cover
Contact Name
AULIA AMINI
Contact Email
auliaamini1406@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bidanfik.ummat@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram
ISSN : 25034340     EISSN : 26143364     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Midwifery journal-Jurnal Kebidanan UM. Mataram memuat naskah hasil penelitian di bidang ilmu kebidanan dan ilmu kesehatan masyarakat. Ruang lingkup dari Midwifery Journal berupa hasil penelitian dan kajian analitis berisi artikel ilmiah tentang kesehatan perempuan sepanjang daur kehidupannya. Informasi lengkap untuk pemuatan jurnal dan petunjuk penulisan jurnal tersedia di dalam setiap terbitan. Jurnal yang masuk akan melalui proses seleksi dan review. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun (Periode Januari dan Juli). Beberapa tujuan yang hendak dicapai melalui jurnal ini, yaitu: peningkatan budaya melakukan penelitian ilmiah di kalangan civitas akademika, penghargaan dan penghormatan atas karya intelektual, menjadikan Midwifery Journal sebagai rujukan bagi pengembangan keilmuan dibidang kebidanan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2024): JANUARI" : 6 Documents clear
GAMBARAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS UMBULHARJO I KOTA YOGYAKARTA Hayati, Efi Nur; Suesti, Suesti
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 9, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v9i1.16150

Abstract

Abstract: According to the findings of the 2018 Indonesian Basic Health Research (Riskesdas), the percentage of under-fives with malnutrition and low nutrition was 13.8%, 3.9% and 19.3%, respectively, while the percentage of under-fives with short and very short height was 11.5%. The practice of giving complementary food for breastfeeding is a parenting pattern for parents in providing additional food for babies aged 6-24 months. This study aims to describe the practice of giving complementary feeding to infants aged 6-12 months at Umbulharjo I Primary Health Center in Yogyakarta. The research employed quantitative descriptive, the data collection method used was primary data and used univariate analysis. This study's findings were obtained from 32 respondents who had babies aged 6 to 12 months. A negative attitude was obtained from the mother's attitude when practicing complementary food, namely as many as 17 respondents (53.1%), and a positive attitude was obtained from the mother's actions in giving complementary food, namely as many as 22 respondents (68.8%). Thus, it can be concluded that there are still mothers with babies aged 6-12 months who have a negative attitude toward the practice of giving complementary food, but the act of giving complementary food to babies aged 6-12 months is good. As a result, Posyandu cadres and midwives at Primary Health Center must continue to counsel mothers as they prepare to give complementary food to their babies, in order to foster a positive attitude toward complementary feeding administration.Abstrak: Menurut temuan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018, persentase balita gizi buruk dan gizi rendah masing-masing sebesar 13,8%, 3,9%, dan 19,3%, sedangkan persentase balita dengan tinggi badan pendek dan sangat pendek adalah 11,5%. Praktik pemberian makanan pendamping ASI merupakan pola asuh orang tua dalam pemberian makanan tambahan yang ditunjukan untuk bayi usia 6 – 24 bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta. Rencana penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini didapatkan hasil dari 32 responden ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan, dari sikap ibu ketika praktik MP-ASI yang diteliti didapatkan sikap negatif yaitu sebanyak 17 responden (53,1%) dan tindakan ibu ketika praktik MP-ASI yang diteliti didapatkan tindakan baik yaitu sebanyak 22 responden (68,8%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masih terdapat ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan ketika praktik pemberian MP-ASI masih memiliki sikap negatif tetapi tindakan pemberian MP-ASI yang diberikan kepada bayi usia 6-12 bulan baik. Oleh karena itu, bagi para kader posyandu maupun Bidan Puskesmas harus tetap memberikan penyuluhan bagi para ibu untuk mempersiapkan pemberian MP-ASI pada bayi nya, sehingga terciptanya sikap yang positif ketika praktik pemberian MP-ASI. 
GAMBARAN BOUNDING ATTACHMENT PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDONGSARI KABUPATEN JEMBER Amalia, Firriana Rizqi; Kurniawati, Dini; Sulistyorini, Lantin
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 9, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v9i1.16840

