Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PENGARUH AIR RENDAMAN KULIT MANGGIS (Garciniamangostana Linn.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Methicillinresistant Staphylococcus aureus (MRSA) Ariami, Pancawati
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 3, No 1 (2016): JURNAL ANALIS MEDIKA BIO SAINS
Publisher : Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.889 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v3i1.50

Abstract

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan  galur spesifik dari bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadapa ntimikroba semua  turunan penicillin dan methicillin, diperlukan alternative pengobatan. Kulit manggis mengandung bahan aktif yang memiliki aktivitas anti bakteri. Tehkulit manggi stelah di uji terhadap bakteri MRSA, tapibelum diketahui efektivitasnya, sehingga dicoba terhadap air rendaman kulit manggis. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh air rendaman kulit manggis (Garciniamangostana Linn.) terhadap pertumbuhan bakteri Methicillinresistant Staphylococcus aureus (MRSA). Penelitian ini merupakan penelitian Trueeksperimental dengan menggunakan air rendaman kulit manggis dengan teknik difusi sumuran metode Kirby Bauer. Hasil Penelitian menunjukkan filtrate kulit manggis dapat menghambat  pertumbuhan bakteri MRSA. Diameter zona hambatan rata-rata konsentrasi kulit manggis 1%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% masing-masing adalah ≤ 8,0 mm; 10,18 mm; 10,68 mm; 10,89 mm; 11,12 mm; 11,25 mm;dan 12,50 mm. Berdasarkan hasil analisa Kruskal Wallis dengan tingkat kepercayaan = 95%, menunjukkan (p< 0,05), artinya ada pengaruh filtrate kulit manggis (Garciniamangostana Linn.) terhadap pertumbuhan bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Ada pengaruh filtrate kulit manggis (GarciniamangostanaLinn.) terhadap pertumbuhan bakteri Methicillin-resistant Staphylococcusaureus (MRSA).
ZOONOTIC HOOKWORM THAT POTENTIALLY CAUSES CREEPING ERUPTION IN CAKRANEGARA Resnhaleksmana, Ersandhi; Ariami, Pancawati; Danuyanti, I Gusti Ayu Nyoman
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Analis Medika Bio Sains
Publisher : Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.889 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v1i1.11

Abstract

AbstractMaintenance of animals like dogs in Cakranegara not matched with a good understanding of the spread of the disease. That Causes increase the risk of disease transmission from animal to animal or from animal to human. A wild dog that lives at risk of disease transmission is higher than the breed. One of the animal diseases that can be transmitted to humans (zoonoses) is a Hookworm. which can cause creeping eruption. This study was an observational descriptive, with the aim to determine the prevalence of Zoonotic Hookworm in dogs that could potentially cause creeping eruption in Cakranegara. Sampling was purposive sampling as many as 30 samples with wet paint (direct) and Berrman methods. Results, the prevalence of zoonotic hook worm was 14 of 30 samples of dog feces (46%).Keywords: Prevalence, Zoonotic Hookworm, Creeping eruption. 
FIRST-LINE ORALAGENTSISONIAZID(INH) PRIMARYRESISTANCE IN PATIENTSOF AFB(ACID FAST BACILLI)PULMONARY TUBERCULOSIS(+)BYUSINGkatG GENE NESTED PCR Diarti, Maruni Wiwin; Ariami, Pancawati; Jiwintarum, Yunan
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Analis Medika Bio Sains
Publisher : Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.889 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v1i1.8

