cover
Contact Name
La Ifa
Contact Email
la.ifa@umi.ac.id
Phone
+6285242203009
Journal Mail Official
jcpe@umi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo km. 05 Kampus 2 UMI Makassar, 90231
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE)
ISSN : 25274457     EISSN : 26552957     DOI : https://doi.org/10.33536/jcpe.v3i1.195
The Scope and focus of the journal are : Chemical and Process Technology Energy Technology Coal Technology Biomass Technology Fuel and Gas Technology Separation Technology Food Technology Catalyst Technology Essential Oil Technology Sugar Technology
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020)" : 9 Documents clear
Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Bioadsorben Logam Berat Pb(II) Pada Air Limbah Industri La Ifa; Frans Rante Pakala; Fitra Jaya; Rafdi Abdul Majid
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.214 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.476

Abstract

Penelitian ini menguji serat kelapa sebagai bioadsorbent Pb (II) dalam air limbah industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pH dan waktu kontak pada penyerapan bioadsorbent dari sabut kelapa tanpa aktivasi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan merapikan sabut kelapa terlebih dahulu menggunakan saringan, kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 105oC. Tes pendahuluan kemudian dilakukan pada pewarna biru metilen. Ini diikuti oleh penyaringan bioadsorbent dan air limbah yang diserap. Analisis air limbah termasuk mengukur konsentrasi Pb (II) menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) dengan konsentrasi Pb 0,17 ppm. Hasil penelitian menunjukkan daya serap terbaik menggunakan bioadsorbent sabut kelapa adalah pada pH 7, dengan persentase 96,25%. Selanjutnya,waktu kontak 4 jam dengan menerapkan bioadsorbent sekam kelapa untuk sampel air limbah dengan Pb (II) adalah 94,66%.
Pengaruh Penggunaan Microwave Sebagai Pretreatment Daging Buah Pala Pada Penyulingan Minyak Atsiri Dengan Metode Distilasi Uap Air Taharuddin Taharuddin; Mukhammad Yusuf; Kiki Fatmala Dewi
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.083 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.367

Abstract

Buah pala merupakan salah satu sumber minyak atsiri.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju alir uap dan waktu pretreatment serta besar daya microwave yang menghasilkan minyak atsiri dari daging buah pala dengan yield terbanyak dan memiliki mutu sesuai SNI.Minyak atsiri daging buah pala diproduksi melalui dua tahap, yaitu tahap pretreatment bahan dan tahap penyulingan. Pada proses pretreatment variabel yang divariasikan adalah lamanya bahan diradiasi mikrowave (2,5; 5; 7,5 menit) dan besar daya radiasi microwave (100, 300, 450 watt) yang digunakan dan pada proses penyulingan variabel yang divariasikan adalah besar laju alir uap (200, 250, 333 ml/jam).Daging buah pala digunakan sebanyak 1000 gram. Perolehan rendemen minyak atsiri dianalisa indeks bias, densitas dan GC-MS guna mengetahui kandungan kimianya. Hasil terbaik dari penelitian ini diperoleh rendemen minyak atsiri sebanyak 0,11% dengan berat jenis 0,884– 0,900 (gr/ml) dan warna kuning jernih, kandungan miristisin yang ada sebanyak 13%.
Pemodelan Empirik Desulfurisasi Batubara Secara Flotasi Dengan Metode Rayleigh Andi Aladin
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.643 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.567

Abstract

Model empirik penting untuk diciptakan berdasarkan data empirik berupa data penelitian atau pengamatan yang diperoleh guna mengungkapkan dalam bahasa matematik terhadap fenomena riil (empirik) yang diamati. Model empirik bermanfaat untuk mengeneralisasi suatu fenomena, sehingga dengan model empirik tersebut bisa dilakukan prediksi baik secara ekstrapolasi maupun intrapolasi hingga pada batas tingkat toleransi tertentu. Dalam artikel ini disajikan langkah-langkah menyusun model empirik berdasar data empirik hasil penelitian dengan contoh kasus fenomena desulfurisasi batubara dengan cara flotasi menggunakan surfaktan crud palm oil (CPO). Pemodelan empirik dilakukan berbasis analisis dimensi menggunakan metode Reyleigh. Diperoleh model empirik desulfurisasi batubara dengan tingkat validasi cukup baik ditandai dengan ralat cukup rendah yaitu 2,78%.
Selektivitas Adsorpsi Asam Lemak Bebas (ALB) dan Beta Karoten Minyak Sawit Mentah Menggunakan Metakaolin Teraktivasi Kalium Karbonat (K2CO3) Hamdil Mukhlishin; Winda Rahmalia; Thamrin Usman
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1495.016 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.431

