cover
Contact Name
Berta Bekti Retnawati
Contact Email
praxis@unika.ac.id
Phone
+6282223137973
Journal Mail Official
praxis@unika.ac.id
Editorial Address
Jl.Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Duwur Semarang 50234
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring
ISSN : -     EISSN : 26229137     DOI : 10.24167
PRAXIS: Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Jurnal Praxis merupakan jurnal ilmiah nasional yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata dan merupakan jurnal peer reviewed dan Open-Acces. Jurnal Praxis menerima artikel hasil penelitian murni ataupun hasil penelitian yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat dan artikel belum pernah dimuat di media lainnya. Fokus artikel yang diterbitkan berkaitan dengan Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring. Adapun topik-topik artikel yang dipublikasikan di jurnal Praxis mencakup Semua topik yang tercakup dalam ilmu Sains dan Teknologi meliputi berbagai bidang : - Teknologi Pangan - Elektro - Teknik Sipil - Arsitektur - Desain Komunikasi Visual - Komputer - Teknologi Informasi - Kimia - Biologi - Matematika - Teknologi Rekayasa - Farmasi - serta bidang-bidang lain yang relevan Semua topik yang berkaitan dengan Masyarakat dan Jejaring - Manajemen - Psikologi - Hukum - Komunikasi - Bahasa dan Sastra - Akuntansi - Struktur Sosial Kemasyarakatan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1: September 2019" : 8 Documents clear
Perencanaan Bisnis Online Caring Cookie Endah Purbaningrum Santoso
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.1873

Abstract

Abstrak. Kepedulian akan kesehatan menjadikan munculnya bisnis makanan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari rancangan bisnis online Caring Cookies apabila ditinjau dari aspek pasar dan pemasaran (APP), aspek produksi dan operasional (APO), aspek sumber daya manusia (ASDM), dan aspek keuangan (AK). Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, observasi, dan dokumen. Analisa data dilakukan secara deskriptif. Analisis kelayakan finansial dilakukan dengan net present value (NPV), profitability index (PI), payback period (PP), dan international rate of return (IRR). Caring Cookies menjual healthy cookies (Honey Oat Cookies) yang tanpa tepung terigu, telur, dan susu sapi. APP: segmentasi pasar adalah semua generasi yang peduli kesehatan melalui pengaturan pangan yang dikonsumsi, target pasar adalah single-segment concentration, dan positioning pasar adalah market nicher. 4P Marketing Mix: produk yang dijual healthy cookies, promosi melalui sales promotion dan direct marketing, harga jual produk IDR 62.000, dan pendistribusian produk secara langsung. APO: proses produksi dilakukan di Jalan Dokter Cipto 125A, Semarang. ASDM: pada awal berdirinya diperlukan satu orang pekerja. AK: initial investment yang dibutuhkan adalah IDR 11.553.180. Hasil analisis kelayakan finansial dari segi NPV positif (128.866.529), PI>1 (12,15), PP 2 tahun 0,5 bulan, dan IRR (80,51 %)>bunga bank (5,50%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa bisnis ini layak untuk dijalankan
Menerjemahkan Empati dan Penerimaan dalam Sesi Konseling Monika Windriya Satyajati
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.2281

