Sekam padi merupakan limbah hasil dari penggilingan padi. Menurut data Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Laut tahun 2016 luas area lahan pertanian di Kabupaten Tanah Laut yang ditanami padi pada tahun 2016 yaitu 81,115 ha dengan jumlah produksi padi sawah dan padi gogo sebesar 213.026 ton. Dari 213.026 ton padi akan menghasilkan sekam sekitar 20-30% yaitu sebesar 42 – 64 ton sekam padi. Salah satu manfaat sekam padi adalah sebagai bahan baku pembuatan biobriket dan dapat menjadi alternatif untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil. Penelitian ini bertujuan untuk membuat biobriket dari arang hasil pirolisis sekam padi, menganalisis pengaruh penambahan perekat tapioka dan menganalisis pengaruh ukuran partikel pada biobriket dari arang hasil pirolisis sekam padi. Sekam padi diayak dengan ukuran 20, 40 dan 60 mesh. Pembuatan biobriket dilakukan dengan metode pirolisis yaitu proses pembakaran bahan baku dalam reaktor pirolisis dengan menggunakan suhu yang tinggi dan tanpa atau dengan sedikit oksigen. Pirolisis dilakukan selama 1-2jam dengan suhu 400oC. Arang yang dihasilkan dicampur dengan perekat 3%, 4%, 5% dan 6% kemudian dikeringkan dan dilakukan pengujian. Hasil pengujian kadar air yang terendah didapat pada perekat 6% dengan ukuran 20 mesh yaitu 2,65%. Pada pengujian kadar abu sangat tinggi bila dibandingkan dengan SNI hanya mensyaratkan maksimal 8%. Sedangkan laju bakar terbaik didapat pada perekat 6% dengan ukuran 60 mesh yaitu 0,36 gr/gram.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018