cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
KAPAL Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 18298370     EISSN : 23019069     DOI : 10.14710/kapal.
Core Subject : Science,
Jurnal ini merupakan Jurnal Ilmiah untuk mengembangkan ilmu dibidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi Kelautan. Jurnal ini diterbitkan oleh Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro 3 (tiga) kali dalam 1 tahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2008): Oktober" : 9 Documents clear
ANALISA TEKNIS PENGGUNAAN SERAT KULIT ROTAN SEBAGAI PENGUAT PADA KOMPOSIT POLIMER DENGAN MATRIKS POLYESTER YUKALAC 157 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN TEKUK Mulyatno, Imam Pujo; Jokosisworo, Sarjito
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.064 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3213

Abstract

This time, rattan bark fiber’s used in furniture industries and home industries because it is easy to get, cheap, not to be danger for our health, and it can lesson environment pollution (biodegradability); so, with exploit as composites lasing fibre, later, it can overcome the environment problem. The rattan bark development as composite material has already know, in view of the raw material of natural fibre (rattan) available, Indonesia has many raw material. From this case, this research conducted to get technical analysis of tensile strength and bending from rattan bark fibre composite that is using woven roving treatment of variation matting pattern on fibre direction 0º/90º and 45º angles as polyester resin matrix. The purpose of this research is: to identify the tensile strength and bending of composite of rattan bark fibre which influence fibre direction between 0º/90º and 45º angles. From the result of specimen trial is served in tensile strength and bending, and compared with tensile strength and bending value which permitted by BKI ( Biro Klasifikasi Indonesia) as theory of standardization trial. On the research, the writer found composite that have rattan bark fibre compared 0º/90º and 45º angle of fibre direction, the treatment of  matting pattern fibre, volume fraction 42,8% matrix polyester and 57,2% rattan bark fibre to specimen of tensile strength trial, volume fraction 50% matrix polyester and 50% rattan bark fibre to specimen bending trials. Conducted hand lay up method, from the result study found the price maximum of tensile strength has got by composite with 0º/90º and 45º fibre direction and maximum bending has got by composite with 45º fibre direction. 
APLIKASI DECISSION SUPPORT SYSTEM UNTUK TROUBLESHOOTING PADA OPERASIONAL GENSET DI KAPAL Budiarto, Untung
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.346 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3218

Abstract

Studi ini merupakan langkah awal untuk membantu dalam memperbaiki genset tanpa perlu bantuan teknisi profesional. Dengan metode Decision Support System (DSS) dalam pemilihan jenis kerusakan, sebagai operator mesin kapal mampu menemukan dan menganalisa serta menghasilkan solusi yang sesuai dengan kerusakan yang terjadi. DSS ini menggunakan software via web yang di integrasikan dengan database My SQL dan dimaksudkan agar lebih mudah menjangkau dalam mengakses berbagai macam solusi kerusakan pada genset di kapal, sehingga mempermudah pengerjaan. Beberapa jenis kerusakan pada genset terbagi menjadi 2(dua) bagian, yaitu pada bagian mesin penggerak generator serta generator itu sendiri. Dalam prakteknya, generator lebih jarang mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan genset digerakkan oleh mesin penggerak berupa diesel motor, yang diketahui lebih sering mengalami kerusakan . Sehingga  fokus pengerjaan web diutamakan pada mesin penggerak generator. Hasil penelitian ini menghasilkan web dengan integrasi database My SQL menunjukkan jumlah kerusakan sebanyak 305 (tiga ratus lima) jenis kerusakan dengan 423 (empat ratus dua puluh tiga) jenis gejala.
PENGARUH PENGGUNAAN GAS PELINDUNG ARGON GRADE A DAN GRADE C TERHADAP KEKUATAN TARIK LASAN SAMBUNGAN BUTT PADA MATERIAL KAPAL ALUMINIUM 5083 Yudo, Hartono; Mulyatno, Imam Pujo
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.825 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3214

