Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PRARANCANGAN PABRIK GASOLINE DARI CRUDE OIL ASPAL BUTON (ASBUTON) DENGAN KAPASITAS 280.000 TON/TAHUN Kantohe, Alfirandi; Makmur, Muliadi; Yani, Setyawati; Suryanto, Andi
Journal of Chemical Process Engineering Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.834 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v2i2.163

Abstract

Prarancangan pabrik Gasoline dari Crude oil (Asbuton) aspal buton dan bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut kelayakan pabrik untuk didirikan. Pabrik Gasoline ini dirancang dengan kapasitas 280.000 ton/tahun dan beroperasi secara kontinyu selama 330 hari/tahun dan 24 jam/hari. Untuk memperoleh produk yang sesuai dengan kapasitas, dibutuhkan crude oils aspal buton sebanyak 667257,6663 ton/tahun sebagai bahan baku utama dengan kemurnia produk yaitu 77 %. Proses yang dilakukan adalah proses pemisahan berdasarkan titik didih untuk memisahkan produk utama dan produk samping pada menara destilasi. Digunakan tiga menara destilasi tipe Plate Column pada kondisi operasi berbeda pada tiap menara destilasi, untuk destilasi pertama tekanan umpan masuk, tekanan puncak menara dan tekanan dasar menara yaitu 5 atm dan suhu umpan masuk 126,11oC Suhu puncak menara 52,31oC suhu dasar menara 175,75 oC. Untuk destilasi kedua tekanan umpan masuk,tekanan puncak menara dan tekanan dasar menara yaitu 6 atm dan suhu umpan masuk 185,43oC Suhu puncak menara 179,38oC suhu dasar menara 350,93oC.untuk destilasi ketiga tekanan umpan masuk,tekanan puncak menara dan tekanan dasar menara yaitu 6 atm dan suhu umpan masuk 362,27oC Suhu puncak menara 362,68oC suhu dasar menara 472,30oC. Pabrik ini direncanakan akan didirikan pada tahun 2020 di kabupaten Kolaka, Sulawesi Tengah, dengan luas tanah 1550 m2 dan mempekerjakan 165 orang karyawan. Kebutuhan energi untuk menjalankan pabrik ini meliputi kebutuhan listrik sebanyak 21.805,344 kWh /tahun dan bahan bakar biodiesel sebanyak 26.848 liter/tahun. Sedangkan kebutuhan air untuk utilitas adalah sebanyak 1443,7046 kg/jam.Untuk menjalankan produksi, dibutuhkan modal tetap sebesar Rp.682.996.907.024 miliar dan modal kerja sebesar Rp.238.479.946.897 miliar dan pengeluaran umum sebesar Rp. 216.419.760.634 miliar, harga penjualan produk sebesar Rp. 887.607.857.603 miliar pertahun dengan keuntungan sebelum dan sesudah pajak berturut-turut yaitu Rp 177.521.571.521 miliar dan Rp. 102. 697.364.356 miliar. Profitabilitas meliputi Rate of Investment (ROI) sebelum dan sesudah pajak berturut- turut sebesar11,17 % dan 7,26 % Pay of Time (POT) sebelum dan sesudah pajak4,3 tahun dan 5,4 tahun. Break Event Point (BEP) sebesar 40,98 % Shut Down Point (SDP) sebesar 26,06%dan Interest rate of return (IRR) sebesar 14,25 % Berdasarkan evaluasi ekonomi yang dilakukan, maka pabrik Gasoline 280.000 ton/tahun layak untuk didirikan. 
EFEKTIVITAS ADSORBSI PHOSFAT PADA LIMBAH LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN PACKED COLOUM Irawaty, Irma; Rasyid, Rismawaty; Suryanto, Andi
JURNAL ILTEK Vol 16, No 1 (2021): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.124 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v16i1.585

Abstract

Limbah laundry adalah salah satu limbah industri yang belum mendapat perhatian dalam pengelolaannya sebelum limbah tersebut dibuang kelingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahuai apakah silika oksida dan arang aktif dapat melakukan proses adsorbsi dengan menyerap phosfat dalam limbah laundry dengan menggunakan variasi campuran silika oksida dengan arang aktif, yakni 3 kg :  0 kg, 2 Kg : 1 kg, 1,5 kg : 1,5 kg, 1 kg : 2 Kg dan 0 kg : 3 Kg. Proses adsorbsi menggunakan packed colom di labolatorium Kimia dasar FTI UMI. Pengukuran kadar phosfat menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan penurunan kadar fosfat dalam sampel limbah laundry berturut turut berdasarkan variasi komposisi campuran silica oksida dengan arang aktif adalah 13,20%, 13,90%, 18,01% 32,69% dan 37,97%. Uji adsorbsi menunjukkan bahwa silika oksida dan arang aktif mampu menyerap fosfat. Semakin lama proses sirkulasi yang dilakukan untuk penyerapan phosfat maka persentase penurunan fosfat yang terserap semakin besar pula. Persentase penurunan jumlah fosfat terbesar adalah 37,97% pada campuran 3 kg silika oksida yang menunjukkan bahwa silika oksida sangat baik digunakan sebagai adsorben dalam proses adsorbsi menggunakan packed colom.
THE DEVELOPMENT OF TRANSESTERIFICATION PROCESS OF COTTON SEED OIL BY USING MICROWAVE Andi Suryanto; Zakir Sabara, HW; Andi Artiningsih; Hardi Ismail
Reaktor Volume 18 No. 1 March 2018
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.569 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.18.1.27-30

