cover
Contact Name
Yahya Wijaya
Contact Email
gemateologika@staff.ukdw.ac.id
Phone
+62274563929
Journal Mail Official
gemateologika@staff.ukdw.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wahidin no 5-25 Yogyakarta 55225
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
GEMA TEOLOGIKA : Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
ISSN : 25027743     EISSN : 25027751     DOI : https://doi.org/10.21460/gema.2020.52.614
GEMA TEOLOGIKA receives articles and book reviews from various sub disciplines Theology, particularly contextual theology Divinity Studies in the context of socio cultural religious life Religious Studies Philosophy of Religion Received articles will be reviewed through the blind review process. The submitted article must be the writers original work and is not published in another journal or publisher in any language. Writers whose articles are accepted and have account in google scholar profile will be requested to participate as peer reviewers.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian" : 7 Documents clear
Sisi Gelap Kepemimpinan Pentakostal-Karismatik Pranoto, Minggus M.
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.52.583

Abstract

Abstract This article highlights a critical question: why is Pentecostal-Charismatic leadership vulnerable to various scandals? This model of leadership often exposes the dark side of leadership characterized by the issues of money, sex, and power. This study suggests that Pentecostal-Charismatic leaders are often trapped in the model of personalized charismatic leadership that is based on misinterpretation of the doctrine of being Spirit-filled. The method used in this article is that of practical theology relating the framework of socialized charismatic leadership to the theological concept of the church (ekklesia) as the body of Christ and the fellowship of the Holy Spirit. Abstrak Tulisan ini menyoroti pertanyaan kritis: mengapa kepemimpinan Pentakostal-Karismatik rentan terkena berbagai skandal? Model kepemimpinan ini acap kali memunculkan sisi gelap kepemimpinan yang ditandai oleh masalah-masalah keuangan, seksual, dan kekuasaan. Kajian ini mengungkapkan bahwa para pemimpin Pentakostal-Karismatik seringkali terjebak dalam model personalized charismatic leadership yang didasari oleh penafsiran yang keliru atas doktrin being Spirit-filled. Metode tulisan ini termasuk dalam ranah teologi praktis yang mengaitkan kerangka berpikir socialized charismatic leadership dengan konsep teologis tentang gereja (ekklesia) sebagai tubuh Kristus dan persekutuan Roh Kudus.
Resensi Buku: Pengantar Filsafat Keilahian (Teologi)—Ragam Pemahaman tentang Tuhan Daniel, Moshe William
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.52.627

Abstract

Yesus Sang Mediator yang Merengkuh Umat Termarginalisasi: Sebuah Analisis Sosio-Historis Terhadap Yohanes 9 Kantohe, Finki Rianto; Hakh, Samuel Benjamin
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.52.595

Abstract

Abstract This article focuses on the portrait of Jesus as depicted by the Johannine community according to John 9. Exploring the perspectives of Johannine scholars, the historical context of the Gospel of John, and the image of Johannine faith community, this study suggests that a born-blind man is a symbolic figure of the marginalized Johannine community. The marginalization is caused by the conflict between the blind man and the Pharisees, starting with Jesus’ violation of the Sabbath’s rule, and followed by identity conflict concerning Jesus and Moses. The epilogue of John 9 implies a portrait of Jesus as the Mediator through his actions to embrace the blind man following his expulsion. This article concludes with a theological implication concerning the presence of Jesus in the struggle of contemporary marginalized people such as GKI Yasmin and HKBP Filadelfia. Abstrak Artikel ini menyoroti gambaran Yesus yang dikonsepkan oleh komunitas iman Yohanian menurut Yohanes 9. Melalui penelusuran terhadap pandangan para ahli Yohanian, konteks historis Injil Yohanes, dan gambaran komunitas iman Yohanian, kajian ini menemukan bahwa orang buta sejak lahir dalam Yohanes 9 ini adalah tokoh simbolis dari komunitas iman Yohanian yang termarginalisasi. Marginalisasi tersebut disebabkan oleh konflik antara orang buta dan orang-orang Farisi yang dipicu oleh pelanggaran Yesus atas hari Sabat, lalu berkembang menjadi konflik identitas mengenai Yesus dan Musa; karenanya, mengakibatkan orang buta yang Yesus sembuhkan tersebut termarginalisasi dari sinagoge. Epilog Yohanes 9 menyiratkan potret Yesus sebagai mediator melalui tindakannya merengkuh orang buta tersebut setelah pengusirannya. Sebagai simpulan, artikel ini menyodorkan implikasi teologis tentang kehadiran Yesus dalam pergumulan umat masa kini yang termarginalisasi, seperti GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia.
Kekristenan dan Spiritualitas Online: Cybertheology sebagai Sumbangsih Berteologi di Indonesia Sopacoly, Mick Mordekhai; Lattu, Izak Y.M.
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.52.604

