cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
BULETIN OSEANOGRAFI MARINA
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 20893507     EISSN : 25500015     DOI : -
Core Subject : Science,
Buletin Oseanografi Marina (BULOMA) adalah jurnal yang menginformasikan hasil penelitian dan telaah pustaka tentang aspek Oseanografi, Ilmu Kelautan, Biologi Laut, Geologi Laut, Dinamika Laut dan Samudera, Estuari, Kajian Enerji Alternatif, Mitigasi Bencana, Sumberdaya Alam Pesisir, Laut dan Samudera.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina" : 15 Documents clear
Prediksi Perubahan Garis Pantai Di Pantai Tanjung Lesung, Kec. Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten (Studi Kasus: 2022-2047) Maria Kurniawati Lena Liwun; Aris Ismanto; Elis Indrayanti; Bayu Munandar; Hendry Siagian
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i2.50149

Abstract

Pantai Tanjung Lesung merupakan proyek strategis nasional yang menjadi potensi wisata pantai untuk perkembangan perekonomian Provinsi Banten. Kerusakan daerah pesisir telah terjadi dari tahun ke tahun di wilayah ini. Kondisi ini perlu dilakukan mitigasi untuk mengurangi resiko rusaknya infrastruktur dan sangat mengganggu permukiman, pariwisata, dan aktivitas masyarakat yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perubahan garis pantai di Pantai Tanjung Lesung yang terjadi dalam 25 (2002 – 2047) tahun yang akan datang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan pengembangan wisata pantai dengan mencegah terjadinya abrasi dan akresi di titik-titik krusial. Pemodelan perubahan garis pantai pada penelitian ini, menggunakan modul LITLINE, salah satu modul utama dari LITPACK dari MIKE 21. Pengumpulan data dilakukan dengan survey lapangan dan pengambilan data dari instansi terkait. Analisis hasil model perubahan garis pantai di Pantai Tanjung Lesung, Kab. Pandeglang menunjukkan potensi terjadinya proses abrasi dan akresi untuk 25 tahun ke depan. Selama 25 tahun dari tahun 2022 – 2047 garis pantai Tanjung Lesung mengalami abrasi sebesar 48.69 m dan akresi sebesar 51,7 m. Nilai rata – rata perubahan garis pantai adalah 11,5 dan 11,75 pada kejadian abrasi dan akresi secara berurut. Akumulasi akresi dengan kala periode 5 tahun hingga 2047 di daerah teluk adalah sebesar 61,65 m, sedangkan akumulasi abrasi dengan kala periode 5 tahun hingga 2047 adalah sebesar 72,49 m.   Tanjung Lesung Beach is a national strategic project that becomes a potential for coastal tourism for the economic development of Banten Province. Damage to coastal areas has occurred from year to year in this region. This condition needs to be mitigated to reduce the risk of infrastructure damage and greatly disrupt settlements, tourism, and other community activities This study aims to predict shoreline changes at Tanjung Lesung Beach that will occur in the next 25 (2002–2047) years.. The results of this study are expected to be considered in planning the development of coastal tourism by preventing abrasion and accretion at crucial points. The modeling of shoreline changes in this study uses the LITLINE module, one of the main modules of LITPACK from MIKE 21. Data collection is carried out by field surveys and data collection from relevant agencies. Analysis of the results of the model of shoreline change at Tanjung Lesung Beach, Pandeglang district shows the potential for abrasion and accretion processes for the next 25 years. For 25 years, from 2022 to 2047, the Tanjung Lesung coastline experienced 48.69 m of abrasion and 51.7 m of accretion. The average value of shoreline change is 11.5 and 11.75 for accretion and sedimentation events, respectively. The accumulation of accretion with a period of 5 years to 2047 in the bay area is 61.65 m, while the accumulation of abrasion with a period of 5 years to 2047 is 72.49m.
Studi Kelayakan Fisik dan Ekonomi Pantai Seribu Ranting Jepara sebagai Pantai Edukasi Gentur Handoyo; Denny Nugroho Sugianto; Wahyu Erfando; Muh Fadli Wahyu Utomo; Richardus Ade Satria Aliandu; Kurnia Fajar Hidayat
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i2.49798

