cover
Contact Name
Arfan Amrin
Contact Email
Arfan Amrin
Phone
-
Journal Mail Official
jep@stiem.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota palopo,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo
ISSN : 23391529     EISSN : 2580524X     DOI : https://doi.org/10.35906/jep
Jurnal Ekonomi Pembangunan dengan nomor ISSN 2339-1529 (cetak) dan 2580-524X (online) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan dua kali dalam setahun (Januari-Juni & Juli-Desember) oleh Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Palopo. Jurnal Ekonomi Pembangunan memuat artikel-artikel hasil penelitian di bidang Ekonomi Pembangunan (Perencanaan dan Analisis Pembangunan; dan Bisnis. Jurnal ini menerima penyerahan naskah dengan berbagai topik dan tidak terbatas pada perencanaan anggaran sektor publik; perencanaan pembangunan desa; analisis kebijakan publik dan regional; akuntansi; manajemen investasi; perbankan; manajemen keuangan; pajak daerah dan retribusi; serta bisnis dan hukum bisnis.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2020)" : 7 Documents clear
STUDY KOMPARASI KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN /KOTA DI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013 -2018 Estherlina Sagajoka
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jep01.v6i1.467

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan hasil analisis ketimpangan  Pembangunan  ekonomi antar kabupaten/kota di propinsi  Nusa  Tenggara Timur  periode 2013-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan analisis indeks Williamson, dan Indeks Entropi Theil., dengan menggunakan data time series PDRB  perkapita dan data penduduk  masing-masing kabupaten/kota tahun 2013-2018. Hasil analsis Indeks Williamson  menunjukan  bahwa Ketimpangan pembangunan sektor sektor ekonomi  di 21 kabupaten di propinsi NTT  sangat merata  (Ketimpangan rendah)  kecuali   Kota Kupang yang memiliki   nilai IW sebesar  1,49  hal ini  mengindikasikan bahwa Ketimpangan Pembangunan sektor  Ekonomi  Kota Kupang sangat  tinggi   dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya  di  provinsi  NTT pada  periode 2013-2018. Hasil Analisis Indeks Theil Intra menunjukan  ketimpangan   spasial   dalam kabupaten.kota di propinsi Nusa Tenggara Timur cukup merata  dalam kabupaten kecuali  Kota  kupang menunjukan  ketimpangan  yang  tidak merata di bandikan dengan  21 kabupaten  lainnya. Melalui  perhitungan  Indeks Entropi Theil  ketimpangan  pembangunan  antar 21  kabupaten  dan  kota kupang   cenderung melebar  (divergence)   yang   memiliki   Indeks  Theil sebesar 798.,15,    sedangkan  21  kapupaten  lainnya  pada  periode 2013-2018  memiliki  nilai Indeks Entropi Theil 211, 26 untuk Kabupaten  dan , TTS 201,11, sedangkan kabupaten  lainnya memiliki angka  indeks  di bawah  200.Kata  Kunci :   Studi komparasi; Ketimpangan;  Indeks Wiliamson; Indeks Entropi Theil ABSTRACTThis study aims to determine the comparison of the results of the inequality analysis of economic development between districts/cities in the province of East Nusa Tenggara for the period 2013-2018.The method used in this research is quantitative descriptive analysis using the Williamson index, and Theil Entropy Index, using time data per capita PDRB series and population data for each district/city in 2013-2018.The Williamson Index analysis results show that the economic development sector inequality in 21 districts in NTT province is very evenly distributed (low inequality) except for kota Kupang, which has an Williamson Index value of 1.49. other districts in NTT province in the period 2013-2018. The Intra Index Analysis Results show spatial inequality within the regency. The city of Nusa Tenggara Timur province is fairly evenly distributed within the regency except the kota Kupang  shows an unequal inequality compared to 21 other districts. Through the Theil Entropy Index calculation of development inequality between 21 regencies and kota Kupang  tends to widen (divergence) which has Theil  Index of 798,15, while the other 21 districts in the 2013-2018 period have the Theil Entropy Index 211,26 for Regencies and , TTS 201,11, whereast other districts have an index number below 200. Keywords: Comparative Study; Inequality; Wliamson index; Theil Entropy Index
EVALUASI ATAS PEMENUHAN KEWAJIBAN PPh BADAN DAN MENENTUKAN ANGSURAN PPh PASAL 25 MELALUI EKUALISASI DAN REKONSILIASI PADA PT. EPS Lutfi Fauziah
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.118 KB) | DOI: 10.35906/jep01.v6i1.451