Abstract

Abstract The mobilization of information, technology, and social change marked by the presence of cyberspace not only affects the way people think in building relationships with others and themselves but also the process of developing faith and spirituality. Using the methods of qualitative research, literature study, and Focus Group Discussion (FGD), this research finds that in the context of the COVID-19 pandemic, Christian religious patterns are changing drastically, driving all churches to move to virtual reality. The Christian notion of spirituality is also being transformed so that the experience with God is believed to occur not only in the physical space of the church but also in virtual reality. “Clickactivism” forms a new faith community determined by click and spiritual experiences which strength lies in the imagination of communities and individuals. This study concludes that cybertheology is an important contribution in helping Indonesian Christians to have a strong spiritualityabout God who cannot be confined within time and space. Abstrak Arus mobilisasi informasi, teknologi, dan perubahan sosial yang ditandai dengan adanya ruang cyber (cyberspace) ternyata tidak hanya mempengaruhi cara berpikir manusia dalam membangun relasi dengan sesama dan diri sendiri tetapi juga proses pengembangan iman dan spiritualitasnya. Metode yang digunakan ialah penelitian kualitatif, studi literatur, dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menemukan bahwa dalam konteks pandemi COVID-19, pola beragama Kristen berubah secara drastis sehingga memaksa semua gereja untuk pindah ke realitas virtual. Pemahaman kekristenan tentang spiritualitas juga bertransformasi sehingga pengalaman dengan Tuhan diyakini tidak terbatas dalam ruang fisik gereja tetapi juga dalam realitas virtual. “Aktivitas klik” membentuk sebuah komunitas iman yang baru, yang ditentukan oleh klik dan pengalaman spiritual yang kekuatannya terletak pada imajinasi komunitas dan individu. Karena itu, studi ini menyimpulkan bahwa teologi cyber menjadi kontribusi penting untuk membantu kekristenan di Indonesia untuk berspiritualitas mengenai Tuhan yang tidak dapat dikurung dalam ruang dan waktu.
Langit dan Bumi yang Baru: Eskatologi berdasarkan Teologi Biblika tentang Tempat Kediaman Allah Yohanes, Hendra
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.52.496

Abstract

Abstract Popular Christian eschatology tends to nullify the earth from the biblical image of the new heaven and earth. On the contrary, the biblical eschatology shows that the new heaven and earth will be the dwelling place of God who will ultimately be with the redeemed people. Using the method of intertextual exegesis, this study constructs a biblical eschatology in terms of the theme of the dwelling place of God that frames the biblical portraits of Eden in the first creation and the New Jerusalem in the new heaven and earth. Sinful humankind has been expelled from Eden, the first sanctuary, yet the New Jerusalem will be the holy dwelling place of God, where God’s people enjoying eternal life. The new heaven and new earth is the telos of God’s salvation plan where no sin defiles the cosmic temple anymore. The biblical eschatological hope promises God’s people about living as the royal priests on the earth that God will renew at the eschaton. Abstrak Eskatologi Kristen populer cenderung mengecualikan bumi dari gambaran alkitabiah langit dan bumi yang baru. Sebaliknya, eskatologi biblika menunjukkan bahwa langit dan bumi yang baru merupakan tempat kediaman Allah yang akhirnya akan bersama dengan umat tebusan-Nya. Penulis menggunakan metode eksegesis intertekstual untuk mengonstruksi eskatologi biblika berdasarkan tema tempat kediaman Allah yang membingkai gambaran-gambaran Alkitab, yakni Eden di dunia ciptaan yang pertama dan Yerusalem Baru di langit dan bumi yang baru. Manusia yang berdosa telah diusir dari Eden, tempat kudus yang pertama. Namun Yerusalem Baru merupakan tempat kediaman Allah yang kudus, di mana umat Allah akan menikmati kehidupan kekal. Langit dan bumi yang baru merupakan tujuan rencana keselamatan Allah, di mana tiada lagi dosa yang menajiskan bait semesta. Pengharapan eskatologis yang alkitabiah menjanjikan kehidupan umat Tuhan sebagai imamat rajawi di bumi yang akan dibarui oleh Allah pada eschaton.
Pesan Suci yang Terkontaminasi: Suatu Tinjauan atas Pendekatan Pascakolonial Sugirtharajah dan Konteks Indonesia Hutabarat, Haleluya Timbo
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.52.578

