cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Pemuda
ISSN : 22529020     EISSN : 25273639     DOI : -
Jurnal Studi Pemuda is a pioneer of youth studies journal in Indonesia. Jurnal Studi Pemuda aims to facilitate academic, practical, and policy discussions on youth issues from a variety of perspectives. Jurnal Studi Pemuda aims to raise critical and alternative discourse in youth studies in Indonesia and at the global level.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda" : 7 Documents clear
Fintech Waqaf: Solusi Permodalan Perusahaan Startup Wirausaha Muda Muhamad Nafik Hadi Ryandono
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.281 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.39347

Abstract

Money waqaf in Indonesia has a huge potential. Despite the fact, this huge potential has not been organized and utilized optimally by the waqaf management agency. Another problem faced in waqaf money is the difficulties in integrate the system of funding, financing, mauquf alaih, and distribute the beneficiaries. In the present era, waqaf in Indonesia has not been digitalized and has not used the Financial Technology (FinTech) system, so it is less economically and inefficient. The expected benefits of the research are waqaf can be a solution to the capital problems that have been faced by start-up companies which mostly un-bankable. In other side, it hopefully can encourage Nadzir to be involved in growing and developing entrepreneurship for youth starting with establishing a start-up company. This research approach is qualitative descriptive. The data is primary data with data collection techniques namely focus group discussions and interviews. The objects of the research are 30 youth start-ups in Surabaya. The result of study is that money waqf can be an alternative solution of capital problems for youth start-up companies who are un-bankable. The Sharia Financial Technology (SFT) system is a system that capable of integrating nadzir with Islamic Financial Institutions Accep Cash Waqf (IFIACW), funding, financing, mauquf alaih, start-up investors, Islamic Financing Guarantee Institution (IFGI) and Islamic Banks.
Mengembangkan Kualitas Usaha Milik Desa (Q-BUMDes) untuk Melestarikan Ketahanan Ekonomi Masyarakat dan Kesejahteraan Adaptif: Perancangan Sistem Kewirausahaan Desa dengan Menggunakan Model Tetrapreneur PL Rika Fatimah
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.937 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.39551

Abstract

Salah satu bentuk pemberdayaan dari pemerintah berupa Otonomi yaitu desa dapat mengelola sumber daya secara mandiri salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Penelitia ini dilakukan di Desa Bleberan, Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian ini menggunakan pendekatan Tetrapreneur yang terdiri terbagi menjadi pemetaan kondisi kewirausahaan desa (Chainpreneur); identifikasi kebutuhan wirausahawan desa dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka (Marketpreneur); pelaksanaan Model Tetrapreneur untuk merancang Q-BUMDes (Qualitypreneur); penentuan pemangku kepentingan yang bertanggung jawab dalam pembangunan Q-BUMDes (Brandpreneur). Selain menggunakan model Tetrapreneur,penelitian ini uga menggunakn teori resource based view sebagai dasar pemilihan unit usaha desa yang haruslah memiliki ciri khas dan keunggulan kompetitif supaya dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan beberapa rekomendasi yang harus dilakukan oleh pemangku kepentingan setempat dan pemerintah daerah baik pada tingkat Rantai (Chainpreneur), Kualitas (Qualitypreneur), Pasar (Marketpreneur) maupun Merek (Brandpreneur). Oleh karena itu direkomendasikan untuk melakukan pembangunan sistem Q-BUMDes pengembangan wirausaha Bleberan. Sistem Q-BUMDes tersebut membentuk suatu sistem basis data terpadu untuk melakukan pengendalian wirausaha desa yang meliputi penjaringan dan pengembangan potensi wirausaha desa dan pementaan fasilitator mentor, coach, dan dana bantuan berdasarkan data sistem yang di-update secara periodik. Penerapan model Tetrapreneur di Desa Bleberan ini diharapkan dapat menjadi panutan bagi Desa lainnya khususnya di Daerah Istimewa Yoyakarta sebagai suatu model keberlanjutan dalam pengentasan kemiskinan tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Kekuatan Cerita dalam Bisnis Sosial Lisa Lindawati
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.139 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.39643