Abstract

Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan bagi perekonomian Indonesia. Sebagai negara maritim Indonesia memiliki potensi besar pengembangan ekonomi di dalamnya. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi dengan potensi wisata yang tinggi memiliki beberapa permasalahan tersendiri khususnya pada daerah pesisir. Permasalahan abrasi menjadi salah satu pengambat utama bagi pengembangan potensi ekonomi dari kawasan pesisir. Abrasi terbukti telah mengubah pola interaksi di masyarkat yang berimplikasi pada perubahan mata pencaharian dari masyarakat pesisir. Sebagai salah satu pantai dengan potensi wisata, Pantai Seribu Ranting Kabupaten Jepara menghadapi permasalahan abrasi dan juga sedimentasi. Fenomena ini dikhawatirkan akan menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat dalam mengembangan potensi wisata di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan kondisi fisik lingkungan dan ekonomi dari Pantai Seribu Ranting sebagai salah satu destinasi wisata edukasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengukur kelayakan fisik menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata dan kelayakan ekonomi dengan menganalisis faktor internal dan eksternal menggunakan analisa SWOT. Hasil pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata menunjukkan nilai sebesar >60% sehingga kawasan Pantai Seribu Ranting sesuai menjadi kawasan wisata. Temuan ini didukung dengan hasil analisis SWOT yang menunjukkan strategi terbaik bagi Pantai Seribu Ranting adalah dengan menggunakan strategi pertumbuhan.    The tourism sector is one of the leading sectors of the Indonesian economy. As a maritime country, Indonesia has great potential for economic development in it. Central Java Province as one of the provinces with high tourism potential has several problems, especially in coastal areas. The problem of abrasion is one of the main obstacles to the development of the economic potential of coastal areas. Abrasion is proven to have changed the pattern of interaction in the community which has implications for changes in the livelihoods of coastal communities. As one of the beaches with tourism potential, Seribu Twig Beach, Jepara Regency is facing abrasion and sedimentation problems. This phenomenon is feared to be a separate problem for the community in developing tourism potential in it. This study aims to analyze the feasibility of the physical, environmental and economic conditions of thousand Branch Beach as a tourist destdestination educatione method used in this study is to measure physical feasibility using the Tourism Suitability Index and economic feasibility by analyzing internal and external factors using SWOT analysis. The results of the measurement of the Tourism Suitability Index show a value of >60% so tha coastal area of a thousand branches is suitable to be a tourist area. This finding is supported by the results of a SWOT analysis which shows that the best strategy for a thousand twigs beach is to use a growth strategy.
Distribusi Nutrien Dan Klorofil-A Di Perairan Pedelegan, Pademawu, Kabupaten Pamekasan Ilham Andika Aprianto; Ary Giri Dwi Kartika; Wiwit Sri Werdi Pratiwi; Makhfud Effendy
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i2.49513