Abstract

Material aluminum 5083 banyak digunakan dalam industri perkapalan khususnya sebagai material konstruksi kapal aluminium. Jika dilakukan pengelasan untuk penyambungan material aluminum 5083 akan terdapat kekurangsempurnaan hasil  pengelasanya ditinjau dari kekuatanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik hasil las material aluminum 5083 dengan menggunakan dua jenis gas pelindung yang berbeda yakni argon grade A dan argon grade C. Pada perancangan percobaan ini menggunakan material kapal aluminium crew boat KM. Pan Maitime dengan LOA (length over all) 35 m, yaitu material aluminium 5083 dengan ketebalan 6 mm dengan Elektrode ER 5356 sesuai rekomdeasi ANSI/ AWS spesification A 5 10/ A 5 10 M dengan  proses pengelasan MIG (metal inert gas). Hasil penelitian menunjukan  bahwa penggunaan gas pelindung argon grade C sebagai gas pelindung pengelasan material aluminum 5083 memiliki kekuatan tarik yang lebih besar 57,89 %  untuk spesimen sambungan las dan 19,85 %  untuk spesimen logam las (weld metal) daripada gas pelindung argon grade A. Dimana kekuatan tarik (s) rata-rata spesimen sambungan las menggunakan argon grade C adalah 202.5 N/mm2, dan spesimen sambungan las menggunakan argon grade A adalah 128.25 N/mm2, sedangkan untuk kekuatan tarik (s) rata-rata spesimen logam las menggunakan argon grade C adalah 299,01 N/mm2, dan spesimen logam las menggunakan argon grade A adalah  249,47 N/mm2. Selain pengujian juga dilakukan analisa menggunakan software Nastran 4.5  dengan hasil tegangan spesimen 111,40 N/mm2 untuk beban tarik 7700 N yang terjadi pada sambungan las.
ANALISA KEKUATAN TARIK PENYAMBUNGAN PELAT DENGAN KETEBALAN BERBEDA PADA TYPE SAMBUNGAN BUTT JOINT Zakki, A.F.; Jokosisworo, Sarjito
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.36 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3209

Abstract

Pengelasan merupakan suatu cara untuk menyambung dua buah logam tanpa mengurangi kekuatan dan bentuk material logam tersebut. Pengerjaan Pengelasan memiliki porsi 1/3 dari seluruh pengerjaan pembuatan kapal. Sambungan tumpul atau butt joint adalah jenis sambungan yang paling efisien dan salah satu sambungan yang terbanyak diaplikasikan pada pengerjaan pengelasan konstruksi kapal. Penyambungan pelat dengan type butt joint pada umumnya dijumpai antara pelat yang mempunyai ketebalan yang sama, tetapi didaerah tertentu sering juga dijumpai penyambungan antara pelat yang berbeda ketebalan. Pada penyambungan jenis ini ditemukan dua macam metode dalam penyambungannya, yaitu dengan menyamakan ketebalan pelat pada tepi yang akan dilas (Chamfering) dan tanpa menyamakan ketebalannya(non-Chamfering) sehingga dari kedua metode tersebut akan dibandingkan kekuatan tarik sambungannya disertai analisis teknis dan biayanya. Dari hasil penelitian yang dilakukan di didapatkan hasil tegangan Tarik, tegangan luluh, dan perpanjangan dari kedua metode penyambungan yaitu antara metode Chamfering dan non-Chamfering memiliki hasil pengujian yang relatif sama dan memiliki persamaan pula  yaitu di daerah yang mempunyai ketebalan pelat yang lebih tipis (pelat berketebalan 6 mm) hal ini membuktikan kekuatan sambungan las dari metode Chamfering dan non-Chamfering lebih besar dari pada kekuatan material/logam induknya masing-masing. Ditinjau dari segi analisa biaya menunjukkan perlakuan dengan metode Chamfeing merupakan metode yang lebih efisien dibandingkan metode non-Chamfering . 
PENGARUH PENGGUNAAN SUBKONTRAKTOR TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PER COMPENSATED GROSS TONNAGE (COST/CGT) DALAM PEMBANGUNAN KAPAL Supomo, Heri
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.256 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3215