Abstract

AbstractThe aim of this research are to learn and find out the katG gene mutation of Mycobacterium tuberculosis as the primary resistence properties to the first-line oral agents isoniazid ( INH ) in patients with AFB ( Acid Fast Bacilli ) ( + ) pulmonary tuberculosis. This research applies descriptive observasional mode due to the detection of the presence of katG gene mutation of Mycobacterium tuberculosis as the primary resitance properties to the first-line oral agents isoniazid( INH ) in patients with AFB ( Acid Fast Bacilli ) ( + ) pulmonary tuberculosis. Fifty samples are obtained from 16 community health center by using accidental sampling technique. Nested PCR is the method to analyze the katG gene of Mycobacterium tuberculosis as the target in this research to collect data. The result of this research shows that a mutation presence  in the primer complimenter region of  katG gene of Mycobacterium tuberculosis as the target are found in 11 samples ( 22% ) wich are expressed as resistance and 39 ( 78% ) are expressed as sensitive or have no mutation. All the eleven mutation detected samples are caused by nucleotide mismatch. [JAMBS,2014;1(1):1-15]Keywords:  Primary Resistance,  katG gene,  Mycobacterium tuberculosis.
EFFECT OF METHANOL EXTRACT SKIN FRUIT Mangosteen (Garcina mangostana L) ON THE GROWTH CULTURE Mycobacterium tuberculosis STRAIN EAST LOMBOK Ariami, Pancawati; Rohmi, Rohmi
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Analis Medika Bio Sains
Publisher : Jurusan Analis Kesehatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.889 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v1i1.13

Abstract

AbstractMangosteen (Garcinia mangostana L) contain the highest antioxidant Xanthones, one of which is obtained by solvent extraction using methanol .Processed methanol extract of mangosteen peel have been used and proven to cure various diseases, including pulmonary tuberculosis caused by Mycobacterium tuberculosis . Research on the methanol extract of mangosteen peel against M tuberculosis is still limited , and the use of local strain Lombok Timur no . The study aimed to determine the effect of the methanol extract of mangosteen peel on the growth of M tuberculosis strains East Lombok cultured. Pre - experimental research in the laboratory using three samples of M tuberculosis strains East Lombok and controls germs M tuberculosis H37Rv , tested descriptively.Isolation mangosteen rind using methahol produce compound 12 with 6 main compound in the form of Cyclopentadecanone ,2 - hidroxy - (C15H28O2) ; 9 - octadecanoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl) ethylester (CAS)-2-monoolein (C21H40O4), octadecanoic acid ( CAS ) Stearic acid ( C18H36O2 ), hexadecanoic acid ( C16H32O2 ), hexadecanoic acid , 2 - hydroxy - 1hidroxymethyl ) - ethyl ester ( CAS ) 2 - monopalmitin ( C19H38O4 ) and ( R ) - ( - ) - 14 - methyl - 8 - hexadecyn - 1 - ol ( C17H32O ) . Identify the growth of M tuberculosis results on LJ medium and M tuberculosis in Middlebrook 7H9 broth fed methanol extract of mangosteen peel grown on Middlebrook 7H10 agar. A total of two samples contained the growth of M tuberculosis (Resistant), whereas one sample was not found growing M tuberculosis (Sensitive) of the methanol extract of mangosteen peel well at concentrations of 100, 200, and 300 ug / ml.Keywords : methanol extract of mangosteen peel , culture M tuberculosis, strains East Lombok  
Pengaruh Lama Penundaan Pengecatan Setelah Fiksasi Apusan Darah Tepi Terhadap Morfologi Eritrosit Nurul Warsita; Zainal Fikri; Pancawati ariami
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 2 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.641 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i2.145

Abstract

Sediaan apus darah bertujuan untuk menilai morfologi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Dalam pengecatan Giemsa sebelumnya sediaan apus darah difiksasi menggunakan methanol absolute. Tujuan untuk Mengetahui adanya pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi apusan darah tepi terhadap morfologi eritrosit. Penelitian Quasi Experimental dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random Purposive Simple. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan analisis uji Chi- square. Hasil: Pengamatan mikroskopis terhadap warna dan ukuran eritrosit dengan lama penundaan pengecatan selama 1, 2, 3, 4 dan 5 hari memiliki morfologi kriteria yang baik. Perubahan bentuk krenasi pada eritrosit terjadi mulai penundaan hari ke 2 (20%) dengan kriteria sedang, hari ke 3 (60%) dengan kriteria sedang, hari ke 4 (60%) dengan kriteria sedang, hari ke 5 (40%) dengan kriteria sedang dan (40%) dengan kriteria buruk. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p sebesar 0,048 (<0,05) dengan tingkat kepercayaan 95%, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi apusan darah tepi terhadap morfologi krenasi eritrosit. Kesimpulan: Pengaruh lama penundaan pengecatan setelah fiksasi berupa perubahan morfologi eritrosit yang membentuk krenasi terjadi sejak hari kedua penundaan.
Potensi Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L) Sebagai Herbal Antimitosis Pada Sel Embrio Bulu Babi (Diedema Antillarum) PANCAWATI ARIAMI
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 2, No 2 (2015): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (964.989 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v2i2.38