Abstract

Biodiesel is a renewable, non-toxic, environmentally friendly fuel made from vegetable oils through a transesterification reaction with methanol. During this time the manufacture of biodiesel takes a long time, which can be overcome with microwave heating. The use of microwave can decrease the reaction time and the amount of catalyst. The purpose of this study was to study the utilization of microwave as a heater in the transesterification reaction of cotton seed oil with the addition of NaOH catalyst 0.25, 0.5, 0.75 and 1% (w/w) with 100 watts microwave power and a reaction time of 15 minutes. Conversion of biodiesel from cotton seed oil with the NaOH catalyst concentrations 0.5% (w/w), 5 minutes, molar ratio of 1: 12 with a microwave power of 400 watts was 99.11%. The results of the analysis of several parameters on biodiesel products show that they have met the specifications based on Indonesian National Standard (SNI-04-7182-2006). Keyword: biodiesel, transesterification, cotton seed oil, microwave.
PEMBUATAN METYIL ESTER (BIODIESL) DARI MINYAK BIJI KAPUK MENGGUNAKAN KATALIS KOH KONSENTRASI RENDAH DENGAN BANTUAN MIKROWAVE Andi Suryanto; Zakir Sabara; Hardi Ismail; Andi Artiningsih; wahyuni daming; Almukmin almukmin
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.529 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i2.3903

Abstract

Abstrak, Biodiesel dapat dibuat melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati seperti minyak jarak pagar dengan metanol. Minyak jarak pagar memiliki peotensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya karena minyak jarak sangat mudah dikembangkan dan tidak terlalu lama.Gelombang mikro dapat digunakan sebagai pemanas yang sangat efektif sehingga tidak memerlukan penggunaan katalis yang banyak. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan gelombang mikro pada pembuatan metil ester menggunakan katalis KOH konsentrasi rendah. Perolehaan yield dari minyak biji kapuk dengan katalis KOH pada konsentrasi 0,25 % (b/b), waktu reaksi 5 menit ratio molar 1:12 dengan daya microwave 600 watt. Hasil analisis beberapa parameter terhadap produk biodiesel menunjukkan sudah memenuhi spesifikasi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI-04-7182-2006).Keyword : biodiesel, transesterifikasi, minyak biji kapuk, microwave.
STUDI PROSES PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JARAK DENGAN BANTUAN GELOMBANG SUARA Andi Suryanto; Andi Artiningsih; Hardi Ismail; N Nurjannah; Nursida Nursida
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.728 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i1.187

Abstract

Ketersediaan bahan bakar minyak bumi terbatas dan sifatnya tidak terbarukan, sehingga diprediksikan akan ada kelangkaan bahan bakar minyak.Penelitian ini bertujuan mempelajari pengembangan bahan bakar alternative dari minyak jarak dengan memanfaatkan gelombang suara pada reaksi transesterifikasi, mengetahui pengaruh penggunaan katalis, mengetahui karakteristik perolehan biodiesel dari minyak jarak menggunakan ultrasonic. Penelitian ini menggunakan perbandingan mol minyak jarak terhadap methanol (1:9), konsentrasi katalis NaOH 0.75%waktu reaksi (5, 15, 30, 45 dan 60 menit) Dalam penelitian ini mempelajari pengaruh waktu reaksi terhadap yield dan kualitas produk biodiesel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan konsentrasi katalis NaOH 0,75 %, waktu reaksi 45 menit menghasilkan yield produk biodiesel terbesar yaitu 98 % dan hasil analisa karakteristik kualitas produk biodiesel telah sesuai dengan standar mutu biodiesel SNI 04-7182-2012
Pemanfaatan Daun Ketapang Kering dan Kulit Kakao menjadi Briket sebagai Bahan Bakar Alternatif Melani Ganing; Andi Suryanto; Zakir Sabara; M Arman
Journal of Chemical Process Engineering Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.547 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v6i2.757