Abstract

Pantai Pedelegan merupakan salah satu pantai kawasan wisata yang terletak di Kabupaten Pamekasan. Perairan Padelegan dekat dengan ekosistem mangrove, estuari dan berdekatan dengan tambak garam. Ekosistem tersebut merupakan penunjang kesuburan perairan yang dapat diketahui dari kadar nutrient dan distribusi klorofil-a yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi nutrien dan biomassa fitoplankton serta hubungannya dengan parameter kualitas perairan. Pengambilan sampel dilakukan pada sembilan titik. Metode yang digunakan menganalisis kandungan nitrat yaitu bursin asam sulfanilat, fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat, silika menggunakan metode nessler dan biomassa fitoplankton menggunakan metode APHA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar nutrien di perairan Padelegan memiliki distribusi yang berbeda-beda. Kadar nitrat, fosfat dan klorofil-a tertinggi terletak pada titik empat yang merupakan daerah peralihan menuju laut lepas pada arah barat daya. Sedangkan kadar silika tertinggi ditunjukkan pada titik dua yang merupakan daerah pesisir pada arah barat laut. Berdasarkan hasil korelasi rank spearman, silika menunjukkan korelasi yang paling kuat terhadap klorofil-a dibandingkan dengan nutrien lainnya dengan nilai rho(ρ) sebesar 0,5435. Selanjutnya ditambahkan, suhu adalah parameter kualitas air yang memiliki keeratan paling kuat dengan klorofil-a (rho(ρ) = 0,3766). Peningkatan kadar klorofil-a di perairan padelegan berkaitan erat dengan peningkatan kadar nutrien. Pedelegan Beach is one of the beaches in the tourist area located in Pamekasan Regency. Padelegan waters are close to mangrove ecosystems and estuaries and adjacent to salt ponds. This study aims to determine the distribution of nutrients and phytoplankton biomass and their relationship to water quality parameters. Sampling was carried out at nine points using the SNI 6989.59:2008 method. The method used to analyze the nitrate content is brucine sulfanilic acid, phosphate with an ascorbic acid spectrophotometer, silica using the Nessler method, and phytoplankton biomass using the APHA method. The results showed that nutrient levels in Padelegan waters had different distributions. The highest levels of nitrate, phosphate, and chlorophyll-a are located at point four which is a transitional area to the high seas in the southwest direction. While the highest silica content is shown at the second point , a coastal area in the northwest direction. Based on the Spearman rank correlation results silica showed the strongest correlation to chlorophyll-a compared to other nutrients with a rho(ρ) value of 0.5435. Furthermore, the temperature is a water quality parameter that has the strongest affinity with chlorophyll-a (rho(ρ) = 0.3766). The increase in chlorophyll-a levels in Padelegan waters is closely related to the increase in nutrient levels.
Pemanfaatan Teknologi Dan Regulasi Reklamasi Ramah Lingkungan (Studi Kasus: Pengembangan Makassar New Port) I Wayan Eka Darma; Suharyanto Suharyanto; Denny Nugroho Sugianto
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i2.51471

Abstract

Pelabuhan iMakassar imerupakan isalah isatu idari iempat ipelabuhan iutama idi iIndonesia idan iberperan sebagai ipintu igerbang iuntuk ikawasan itimur iIndonesia i(KTI). iDitinjau idari iposisi igeografisnya, ilokasi pelabuhan iIndonesia icukup istrategis idalam ijalur ipelayaran iinternasional, ikhususnya iuntuk iwilayah AIDA (Australian iIndonesia iDevelovment iArea) & iBIMP iEAGA i(Brunei, iIndonesia, iMalaysia,Philipina East iAsian iGrowth iArea) iserta iuntuk ijalaur iasia ipasifik. Pada tahun 2012 di Pelabuhan Makassar kegiatan bongkar muat sudah melebihi kapasitas pelabuhan dan dweling time yang cukup tinggi, sehingga menjadi faktor utama diperlukannya pengembangan pelabuhan di Makassar. Pembangunan makassar new port adalah salah satu pengembangan pelabuhan yang ada di Makassar untuk mengurangi dweling time di kota Makassar, pembangunan Makassar new port dengan cara metode reklamasi dimana Reklamasi dinilai merupakan teknologi yang cocok untuk menjawab kebutuhan lahan yang terbatas di perkotaan selain itu reklamasi menawarkan pelaksanaan yang cepat. Saat ini, pelaksanaan pengembangan Makassar New Port berada pada tahap IB dan tahap IC, penulis mengkaji teknologi reklamasi yang dipakai dalam proyek tersebut menggunakan system reklamasi urugan dengan kombinasi antara blanketfill dan hydrolycfill dengan metode pengambilan quary pasir dilaut, metode ini dipilih karena efisien dan ramah terhadap lingkungan, metodelogi penulis mengunakan metode kualitatif dengan membandingkan metode reklamasi dan letak quary pasir didalam pelaksanan reklamasi di makassar New Port.   The Makassar Port is one of the four main ports in Indonesia and has a role as the gateway for the East Indonesia Region (KTI). In terms of its geographical position, the location of Indonesian ports is quite strategic in international shipping routes, especially for the AIDA region (Australian Indonesia Development Area) & BIMP EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines East Asian Growth Area) as well as for the Asia Pacific region. In 2012 at the Port of Makassar loading and unloading activities exceeded port capacity and dweling time was quite high, so that it became the main factor for the need for port development in Makassar. Makassar new port development is one of the existing port developments in Makassar to reduce dweling time in the city of Makassar, Makassar new port development by means of the reclamation method where Reclamation is considered a suitable technology to answer limited land requirements in urban areas besides that reclamation offers a more efficient implementation. fast. Currently, the implementation of the Makassar New Port development is at stage IB and stage IC, the author examines the reclamation technology used in the project using a landfill reclamation system with a combination of blanketfill and hydrolycfill with the method of taking sand quarry at sea, this method was chosen because it is efficient and friendly to environment, the author's methodology uses qualitative methods by comparing the reclamation method and the location of sand quarries in the implementation of reclamation in Makassar New Port.
Estimasi Karbon Organik Partikel di Perairan Pantai Banjir Kanal Timur Semarang Lilik Maslukah; Muhammad Zainuri; Anindya Wirasatriya; Kevifa Satria Widjaya; Indra Budi Prasetyawan
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i2.51440

