Pada dasarnya, proses mengajar adalah proses komunikasi antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa lain. Dengan demikian, bahan atau informasi yang disampaikan oleh guru harus diterima dengan baik oleh siswa dan menerima umpan balik yang benar. Namun pada kenyataannya, terdapat beberapa masalah ketika simulasi digital dan proses pengajarankomunikasi dilakukan. Beberapa permasalahan tersebut antara lain waktu, ruang/ jarak, media, ataupun sumber belajar yang terbatas yang tidak mampu memenuhi kebutuhan proses pengajaran di kelas, dan juga hambatan psikologis dalam diri siswa. Berdasarkan permasalahantersebut, media e-learning ini dikembangkan dengan melihat kebutuhan, karakteristik, dan gaya siswa sebagai generasi Z saat ini.Pengembangan media e-learning ini menerapkan langkah-langkah dari model Lee Owens, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Hasil pengembangan kemudian divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan siswa. Hasil keseluruhan menunjukkan media yang dikembangkan peneliti valid dan cocok untuk digunakan sebagai alternatif untuk mendapatkan sumber belajar. Hasil uji kompetensi rata-rata siswa mencapai 81,7%, yang menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar menggunakane-learning dan mencapai kriteria ketuntasan minimal.
Copyrights © 2019