Abstract

Abstract Giving empathy and acceptance for clients is such an important technique that needs to be done by every counselors. Despite of the counselors’ psychological approach, empathy and acceptance are still mandatory skills that need to be mastered. While many references had cited the need to perform this skill, a detailed and practical example to do these skills is still rare to be found. This article reviews several references which show conversation between counselor and clients. One of the conversations chosen is a conversation by Carl Rogers in a Person-Centered counseling. The other conversation was done by Natalie Rogers in a Person-Centered Expressive Arts Therapy session. Following the conversations, explanation and analysis related the empathy and acceptance are given. The conversation samples given were categorized in four settings, which are (1) responding clients’ question, (2) giving response for clients’ blocking, (3) reflecting clients’ emotional story, and (4) reflecting clients’ emotional expression that was directed to counselor. The explanation showed that empathy and acceptance are difficult skills to be mastered. Nevertheless, those skills are still playing important roles in counselor sessions, especially when handling clients’ emotional condition. Abstrak Memberikan empati dan penerimaan kepada klien adalah hal yang sangat perlu untuk dilakukan oleh setiap konselor. Terlepas dari pendekatan apa yang dipakai, empati dan penerimaan tetap menjadi keterampilan utama yang perlu dimiliki. Berbagai sumber ajar mengenai empati dan penerimaan telah menuliskan mengenai konsep ini, namun uraian secara lebih terperinci mengenai penerapannya belumlah diberikan. Tulisan ini mengulas mengenai beberapa kajian yang memaparkan percakapan antara konselor dengan klien pada sesi konseling. Percakapan yang diulas adalah percakapan antara Carl Rogers dengan kliennya dalam sesi konseling Person-Centered, dan juga percakapan antara Natalie Rogers dengan kliennya dalam sesi terapi seni dengan pendekatan Person-Centered. Uraian mengenai konsep empati dan penerimaan diberikan penulis terkait dengan setiap contoh percakapan pada berbagai kondisi konseling yaitu (1) menanggapi pertanyaan klien, (2) memberikan respons terhadap blocking klien, (3) merefleksikan muatan emosi terhadap cerita klien, dan (4) merefleksikan muatan emosi klien yang ditujukan ke konselor. Pemaparan tersebut menunjukkan bahwa empati dan penerimaan merupakan keterampilan yang sulit tetapi sangat diperlukan, terutama menghadapi berbagai kondisi emosional klien
Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Kalsium Laktat Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Sereal Sarapan Beras Hitam Pisang Kepok Merah Kevin Christanto; Thomas Indarto Putut Suseno; Ignasius Radix Astadi Praptono Jati
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.1922