Abstract

Muara sungai berperan sebagai agen transfer dan penyimpanan bahan organik sebagai bagian proses ketersediaan zat hara di perairan. Sungai Banjir Kanal Timur merupakan salah satu sungai di Kota Semarang yang melintasi daerah padat pemukiman dan aktivitas industri sehingga memiliki kondisi dinamis akibat inputan limbah dari hasil aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Particulate Organik Carbon (POC) dan konsentrasi klorofil-a serta menentukan jumlah karbon yang terkandung dalam fitoplankton sebagai hasil sekuestrasi karbon di daerah muara sungai. Analisis klorofil-a dilakukan dengan metode spektrofotometri dan analisis POC dilakukan dengan metode LOI (loss of ignition) pada sampel MPT. Nilai klorofil-a hasil pengukuran lapangan berkisar antara 2,15 –20,44 μg/L dan POC berkisar 0,0273–0,1894 μg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekuestrasi karbon terjadi melalui proses fotosintesis oleh fitoplankton dan berjalan maksimal di daerah dekat muara (pantai). Konsentrasi klorofil-a yang tinggi menunjukkan tingginya biomassa fitoplankton yang sekaligus menjelaskan banyaknya carbon yang terserap. Estuaries act as agents for the transfer and storage of organic matter as part of the nutrient availability process in the waters. The Banjir Kanal Timur (BKT) Estuary is a waters and river mouth that crosses dense residential areas and industrial activities so that it has dynamic water conditions as a result of waste resulting from human activities. This study aimed to determine the concentration of Particulate Organik Carbon (POC) and the concentration of chlorophyll-a and to determine the amount of carbon contained in phytoplankton as a result of carbon sequestration in the estuary area of the river. Chlorophyll-a analysis was carried out by spectrophotometric method and POC analysis was carried out by LOI (loss of weight on ignition) method on MPT samples. The chlorophyll-a values from field measurements ranged from 2.1456 – 20.6424 μg/L and the POC ranged from 0.0273 – 0.1894 μg/L. The results showed that carbon sequestration occurs through the process of photosynthesis by phytoplankton and runs optimally in areas near estuaries (beaches). A high concentration of chlorophyll-a indicates a high phytoplankton biomass which also explains the amount of carbon absorbed.

Page 2 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 3 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 2 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 14, No 1 (2025): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 3 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 2 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 1 (2024): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 2 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 3 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 2 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 11, No 1 (2022): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 3 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 2 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 10, No 1 (2021): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 2 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 1 (2020): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 2 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 8, No 1 (2019): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 2 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 7, No 1 (2018): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 2 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 6, No 1 (2017): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 1 (2016): Buletin Oseanografi Marina Vol 3, No 1 (2014): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 4 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 3 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 2 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 2, No 1 (2013): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 5 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 3 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 2 (2012): Buletin Oseanografi Marina Vol 1, No 1 (2011): Buletin Oseanografi Marina More Issue