cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknologi Bahan Alam
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018" : 10 Documents clear
WIRAUSAHA PEMBUATAN GULA SEMUT KESEHATAN DARI EKSTRAK BUAH KERSEN Prabawati, Ervie Sukma; Ayuningtyas, Aninditya Putri; Ramadhani, Rizky Putri; Pratama, Panji Kukuh; Indarto, Muklis
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.025 KB)

Abstract

Berwirausaha merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk membangun sikap, perilaku, dan jiwa kreativitas seseorang dalam mengupayakan hasil yang diinginkan. Untuk menghadapi era industri 4.0 Indonesia masih membutuhkan wirausahawan dalam berbagi bidang, salah satunya produk dalam bidang pangan. Produk pangan diantaranya yaitu produk gula. Namun, sangat disayangkan, alih-alih sebagai pemanis produk gula yang saat ini sedang beredar di pasaran menggunakan bahan-bahan pemanis buatan yang tidak diketahui bahan tersebut berbahaya atau tidak pada tubuh. Maka dari itu dibutuhkan gula pengganti yang aman untuk dikonsumsi. Buah kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu buah yang mengandung bahan aktif yang berkhasiat sebagai antidiabetes atau lebih spesifik sebagai penurun gula darah. Jahe Merah (Zingiber Officinale) mengandung bahan aktif sebagai antiglikemik, menurunkan lemak darah dan sebagai agen antioksidan. Kayu manis (Cinnamomum Verum) dapat dimanfaatkan sebagai suplemen yang membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Buah kersen, jahe merah, dan kayu manis ketiganya dapat diolah menjadi gula kesehatan untuk mengurangi kadar gula darah yang dapat menyebabkan diabetes mellitus. Dari analisa perhitungan, usaha ini layak untuk dijalankan. 
PENGARUH KONDISI DAUN DAN WAKTU PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK KAYU PUTIH Utomo, Dimas Bagus Galih
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.531 KB)

Abstract

Tumbuhan kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.) adalah tumbuhan yang mengandung minyak atsiri, dengan penyebaran di seluruh area Indonesia. Minyak atsiri yang dihasilkan berupa minyak kayu putih yang memiliki banyak manfaat  terutama  dalam  bidang  pengobatan,  sehingga  minyak  kayu  putih  ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mempelajari pengaruh kondisi daun dan waktu penyulingan terhadap rendemen minyak kayu putih yang diperoleh. Bahan-bahan yang digunakan merupakan daun dari pohon kayu putih sebanyak 500 gram dengan perlakuan bahan yaitu daun kayu putih kering dan daun kayu putih segar dengan variasi waktu penyulingan 3, 4, 5, 6, dan 7 jam. Hasil penelitian menunjukan rendemen minyak   kayu   putih   terbanyak   pada   variabel   daun   kering   dengan   waktu penyulingan 5 jam,  sebesar 0,79%.
ISOLASI ALFA SELULOSA BATANG PISANG KLUTUK (Musa balbisiana colla) MENGGUNAKAN PENGADUKAN MAGNETIK DENGAN ULTRASONIK Zulaekha, Restu; Nawafil, Sulton Afkhar; Harianti, Santi Fitri
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.805 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan metode pengadukan magnetik dengan metode ultrasonikasi dalam mengisolasi alfa-selulosa, yang merupakan bahan baku pembuatan selulosa asetat, dari batang pisang klutuk (Musa balbisiana Colla) melalui proses pelarutan-pengendapan, bleaching, dan pengeringan. Proses pelarutan dan pengendapan menggunakan larutan NaOH, dan larutan H2O2 dalam proses bleaching-nya. Variabel yang dipelajari mencakup variasi ukuran serbuk batang pisang (70 mesh), rasio massa serbuk (3, 6, 9, 12 gram) dengan volume pelarut NaOH 17,5% (100 mL), serta konsentrasi larutan H2O2 (3,6,9 %). Hasil terbaik pengendapan pada 70 mesh dan 100 mesh mendapatkan alfa-selulosa sebanyak 1,726 gram dari serbuk 6 gram ukuran 70 mesh (recovery 28,77%). Hasil terbaik proses bleaching mendapatkan recovery alfa-selulosa relatif murni sebesar 91,71% pada konsentrasi larutan H2O2 3%. Alfa-selulosa hasil bleaching merupakan bahan baku pembuatan selulosa asetat kualitas terbaik.
Karakterisasi Nano Kitosan dari Cangkang Kerang Hijau dengan Metode Gelasi Ionik Arsyi, Nita Zul; Nurjannah, Eko; Nurahlina, Darari
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.161 KB)