Abstract

Dalam dua puluh tahun terakhir, social enterpeneur atau social enterprise banyak diperbincangkan. Konsep ini berkembang hampir di seluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Sebagai sebuah diskursus maupun praktik, bisnis sosial memang bukan hal baru. Namun, penulis berpendapat bahwa di era revolusi industri 4.0 adalah momentum yang sangat tepat bagi berkembangnya social entrepreneurship. Dengan metode kualitatif deskriptif, penulis ingin menunjukkan bahwa perkembangan media digital melahirkan ekosistem yang menguntungkan para sociopreneur muda, setidaknya dengan dua cara. Pertama, media digital mendorong berkembangnya sharing economy yang selaras dengan nilai-nilai yang diyakini oleh para sociopreneur. Hal ini berkaitan erat dengan munculnya berbagai inovasi disruptif yang meruntuhkan nilai-nilai lama. Konsep sharing economy menjadi populer sehingga memangkas biaya produksi maupun distribusi. Bagi bisnis konvensional, konsep ini sekaligus memangkas keuntungan mereka. Namun, bagi bisnis sosial, efisiensi bermakna positif karena bukan keuntungan tujuannya. Dengan kata lain, media digital membuat logika bisnis sosial menjadi kelaziman yang mudah diterima. Kedua, kehadiran media digital mendorong berkembangnya storytelling marketing. Jika bisnis komersial harus menggali ceritanya, bisnis sosial selalu hadir membawa cerita. Cerita bahkan menjadi ruh dari sebuah bisnis sosial. Tanpa cerita, maka bisnis sosial tidaklah berbeda dengan bisnis komersial pada umumnya. Cerita menghadirkan inspirasi dan menegaskan misi sosial, sekaligus mengajak orang lain untuk bergerak bersama. Sehingga, sudah selayaknya seorang sociopreneur menjadi seorang storyteller.
Kelas Sosial Sebagai Tantangan Pemuda Dalam Peluang Kerja Okta Kusuma; Gigich Ilmy Al Bonadi
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.506 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.39966

Abstract

-
Proses Pengembangan Social Enterprise Agriculture: Studi Biografi Pada Agradaya Karlin Maulinda
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.265 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.40114

Abstract

Social entrepreneurship in Indonesia is growing rapidly today. Social entrepreneurship is an alternative solution in the social solution of society with entrepreneurship. One of the social entrepreneurship organizations in Yogyakarta is Agradaya which is engaged in agriculture. Agradaya is optimizing agricultural production. This study identifies the process of social entrepreneurship using the concepts of Perrini and Vurro. The method used in this study is a qualitative biography study approach that expresses the experiences of attracting actors in the process of developing social entrepreneurship. Data collection techniques are carried out by observation, interviews, and document search. The selection of informants is purposive which directly leads to goals. In this study the focus was on the two founders of Agradaya, Andhika and Asri. Supporting informants consist of farmers who are members of a women's farmer group (KWT) Menoreh guided by Agradaya. Data analysis is done by categorizing data, describing, and data presented in the form of narrative stories along with graphics, schemes, and drawings, then draw conclusions. The results obtained in this study are that Agradaya starts the practice of social entrepreneurship directly as a social enterprise. The results of the research show that in the process of development Agradaya approaches farmers and collaborates. There is encouragement from each of the founders to solve social problems in agriculture by conducting natural agricultural education, land management, educating the use of solar dryer technology in the process of adding value to the sale price, as well as open access to information and markets for farmers.
Pengembangan Kewirausahaan Sosial Pada Perguruan Tinggi melalui Social Project Competition lak lak nazhat hasanah
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.508 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.40210

Abstract

Kewirausahaan sosial merupakan suatu konsep yang dapat menyelesaikan masalah sosial dengan pendekatan bisnis. Kewirausahaan sosial yang ideal dan terarah serta berkelanjutan bisa dilakukan melalui kegiatan pendidikan yang berorientasi pada pengembangan wirausaha sosial dari kalangan mahasiswa. Sebagai generasi muda, mahasiswa merupakan agen of change yang dapat memberikan perubahan sosial ekonomi dengan memberikan peluang baru bagi masyarakat. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui pengembangan kewirausahaan sosial pada perguruan tinggi dengan menggambarkan suatu program pengembangan kewirausahaan sosial tersebut. Metode penelitian adalah diskriptif kualitatif sedangkan penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive random sampling. Pengumpulan data menggunakan kombinasi pendekatan yang meliputi survei, observasi, studi lapangan, dan interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengembangan kewirausahaan sosial dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan judul program Social Project Competition, program ini diharapkan dapat menciptakan lulusan yang mempunyai kemandirian usaha sekaligus kepekaan sosial serta memberikan keseimbangan kemampuan akademis, kemampuan bersikap dan kemampuan berkarya dalam rangka menuju pengembangan diri, masyarakat baik sebagai wirausaha sosial yang profesional, mandiri, dan inovatif. Kompetisi ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam pengembangan bisnis berbasis sosial. Hasil kompetisi diperoleh tiga pemenang yang memenuhi memenuhi unsur Sociopreneur (kewirausahaan Sosial) yaitu Social Value, Civil Society, Innovation, Economic Activity. Adapun pemenang kompetisi adalah pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi pengolahan sampah popok di bantaran Kali Code, mimpi kita dan SUKAWA (Susu Kambing Etawa). Pemenang kompetisi diharapkan dapat menciptakan bisnis sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menjadi Sociopreneur Muda: Studi Kasus Momsociopreneur ‘Sanggar ASI' Dewi Cahyani Puspitasari
Jurnal Studi Pemuda Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1535.326 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.40524

