Tingkat social crime pada suku lampung terkategorikan cukup tinggi, hal ini sangat miris dikarenakan suku lampung sebenarnya memiliki nilai agung yang sangat dijunjung tinggi yaitu nilai kearifan lokal. Permasalahan sosial yang ada harus dilakukan upaya penentasan masalah salah satunya melalui konseling lintas budaya. Untuk mencapai efektivitas pelayanan konseling, maka perlu dianalisis tentang makna piil pesenggiri sebagai pembentuk karakter suku lampung, sehingga upaya pelayanan konseling dapat menjadi lebih tepat dan sesuai dengan nilai luhur budaya lampung. Mengetahui nilai kearifan lokal piil pesenggiri mewarnai karakter suku lampung, danĀ menginternalisasikan nilai kearifan lokal piil pesenggiri dalam pelaksanaan konseling lintas budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, informan penelitian adalah tokoh adat lampung di kelurahan Hadimulyo Timur dan Tejo Sari Kota metro. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Data dianalisis secara kualitatif dengan tahapan mereduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini Nilai kearifan lokal Piil Pesenggiri dalam mewarnai karakter suku Lampung, yaitu: (1) Nilai kearifan lokal Piil Pesenggiri menjadikan masyarakat suku Lampung sebagai masyarakat yang memiliki motivasi yang tinggi untuk maju dan tidak mau tertinggal dengan masyarakat lain, (2) Nilai kearifan lokal Piil Pesenggiri menjadikan masyarakat suku Lampung sebagai masyarakat yang terbuka, dan suka bergotong royong, (3) Nilai kearifan lokal suku Lampung Piil Pesenggiri membentuk karakter masyarakat suku Lampung sebagai masyarakat yang menghormati orang lain, dan bertoleransi.
Copyrights © 2018