Abstract

Peningkatan Produktivitas pada galangan sangat penting dilakukan sebab dapat berpengaruh terhadap waktu proses produksi mutu sebuah kapal. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan salah satunya adalah mengoptimalkan pemanfaatan SDM yang tersedia.  Optimalisasi SDM tidak hanya dilakukan dengan melakukan penambahan jam orang ataupun lembur dari tenaga kerja langsung, tetapi juga memperhitungkan penggunaan sub-kontraktor secara tepat. Yang dimaksud tepat disini adalah memenuhi dari segi mutu, biaya dan waktu pembangunan kapal. Dalam penulisan ini, dilakukan analisa pengaruh penggunaan sub-kontraktor terhadap waktu dan biaya per Compensated Gross Tonnage (cost/CGT).  Penulisan ini menggunakan CGT sebagai suatu alat pengukuran produktivitas. Salah satu tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui besar cost/CGT sebuah galangan (PT.PAL Indonesia )yang meliputitenaga organik dan subkontraktor.  Besarnya CGT masing-masing kapal diperoleh dari perkalian antara faktor CGT dengan jumlah berat baja kapal yang dibangun. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cost/CGT dari subkontraktor lebih murah (36% - 59,6%) dibandingkan tenaga kerja tetap galangan. Sebaliknya, dalam hal waktu pembangunan kapal tenaga kerja organik galangan lebih cepat (46% - 69,54%) dibandingkan subkontraktor. Secara umum dapat dikatakan bahwa subkontraktor lebih murah tetapi lebih lama waktu penyelesaian pekerjaan jika dibanding tenaga kerja tetap galangan. Dalam hal daya saing, PT.PAL Indonesia saat ini mempunyai harga $9696,06 / CGT yang berartiPT PAL  masih mempunyai daya saing yang cukup secara internasional.
STUDI HULL FORM KAPAL BARANG-PENUMPANG TRADISIONAL DI DANAU TOBA SUMATERA UTARA Manik, Parlindungan; Hadi, Eko Sasmito
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.463 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3210

Abstract

This thesis concerns to the study of traditional cargo-passenger ship's hull in Danau Toba, North Sumatera. Most of the ship in that territory is built in a traditional method by the community near the lake and with the descending ancient method for years. The re-drawing process of the ship is using Delftship software. As a result of this study report, this software could give the data of hydrostatic, resistance, stability and the rolling period and also the ship moving in water. This information could be used as a suggestion to make the mutual standard of the ship's body form which is appropriate to the condition in Danau Toba. According to the calculation and analysis by using Delftship software, it could give the result that suitable with the main dimension ratio of KM. Horas Ronita Nainggolan. KM. Horas Ronita Nainggolan is classified as a harbor tug boat based on her main dimension. She has the maximum speed at 8,7 Knots, there is increased ship resistance for 0,02025 % KN at 8 Knots. In the rain condition, she is not really good in stability with the passengers and freights are near the fore peak of the ship (the position of the ship is almost in even keel), but she has a better stability in sunny weather. At the ship moving case, the greatest heaving motion is responded by the ship in the condition of slight water wave heading 135°, greatest pitching motion is responded by the ship in the condition of water wave heading 45°, and the greatest rolling motion is responded by the ship in the condition slight water wave heading 45°
PENGELASAN PLAT KAPAL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS Sulaiman, -; Ridwan, Muhammad
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.059 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3216

Abstract

Pengelasan yang dilakukan pada plat kapal harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam proses pengelasan sehingga di peroleh kualitas las yang baik. Kegiatan ini di mulai dari persiapan plat yang akan digunakan, marking, cuting dan pabrikasi. Pada saat pemotongan plat dan pengelasan dengan menggunakan las berbahan bakar gas, maka perlu diperhatikan adalah bentuk penyalaannya yang akan berpengaruh pada kualitas pemotongan atau pengelasannya serta memberikan tingkat penggunaan gas yang ekonomis. 
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENJADWALAN REPARASI KAPAL DI GALANGAN PT. DOK DAN PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) UNIT PRODUKSI JAKARTA II Hadi, Eko Sasmito; Manik, Parlindungan
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.945 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3211