Abstract

Abstract: The formation of bounding attachment was the formation of a bond of affection between mother and child which might be formed from birth. One of the formations of bounding attachment was through exclusive breastfeeding. However, the purpose and method of this study was to describe the bounding attachment of breastfeeding mothers in the working area of Andongsari Public Health Center, through a retrospective approach with an analytic descriptive design used a purposive sampling method. Thus, this study involved 61 respondents who were breastfeeding mothers. The research results obtained were breastfeeding mothers in the Andongsari Health Center work area showing good bounding attachments with a total of 57 respondents (93.4%) and as many as 4 respondents (6.6%) showing unfavorable bounding attachments. The conclusion of this study was that the description of bounding attachment to breastfeeding mothers in the Andongsari Health Center work area showed good results with good information from posyandu administration, sharing information with other mothers regarding child care and care. The implications that could be applied to this research were health promotion related to the upbringing and care of children, facilitating counseling related to child planning, supporting mothers in the lactation process, and increasing interaction between babies and mothers.Abstrak: Pembentukan bounding attachment merupakan pembentukan ikatan kasih sayang antara ibu dan anak yang harus di bentuk sejak lahir. Salah satu pembentukan bounding attachment yaitu dengan melalui pemberian ASI eksklusif. Tujuan dan metode penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran bounding attachment pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Andongsari, melalui pendekatan retrospektif menggunakan desain deskriptif analitik dengan metode purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 61 responden ibu menyusui. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Andongsari menunjukkan bounding attachment yang baik dengan jumlah 57 responden (93,4 %) dan sebanyak 4 responden (6,6 %) menunjukkan bounding attachment yang kurang baik. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu gambaran bounding attachment pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Andongsari menunjukkan hasil yang baik. Implikasi yang bisa diterapkan dengan adanya penelitian ini yaitu promosi kesehatan terkait dengan pengasuhan dan perawatan anak, memfasilitasi konseling terkait dengan perencanaan anak, mendukung ibu dalam proses laktasi, meningkatkan interaksi antara bayi dan ibunya. 
PENGUKURAN TINGKAT DEPRESI IBU PASCASALIN DENGAN EDINBURGH POSTNATAL DEPRESSION SCALE DI PUSKESMAS SEWON Baitanu, Orquidia Eka Putri; Andriyani, Ari; Kismoyo, Christina Pernatun; Setryorini, Retno Heru
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 9, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v9i1.16532

Abstract

Abstract: One of five women have a depressive disorder during pregnancy and the first year after giving birth. Untreated postpartum mother psychological disorders will have a negative impact on the mother and baby. Mother Hope Indonesia (MHI) recommends early management to detect postpartum depression using the Edhinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) screening instrument. The purpose of this study was to determine the results of measuring the depression level of postpartum mothers at the Puskesmas Sewon I & II.The research design used was descriptive analytic with a cross-sectional time approach, the population in the study were 61 postpartum mothers in April and May 2023 with a total sample of 38 people, determining the sample size using the Slovin formula, sampling using the accidental sampling technique, the instrument used was EPDS questionnaire processed using IBM SPSS 29. The results showed that there were 26 womens (68.4%) who did not experience postpartum depression, 7 womens (18.4%) who were likely to detect mild postpartum depression, and 3 womens (7.9%) who were likely to detect moderate postpartum depression, and 2 womens (5.3%) postpartum women who were likely to detect severe postpartum depression.Postpartum depression screening is important as early intervention to minimize the risk of postpartum depression. The results of the research are a source of data to be followed up by Puskesmas health workers who have more authority in carrying out management.Abstrak: Satu dari lima perempuan mengalami gangguan depresi selama kehamilan dan tahun pertama setelah melahirkan. Gangguan psikologis ibu nifas yang tidak tertangani akan berdampak buruk pada ibu dan bayi. Mother Hope Indonesia (MHI) merekomendasikan tatalaksana awal mendeteksi gangguan depresi pascasalin menggunakan instrumen skrining Edhinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil pengukuran tingkat depresi ibu pascasalin Puskesmas Sewon I & II.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan waktu cross sectional, populasi dalam penelitian adalah 61 ibu nifas di bulan April dan Mei 2023 dengan jumlah sampel 38 orang, penentuan besaran sampel menggunakan rumus Slovin, pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, instrumen yang digunakan adalah kuesioner EPDS yang diolah menggunakan IBM SPSS 29.Hasil penelitian menunjukkan terdapat ibu nifas yang tidak mengalami depresi pascasalin sebanyak 26 orang (68,4%), ibu nifas yang kemungkinan terdeteksi depresi pascasalin ringan sebanyak 7 orang (18,4%), ibu nifas yang kemungkinan terdeteksi depresi pascasalin sedang sebanyak 3 orang (7,9%), serta ibu nifas yang kemungkinan terdeteksi depresi pascasalin berat sebanyak 2 orang (5,3%). Skrining depresi pascasalin penting dilakukan sebagai intervensi dini meminimalisir resiko depresi pascasalin. Hasil penelitian merupakan sumber data agar ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan Puskesmas yang lebih berwewenang dalam melakukan penatalaksanaan.
PENGARUH KOMPRES HANGAT KOMBINASI AROMATERAPI MAWAR TERHADAP NYERI PINGGANG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TELUK PANDAN KECAMATAN TELUK PANDAN Hapsari, Hapsari; Pramono, Joko Sapto; Suryani, Heni
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 9, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v9i1.17447

