Jurnal Agritechno
Jurnal Agritechno Vol. 9, Nomor 1, April 2016

Pengkerutan Temulawak (Curcuma Xanthorrisa) Selama Proses Pengeringan

Kartika Pertama Sari (Unknown)
Junaedi Muhidong (Unknown)
Iqbal Iqbal (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Aug 2018

Abstract

Di Indonesia tanaman temulawak merupakan salah satu jenis tanaman rimpang yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pengkerutan bahan temulawak serta mempelajari perubahan volume temulawak selama pengeringan. Proses pengeringan mekanis dengan menggunakan alat tipe batch ini diharapkan dapat memperoleh kadar air yang konstan dan tidak mengurangi mutu dari temulawak yang dihasilkan. Temulawak dikeringkan dengan menggunakan 2 suhu yaitu suhu 400C dan 500C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu pengeringan, maka semakin cepat laju pengkerutan, baik pada sampel silinder atau pun sampel persegi. Ada tiga jenis model pengkerutan yang diuji untuk mendeteksi perilaku Rasio Volume. Ketiga model yang dimaksud adalah model Exponensial, model Linear dan Polymonial. Persamaan model Polynomial untuk dua sampel yang berbeda ini menunjukkan nilai R2 yang lebih besar dibandingkan dengan dua persamaan model lainnya yaitu model Exponensial, dan model Linear. Hal ini menunjukkan bahwa model Polynomial adalah model terbaik untuk merepresentasikan karena memiliki nilai kesesuaian yang besar terhadap karakteristik pengkerutan temulawak.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

at

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Control & Systems Engineering Engineering Environmental Science

Description

Jurnal AgriTechno merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin. Edisi Perdana terbit dalam bentuk cetakan pada Bulan April 2008. Jurnal ini ditujukan sebagai wahana publikasi hasil-hasil penelitian dasar dan aplikatif yang bermutu dan orisinil. ...