Abstract

Briket dapat dibuat dari limbah organik baik secara konvensional maupun dengan proses pirolisis. Limbah daun ketapang kering merupakan limbah organik yang dapat diperoleh dalam jumlah banyak setiap harinya. Daun ketapang kering jika tidak dimanfaatkan maka akan mengalami penumpukan. Selain itu jika dibakar akan meningkatkan produksi CO2 yang dapat mengganggu pernapasan bagi manusia. Sama halnya dengan limbah kulit kakao, limbah kulit kakao merupakan limbah biomassa yang paling banyak dijumpai pada sektor perkebunan. Musim panen pada perkebunan kakao menghasilkan kulit kakao yang jumlahnya cukup banyak sehingga menjadi limbah padat. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui berapa komposisi campuran daun ketapang kering dan kulit kakao untuk menghasilkan briket yang berkualitas dan mengetahui pengaruh komposisi briket terhadap kualitas nyala. Bahan baku diarangkan dengan metode pirolisis menggunakan variabel suhu dan waktu yang tetap. Arang yang dihasilkan diayak dengan ukuran 60 mesh. Briket yang dibuat dengan memvariasikan komposis arang daun ketapang kering dan kulit kakao (0 : 100 (M1); 10: 90 (M2); 30: 70 (M3); 50: 50 (M4); 70: 30 (M5); 90:10 (M6); 100:0 (M7) %) dengan penambahan 10% perekat. Hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh komposisi campuran terbaik yaitu komposisi campuran 10:90 dimana komposisi campurannya yaitu 10 % Daun ketapang kering dan 90% kulit kakao. Nilai kalor yang dihasilkan yaitu 4871 kalori/gram, hasil ini belum sesuai standar baku mutu briket yaitu 5000 kalori/gram (SNI 01-6235-2000). Untuk uji nyala, komposisi bahan 50% Daun ketapang kering dan 50 % kulit kakao (50:50) merupakan briket yang paling lama waktu penyalaannya hingga menjadi abu yaitu 1 jam 33 menit 20 detik. Komposis dari masing-masing briket tidak berpengaruh secara signifikan terhadap lama briket menyala hingga menjadi abu. Sedangkan jika dilihat dari asap yang dihasilkan, komposisi dengan penambahan jumlah arang daun ketapang kering yang menghasilkan asap lebih banyak dari briket arang kulit kakao.
Production of Methyl ester from Coconut Oil using Heterogeneous K/Al2O3 under Microwave Irradiation Andi Suryanto; Ummu Kalsum; Lailatul Qadariya; Mahfud Mahfud
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.548 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i2.754

Abstract

Methyl esters derived from coconut oil are very interesting to study because they contain free fatty acids with a medium carbon chain structure (C12-C14), so most methyl esters (70%) can be bio-kerosene and the rest can be biodiesel. The process of preparing methyl ester by reaction of Trans-esterification triglyceride generally using a homogeneous KOH catalyst but this process requires a long catalyst separation process through washing and drying process. The use of heterogeneous catalysts in the production of methyl esters can remove the washing and drying processes, but trans-esterification reactions with heterogeneous catalysts require severe conditions (high pressure and high temperature), whereas at low temperatures and atmospheric conditions, the methyl ester yield is relatively low. Using microwave-irradiated trans-esterification reactions with heterogeneous catalysts, it is expected to be much faster and can obtained higher yields. Therefore, in this study we prepare a heterogeneous catalyst K/Al2O3 using solution KOH that impregnated in catalyst support Al2O3, and catalyst obtained are caracterized by XRD, BET dan SEM. Our objective was to compare the yield of methyl esters obtained through the trans-esterification process of coconut oil assisted by microwave using a heterogeneous K / Al2O3 catalyst with yield obtained using a homogeneous KOH catalyst. Experimental equipment consists of a batch reactor placed in a microwave oven equipped with a condenser, agitator and temperature controller. The batch process was carried out at atmospheric pressure with variation of K/Al2O3 catalyst concentration (0.5, 1.0, 1.5, 2.0, 2.5%) and microwave power (100, 264 and 400 W). In general, the process of producing methyl esters by heterogeneous catalysts will get three layers, wherein the first layer is the product of methyl ester, the second layer is glycerol and the third layer is the catalyst. The experimental results show that the methyl ester yield increases with increasing of microwave power, catalyst concentration and reaction time. The results obtained with K /Al2O3 catalysts are generally slightly lower than those obtained using a homogeneous KOH catalyst. However, the yield of methyl esters obtained by the K / Al2O3 heterogeneous catalyst process are relatively easy to separate rather than using a homogeneous KOH catalyst.
PENGARUH DAYA DAN WAKTU MIKROWAVE PRODUKSI BAHAN BAKAR NABATI DARI MINYAK JELANTAH Andi Suryanto; Mandasini Mandasini; Annisa Djaharuddin; Andi Nabilla
Journal of Chemical Process Engineering Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.475 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v3i2.257