Abstract

Mitosis dalam waktu 1 – 3 jam akan terjadi pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anak yang identik dan membelah berkali-kali. Peningkatan pembelahan sel menunjukan keadaan fisiologis sel abnormalyang mengarah kepada sel kanker. Indonesia kaya akan herbal yang dapat menghambat proses pembelahan sel (antimitosis), seperti bayam merah (Amaranthus tricolor L). Penelitian ditujukan untuk mengetahui potensi bayam merah (Amaranthus tricolor L) sebagai herbal antimitosis yang diujikan pada sel embrio bulu babi (Diadema antillarum). Penelitian eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium, dengan analisis data secara deskriptif. Konsentrasi teh daun bayam merah (Amaranthus tricolor L) adalah 5%, 2,5%, 1,25%, 0,625%, 0,315%, dan 0,1%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pada semua kelompok konsentrasi bayam merah yang digunakan  dapat menghambat pembelahan sel embrio bulu babi pada tahap zigot. Pada konsentrasi terkecil, 0,1% sampai jam ke-4 tidak dapat menujukkan pembelahan menjasi dua sel. Bayam merah (Amaranthus tricolor L) dapat digunakan efek anti mitosis pada sel embrio Bulu Babi (Diedema antillarum)
Kacang Kedelai Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Siti Danela; Lalu Sri Gede; Pancawati Ariami
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 6, No 1 (2019): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.472 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v6i1.127

Abstract

Kacang kedelai (Glycine max L.  Merr) merupakan sumber protein, dan lemak, serta sebagai sumber vitamin A, E, K, dan beberapa jenis vitamin B dan mineral K, Fe, Zn, dan P. Pada penelitian ini masalah yang akan di jawab apakah penggunaan kacang kedelai (Glycine max L.Merr) dapat digunakan sebagai media alternatif untuk pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Tujuan penelitian ini untuk  mengetahui penggunaan biji kacang kedelai (Glycine max L. Merr) sebagai media alternatif untuk pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Metode penelitian yang digunakan bersifat Quasi experiment dengan rancangan penelitian Posstest Only Control Group Design. Data hasil dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tepung kacang kedelai dapat menumbuhkan bakteri Pseudomonoas aeruginosa padakonsentrasi 2%, 4%, 6%, dan 8%. Hasil penelitian menunjukan bahwa tepung kacang kedelai dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber protein untuk pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Kandungan Teh Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L) Dan Toksisitas Akut Pada Tikus Putih Strain Wistar Pancawati Ariami; Jubair Jubair
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 2 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.615 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i2.115