Abstract

Abstract The history of religions records the existence of persistent violence in religions. Many rulers, with the help of clergies, misuse sacred texts for their conquering interests. The coming of Christianity to Indonesia was linked to Western colonialism with its exploitating ambition. Todate, the fruit of the agenda of misusing Scriptures can still be found in the theology and traditions of the Indonesian churches. This study presents the post-colonial biblical criticism of Sugirtharajah as an inclusive, collaborative hermeneutic umbrella for efforts to liberatetexts, traditions, and contexts of Indonesia. Rasiah S. Sugirtharajah has pioneered the post-colonial biblical criticism as a hermeneutics that criticizes domination and alienation. This study looks at the relevance of Sugirtharajah’s thinking for the context of Indonesian Christianity. The methods used include qualitative literature review on the postcolonialpublication in Indonesia to find out the progress of the existing post-colonial hermeneutic works. Abstrak Sejarah agama-agama mencatat hadirnya kekerasan secara persisten. Penguasa, dengan bantuan rohaniwan, sering kali menyisipkan kepentingan penaklukannya ke dalam penggunaan ayat-ayat suci. Kekristenan di Indonesia datang berkaitan dengan kolonialisme Barat dengan ambisi eksploitatifnya. Dalam hal itu terjadi juga kolaborasi saling menguntungkan antara misionaris dan penguasa (ekonomi dan militer) kolonial. Produk agenda penundukan dan pembodohan yang menggunakan ayat-ayat Kitab Suci masih terasa dalam teologi dan tradisi gereja Indonesia hingga sekarang. Bentuk kolonialismebaru juga terus bermekaran di dalam dan sekitar gereja. Studi ini menyelidiki pendekatanhermeneutik yang dapat melawan upaya mengkontaminasi Kitab Suci. Studi ini menyuguhkan Kritik Alkitabiah Pascakolonial Sugirtharajah sebagai payung hermeneutis kolaboratif inklusif bagi banyak upaya membebaskan teks, tradisi, dan konteks. Metode yang dipakai adalah analisis historis mengikuti kerangka teori Sugirtharajah. Juga dilakukan tinjauan literatur terhadap buku-buku teologi bernafas pascakolonial yang banyak dipakai di Indonesia guna melihat sejauh mana upaya pascakolonial telah ada sekaligus perlu dikembangkan sesuai pemikiran Sugirtharajah. Hasil studi ini diharapkan bisa membantu kekristenan Indonesia untuk lebih merdeka dan terampil dalam membebaskan teks, teologi, tradisi, dan penafsiran Alkitab secara pascakolonial berdasarkan konteks semesta dan manusia Indonesia.
Resensi Buku: Bergulat di Tepian—Pembacaan Lintas Tekstual Dua Kisah Mistik (Dewa Ruci dan Yakub di Yabok) untuk Membangun Perdamaian Panjaitan, Firman
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2020.52.629

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol. 10 No. 2 (2025): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 10 No. 1 (2025): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 9 No. 2 (2024): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 9 No. 1 (2024): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 8 No. 2 (2023): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 8 No. 1 (2023): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 2 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 6 No. 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 5 No. 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 1 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 4 No 2 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 4 No. 1 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 4 No 1 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 3 No. 2 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 3 No 2 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 3 No. 1 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 3 No 1 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 2 No. 2 (2017): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 2 No. 1 (2017): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 1 No. 2 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 1 No 2 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 1 No. 1 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian More Issue