mercury (Hg), chromium (Cr), nickel (Ni), cobalt (Co), manganese (Mn), copper (Cu) and tin (Sn). Lead will be sediment in bottom waters, and will contaminate shrimp, crab,and bolod clams. Blood clams consumed by many people, but in fact a lot of people who do not understand how to properly blood clams processing, allowing the entry of lead in the body.This research used exploratory method and the number of sample was 20 shells that circulate in the city, taken by random sampling. The data obtained were processed descriptivelyThe result showed that the levels of lead in mussel skewers that circulate in the city of Semarang is still below the set threshold value of 1.5 ppm is the minimum content value was 0.39 ppm and the maximum level of 0.81 ppm.Keywords: Spectrophotometry, Atomic Absorption, , Lead , blood clams, Anadara sp Abstrak: Pencemaran air oleh limbah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan baik tanah, udara maupun air. Limbah yang masuk ke dalam perairan berupa bahan buangan anorganik berasal dari sisa produksi industri percetakan, pabrik kimia, tekstil, farmasi, dan elektronika berpotensi merusak lingkungan karena mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) yang diantaranya terdapat logam berat, seperti Timbal (Pb), Kadmium (Cd), Raksa (Hg), Krom (Cr),Nikel (Ni), Kobalt (Co), Mangan (Mn), tembaga (Cu) dan timah (Sn). Logam berat seperti Pb yang ada pada perairan akan turun dan mengendap pada dasar perairan kemudian membentuk sedimen, dan akan menyebabkan organisme yang mencari makan didasar perairan seperti udang, ranjungan dan kerang akan memiliki peluang yang besar untuk terpapar logam berat. Kerang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, namun pada kenyataanya banyak masyarakat yang belum memahami bagaimana cara pengolahan kerang secara benar , sehingga memungkinkan masuknya logam berat Pb dalam tubuh. Tujuan peneletian ini adalah untuk menganalisa kadar Pb dalam kerang dengan menggunakan jenis penelitian eksplorasi dan jumlah sampel 20 kerang yang beredar di Kota Semarang, diambil secara random sampling. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kadar logam berat Pb dalam sate kerang yang beredar di Kota Semarang masih dibawah nilai ambang batas yang ditetapkan yaitu 1,5 ppm yaitu dengan nilai kadar minimal adalah 0,39 ppm dan kadar maksimal sebesar 0,81 ppm.Kata kunci: Spektrofotometri, Serapan Atom, Timbal, Kerang, Anadara sp
Copyrights © 2016