Abstract

Abstract Black rice (Oryza sativa L. indica) is one of the varieties of rice that grow in Indonesia. Black rice for now still very rarely used in the processing of food products. The addition of red kepok banana (Musa paradisiaca L.) in breakfast cereals serves as the utilization of local materials Indonesia is still very rarely used for processed food products as well as the taste and aroma of the breakfast cereal. The ability to absorb water is an important parameter in breakfast cereal products. Ca2+ ions from calcium lactate can interact with cereal starch granules and affects the starch gelatinization. The concentration of calcium lactate were studied were at 0%; 0.1%; 0.2%; 0.3%; 0.4%; 0.5%; and 0.6%. The test results will be analyzed using ANOVA test with α = 5% to determine whether there is a significant difference due to the treatment. If there is a significant difference because of the treatment, the analysis is continued with DMRT. The results showed that there was an effect of difference of Ca-lactate addition to physicochemical and organoleptic characteristics. The result of rehydration rate test of temperature 300C has range 0,1495 - 0,2812 g water / second, temperature 400C 0,1754 - 0,3261, temperature 500C 0,2216 - 0,4552, temperature 600C for 0.7093 - 0.2812, temperature 700C for 0.3862 - 1.1039, temperature 800C for 0.4162 - 0.3290. The water absorpsion of 113,79%-167,28%; capacity water activity (aw) 0,36-0,49; and the colour conclusion is red purple. The best and lowest Ca-lactate usage level from organoleptic test is 0,5% and 0,2%. The total anthocyanin concentration of 0.5% was 0.2026 and 0.0845 0.2%. Antioxidant activity of 0.5% concentration was 88.24% and 89.83 for 0.2%. Beras hitam (Oryza sativa L. indica) merupakan salah satu varietas beras yang banyak tumbuh di Indonesia. Beras hitam saat ini masih jarang digunakan dalam pengolahan produk pangan. Padahal, beras hitam memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Penambahan pisang kepok merah (Musa paradisiaca L.) dalam sereal sarapan berfungsi sebagai pemanfaatan bahan lokal Indonesia dan juga sebagai pemberi rasa dan aroma pada sereal sarapan. Kemampuan menyerap air merupakan parameter yang penting dalam produk sereal sarapan. Ion Ca2+ dari Ca-laktat dapat berinteraksi dengan granula pati serealia sehingga mempengaruhi gelatinisasi pati. Gelatinisasi pati sendiri dapat mempengaruhi sifat fisikokimia dan organoleptik sereal sarapan. Konsentrasi kalsium laktat yang diteliti adalah sebesar 0%; 0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; dan 0,6%. Hasil pengujian akan dianalisis dengan ANOVA pada α = 5% untuk mengetahui ada tidaknya beda nyata. Bila terdapat perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji pada DMRT. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh perbedaan penambahan Ca-laktat terhadap karakteristik fisikokimia dan organoleptik. Hasil pengujian laju rehidrasi suhu 300C memiliki rentang 0,1495 - 0,2812 g air/detik, suhu 400C sebesar 0,1754 - 0,3261 g air/detik, suhu 500C sebesar 0,2216 - 0,4552 g air/detik, suhu 600C sebesar 0,7093 - 0,2812 g air/detik, suhu 700C sebesar 0,3862 - 1,1039 g air/detik, suhu 800C sebesar 0,4162 - 0,3290 g air/detik. Daya serap air sebesar 113,79%-167,28%, aktivitas air sebesar 0,36-0,49, dan kesimpulan pengujian warna adalah merah keunguan. Perlakuan terbaik dan terendah penambahan Ca-laktat dari pengujian organoleptik adalah 0,5% dan 0,2%. Total antosianin konsentrasi 0,5% sebesar 0,2026 dan 0,0845 untuk konsentrasi 0,2%. Aktivitas antioksidan konsentrasi 0,5% sebesar 88,24% dan 89,83 untuk 0,2%.
Adaptasi Alat Ukur Kepuasan Kerja Untuk Tenaga K esehatan di Indonesia Widawati Hapsari
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.2303

Abstract

Abstract Job satisfaction has been an important topic of focus in the organizational setting for the last few decades. This research aims to validate job satisfaction scale in medical practitioner population. The 10 items in this scale consist of 4 extrinsic facet items and 5 intrinsic facet items. This intrument was adapted into Bahasa Indonesia as suggested by Beaton, et al. (2000) and analyzed using confirmatory factor analysis. The study conducted among 287 participants working in the medical field. The study showed that the reliability of intrinsic facet is .811 and extrinsic facet .729. Further analysis found that there is correlation between intrinsic and extrinsic job satisfaction. This study concluded that the job satisfaction scale used in this study is valid and reliable to be applied in medical practitioner in Indonesia. Abstrak Alat ukur kepuasan kerja telah digunakan di berbagai bidang pekerjaan termasuk kesehatan. Sayangnya di Indonesia penelitian mengenai alat ukur ini sendiri masih sangat terbatas, terutama mengenai konstruk kepuasan kerja dengan subjek khusus tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi skala kepuasan kerja untuk tenaga kesehatan dari Hills, Joyce dan Humphreys (2012) ke dalam bahasa Indonesia. Proses penerjemahan berdasarkan langkah-langkah yang disarankan oleh Beaton, dkk. (2000). Alat ukur kepuasan kerja yang digunakan terbagi menjadi dua berdasarkan sumbernya, yaitu ekstrinsik dan intrinsik, dengan total 10 aitem. Peserta yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 287 responden. Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan koefisien alfa sebesar .811 untuk kepuasan kerja yang bersifat intrinsik dan .729 untuk kepuasan kerja yang bersifat ekstrinsik. Berdasarkan hasil uji validitas dengan teknik faktor analisis dan uji reliabilitas, dapat disimpulkan bahwa alat ukur ini cukup valid dan reliabel untuk diterapkan di Indonesia. Berdasarkan analisis tambahan yang dilakukan, ditemukan hubungan antara sumber kepuasan kerja yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik
Peran Visi Bagi Kelanggengan Bisnis Keluarga Andreas Heryjanto
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.2104

