cover
Contact Name
Bangun IRH
Contact Email
bangunirh@arsitektur.undip.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
modulundip@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
MODUL
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 08532877     EISSN : 2598327X     DOI : -
MODUL ( ISSN-P: 0853-2877, e-ISSN: 2598-327X) is an architecture scientific journal publication in colaboration of Department of Architecture in Engineering Faculty at Diponegoro University with Indonesia Architect Association (IAI) region Central Java.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)" : 9 Documents clear
THE AFFORDANCES FOR DINING ACTIVITIES: YOUNG GENERATIONS' EXPERIENCE IN DWELLING ENVIRONMENT Zuhrotul Mawaddatil Ula; Arina Hayati; Sarah Cahyadini
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.2.2022.80-90

Abstract

Human activities and behavior are reciprocally related to the dwelling environment. As the specific expression of culture, how human activities are carried out is related to how they understand and use the affordances of their environment. One of the primary domestic activities closely related to the culture is dining. Culture influences the dining habits of a community and plays a significant role in the form of dwelling architecture.This study explores how dining activities are carried out in urban housing in Indonesia and their relationship to the dwellings’ architectural forms. Taking Surabaya as a case study, this phenomenon was studied using a combine-strategy through questionnaires and in-depth semi-structured interviews. The participants are the young generation living in their parent’s dwellings with landed housing typology, with and without separate dining rooms. Household members and the dwelling size are not limited to examine how dining activities are conducted in each circumstance.The results show that Indonesian dining culture still influences dining activities in the dwelling. However, dining activities have begun to shift from social to personal activities. The development of a practical lifestyle in recent times has also caused dining activities to be carried out as a complement to other activities. Finally, these phenomena affect the settings and affordance attributes that accommodate dining activities in the dwelling, which understanding can be applied in designing residential architecture.
A REVIEW OF AGRICULTURAL AND COASTAL CITIES IN INDONESIA IN FINDING URBAN SPRAWL PRIORITY PARAMETERS Stivani Ayuning Suwarlan; Lee Yoke Lai; Ismail Said
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.2.2022.91-99

Abstract

Urban sprawl has caused an impact on urban development, causing land use changes, loss of income and cultural values, environmental degradation, and high monetary costs. Urban sprawl needs to be carried out efficiently and inclusively to ensure sustainable land use and management including cities in Indonesia. Since 1980s, urban sprawl in Indonesia is high due to limited land which causes the expansion of development on the expanse of agricultural areas and coastal settlements. This paper presents a critical review of the parameters of urban sprawl in agricultural cities including Bandung, Batu, Pekanbaru and coastal cities including Surabaya, Gresik, and Madura using the Analytic Hierarchy Process (AHP). The parameters are gathered from a review of articles related to urban sprawl in agricultural and coastal cities in Indonesia. The result of this comparative studies showed two key important variables that caused urban sprawl in Indonesia: population growth, and land limitation to encompass agricultural and coastal cities. Furthermore, there are four priority parameters out of eight, namely immigrant population ratio-transnational, birth ratio, population growth rate, and land occupation ratio causing urban sprawl in agricultural and coastal cities. In sum, the findings of this study suggest the importance of applying urban sprawl parameters in analyzing urban development as it is useful for evaluating and monitoring the rapid urban development in Indonesia.
KETAATAN PEMUGARAN BANGUNAN HUNIAN CAGAR BUDAYA DI JALAN HOS COKROAMINOTO, MENTENG Arya Abieta; maria immaculata ririk winandari
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.2.2022.100-108

