Abstrak Perkembangan yang sangat cepat serta pembangunan pasar modern di seluruh negri telah mengancam keberlanjutan dari pasar tradisional. Untuk dapat bertahan dari persaingan tersebut, pedagang pasar tradisional harus berjuang dan bekerja keras melalui penyediaan komoditas yang berkualitas serta mengimplementasikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Hubungan sosial yang harmonis serta norma-norma budaya yang kuat merupakan faktor penting yang memungkinkan untuk bersaing dengan pasar modern. Dilihat dari perspektif pertukaran sosial, apa yang dilakukan pedagang, bernegosiasi dan bertransaksi di pasar tradisional  harus sesuai dengan nilai dan norma yang telah disepakati. Makalah ini menggunakan pendekatan etnometodologi subjektivistik yang mencoba untuk menjelaskan hubungan yang beraneka ragam dan jaringan komunikasi interpersonal antarpedagang di pasar tradisional. Hubungan sosial yang dikembangkan dan dipelihara secara kolektif ditujukan untuk mempertahankan fungsi pasar tradisional sebagai tempat penyebaran informasi, interaksi dan pengembangan  jaringan distribusi komoditas. Implikasi teoritis dari temuan ini menggambarkan pentingnya proses pertukaran sosial yang dilandasi prinsip-prinsip keteraturan, kecukupan, keamanan dan kenyamanan. AbstractThe speedy development as well as the widespread construction of modern market has threatened the exsistence of traditional and its sustainability. To survive this stiff competition, traditional market traders therefore have to fight and work hard through the quality commodity provision and excellent customer service implementation. Their harmonious social relationship and strong cultural norms are of significant factor which enable them to compete with their modern supermarket counterparts. Viewed from social exchange perspective, what they act, negotiate and transact commodities within the traditional market complex should be in accordance with their agreed- upon values and norms. The paper which employs ethnomethodology subjectivist approach tries to elucidate multifarious relationship and networked interpersonal communication among traditional market traders. The social relationships are developed and maintained collectively in order  to sustain traditional market function as place of information dissemination, internal interaction cultivation and commodity distribution network advancement. The theoretical implications of this finding illustrates the importance of pseudo transaction during social exchange process which necessitates the employment such principles as regularity, adequacy, security and convenience. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018