Abstract

Business longevity is one of the goals of a family business, where business is expected to last for a long time, whether in the hands of family members or handled by professionals. The longevity of a family business is influenced by the values in it. Values that are needed in the family business are usually embedded in a vision. In vision contained the values, beliefs, principles, and binding promises, which characterize a family business. The embodied vision by all owners and employees is able to satisfy customers, which ultimately perpetuates a family business. In order to realize the sustainability of the family business, integration between family harmony, tolerance of differences, participation and openness among stakeholders are needed. Based on the business vision, the factors such as competitive value proposition, distinctive capabilities, dynamic capabilities, trust and commitment are created, which are useful for achieving the longevity of a family business. ABSTRAK Kelanggengan bisnis merupakan salah satu tujuan bisnis keluarga, di mana bisnis diharapkan dapat berlangsung dalam waktu yang lama, entah di tangan anggota keluarga ataupun ditangani oleh profesional. Kelanggengan suatu bisnis keluarga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ada di dalamnya. Nilai-nilai yang sangat dibutuhkan dalam bisnis keluarga biasanya terkandung dalam suatu visi. Di dalam visilah terkandung nilai-nilai, keyakinan, prinsip, dan janji yang mengikat, yang memberikan ciri khas suatu bisnis keluarga. Pengejawantahan visi dengan tepat oleh seluruh pemilik dan karyawan mampu memuaskan pelanggan, yang akhirnya melanggengkan suatu bisnis keluarga. Untuk mewujudkan tercapainya kelanggengan bisnis keluarga tersebut, diperlukan keterpaduan antara harmoni keluarga, toleransi terhadap perbedaan, partisipasi dan keterbukaan di antara pemangku kepentingan. Bersumber dari visi bisnis terciptalah faktor-faktor janji nilai bersaing, kemampuan unik, kemampuan dinamis, kepercayaan dan komitmen, yang bermanfaat untuk tercapainya kelanggengan suatu bisnis keluarga.
Analisis Jaringan Komunikasi Koalisi Partai Pemilihan Umum Presiden 2014 dan 2019 Abraham Wahyu Nugroho; Andreas Pandiangan
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.2293

Abstract

Indonesia is a democracy country with multiparty system. This situation encourages the emergence of party coalitions to be able to compete in political contestation, especially in general elections. This research aims to describe the structure of political party coalitions and the process of forming a coalition by political elites in presidential elections in 2014 and 2019. This research uses data sources from the news clippings of Gatra Magazine, edition March 24 - June 11, 2014 and July 25 - September 5, 2018. The data was analyzed by communication network analysis (CNA) method by using UCINET software. Based on CAN method, the coalition of political parties in the presidential election in 2014 and 2019 is not solid and tend to conflicts, because the political elites prioritize more on the number of relationships than cohesiveness of coalition networks. The other finding is Jokowi becomes popular political actor who has important role to form political party networks in presidential elections in 2014. Susilo Bambang Yudhoyono still has important role in forming political party networks in presidential elections in 2019.
Identifikasi Perubahan Fungsi Ruang pada Rumah Tinggal Joglo Studi kasus : Rumah Joglo di Desa Keji,Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Maria Damiana Nestri Kiswari
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.2250