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Evaluasi Atas Pemenuhan Kewajiban PPh Badan dan Menentukan Angsuran PPh Pasal 25 Melalui Ekualisasi dan Rekonsiliasi Pada PT. EPS, sudah sesuai atau belum menurut UU No. 36 Tahun 2008. Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diambil oleh peneliti langsung dari seorang bagian accounting berupa informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan pajak dan data sekunder yang diambil oleh peneliti adalah laporan keuangan komersial, laporan keuangan fiskal, SPT Tahunan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan dokumen-dokumen PT. EPS yang berhubungan langsung dengan laporan laba-rugi komersial tahun 2018. Metode analisis yang digunakan merupakan metode analisis kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa Evaluasi Atas Pemenuhan Kewajiban PPh Badan dan Menentukan Angsuran PPh Pasal 25 Melalui Ekualisasi dan Rekonsiliasi Pada PT. EPS tidak sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2008 dan ditemukannya hasil akhir perhitungan yang Lebih Bayar sebesar (Rp. 134.649.156). Dengan adanya SPT Tahunan Badan yang lebih bayar maka perusahaan berhak melaporkan dan mengajukan permohonan atas kelebihan pajak tersebut atau disebut dengan restitusi dengan pengembalian atas kelebihan pembayaran. Namun DJP akan mereview kembali atau melakukan pemeriksaan kepada perusahaan tentang kebenaran atas lebih bayar tersebut.Kata kunci : Evaluasi Pemenuhan Kewajiban PPh Badan, Angsuran PPh 25, Ekualisasi dan RekonsiliasiABSTRACTThis study aims to find out how to Evaluate the Fulfillment of Corporate Income Tax Obligations and Determine Article 25 Income Tax Installments Through Equalization and Reconciliation at PT. EPS, whether or not according to Law No. 36 of 2008. Types of data used are primary data that is data taken by researchers directly from an accounting department in the form of information relating to financial and tax reports and secondary data taken by researchers are commercial financial statements, fiscal financial statements, annual notification letters . The technique of collecting data is by collecting PT. EPS which is directly related to the 2018 commercial income statement. The analytical method used is a quantitative analysis method. Based on the results of the study the authors concluded that the Evaluation of the Fulfillment of Corporate Income Tax Obligations and Determine Article 25 Income Tax Installments Through Equalization and Reconciliation at PT. EPS is not in accordance with Law No. 36 of 2008 and the discovery of the final results of the calculation that is more Pay for (Rp. 134,649,156). With the annual notification letter of the overpaid body, the company has the right to report and submit an application for the tax excess or referred to as restitution with a refund for the excess payment. However, DJP will review or examine the company about the truth of the overpayment.Keywords: Evaluation of Fulfillment of Corporate Income Tax Obligations, Article 25 Income Tax Installments, Equalities and Reconciliation
ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH SEBAGAI DAYA DUKUNG PELAKSANAAAN PROGRAM SUMBER DAYA AIR DAN KETAHANAN PANGAN Eko Aristanto
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.403 KB) | DOI: 10.35906/jep01.v6i1.466