Abstract

Dengan bertambahnya populasi penduduk dunia dan berkembangnya bidang industri dari tahun ke tahun kebutuhan energi mengalami kenaikan. Salah satu terobosan yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah-limbah rumah tangga atau minyak nabati sebagai sumber bahan bakar. Potensi minyak jelantah dapat dimanfaatkan sebagai biodiesel yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar nabati. Metode yang yang digunakan yaitu proses esterifikasi dan transesterifikasi. Esterifikasi adalah proses konversi asam lemak menjadi ester sedangkan transesterifikasi adalah proses transformasi kimia molekul trigliserida yang besar, bercabang dari minyak nabati dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil, molekul rantai lurus, dan hampir sama dengan molekul dalam bahan bakar diesel. Keunggulan dari proses esterifikasi dan transesterifikasi ini adalah waktu yang dibutuhkan lebih singkat dibangkinkan dengan metode konvensional dan biodiesel yang dihasilkan memiliki yield yang tinggi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel daya yaitu 100, 200, 400, dan 600 watt. dan variasi waktu yaitu: 1 ; 2,5 ; 3,5 ; 4 ; 4,5 ; dan 5 menit. Bidiesel dapat diperoleh dari minyak nabati dengan variasi daya dan waktu terbaik yaitu 600 watt dan 5 menit. Biodiesel ini telah memenuhi standar SNI 7182.2015 dengan nilai densitas 850-890 g/ml dapat disimpulkan bahawa biodiesel ini layak digunakan.
Preparasi Katalis Dari Cangkang Telur Dengan Metode Impregnasi Untuk Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Kelapa Ardiansah A; Zakir Sabara; Andi Suryanto
Journal of Chemical Process Engineering Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.814 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v5i1.543

Abstract

Komsumsi telur di indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun rata-rata hingga 3.57% yang tentunya akan menghasilkan limbah cangkang telur. Limbah cangkang telur selama ini hanya dianggap sebagai sampah dan belum banyak diolah, oleh karena itu perlu alternatif pengolahan limbah cangkang telur agar dapat dimanfaatkan kembali. salah satunya dengan cara dimanfaatkan sebagai katalis pembuatan biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karasteristik fisik katalis dari cangkang telur yang akan digunakan sebagai katalis. Metode yang digunakan adalah metode impregnasi dengan menggunanakan larutan KOH dan cangkang telur sebagai support. Hasil modifikasi katalis dengan metode impregnasi menghasilkan padatan kering berwarna abu-abu gelap dengan sedikit proses penggerusan menggunakan mortar.
Adsorpsi Gas CO2 Menggunakan Kapur Tohor, Arang Aktif Dan Zeolit Pada Kendaraan Bermotor Roda Dua Rifai Ramli; Andi Suryanto; Syamsuddin Yani
Journal of Chemical Process Engineering Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.315 KB) | DOI: 10.33536/jcpe.v4i1.294

Abstract

Pemanasan global yang terjadi akibat emisi gas rumah kaca merupakan salah satu persoalan yang menjadi perhatian dunia secara luas dalam dekade terakhir. Berbagai upaya pengendalian emisi gas CO2 yang menjadi komponen utama gas rumah kaca telah banyak diupayakan dan diteliti, antara lain penggunaan teknologi zero emission dan pengendalian gas CO2 pada sumber emisi. Penelitian ini difokuskan pada upaya pengurangan kandungan CO2 dari gas buang kendaraan bermotor roda dua dengan metode adsorpsi menggunakan 3 jenis adsorben (kapur tohor, arang aktif, dan zeolit), dengan variasi massa adsorben 50 gram, 100 gram, dan 150 gram. Selain itu dilakukan juga pengamatan daya adsorpsi dari campuran ketiga jenis adsorben tersebut dalam berbagai komposisi. Pengukuran emisi dilakukan sebelum dan setelah penggunaan adsorben menggunakan flux 4005 infrared multigas analyser pada menit ke 1, 5, 10, 15 dan 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi maksimal terjadi pada berat 150 gram dan menit ke 10 untuk setiap jenis adsorben. Adsorben yang paling besar daya adsorpsinya adalah kapur tohor yaitu 30,68% kemudian zeolit sebesar 28,94% dan yang paling kecil adalah arang aktif sebesar 27,45%. Komposisi campuran adsorben yang paling besar daya adsorpsinya adalah perbandingan 1 : 1 : 1 (K1Z1A1) dengan daya adsopsi CO2 sebesar 27,61%.