Abstract

Kitosan adalah salah satu polimer yang sedang dikembangkan dalam bentuk nanopartikel. Kitosan diperoleh dari deasetilasi kitin, yang dapat ditemukan dalam cangkang kerang hijau. Sementara nanopartikel kitosan dapat dipreparasi menggunakan metode gelasi ionik dengan anion tripolifosfat. Penelitian ini mempelajari tentang isolasi kitosan dari cangkang kerang hijau. Selain itu juga mempelajari pengaruh rasio kitosan:NaTPP dan kecepatan pengadukan terhadap karakteristik nano kitosan. Untuk menentukan derajat deasetilasi (DD), dilakukan analisis menggunakan spektroskopi FTIR. Sedangkan karakterisasi nano kitosan dievaluasi berdasarkan analisis spektroskopi UV-Vis dan Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui ukuran partikel nano kitosan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen kitosan cangkang kerang hijau sebesar 81,33% dengan DD 82,05%. Pada preparasi nano kitosan, berdasarkan analisis UV-Vis, ukuran partikel meningkat dari 4:1; 3:1; dan rasio 5:1 pada 200 rpm, tetapi berbanding terbalik pada kecepatan pengadukan 300 rpm. Sedangkan pada kecepatan pengadukan 400 rpm, ukuran partikel meningkat dari 5: 1; 4: 1; dan rasio 3: 1. Berdasarkan analisis PSA, sampel yang disiapkan pada chitosan: tpp 5: 1 dan 400 rpm kecepatan pengadukan memberikan partikel nano dengan ukuran 774,3 nm.
STUDI KARAKTERISTIK KOMPOSIT SABUT KELAPA DAN SERAT DAUN NANAS SEBAGAI PEREDAM BUNYI Pawestri, Angger Kusuma Riza; Hasanah, Wasni; Murphy, Arianto
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.887 KB)

