Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan galur spesifik dari bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadapa ntimikroba semua turunan penicillin dan methicillin, diperlukan alternative pengobatan. Kulit manggis mengandung bahan aktif yang memiliki aktivitas anti bakteri. Tehkulit manggi stelah di uji terhadap bakteri MRSA, tapibelum diketahui efektivitasnya, sehingga dicoba terhadap air rendaman kulit manggis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh air rendaman kulit manggis (Garciniamangostana Linn.) terhadap pertumbuhan bakteri Methicillinresistant Staphylococcus aureus (MRSA). Penelitian ini merupakan penelitian Trueeksperimental dengan menggunakan air rendaman kulit manggis dengan teknik difusi sumuran metode Kirby Bauer. Hasil Penelitian menunjukkan filtrate kulit manggis dapat menghambat pertumbuhan bakteri MRSA. Diameter zona hambatan rata-rata konsentrasi kulit manggis 1%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% masing-masing adalah ≤ 8,0 mm; 10,18 mm; 10,68 mm; 10,89 mm; 11,12 mm; 11,25 mm;dan 12,50 mm. Berdasarkan hasil analisa Kruskal Wallis dengan tingkat kepercayaan = 95%, menunjukkan (p< 0,05), artinya ada pengaruh filtrate kulit manggis (Garciniamangostana Linn.) terhadap pertumbuhan bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Ada pengaruh filtrate kulit manggis (GarciniamangostanaLinn.) terhadap pertumbuhan bakteri Methicillin-resistant Staphylococcusaureus (MRSA).
Copyrights © 2016