Abstract

Teh dalam kehidupan sehari-hari merupakan minuman ringan sebagai pengantar dalam menikmati hidangan ringan dengan cita rasa yang khas. Bayam merah telah diteliti sebagai antitumor/antikanker, dan dalam bentuk sediaan teh. Penelitian laboratorium yang merupakan penelitian true-experimental dengan desain pretest–posttest disertai kontrol. Kandungan teh bayam merah diidentifikasi dengan metode GC-MS, dan penetapan kadar secara spektrofotometri dan gravimetri. Uji toksisitas akut teh bayam merah disesuaikan dengan Pedoman uji toksisitas nonklinik in vivo dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, nomor 7 tahun 2014, kelompok tikus putih Wistar jantan dan kelompok tikus putih betina yang diberi teh bayam merah dengan dosis 50, 300, 2000, dan 5000 mg/kg BB. Senyawa utama yang dihasilkan dari identifikasi menggunakan GCMS adalah asam palmitat, asam elaidin/asam oleat, phytol, dan asam stearat. Penetapan kadar total phenol ekuivalen asam gallat pada teh bayam merah segar 4,11% b/b dan pada teh yang disimpan turun menjadi 1,78% b/b. Penetapan kadar total flavonoid ekuivalen quercetin pada teh bayam merah segar 0,98 % b/b dan menurun menjadi 0,435% b/b setelah disimpan. Kadar air dan kadar sari larut air pada sediaan teh yang baru 20,47% dan 15,18% b/b sedangkan pada teh yang telah disimpan meningkat menjadi 24,83%  dan 18,41% b/b. Uji toksisitas akut dinyatakan bahwa teh bayam merah tidak toksis.
Perbedaan Kadar Glukosa Darah Metode Poin Of Care Test (Poct) Dengan Photometer Pada Sampel Serum Di Wilayah Kerja Puskesmas Jereweh Endiyasa Endiyasa; Pancawati Ariami; Urip Urip
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 5, No 1 (2018): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.772 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v5i1.102

Abstract

Glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada kadar glukosa di dalam darah.  Beberapa kasus pernah terjadi, orang yang diperiksa glukosa darah antara glukosa darah puasa dan glukosa darah sewaktu dengan menggunakan alat POCT tidak menunjukkan perbedaan hasil padahal ini terjadi pada penderita Diabetes Melitus dan pernah dilakukan Cross Check secara photometer menunjukkan perbedaan atau hasil sesuai dengan kondisi Diabetes Melitus. Tujuan penelitian untuk mengetahuiperbedaan kadar glukosa darah metode POCT dengan Photometer pada sampel serum.  Rancanga penelitian merupakan  penelitian observasional Analitik, sasaran penelitian adalah semua pasien rawat jalan yang memeriksa glukosa darah di Laboratorium Puskesmas Jereweh, pada penelitian inidiperoleh jumlah sampel 52 orang,data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji Mann-Whitney, dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0.05. Hasil penelitianyang dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikan (p) sebesar = 0,084 (> dari α 0,05), yang berarti pada α = 5% tidak ada  perbedaan yang bermakna dari hasil kadar glukosa darah metode POCT (Poin Of Care Test) dengan metode photometer pada sampel serum. Kesimpulan, tidak ada perbedaan yang yang bermakna dari hasil kadar glukosa darah metode POCT (Poin Of Care Test) dengan metode photometer pada sampel serum.
Prevalensi Infestasi Cacing Usus Golongan Sth Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 02 Tempos Di Dusun Alas Malang Desa Tempos Kecamatan Gerung Anhariyatni Anhariyatni; Pancawati Ariami; Gunarti Gunarti
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 4, No 2 (2017): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.133 KB) | DOI: 10.32807/jambs.v4i2.92

Abstract

Kecacingan merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh parasit cacing yang dapat membahayakan kesehatan. Penyakit kecacingan yang sering menginfeksi dan merugikan adalah infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah “Soil Transmitted Helminth (STH)”. Pada umumnya infeksi STH cenderung menginfeksi anak-anak usia Sekolah Dasar karena daya tahan tubuh yang masih rendah serta perilaku yang lebih sering kontak dengan tanah sebagai media penularan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Prevalensi Infestasi Cacing Usus Golongan STH pada Anak Sekolah Dasar Negeri 02 Tempos Di Dusun Alas Malang Desa Tempos Kecamatan Gerung .Penelitian ini bersifat Observasional deskriptif. Sampel yang digunakan adalah sampel feaces murid SDN 02 Tempos yang diambil sebanyak 92 sampel. Analisis secara deskriptif dengan menghitung prosentase infeksi kecacingan pada murid SD. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel feses murid SDN 02 Tempos di Dusun Alas Malang Desa Tempos Kecamatan Gerung didapat telur cacing usus golongan STH sebesar 34,8% yang terdiri dari Ascaris lumbricoides yaitu (6,5%), Trichuris trichiura (28,3%) ,dan cacing tambang (0%).