Abstract

Peningkatan kebutuhan akan material peredam bunyi diperlukan untuk meredam kebisingan. Kebisingan ini dapat dikurangi dengan menggunakan peredam akustik. Bahan komposit berbahan dasar matrisk serat serabut kelapa merupakan sebuah alternatif material peredam akustik yang ramah lingkungan karena memanfaatkan material limbah pertanian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan tekan dan menentukan karakteristik akustik penyerapan suara akibat pengaruh variasi fraksi volume serat daun nanas dan serat sabut kelapa. Matrik yang digunakan adalah resin polyester dengan penguat serat daun nanas dan serat sabut kelapa  dengan fraksi volume 0:100%, 20:80%, 40:60%, 60:40%, 80:20% dan 100:0%. Pengujian kekuatan tekan sesuai standar ASTM D-790 dan pengujian koefisien absorbsi bunyi menggunakan tabung impedansi. Dari data pengujian didapatkan hasil kekuatan tekan tertinggi terjadi pada spesimen dengan fraksi volume 40:60% sebesar 143 N/cm2.. Koefisien absorbsi bunyi tertinggi sebesar 0,67 berada pada spesimen dengan fraksi volume 20:80% dengan  frekuensi 1600 Hz.
WIRAUSAHA PEMBUATAN GULA SEMUT KESEHATAN DARI EKSTRAK BUAH KERSEN Ervie Sukma Prabawati; Aninditya Putri Ayuningtyas; Rizky Putri Ramadhani; Panji Kukuh Pratama; Muklis Indarto
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berwirausaha merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk membangun sikap, perilaku, dan jiwa kreativitas seseorang dalam mengupayakan hasil yang diinginkan. Untuk menghadapi era industri 4.0 Indonesia masih membutuhkan wirausahawan dalam berbagi bidang, salah satunya produk dalam bidang pangan. Produk pangan diantaranya yaitu produk gula. Namun, sangat disayangkan, alih-alih sebagai pemanis produk gula yang saat ini sedang beredar di pasaran menggunakan bahan-bahan pemanis buatan yang tidak diketahui bahan tersebut berbahaya atau tidak pada tubuh. Maka dari itu dibutuhkan gula pengganti yang aman untuk dikonsumsi. Buah kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu buah yang mengandung bahan aktif yang berkhasiat sebagai antidiabetes atau lebih spesifik sebagai penurun gula darah. Jahe Merah (Zingiber Officinale) mengandung bahan aktif sebagai antiglikemik, menurunkan lemak darah dan sebagai agen antioksidan. Kayu manis (Cinnamomum Verum) dapat dimanfaatkan sebagai suplemen yang membantu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Buah kersen, jahe merah, dan kayu manis ketiganya dapat diolah menjadi gula kesehatan untuk mengurangi kadar gula darah yang dapat menyebabkan diabetes mellitus. Dari analisa perhitungan, usaha ini layak untuk dijalankan. 
PENGARUH KONDISI DAUN DAN WAKTU PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK KAYU PUTIH Dimas Bagus Galih Utomo
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuhan kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.) adalah tumbuhan yang mengandung minyak atsiri, dengan penyebaran di seluruh area Indonesia. Minyak atsiri yang dihasilkan berupa minyak kayu putih yang memiliki banyak manfaat  terutama  dalam  bidang  pengobatan,  sehingga  minyak  kayu  putih  ini sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mempelajari pengaruh kondisi daun dan waktu penyulingan terhadap rendemen minyak kayu putih yang diperoleh. Bahan-bahan yang digunakan merupakan daun dari pohon kayu putih sebanyak 500 gram dengan perlakuan bahan yaitu daun kayu putih kering dan daun kayu putih segar dengan variasi waktu penyulingan 3, 4, 5, 6, dan 7 jam. Hasil penelitian menunjukan rendemen minyak   kayu   putih   terbanyak   pada   variabel   daun   kering   dengan   waktu penyulingan 5 jam,  sebesar 0,79%.
ISOLASI ALFA SELULOSA BATANG PISANG KLUTUK (Musa balbisiana colla) MENGGUNAKAN PENGADUKAN MAGNETIK DENGAN ULTRASONIK Restu Zulaekha; Sulton Afkhar Nawafil; Santi Fitri Harianti
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan membandingkan metode pengadukan magnetik dengan metode ultrasonikasi dalam mengisolasi alfa-selulosa, yang merupakan bahan baku pembuatan selulosa asetat, dari batang pisang klutuk (Musa balbisiana Colla) melalui proses pelarutan-pengendapan, bleaching, dan pengeringan. Proses pelarutan dan pengendapan menggunakan larutan NaOH, dan larutan H2O2 dalam proses bleaching-nya. Variabel yang dipelajari mencakup variasi ukuran serbuk batang pisang (70 mesh), rasio massa serbuk (3, 6, 9, 12 gram) dengan volume pelarut NaOH 17,5% (100 mL), serta konsentrasi larutan H2O2 (3,6,9 %). Hasil terbaik pengendapan pada 70 mesh dan 100 mesh mendapatkan alfa-selulosa sebanyak 1,726 gram dari serbuk 6 gram ukuran 70 mesh (recovery 28,77%). Hasil terbaik proses bleaching mendapatkan recovery alfa-selulosa relatif murni sebesar 91,71% pada konsentrasi larutan H2O2 3%. Alfa-selulosa hasil bleaching merupakan bahan baku pembuatan selulosa asetat kualitas terbaik.
Karakterisasi Nano Kitosan dari Cangkang Kerang Hijau dengan Metode Gelasi Ionik Nita Zul Arsyi; Eko Nurjannah; Darari Nurahlina; Eni Budiyati
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kitosan adalah salah satu polimer yang sedang dikembangkan dalam bentuk nanopartikel. Kitosan diperoleh dari deasetilasi kitin, yang dapat ditemukan dalam cangkang kerang hijau. Sementara nanopartikel kitosan dapat dipreparasi menggunakan metode gelasi ionik dengan anion tripolifosfat. Penelitian ini mempelajari tentang isolasi kitosan dari cangkang kerang hijau. Selain itu juga mempelajari pengaruh rasio kitosan:NaTPP dan kecepatan pengadukan terhadap karakteristik nano kitosan. Untuk menentukan derajat deasetilasi (DD), dilakukan analisis menggunakan spektroskopi FTIR. Sedangkan karakterisasi nano kitosan dievaluasi berdasarkan analisis spektroskopi UV-Vis dan Particle Size Analyzer (PSA) untuk mengetahui ukuran partikel nano kitosan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen kitosan cangkang kerang hijau sebesar 81,33% dengan DD 82,05%. Pada preparasi nano kitosan, berdasarkan analisis UV-Vis, ukuran partikel meningkat dari 4:1; 3:1; dan rasio 5:1 pada 200 rpm, tetapi berbanding terbalik pada kecepatan pengadukan 300 rpm. Sedangkan pada kecepatan pengadukan 400 rpm, ukuran partikel meningkat dari 5: 1; 4: 1; dan rasio 3: 1. Berdasarkan analisis PSA, sampel yang disiapkan pada chitosan: tpp 5: 1 dan 400 rpm kecepatan pengadukan memberikan partikel nano dengan ukuran 774,3 nm.
STUDI KARAKTERISTIK KOMPOSIT SABUT KELAPA DAN SERAT DAUN NANAS SEBAGAI PEREDAM BUNYI Angger Kusuma Riza Pawestri; Wasni Hasanah; Arianto Murphy
Jurnal Teknologi Bahan Alam Volume 2 Nomor 2 Oktober 2018
Publisher : Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan kebutuhan akan material peredam bunyi diperlukan untuk meredam kebisingan. Kebisingan ini dapat dikurangi dengan menggunakan peredam akustik. Bahan komposit berbahan dasar matrisk serat serabut kelapa merupakan sebuah alternatif material peredam akustik yang ramah lingkungan karena memanfaatkan material limbah pertanian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan tekan dan menentukan karakteristik akustik penyerapan suara akibat pengaruh variasi fraksi volume serat daun nanas dan serat sabut kelapa. Matrik yang digunakan adalah resin polyester dengan penguat serat daun nanas dan serat sabut kelapa  dengan fraksi volume 0:100%, 20:80%, 40:60%, 60:40%, 80:20% dan 100:0%. Pengujian kekuatan tekan sesuai standar ASTM D-790 dan pengujian koefisien absorbsi bunyi menggunakan tabung impedansi. Dari data pengujian didapatkan hasil kekuatan tekan tertinggi terjadi pada spesimen dengan fraksi volume 40:60% sebesar 143 N/cm2.. Koefisien absorbsi bunyi tertinggi sebesar 0,67 berada pada spesimen dengan fraksi volume 20:80% dengan  frekuensi 1600 Hz.

Page 1 of 1 | Total Record : 10