Abstract

Menteng is an elite residential area designed with Garden City Concept in the early 20th century. This area is a modern housing pioneer in Batavia and has been designated as a conservation area through the Governor's Decree in 1975 and is equipped with the conservation classification map of heritage buildings. Currently, there has been a change in the character of the Menteng area, especially on HOS Cokroaminoto Street. This study explored the compliance level of building and environmental conservation between 1975 and 2022. The quantitative method was used to obtain the compliance level of building and environmental conservation. Research variables consist of physical plots such as building massing, building-line, building height, roof shape, terraces and balconies, openings, building materials, ornament, as well as buildings function. The results showed that the buildings that complied with the conservation regulations were 37% or 36 of 97 plots with ten of them having the original form. The ownerships of the ten buildings are the original owner, government agency, or foreign government. Based on the function, only 28 of 36 plots that obeyed the regulations still retains its original function as a residence
Peningkatan Identitas Tempat Pasar Telo Karangkajen Yogyakarta Ani Hastuti Arthasari; Muhammad Deni Iskandar; Yusril Akhmad Hudhanto; Listia Nisa Ayu
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.2.2022.109-118

Abstract

Penelitian tentang identitas tempat (place identity) banyak dilakukan dengan dilatarbelakangi pada kondisi hilangnya kekhasan (distinctiveness) yang menjadi pembeda antara satu tempat dengan tempat lainnya, sehingga diperlukan upaya-upaya untuk memunculkan atau mengembalikan kekhasan tempat-tempat tersebut. Pasar Telo Kararangkajen merupakan pasar tradisional yang menjual singkong dan ubi, berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Karangkajen Yogyakarta. Pasar ini merupakan satu-satunya pasar khusus yang memperdagangkan singkong dan ubi, sehingga dikategorikan ke dalam jenis pasar tradisional khusus. Secara kegiatan perdagangan sudah ada kekhasan (distinctiveness) di lokasi ini, yaitu pada komoditas dagangannya. Namun tidak demikian halnya pada wujud bangunannya. Berangkat dari hal tersebut, lokasi Pasar Telo dianggap memiliki keunikan aktivitas pengguna dimana aktivitas adalah salah satu faktor yang memiliki pengaruh kuat pada sebuah identitas tempat. Dengan penekanan pada penelitian keruangan arsitektural maka penelitian ini berfokus pada identifikasi fisik lingkungan pasar, aktivitas (termasuk interaksi, konektivitas dan kohesi) yang khas dari pengguna, dan upaya meningkatkan identitas tempat secara fisik melalui usulan perancangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui identifikasi fisik lingkungan pasar, aktivitas (termasuk interaksi, konektivitas dan kohesi) yang khas dari pengguna, serta upaya meningkatkan identitas tempat secara fisik melalui usulan perancangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif induktif. Dalam pembahasannya menggunakan pendekatan metode deskriptif. Tahap penelitian yang dilakukan pertama kali adalah membuat analisa fisik arsitektural yang ada di Pasar Telo Karangkajen. Kemudian melihat pola aktivitas pengguna pasar menggunakan pemetaan perilaku (behaviour mapping) serta mendefinisikan kekhasan yang muncul dalam perilaku pengguna. Sehingga didapatkan identitas eksisting Pasar Telo Karangkajen. Tahapan terakhir adalah melakukan upaya peningkatan identitas yang ada melalui rancangan fisik arsitektural, termasuk pada penataan muka bangunan, street furniture, dan penanda (signage). Luaran yang diharapkan adalah publikasi jurnal nasional dan penerbitan HaKi. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan perluasan studi kasus atas peminatan topik place identity, serta untuk memberikan informasi mengenai hal-hal apa saja yang dapat diterapkan pada desain Pasar Telo Karangkajen untuk memperkuat kekhasan lokal setempat. Kondisi fisik arsitektural dapat ditangkap oleh panca indera (overt) mempengaruhi pengguna di Pasar Telo, hal ini juga didukung oleh adanya aktivitas sebagai hal yang tak nampak (covert) namun bisa dirasakan sebagai suatu kekhasan yang dapat meningkatkan identitas Pasar Telo Karangkajen.
TIGA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI TERHADAP KAMAR MANDI PRIBADI DI RUMAH TINGGAL Mahya Fiddini Kaffah; Hanson Endra Kusuma; Ratna Amanati
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.2.2022.69-69