Abstract

Abstract A house is a building that has function to live in a certain period. The house has some spaces and rooms that accomodate all inhabitans’activities. In Javanese culture, philosophy of house is more than a place where all the people stay and live, communicate each other. The spaces and rooms of the house have specific meanings. Joglo is a name of Javanese traditional house partiularly in Central Java. As a traditional Javanese houses in the modern era, the existence of Joglo houses is interesting to be studied. The study is to identify the room arrangement and the change in function of spaces and rooms in Joglo house. It was conducted on one house in Keji Village, Muntilan District, Magelang Regency. The house is a residence of the former headman of Keji village. It has been choosen because it has Joglo tipical roof and its appeareance is still traditional house. This study uses a descriptive quality method which is by observing and defining the spaces and the rooms in the Joglo house along with their functions and activities inside. By studying this Joglo house, an overview and understanding of the changes in the spaces and room in the traditional architecture of Central Java in the present time will be obtained. Keywords: Joglo house, space and room, change in function Abstrak Rumah merupakan bangunan yang memiliki fungsi untuk bertempat tinggal dalam jangka waktu tertentu. Sehingga sebagai tempat tinggal rumah memiliki ruang-ruang untuk menampung aktivitas penghuninya. Dalam budaya Jawa, fisosofi tentang rumah merupakan tempat yang memiliki makna lebih dari sekedar tempat bernaung dan berkumpul keluarga. Joglo merupakan bentuk arsitektur dari rumah tinggal tradisional di Jawa khususnya Jawa Tengah. Sebagai rumah tradisional Jawa, keberadaan rumah Joglo yang masih ada di jaman sekarang ini, menjadi menarik untuk dipelajari tatanan ruang-ruangnya dan perubahan dari fungsi ruang-ruang tersebut. Untuk mempelajari dan memahami aristektur Joglo dan perubahan fungsi ruang yang ada di dalamnya, dilakukan penelitian terhadap salah satu rumah tinggal di Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Penelitian ini dengan menggunakan metoda deskriptif kualitati yaitu dengan mengamati dan mengidentifikasi ruang-ruang yang ada di rumah Joglo beserta fungsi dan aktivitasnya. Dengan meneliti rumah Joglo ini akan didapatkan gambaran dan pemahaman terhadap perubahan fungsi ruang-ruang yang ada dalam arsitektur tradisional khususnya Jawa Tengah. Kata kunci : rumah joglo, fungsi ruang, perubahan fungsi
Studi Mengenai Karakteristik Pagar Berdasarkan Klasifikasi Tipe Rumah Tinggal Ratih Dian Saraswati; Salma Azhar
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 2, No 1: September 2019
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v2i1.2264

Abstract

Abstract The fence of a dwelling house was originally as a barrier between the property area and the surrounding environment. In a residential house, the fence also acts as a boundary between one house and another. In development, the fence of a residential house becomes part of the design of a residential house. Fences become a very important element in a dwelling, so the fence design becomes an identity of the occupants of the dwelling. How the social strata of residents can affect the appearance and physical condition of a residential fence. The study was conducted in several residential houses with various types of residential classification in Pasadena Housing Semarang. The results showed that the material of a fence turned out to be influenced by the level of social strata of residential owners as seen from the classification of the type of residence. Abstrak Pagar sebuah rumah tinggal pada awalnya sebagai pembatas antara area properti dan lingkungan sekitar. Pada sebuah rumah tinggal, pagar juga berperan sebagai batas antara rumah tinggal satu dengan yang lain. Pada perkembangan, pagar sebuah rumah tinggal menjadi bagian dari desain sebuah rumah tinggal. Pagar menjadi elemen yang sangat penting pada sebuah rumah tinggal, sehingga desain pagar menjadi sebuah identitas dari penghuni rumah tinggal tersebut. Bagaimana strata sosial penghuni rumah tinggal dapat mempengaruhi tampilan dan kondisi fisik sebuah pagar rumah tinggal. Penelitian dilakukan pada beberapa rumah tinggal dengan berbagai klasifikasi tipe rumah tinggal di Perumahan Pasadena Semarang. Hasil penelitian didapatkan bahwa material sebuah pagar ternyata mendapat pengaruh dari tingkat strata sosial pemilik rumah tinggal yang dilihat dari klasifikasi tipe rumah tinggal tersebut.

Page 1 of 1 | Total Record : 8