Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah perilaku menyimpang (off task behavior) dalam proses pembelajaran siswa sesudah mengikuti konseling kelompok disertai penguatan lebih rendah jika dibandingkan sebelum mengikuti konseling kelompok disertai penguatan. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan apakah perilaku menyimpang dalam proses pembelajaran siswa sesudah mengikuti konseling kelompok disertai penguatan tidak lebih rendah di bandingkan dengan sebelum mengikuti konseling kelompok dan pemberian penguatan. Subjek penelitian ini berjumlah 8 siswa. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah pedoman observasi metode check list. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa perilaku menyimpang siswa dalam proses pembelajaran sebelum diberikan layanan konseling kelompok disertai penguatan delapan siswa ini memiliki klasifikasi perilaku menyimpang dalam proses pembelajaran yang tinggi. Selanjutnya perilaku menyimpang dalam proses pembelajaran sesudah diberi konseling kelompok disertai penguatan dari 8 siswa yang menjadi subjek penelitian, terdapat 5 siswa yang mengalami penurunan perilaku menyimpang dari tinggi menjadi sedang. Selanjutnya 2 siswa yang mengalami penurunan perilaku menyimpang dari tinggi menjadi rendah. Kemudian 1 siswa yang berinisial DS tidak mengalami penurunan. Hasil analisis inferensial diperoleh kesimpulan bahwa perilaku menyimpang dalam proses pembelajaran siswa sesudah mengikuti layanan konseling kelompok disertai penguatan lebih rendah jika dibandingkan sebelum mengikuti layanan konseling kelompok disertai penguatan. Hasil penelitian membuktikan bahwa layanan konseling kelompok disertai penguatan efektif dalam mengatasi perilaku menyimpang (Off Task Behavior) dalam proses pembelajaran siswa. Kata Kunci : Konseling Kelompok disertai Penguatan, Perilaku Menyimpang (Off Task Behavior) dalam Proses Pembelajaran Siswa
Copyrights © 2018