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO) terbesar di dunia. Kadar asam lemak bebas dan beta karoten menjadi 2 parameter kualitas yang menentukan mutu minyak kelapa sawit mentah. Proses pemurnian CPO untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dan beta karoten biasanya menggunakan adsorbent dari jenis bleaching earth. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat adsorbent yang berasal dari kaolin Capkala Kalimantan Barat yang digunakan untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dan beta karoten pada CPO. Pemilihan kaolin sebagai bahan pembuatan adsorben didasarkan pada karakteristik kaolin dan kelimpahannya yang banyak di daerah Kalimantan Barat sehingga berpotensi digunakan sebagai adsorbent yang efektif dan ekonomis. Pembuatan adsorbent dilakukan dengan mengkalsinasi kaolin pada suhu 600 °C sehingga membentuk metakaolin kemudian diaktivasi dengan senyawa K2CO3 dengan konsentrasi 0.5, 1, dan 2 M. Metakaolin yang sudah diaktivasi kemudian dikeringkan dan diaplikasikan untuk menurunkan kadar asam lemak bebas dan beta karoten pada CPO. Kadar asam lemak bebas dan beta karoten pada CPO yang diadsorpsi oleh adsorbent dihitung, kemudian ditentukan selektivitas adsorpsi, kinetika adsorpsi, dan pola adsorpsi isothermalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik adsorben dari metakaolin teraktivasi K2CO3 yaitu memiliki struktur sillimanite dan kynite yang menyerupai zeolit, dengan komposisi Si/Al = 1, dengan tipe isoterm adsorpsi gas nitrogen H4 histerisis, distribusi pori heterogen yang didominasi pada 13-15 nm (mesopori), dan memiliki luas permukaan sebesar 28,74 m2g-1, serta volume pori sebesar 8,018 x 10-2cm3g-1. Jenis adsorben metakaolin teraktivasi K2CO3 1 M terbukti paling baik untuk mengadsorpsi asam lemak bebas sebesar 2,49 % dan beta karoten sebesar 26,15 % pada CPO dengan kondisi waktu kontak dan massa adsorben optimum adsorpsi yang sama yaitu 60 menit dan massa adsorben 0,4 gram/10 mL CPO. Selektivitas adsorpsi adsorben lebih banyak menyerap kadar beta karoten dibandingkan kadar asam lemak jenuh pada CPO. Rasio adsorpsi asam lemak bebas dan beta karoten paling baik terdapat pada jenis adsorben metakaolin teraktivasi K2CO3 1 M dengan nilai 2:13 dalam mol/mol. Isoterm adsorpsi asam lemak bebas dan beta karoten memiliki tipe yang sama yaitu isoterm Freundlich. Kinetika adsorpsi asam lemak bebas dan beta karoten memiliki model yang sama yaitu Pseudo orde 2 untuk setiap jenis adsorben.
Preparasi Katalis Dari Cangkang Telur Dengan Metode Impregnasi Untuk Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Ardiansah A; Zakir Sabara; Andi Suryanto
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.814 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.543