Abstract

ABSTRAKKeberhasilan program sumber daya air dan ketahanan pangan yang sedang dilaksanakan sangat bergantung dukungan dan komitmen pemerintah daerah, termasuk di dalamnya keterdukungan dan kemampuan pembiayaan kegiatan tersebut oleh pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan i) menganalisis kemampuan dan kemandirian keuangan daerah dan ii) menganalisis keuangan daerah sebagai daya dukung pelaksanaan program sumber daya air dan ketahanan pangan.  Penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif, metode pengambilan sampel  mengunakan purposive sampling dengan kriteria kabupaten yang menerima Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) sebanyak 74 kabupaten. Metode analisis data  mengunakan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah (RMKD), Rasio Kemampuan Rutin Daerah (RKRD), Rasio Derajat Otonomi Fiskal (RDOF) dan Indek Kapasitas Fiskal Daerah (IKFD) dengan periode pengamatan tahun 2018 dan 2019. Hasil analisis  kemampuan dan kemandirian keuangan daerah dengan mengunakan 4 variabel RMKD, RKRD, RDOF dan IKFD menjelaskan mayoritas kemampuan dan kemandirian keuangan daerah  berada di rentang sangat rendah  sampai dengan sedang sejumlah  60 atau 80,4% dari 74 kabupaten penerima IPDMIP. Rekomendasi penelitian mendorong pemerintah daerah mencapai Disbursement Linked Indicators (DLI) yang telah disepakati dalam skema modalitas Result Based Lending, agar anggaran yang digunakan dalam program IPDMIP dapat reimbursement.Kata Kunci : Kemampuan dan Kemandirian Keuangan Daerah, Program IPDMIPABSTRACTThe success of the water resources and food security program that is being carried out is very dependent on the support and commitment of the local government including the support and ability to finance these activities by the local government.This study aims i) to analyze the ability and independence of regional finances and ii) analyze regional finances as a support for implementing water resources and food security programs. This study uses a descriptive research method, the sampling method uses purposive sampling with the criteria of districts that receive 74 districts of the Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP). The data analysis method uses the Regional Financial Independence Ratio (RMKD), Regional Routine Capacity Ratio (RKRD), Fiscal Autonomy Degree Ratio (RDOF) and Regional Fiscal Capacity Index (IKFD) with observation periods in 2018 and 2019. The results of the analysis of regional financial capability and independence using 4 variables of RMKD, RKRD, RDOF and IKFD explain the majority of regional financial capability and independence are in the range of Very Low to Medium totaling 60 or 80.4% of 74 districts receiving IPDMIP. Research recommendations encourage local governments to achieve Disbursement Linked Indicators (DLI) agreed in the Result Based Lending modality scheme, so that the budget used in the IPDMIP program can be reimbursed.Keyword : Regional Financial Ability and Independence, IPDMIP Program
DETERMINAN POLA KONSUMSI MAHASISWA YANG BEKERJA DI STIE TRI DHARMA NUSANTARA Adya Utami Syukri; Rahmatia Rahmatia
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.323 KB) | DOI: 10.35906/jep01.v6i1.460

Abstract

ABSTRAKKegiatan ekonomi masyarakat digerakkan oleh kebutuhan manusia yang dari hari ke hari dan masa ke masa semakin meningkat dan beraneka ragam megikuti perkembangan zaman. Mahasiswa yang melakukan pekerjaan part time di sela-sela waktu kuliah tentu memiliki pola konsumsi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pola konsumsi mahasiswa yang bekerja di STIE Tri Dharma Nusantara Makassar. Penelitian ini dilakukan kepada 52 mahasiswa STIE Tri Dharma Nusantara dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Dalam penelitian ini dilakukan Teknik pengambilan sampel yakni accidental sampling. Hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan ordinary least square menunjukkan ketiga variable bersifat valid secara simultan. Variable pendapatan berpengaruh negative, sementara variable gaya hidup dan tingkat harga berpengaruh positif terhadap konsumsi non makanan. Secara parsial, variable gaya hidup berpengaruh signifikan sedangkan variable pendapatan dan tingkat bunga berpengaruh tidak signifikan. Uji determinasi menunjukkan 20,8% variable dependen dijelaskan oleh variable independent.Kata kunci : Konsumsi ; Pendapatan ; Gaya Hidup ; Tingkat Harga ; MahasiswaABSTRACTThe economic activities of society are driven by human needs, which are increasing from day by day and from time to time.  Students who do part-time work on the sidelines of lecture time certainly have different consumption patterns.  This study aims to determine the determinants of consumption patterns of students who work at STIE Tri Dharma Nusantara Makassar.  This research was conducted on 52 students of STIE Tri Dharma Nusantara using multiple linear regression methods.  In this research, a sampling technique is used, namely accidental sampling.  The results of research that have been done based on ordinary least square shows that all three variables are valid simultaneously.  Income variable has a negative effect, while lifestyle variable and price level have a positive effect on non-food consumption.  Partially, lifestyle variable have a significant effect while income and interest rates have no significant effect.  The determination test shows that 20.8% of the dependent variable is explained by the independent variable.Keywords: consumption;  Income;  Lifestyle ;  Price Level;  College students
PENGARUH PENDAPATAN, GAYA HIDUP, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP KONSUMSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UIN ALAUDDIN MAKASSAR Nur Yuliani; Rahmatiah Rahmatiah
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.402 KB) | DOI: 10.35906/jep01.v6i1.464