Abstract

Sebelumnya, kamar mandi biasanya ditempatkan di bagian belakang rumah tinggal. Namun dewasa ini banyak penghuni rumah yang memiliki kamar mandi di dalam kamar tidurnya. Kamar mandi tersebut dikhususkan untuk pengguna kamar tidur dan sifatnya sangat personal sehingga dalam penelitian ini disebut dengan kamar mandi pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang melatarbelakangi preferensi terhadap kamar mandi pribadi dengan menyelidiki persepsi dan faktor internal penghuni rumah terkait penggunaan kamar mandi pribadi. Penelitian dilakukan secara bertahap menggunakan metode kualitatif-kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk melakukan eksplorasi terhadap persepsi dan faktor internal penghuni rumah tinggal terkait penggunaan kamar mandi pribadi. Sedangkan penelitian kuantitatif berguna untuk mengkonfirmasi data-data hasil penelitian kualitatif serta mengungkap hubungan sebab-akibat antara persepsi, faktor internal, dan preferensi terhadap kamar mandi pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi preferensi terhadap kamar mandi pribadi, antara lain familiarity, affordability, dan bedroom usage frequency.
PENGARUH PENGGUNAAN SHADING DEVICE PADA FASADE TERHADAP PENERIMAAN RADIASI MATAHARI PADA BANGUNAN SEKOLAH DI KOTA PONTIANAK Lestari Lestari; Syaiful Muazir; Muhammad Nurhamsyah; Muhammad Ridha Alhamdani
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.2.2022.119-126

Abstract

Desain arsitektur untuk mencapai kenyamanan termal menjadi penting untuk meningkatkan kondisi lingkungan di dalam kelas. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah melalui kontrol radiasi matahari mengenai bangunan karena merupakan solusi yang efektif. Desain jendela yang mempengaruhi penerimaan panas matahari adalah dimensi jendela yaitu berkaitan dengan nilai WWR serta penggunaan shading device. Shading device memiliki tipe bervariasi dan penggunaannya perlu mempertimbangkan orientasi bangunan dan iklim. Pemanfaatan berbagai shading device dan WWR untuk bangunan sekolah perlu diketahui dampaknya terhadap penerimaan radiasi matahari sehingga dapat menjadi pertimbangan desain untuk mencapai kondisi termal yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai jenis shading device dan WWR pada orientasi yang berbeda terhadap nilai penerimaan radiasi matahari pada bangunan, sehingga dapat menjadi  pertimbangan dasar bagi perancang. Model bangunan didapat dari data bangunan sekolah di Kota Pontianak yang kemudian dianalisis menggunakan bantuan simulasi analisis solar dari software Autodesk Revit. Adapun variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis shading device, panjang shading device, window wall ratio (WWR) untuk 4 orientasi yang berbeda. Data hasil simulasi dianalisis secara statistik berdasarkan nilai rata-rata penerimaan radiasi yang diperoleh pada setiap variabel yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis shading device overhang dan side fin pada setiap orientasi tidak terlalu optimal untuk menghasilkan penerimaan radiasi matahari yang rendah pada bangunan model di Kota Pontianak. Jenis shading device eggcrate menunjukkan kinerja yang lebih optimal untuk 3 orientasi bangunan. Panjang shading device 0.75 m menunjukkan nilai penerimaan radiasi yang cenderung lebih rendah pada ketiga orientasi tersebut.
POTENSI VERTICAL GREENERY SYSTEMS DI DALAM MENDUKUNG PENGHEMATAN ENERGI PADA BANGUNAN Ratih Widiastuti
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.22.2.2022.70-79