Abstract

Komsumsi telur di indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun rata-rata hingga 3.57% yang tentunya akan menghasilkan limbah cangkang telur. Limbah cangkang telur selama ini hanya dianggap sebagai sampah dan belum banyak diolah, oleh karena itu perlu alternatif pengolahan limbah cangkang telur agar dapat dimanfaatkan kembali. salah satunya dengan cara dimanfaatkan sebagai katalis pembuatan biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karasteristik fisik katalis dari cangkang telur yang akan digunakan sebagai katalis. Metode yang digunakan adalah metode impregnasi dengan menggunanakan larutan KOH dan cangkang telur sebagai support. Hasil modifikasi katalis dengan metode impregnasi menghasilkan padatan kering berwarna abu-abu gelap dengan sedikit proses penggerusan menggunakan mortar.
Pengaruh Temperatur Operasi Terhadap Penurunan Kadar Biuret Dalam Urea Prill dari Evaporator Tingkat II di PT. Pupuk Kaltim Mimin Septiani; Dhasvianty Dhasvianty; Ratnawati Ratnawati
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.177 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.538

Abstract

Biuret merupakan hasil samping dalam sintesa pembentukan urea. Kandungan biuret yang tinggi dalam produk urea dapat menjadi racun bagi tanaman sehingga keberadaan biuret harus ditekan. Salah satu faktor terbentuknya biuret adalah temperatur yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan temperatur operasi optimum terhadap penurunan kadar biuret dalam urea prill. Analisa dilakukan terhadap enam variabel temperatur operasi 137 oC, 138 oC, 139 oC, 140 oC, 141oC, dan 142 oC. Sampel dari Evaporator berupa produk urea prill diambil dari belt conveyor, kemudian dilakukan uji kandungan biuret menggunakan spektrofotometer dan kadar air urea prill dengan metode aquatitrator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur operasi optimum pada evaporator adalah 138 oC, karena mampu menghasilkan kadar biuret yang rendah sebesar 0,798% dengan kadar air yang juga rendah sebesar 0,44%, dan tingkat efisiensi penggunaan steam sebesar 211,541 kg/jam.
Pengaruh Perbedaan Pelarut Asam Pada Ekstraksi Antosianin Bunga Dadap Merah (Erythrina Crista-Galli) Dengan Metode Microwave Assisted Extraction astrilia damayanti; Megawati Megawati; Nur Kholifah Chandra Mulyani; Eva Amalia Alvionita
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.108 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.481

Abstract

Penggunaan pewarna alami pada berbagai bidang teknologi sekarang ini dapat menggunakan tanaman karena dapat diperbaharui, bunga dadap merah menjadi salah satu sumber pigmen antosianin yang banyak ditemukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pelarut asam terbaik dalam proses ekstraksi ditinjau dari kadar total antosianinnya. Proses ekstraksi dadap merah dilakukan dengan metode gelombang mikro menggunakan microwave. Daya microwave yang digunakan sebesar 600 W. Ekstraksi antosianin dilakukan dengan perbedaan pelarut yaitu etanol yang diasamkan menggunakan 4% asam sitrat, 4% asam tartarat dan 1% HCl. Rasio pelarut yang digunakan sebesar 1:25 dan waktu selama 3, 6, 9, 12 dan 15 menit. Kadar antosianin tertinggi yang diperoleh masing-masing pelarut dilakukan uji karakteristik intensitas warnanya. Hasil ekstraksi antosianin tertinggi menggunakan 4% asam sitrat diperoleh sebesar 3,673754647 mg/L pada waktu 12 menit. Antosianin tertinggi menggunakan 4% asam tartarat diperoleh sebesar 8,098959108 mg/L pada waktu 3 menit. Antosianin tertinggi yang diperoleh menggunakan 1% HCl sebesar 28,52169517 mg/L pada waktu ekstraksi 12 menit. Intensitas warna antosianin tertinggi diperoleh pada pelarut etanol yang diasamkan menggunakan 1% HCl. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstraksi antosianin terbaik adalah ekstraksi menggunakan pelarut etanol yang diasamkan dengan 1% HCl.
Pengaruh Variasi dan Komposisi Pelarut terhadap Pengambilan Asam Lemak Omega dari Minyak Biji Anggur dengan Kompleksasi Urea Dwi Ardiana Setyawardhani; Dinda Sekar Laras; Kurnia Jayanti Prasetya
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.028 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.516