Abstract

ABSTRAKPendapatan atau uang saku yang dimiliki mahasiswa bisa berasal dari orang tua/saudara, dari beasiswa, ataupun dari bekerja. Sebagian dari mahasiswa seringkali menghabiskan pendapatan atau uang saku yang dimiliki untuk konsumsi sementara tidak ada bagian pendapatan yang ditabung.  Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui pengaruh pendapatan, gaya hidup, dan jenis kelamin terhadap tingkat konsumsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika. Populasi penelitian ini, mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2017-2019. Teknik pengambilan sampel Proportionate Stratified Random Sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat konsumsi mahasiswa, ditunjukkan dengan nilai koefisien pendapatan bertanda positif yaitu sebesar 0,585 (2) Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat konsumsi mahasiswa, ditunjukkan dengan nilai koefisien gaya hidup bertanda positif yaitu sebesar 1173,744 (3) Jenis kelamin berpengaruh signifikan terhadap tingkat konsumsi mahasiswa, ditunjukkan dengan nilai koefisien jenis kelamin bertanda negatif yaitu sebesar –204005 (4) Pendapatan, gaya hidup, dan jenis kelamin secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat konsumsi mahasiswa. Dan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,832 atau 83,2%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 83,2% tingkat konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan, gaya hidup, dan jenis kelamin, sedangkan sisanya 16,8% dipengaruhi oleh variabel bebas lain yang tidak diteliti.Kata Kunci: Tingkat Konsumsi, Pendapatan, Gaya Hidup, Jenis KelaminABSTRACTIncome or pocket money owned by students can come from parents / relatives, from scholarships, or from work.  Some students often spend their income or pocket money for consumption while there is no part of the income saved. The purpose of this study is to find out the influence of income, lifestyle, and gender on the level of consumption of students of the Department of Mathematics Education.  The population of this study is the students of the Department of Mathematics Education class of 2017-2019. The Proportionate Stratified Random Sampling technique. Hypothesis testing is done by multiple linear regression analysis. The results showed: (1) Income had a positive and significant effect on the level of consumption of students, indicated by the coefficient of income positive sign that is equal to 0.585 (2) Lifestyle has a positive and significant effect on the level of student consumption, indicated by the value of the lifestyle coefficient that is positive  1173,744 (3) Gender significantly influences the level of student consumption, indicated by the coefficient value of the negative gender that is equal to -204005 (4) Income, lifestyle, and gender together have a significant effect on the level of student consumption.  And the obtained coefficient of determination (R2) of 0.832 or 83.2%.  This value indicates that 83.2% of the level of consumption is influenced by income, lifestyle, and gender, while the remaining 16.8% is influenced by other independent variables which is not examined. Keywords: Consumption Rate, Income, Lifestyle, Gender
INVESTASI MODAL MANUSIA BIDANG PENDIDIKAN: DAMPAK PENGANGGURAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Novi Yanti; Nurtati Nurtati; Misharni Misharni
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.112 KB) | DOI: 10.35906/jep01.v6i1.504

