Studi Media saat ini cukup mampu mengarus zaman dengan perubahan dan perkembangan lingkungan global. Selain media itu sendiri, termasuk pers, citizen journalisme, juga terkait masyarakat. Kemunculan media baru menghadirkan fenomena konvergensi media konfensional, dimulai dengan munculnya Internet dan akses komunikasi dengan kecepatan mobile sistem. Sehingga atas konvergensi dan kecepatan akses, media baru mampu membangun komunitas baru yang terangkum dalam masyarakat maya (virtual community). Perkembangan ini merupakan tantangan radikal bagi para teoritisi konfensional, karena komunikasi media baru didominasi oleh pendekatan komunikasi internasional (global interaction/transnasional). Fenomena tersebut, turut serta membangun morfologi baru bagi masyarakat. Di mana manusia memiliki ketergantungan terhadap alat (determinisme tecnology), juga lahirnya consumer society sebagai bentuk kemunculan realitas baru tersebut (konsekuensi mediamorfosis). Dalam teks-teks kekinian, media baru menjadi medium paling diminati karena jangkauannya mampu menggantikan efisensi waktu. Mengurai dari apa yang dijelaskan dalam konsep global village, juga network society, masyarakat kekinian mempraktikkan kehidupan di dunia serba terhubung (the connected world). Dari asusmi itu, media tidak hanya memproduksi pesan, melainkan menciptakan dunia baru yang disebut masyarakat multi sosial. Teknologi, pada akhirnya merupakan medium paling membelenggu atas kehidupan manusia kekinian.
Copyrights © 2019