Abstract

Asam lemak omega berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem syaraf bagi anak-anak dan pencegahan penyakit degeneratif bagi orang dewasa. Kompleksasi urea merupakan metode yang dinilai paling efektif dan efisien untuk memperoleh konsentrat asam lemak omega. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi dan komposisi pelarut terhadap peningkatan kadar asam lemak omega pada konsentrat asam lemak minyak biji anggur dengan metode kompleksasi urea. Penelitian ini mempelajari 3 variasi pelarut yaitu metanol, etanol dan air serta campurannya dalam komposisi 0-100% w/w. Kompleksasi urea memiliki beberapa tahapan yaitu (1) hidrolisis minyak menjadi asam lemak bebas, (2) kristalisasi/kompleksasi urea, (3) pemungutan asam lemak omega dan (4) analisa. Proses diawali dengan saponifikasi dan pemurnian asam lemak minyak biji anggur, kemudian ditambahkan urea dan pelarut dengan variasi dan komposisi yang berbeda untuk mendapatkan senyawa kompleks urea. Analisa gas kromatografi dilakukan untuk mengetahui komposisi asam lemak pada fasa kristal (urea complexd fraction/UCF) maupun konsentrat (non-urea complexed fraction/NUCF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam lemak jenuh yang terjerap dalam senyawa kompleks urea dengan pelarut etanol mencapai nilai yang maksimal, sehingga yang tertinggal dalam konsentrat menjadi minimal. Etanol merupakan pelarut yang terbaik untuk kompleksasi urea dibandingkan metanol dan air. Kadar asam lemak omega dalam konsentrat dapat dikonsentrasikan hingga 90,334%.
Pengaruh Penambahan Gas Nitrogen Terhadap Kualitas Charcoal Yang Diproduksi Secara Pirolisis Dari Limbah Biomassa Serbuk Gergaji Kayu Ulin (Euxideroxylon Zwageri) Safrudin Hasan; Andi Aladin; Takdir Syarif; Muh Arman
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.518 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.472

Abstract

Proses pirolisis limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin menghasilkan produk charcoal sebagai produk utama. Charcoal merupakan produk yang kaya akan carbon dan dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan gas nitrogen ke dalam reaktor pirolisis secara batch terhadap kualitas charcoal dari bahan baku limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin dan untuk mengetahui pengaruh penambahan gas nitrogen ke dalam reaktor pirolisis secara kontinyu terhadap kualitas charcoal dari bahan baku limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin. Metode Penelitian dengan cara preparasi sampel limbah biomassa serbuk gergaji kayu ulin dengan berat sampel 1000 gram, kemudian dilanjutkan dengan tahapan proses pirolisis yaitu tanpa dialirkan gas nitrogen, ditambahkan gas nitrogen secara batch kedalam reaktor dengan rasio perbandingan volume reaktor yaitu sebanyak 10 liter, 20 liter dan 30 liter serta dialirkan gas nitrogen secara kontinyu 0,5 liter/menit dan 1 liter/menit dengan waktu pirolisis 120 menit dan temperatur pirolisis yang dipertahankan yaitu 400oC, hasil pirolisis diperoleh tiga produk yaitu arang, asap cair dan sedikit tar, arang hasil pirolisis didiamkan untuk proses pendinginan selama 1 jam kemudian ditimbang beratnya dan selanjutnya arang disiapkan untuk dianalisa komposisi kimia, analisa nilai kalor, dan kadar karbon terikat dengan metode analisa proximate. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik charcoal yang memilki nilai fixed carbon tertinggi yaitu pada penambahan gas nitrogen secara kontinyu kedalam reaktor 1 liter/menit dengan presentase fixed carcbon 66,16%, dan menghasilkan nilai kalor 6986 cal/gr dan yang memilki presentase fixed carbon terendah yaitu tanpa penmabahan gas nitrogen kedalam reaktor dengan presentase fixed carcon 58,03% dan nilai kalor 6628 cal/gr. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi pirolisis yang terbaik yaitu pada penambahan gas nitrogen kedalam reaktor secara kontinyu 1 liter/menit yang menghasilkan presentase fixed carbon dan nilai kalor tertinggi.

Page 1 of 1 | Total Record : 9