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the effect of warm compresses combined with rose aromatherapy on low back pain in third trimester pregnant women. The research employed a quasi-experimental design with a pre-test post-test non-equivalent control group. The population consisted of 48 pregnant women, with a sample of 36 participants selected through non-probability sampling. A pain scale observation sheet was used as the measurement tool, and data analysis was conducted using the Mann-Whitney test. The results showed a significant effect of warm compresses combined with rose aromatherapy in reducing low back pain among third trimester pregnant women, with a p-value of 0.000. In conclusion, the combination of warm compresses and rose aromatherapy provides a relaxing effect and closes the pain gate, significantly reducing low back pain in pregnant women.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompres hangat yang dikombinasikan dengan aromaterapi mawar terhadap nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan pre-test post-test non-equivalent control group. Populasi penelitian terdiri atas 48 ibu hamil, dengan sampel sebanyak 36 orang yang diambil menggunakan teknik non-probability sampling. Instrumen pengukuran berupa lembar observasi skala nyeri, dan analisis data dilakukan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompres hangat kombinasi aromaterapi mawar memiliki pengaruh signifikan terhadap pengurangan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester III, dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Kesimpulannya, kombinasi kompres hangat dan aromaterapi mawar memberikan efek relaksasi dan menutup pain gate, sehingga nyeri pada ibu hamil dapat berkurang secara signifikan. 
HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI PUSKESMAS KOTAGEDE 1 KOTA YOGYAKARTA Hasnita, Reni; Ningsih, Sri Ratna
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 9, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v9i1.19827

Abstract

Abstract: Breast cancer is a life threatening disease in the world and in Indonesia. Efforts can be made to detect breast cancer as early as possible by conducting breast self-examination (BSE). This study aimsto determine the relationship between knowledge of women of childbearing age with breast self-examination (BSE) behaviour at Kotagede 1 Primary Health Center. The sampling technique used was puposive sampling technique with a sample 69 women of childbearing age. The measuring instrument used a knowledge questionnaire and SADARI behavior, and statistical analysis using Spearman Rhank. The results showed that most of them had sufficient knowledge, namely 40.6% and poor SADARI behavior, namely 53.6%. the result of bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge of women of childbearing age with breast self-examination (BSE) behaviour with (p-value = 0.000) with strong correlation strength (0.733). there is a correlation between knowledge of women of childbearing age with breast self-examination (BSE) behaviour at Kotagede 1 Primary Health Center in Yogyakarta. Respondents are expected to enhance their understanding of BSE and breast cancer, hence cultivating the necessary awareness to angage in frecuent BSE practises for the ealy detection of breast cancer. health workers who have more authority in carrying out management.Abstrak: Kanker payudara menjadi penyakit yang mengancam kehidupan di dunia maupun di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendeteksi sedini mungkin kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan wanita usia subur dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Di Puskesmas Kotagede 1. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling dengan sampel 69 wanita usia subur. Alat ukur menggunakan kuesioner pengetahuan dan perilaku SADARI, serta analisis statistik menggunakan Spearman Rhank. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar memiliki pengetahuan cukup yaitu 40.6% dan perilaku SADARI kurang yaitu 53.6%. Hasil analisis bivariate didapatkan ada hubungan pengetahuan wanita usia subur dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan (p-value = 0.000) dengan kekuatan korelasi kuat (0.733). Ada hubungan pengetahuan wanita usia subur dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Puskesmas Kotagede 1 Kota Yogyakarta. Diharapkan responden untuk memperluas pengetahuan tentang SADARI dan kanker payudara agar dapat memiliki kesadaran untuk melakukan SADARI secara rutin untuk mendeteksi secara dini kanker payudara.
HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI, DURASI MENYUSUI DAN DAYA HISAP BAYI DENGAN RETENSI BERAT BADAN IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK PANDAN Ernawaty, Ernawaty; Jasmawati, Jasmawati; Nulhakim, Lukman
Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram Vol 9, No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/mj.v9i1.18001

Abstract

Abstract: This study aims to determine the relationship between breastfeeding frequency, duration, and suction capacity with postpartum weight retention in breastfeeding mothers in the Teluk Pandan Health Center Work Area. The research employed a descriptive analytic method with a cross-sectional design. The population included all breastfeeding mothers with infants aged 6 months, totaling 89 individuals, and the entire population was used as the sample through total sampling. Data collection was conducted using questionnaires and observation, and data analysis employed the chi-square test. The results showed a significant relationship between breastfeeding frequency and postpartum weight retention (p = 0.000), breastfeeding duration and postpartum weight retention (p = 0.000), and baby suction capacity and postpartum weight retention (p = 0.000). In conclusion, postpartum weight retention in breastfeeding mothers is caused by suboptimal breastfeeding frequency, inadequate breastfeeding duration, and weak baby suction capacity.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi, durasi, dan daya hisap menyusui dengan retensi berat badan postpartum pada ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Pandan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian melibatkan seluruh ibu menyusui bayi usia 6 bulan sebanyak 89 orang, dan seluruh populasi dijadikan sampel melalui teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan observasi, sementara analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi menyusui dengan retensi berat badan postpartum (p = 0,000), durasi menyusui dengan retensi berat badan postpartum (p = 0,000), serta daya hisap bayi dengan retensi berat badan postpartum (p = 0,000). Kesimpulannya, retensi berat badan postpartum pada ibu menyusui disebabkan oleh frekuensi menyusu yang tidak optimal, durasi menyusu yang kurang memadai, serta daya hisap bayi yang lemah.

Page 1 of 1 | Total Record : 6