Abstract

Dalam dunia industri maritim, proses penjadwalan reparasi kapal adalah kegiatan rutin yang selalu dilakukan sebelum kapal masuk dan di reparasi di galangan. Selama ini proses permohonan pekerjaan reparasi kapal di galangan pada umumnya masih dilakukan secara manual dengan birokrasi yang rumit, dimana pihak owner harus mengirimkan Surat Permintaan Perbaikan (Docking Tahunan) dan melengkapi segala macam dokumen serta daftar reparasi yang dibutuhkan kepada pihak galangan. Pihak galangan kurang optimal dalam pemantauan dan pengendalian permohonan reparasi kapal, karena antara satu bagian dengan bagian lain masih saling terpisah dan belum terintegrasi, seringkali mengalami kesulitan untuk menentukan metode perencanaan proyek reparasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem informasi yang terintegrasi multiuser yang berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan user untuk memudahkan proses pelayanan dan efisiensi operasional yang optimum. Pengembangan aplikasi dimulai dengan identifikasi kebutuhan sistem yang menghasilkan desain sistem, yang didefinisikan dengan Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Use Case Diagram. Implementasi aplikasi berdasarkan desain sistem diterapkan pada lingkungan web dengan MySQL dan PHP. Dengan adanya sistem informasi ini proses memasukkan data yang dibutuhkan dalam proses permohonan reparasi kapal oleh pihak owner dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat menghemat biaya dan waktu. Selanjutnya pihak galangan dapat segera memproses untuk menentukan metode perencanaan penjadwalan proyek reparasi. Selain itu, inventarisasi informasi data pribadi owner, data ukuran utama kapal, data item yang akan di reparasi dari pihak owner ke pihak galangan tersimpan dalam database serta menghasilkan bermacam-macam laporan yang dapat dicetak maupun dilihat oleh user, sesuai dengan hak akses user tersebut.
PARAMETER DESIGN PROPELLER KAPAL Ridwan, Muhammad; Sulaiman, -
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 5, No 3 (2008): Oktober
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.716 KB) | DOI: 10.14710/kpl.v5i3.3217

Abstract

  Designer propeller kapal harus mempertimbangkan berbagai parameter untuk menghasilkan bentuk, type dan ukuran propeller yang memiliki nilai  efektifitas dan effisiensi propulsi tinggi. Propulsi kapal merupakan faktor yang mendominasi  operasional kapal, karena pemakaian bahan bakar untuk operasional propulsi kapal merupakan 42% dari total cost operasional kapal dan merupakan added value yang akan diperoleh oleh perusahaan pelayaran. Pertimbangan parameter desain propeller argonomis dapat mendukung tujuan di atas sehingga dapat menurunkan pemakaian bahan bakar hingga 20 % saat kapal dioperaionalkan.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2008 2008


Filter By Issues
All Issue Vol 22, No 3 (2025): Article in Progress (Accepted Papers) Vol 22, No 2 (2025): Article in Progress (Accepted Papers) Vol 22, No 2 (2025): June Vol 22, No 1 (2025): February Vol 21, No 3 (2024): October Vol 21, No 2 (2024): June Vol 21, No 1 (2024): February Vol 20, No 3 (2023): October Vol 20, No 2 (2023): June Vol 20, No 1 (2023): February Vol 19, No 3 (2022): October Vol 19, No 2 (2022): June Vol 19, No 1 (2022): February Vol 18, No 3 (2021): October Vol 18, No 2 (2021): June Vol 18, No 1 (2021): February Vol 17, No 3 (2020): October Vol 17, No 2 (2020): June Vol 17, No 1 (2020): February Vol 16, No 3 (2019): Oktober Vol 16, No 2 (2019): Juni Vol 16, No 1 (2019): Februari Vol 15, No 3 (2018): Oktober Vol 15, No 2 (2018): Juni Vol 15, No 1 (2018): Februari Vol 14, No 3 (2017): Oktober Vol 14, No 2 (2017): Juni Vol 14, No 1 (2017): Februari Vol 13, No 3 (2016): Oktober Vol 13, No 2 (2016): Juni Vol 13, No 1 (2016): Februari Vol 12, No 3 (2015): Oktober Vol 12, No 2 (2015): Juni Vol 12, No 1 (2015): Februari Vol 11, No 3 (2014): Oktober Vol 11, No 2 (2014): Juni Vol 11, No 1 (2014): Februari Vol 10, No 3 (2013): Oktober Vol 10, No 2 (2013): Juni Vol 10, No 1 (2013): Februari Vol 9, No 3 (2012): Oktober Vol 9, No 2 (2012): Juni Vol 9, No 1 (2012): Februari Vol 8, No 3 (2011): Oktober Vol 7, No 3 (2010): Oktober Vol 7, No 2 (2010): Juni Vol 7, No 1 (2010): Februari Vol 6, No 2 (2009): Juni Vol 5, No 3 (2008): Oktober Vol 5, No 2 (2008): Juni Vol 5, No 1 (2008): Februari Vol 4, No 1 (2007): Februari Vol 3, No 3 (2006): Oktober More Issue