Abstract

Review studi ini mengumpulkan dan merangkum literature terkait vertical greenery systems sebagai elemen selubung bangunan yang mendukung penghematan energi pada bangunan. Dengan adanya critical review ini beberapa aspek utama harus diperhatikan ketika melakukan studi terkait vertical greenery systems, pengaruh system struktur, kondisi iklim setempat, dan jenis tanaman yang digunakan. Kesimpulan utama yang didapatkan dari critical review ini adalah berdasarkan sistem konstruksinya, vertical greenery systems dibagi menjadi green façades dan green walls. Review terhadap pengaruh iklim menunjukkan bahwa studi vertical greenery systems hanya terkonsentrasi di Eropa dan Asia. Diketahui pemilihan jenis tanaman juga harus disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Hal tersebut terkait dengan pengaruh ketebalan lapisan daun dan luas area dedaunan. Studi juga membuktikan bahwa vertical greenery systems memiliki kontribusi di dalam penurunan konsumsi energi pada bangunan, khususnya untuk pendinginan. Empat aspek utama yang menjadi kajian adalah pembayangan, pendinginan, insulasi, dan penahan angin.
REGULATION AND USER DEMAND IN ARCHITECTURAL DESIGN Harsritanto, Bangun I I.R.
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has released SIMBG to assist with the building permit and function assessment in Indonesia. The implementations vary based on the full online, half online, or fully offline. So what is the requirement of the building permit and function assessment already? Because design is creativity and society is dynamically changing. The reference must be something that legal and being accepted by the building owner, government, and designers, that couldn’t be more than the regulation itself. 
INTERNATIONAL ACCREDITATION IN ARCHITECTURE EDUCATION Harsritanto, Bangun I R
MODUL Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The UNESCO/International Union of Architects (UIA) Charter for Architectural Education of 2001 recognized the importance of addressing sustainability in educational programs and, in particular, emphasized sensitivity toward the environment and social responsibility. Therefore,  schools’ curricula were analyzed according to their respective architectural program reports, as well as online data from their websites, in order to determine the extent of sustainability education in their programs under the national accreditation of architecture education

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 25, No 1 (2025): MODUL vol 25 nomor 1 tahun 2025 (6 articles) Vol 24, No 2 (2024): MODUL vol 24 nomor 2 tahun 2024 ( 5 articles ) Vol 24, No 1 (2024): MODUL vol 24 nomor 1 tahun 2024 (5 articles) Vol 23, No 2 (2023): MODUL vol 23 nomor 2 tahun 2023 ( 5 articles ) Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023 ( 7 articles) Vol 22, No 2 (2022): MODUL vol 22 nomor 2 tahun 2022 (7 articles) Vol 22, No 1 (2022): MODUL vol 22 nomor 1 tahun 2022 (7 articles) Vol 21, No 2 (2021): MODUL vol 21 nomor 2 tahun 2021 (11 articles) Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 ( 8 articles) Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 (article in press) Vol 20, No 01 (2020): MODUL vol 20 nomor 1 tahun 2020 (10 articles) Vol 20, No 2 (2020): MODUL vol 20 nomor 2 tahun 2020 (9 articles) Vol 19, No 2 (2019): MODUL vol 19 nomor 2 tahun 2019 (8 articles) Vol 19, No 1 (2019): MODUL vol 19 no 1 tahun 2019 (8 articles) Vol 18, No 2 (2018): MODUL vol 18 no 2 tahun 2018 (8 articles) Vol 18, No 1 (2018): MODUL vol 18 no 1 tahun 2018 (8 articles) Vol 17, No 2 (2017): MODUL vol 17 nomor 2 tahun 2017 (6 articles) Vol 17, No 1 (2017): MODUL vol 17 nomor 1 tahun 2017 (8 articles) Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles) Vol 16, No 1 (2016): Modul Volume 16 Nomer 1 Tahun 2016 (8 articles) Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015 Vol 15, No 1 (2015): Modul Volume 15 Nomer 1 Tahun 2015 Vol 14, No 2 (2014): MODUL Volume 14 No.2 Tahun 2014 Vol 14, No 1 (2014): MODUL Volume 13, Nomer 2, Tahun 2013 Vol. 13 No. 1 Januari –Juni 2013 Volume 11, Nomer 2, Tahun 2011 Volume 11, Nomer 1, Tahun 2011 More Issue