Abstract

ABSTRAKTenaga kerja terdidik memberikan tren positif bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah berbanding terbalik dengan jumlah pengangguran. Untuk itu perlu dikaji sejauh mana investasi modal manusia bidang pendidikan ini dapat menjelaskan tren nengatif dampak pengangguran dan tren positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain longitudinal research. Data diperoleh dari Laporan Badan Pusat Statistik Sumatera Barat Tahun 2009-2017. Analisis data penelitian menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian mengungkap bahwa terdapat pengaruh negatif antara pengangguran dengan investasi modal manusia dan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Kepala daerah kabupaten/kota di Sumatera Barat perlu merencanakan investasi belanja modal manusia bidang pendidikan dengan baik untuk menurunkan laju penggangguran dengan meningkatkan jumlah tenaga kerja terdidik yang dapat diserap pasar kerja dan mampu mendorong tren positif pertumbuhan ekonomi daerah dengan menambah alokasi dana pendidikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Kata kunci: Investasi modal manusia bidang pendidikan; pengangguran; pertumbuhan ekonomi. ABSTRACTThe educated workforce provides a positive trend for economic growth in a region that is inversely proportional to the number of unemployed. For this reason, it is necessary to study the extent to which human capital investment in education can explain the negative trends of the unemployment effects and the positive trends on economic growth. The research method was quantitative with a longitudinal research design. Data was obtained from the West Sumatra Central Statistics Agency Report for 2009-2017. Analysis of research data used panel data regression analysis. The results of the study indicated that there is a negative effect between unemployment and human capital investment and a positive effect on economic growth. To the districts or cities in West Sumatra Province, it is necessary to plan the human capital investment in the education field well to reduce the unemployment rate by increasing the number of educated workers that can be absorbed by the labor market and able to drive positive trends in regional economic growth by increasing the allocation of education funds from the regional government budget.Keywords: Human capital investation in education; unemployment; economic growth. 
MODEL PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI di KECAMATAN SINDANGKASIH CIAMIS Lukman Effendy
Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.913 KB) | DOI: 10.35906/jep01.v6i1.492

Abstract

ABSTRAKKelompok Tani (KT) Seperti Gapoktan semestikan tumbuh menjadi kelembagaan ekonomi yang berorientasi pasar dan tumbuh menjadi badan usaha atau korporasi. Penelitian yang dilaksanakan pada di Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis pada bulan April sampai dengan Juli 2019. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendesain model pengembangan KP menjadi kelembagaan ekonomi petani (KEP). Responden penelitian adalah petani yang tergabung dalam kelompoktani (keltan) dengan komoditas usaha sayuran dataran rendah. Total responden berjumlah 90 orang dari populasi sebanyak 679 yang ditetapkan menggunakan rumus Slovin. pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dengan menggunakan kuesioner tertutup yang telah diuji keterandalannya. Data dianalisis dengan dua cara, yaitu; (1) untuk menggambarkanpeubah-peubah penelitian, dilakukan analisis deskriptif, (2) sedangkan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh digunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis enunjukkan bahwa: faktor yang berpengaruh pada pengembangan kelembagaan menjadi KEP adalah faktor keltan, yang terdiri atas keanggotaan, fungsi keltan dan kelas keltan. Untuk merancang strategi pengembangan KT menjadi KEP dimulai dengan meningkatkan fungsi keltan dan meningkatkan karakteristik anggota serta menaikkan kelas keltan. Kata Kunci:  Kelembagaan Petani, Kelompok Tani, Kelembagaan Ekonomi PetaniABSTRACTFarmer Group (FG) like Gapoktan must grow into a market-oriented economic institution and grow into a business entity or corporation. The research, which was conducted in April - July 2019 in Sindangkasih Subdistrict, Ciamis Regency was intended to design a model for developing KP into a farmer economic institution (KEP). Research respondents are farmers who are members of farmers groups (FG) with lowland vegetable commodity. A total of 90 respondents from a population of 679 were determined using the Slovin formula. Data collection is done through semi-structured interviews using closed questionnaires that have been tested for reliability. Data were analyzed in two ways, namely; (1) to describe the performance of the research variables, a descriptive analysis was carried out, (2) while to find out the influential factors used multiple linear regression analysis. The analysis result shows that: the factors that influence the institutional development into PEM are the keltan factor, which consists of membership, FG function and keltan class. To design a strategy for developing KT into KEP starting with improving the function of the keltan and increasing the characteristics of members and raising the class of Farmer Group.Keywords: Farmer Institution, Farmer Group, Farmer Economic Institution

Page 1 of 1 | Total Record : 7