Abstract

The existence of social entrepreneurship movement then might be the answer to generate the entrepreneurs capable of identifying new ways, establishing new business to generate social values and coping with various social issues. The youth, in this case, becomes the drive of social entrepreneurship movement. They have an entrepreneurship spirit based upon their competence not only to build a business and obtain the profit for themselves but also to run their business for the improvement of social and economic state of society. This research is an initial study focused on the individual to identify the successful characters and the innovative process of the young sociopreneur in initiating and developing a social business. This study used a method of case study with the main research subject of momsociopreneur ‘Sanggar ASI. The primary and secondary. The results of this study showed that the process to be sociopreneur required various skills and competences correlated to the performance of the pioneering social business. From the beginning, confidence becomes the main power that is able to mobilize to actively act in solving the social problems such as the failure of breastfeeding among mothers or the lack of breastfeeding. The preferences of values and norm can be internalized in all social business including in work place, partner network, clients or community as the beneficiaries of social service and family institution. In the process of developing their social business, the sociopreneurs have an adaptive competence in responding any innovation. Thus, momsociopreneur ‘Sanggar ASI can be the role model for the youth especially for females attempting to grow their self-potential to participate and answer the problems and social needs of community.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2024): Kaum Muda, Gaya Hidup, dan Fluiditas Vol 12, No 2 (2023): Pemuda dalam Budaya Populer Vol 12, No 1 (2023): Pemuda, Krisis, dan Digitalisasi Vol 11, No 2 (2022): Konstruksi Identitas dan Budaya pada Pemuda Vol 11, No 1 (2022): Kaum Muda dan Kerentanan di Era Pandemi Vol 10, No 2 (2021): Generasi Muda, Kerja dan Aspirasi Masa Depan Vol 10, No 1 (2021): Kaum Muda, Identitas, dan Kerja di Era Digital Vol 9, No 2 (2020): Perubahan Pemuda, Pernikahan, dan Keluarga Vol 9, No 1 (2020): Kaum Muda dan Karier Subkultural Vol 8, No 2 (2019): Pemuda, Risiko, dan Malapetaka Lingkungan Global Vol 8, No 1 (2019): Pemuda di Era Post-Fordisme: Melihat Kerja dalam Konteks yang Berubah Vol 7, No 2 (2018): Sociopreneur Muda Vol 7, No 1 (2018): Angkatan Kerja Muda Inklusif Vol 6, No 2 (2017): Pemuda Milenial: Antara Kreativitas, Perlawanan, dan Kerja Vol 6, No 1 (2017): PEMUDA DAN BONUS DEMOGRAFI Vol 5, No 2 (2016): Pemuda, Perlawanan, dan Inklusivitas Vol 5, No 1 (2016): PEMUDA DAN RADIKALISME Vol 4, No 2 (2015): PEMUDA DAN NEW ENTREPENEURSHIP Vol 4, No 1 (2015): PEMUDA KEWARGAAN DAN TIK Vol 3, No 2 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda Vol 3, No 1 (2014): EDISI KHUSUS: Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda Vol 2, No 2 (2013): Pemuda, Identitas, dan Pertarungan Ekspresi Vol 2, No 1 (2013): Pemuda Diantara Ruang Transisi Vol 1, No 2 (2012): Ragam Transisi Pemuda : Pengalaman Bertumbuh di Indonesia Vol 1, No 1 (2012): Pemuda, Agensi dan Reformasi More Issue