cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
JIMFISIP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi, yaitu Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Politik dan Prodi Ilmu Pemerintahan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 50 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019" : 50 Documents clear
kekalahan partai damai aceh sebagai partai berbasis ulama pada pemilu legislatif 2014 di kecamatan peukan bada kabupaten aceh besar raihan yuranda; cut maya aprita sari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar memiliki jumlah dayah yang mencapai 16 dayah serta secara keseluruhan kultur masyarakat sangat kental keislamannya, akan tetapi pada Pemilu legislatif 2014 Partai Damai Aceh sebagai partai berbasis ulama serta basis massa dari santri kalangan dayah mengalami kekalahan di kecamatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemetaan kekuatan dan kelemahan Partai Damai Aceh pada Pemilu legislatif 2014 serta penyebab kekalahan Partai Damai Aceh sebagai partai berbasis ulama pada Pemilu legislatif 2014 di Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu dengan menggunakan metode wawancara dan studi pustaka. Dimana peneliti melakukan wawancara dengan pengurus Partai Damai Aceh di DPW Kabupaten Aceh Besar dan DPK Kecamatan Peukan Bada dan pihak-pihak terkait serta mencari literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kekuatan Partai Damai Aceh pada Pemilu legislatif 2014 di Kecamatan Peukan Bada adalah hanya mengandalkan basis massa dari kalangan dayah dan kelemahan-kelemahannya adalah calon legislatif Partai Damai Aceh kurang dikenal oleh masyarakat Kecamatan Peukan Bada, Partai Damai Aceh kekurangan dana dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Partai Damai Aceh kekurangan SDM, dan calon legislatif Partai Damai Aceh tidak melakukan kampanye langsung kepada masyarakat Kecamatan Peukan Bada. Oleh karena itu yang menyebabkan kekalahan Partai Damai Aceh pada Pemilu legislatif 2014 di Kecamatan Peukan Bada adalah kelemahan yang banyak. Kekalahan ini terjadi karena kelemahan yang lebih banyak dari pada kekuatan yang ditonjolkan. Sehingga kedepannya Partai Damai Aceh memerlukan strategi marketing politik seperti imaging, segmentation dan positioning yang harus dijalankan dengan baik. Dengan itu, kelemahan-kelemahan yang dimiliki Partai Damai Aceh dapat dikonversikan menjadi kekuatan untuk Partai Damai Aceh.  ABSTRACT THE DEFEAT OF DAMAI (PEACE) ACEH PARTY ASTHE ULEMA BASED PARTY ON THE LEGISLATIVE GENERAL ELECTION IN 2014 IN PEUKAN BADA SUB-DISTRICT IN ACEH BESAR REGENCY                                                                        Peukan Bada sub-district in Aceh Besar regency consists of 16 traditional Islamic boarding schools and in general the communityculture is densed with Islamic values. However, in 2014 legislative general election, as the Islamic religious leader and Islamic school students dominantly supported party, Damai (Peace) Aceh party is defeated in that district. This studyaims to examine the mapping of strength and weaknesses of Aceh Damai (Peace) Party in 2014 legislative election. Further, this research also aims to find out the reasons of Aceh Damai (Peace) Party defeat in 2014 legislative election in Peukan Bada sub-district in Aceh Besar Regency. This research is a descriptive researchin which the interview and library methods are used.The researcher interviewed the party excecutive of Damai (Peace) Aceh Party in Regional Executive Board of Aceh Besar and Sub-district Executive Board of Peukan Bada, and related parties. The researcher also conduct the library research method to find out the literature and references related to this study. The result of this research shows that the strength of Damai (Peace) Aceh Party in 2014 legislative election in Peukan Bada Sub-district is by only relying on the traditional Islamic boarding school populace. In addition, the weaknesses of this party are its legislative candidates are not well known by the community of Peukan Bada. In conclusion, there are a number of reasons why Damai (Peace) Aceh party lost in 2014 legislative election in Peukan Bada Sub-district. This defeat in the election was due to the more dominant-shown weaknesses compared to strengths. The Damai (Peace) Aceh Party is expected to appropriately use political marketing strategy like imaging, segmentation, and positioning.  As a result, it may turn the weaknesses into the strength. 
Strategi Pemenangan H.Irmawan pada pemilihan umum legislatif DPR-RI Tahun 2014 di Kabupaten Gayo Lues Ismayadi Ismayadi; Ubaidullah M,A
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

Keluarnya undang-undang nomor 39 tahun 1999, “bahwa setiap warga Negara berhak untuk dipilih dan memilih berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pemilihan umum”. Pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara yang menganut demokrasi. Dalam pemilihan umum tentu adanya kontestasi sehingga setiap kandidat harus mempunyai strategi khusus untuk memenangkan pemilu, strategi merupakan teknik dan cara yang digunakan untuk mewujudkan suatu cita-cita politik. Seperti halnya dalam pemilu legislative tahun 2014 di Aceh, yang di ikuti oleh Irmawan yang merupakan kandidat dari partai PKB yang maju sebagai calon anggota legislative DPR RI untuk dapil 1 Aceh. Irmawan kemudian berhasil memenangkan pemilu legislative dengan raihan suara 90 persen di Gayo Lues. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi dan faktor apa saja yang mempengaruhi kemenangan Irmawan di kabupaten Gayo Lues. Adapun dalam penelitian ini menggunakan dua teori yaitu strategi politik dan marketing politik untuk menganalisis serta menjawab permasalahan penelitian. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif yakni melalui wawancara dan pengolahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi politik yang digunakan Irmawan adalah strategi komunikasi politik, sterategi lobi politik dan strategi Special Event, dan ada dua foktor yang mempengaruhi kemenangan Irmawan ialah, pertama faktor satu-satunya calon legislative dari Gayo Lues, dan faktor yang kedua adalah faktor kegagalan sebagai calon kepala daerah di kabupaten Gayo Lues. Disarankan kepada Irmawan sebagai anggota DPR RI mampu mewakili suara rakyat dengan baik, bisa terus menjaga komunikasi yang baik dengan masyarakat dan terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat.   
INTERAKSI SOSIAL ANTARA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA DENGAN MASYARAKAT ETNIS ACEH (Studi di Gampong Geudong-Geudong Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen) Zikri Zikri; Zakaria A. Jalil
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAK Etnis Tionghoa sudah menetap dan bermukim di Gampong Geudong-Geudong sejak tahun 60 – 70 an. Masyarakat Etnis Tionghoa menetap dengan masyarakat Etnis Aceh di Gampong Geudong-Geudong, yang memungkinkan terjadinya pencampuran budaya dari kedua etnis tersebut. Kondisi yang demikian sangat rawan menimbulkan konflik karena adanya perbenturan kebudayaan maupun kepentingan, namun sejauh ini di Gampong Geudong-Geudong belum pernah terjadi konflik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi sosial antara masyarakat Etnis Tionghoa dengan masyarakat  Etnis Aceh di Gampong Geudong-Geudong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Interaksionisme Simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blumer. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 6 orang informan. Teknik pengumpulan data dapat diperoleh melalui wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunnjukkan bahwa masyarakat setempat menerima kehadiran komunitas Tionghoa dalam pemukiman mereka. Mereka mencoba untuk menghindari hal-hal yang dapat memicu suasana yang tegang dengan komunitas Tionghoa. Dalam poin minoritas tidak terdapat perbedaan sikap yang diberikan kaum minoritas dengan kaum mayoriras maupun sebaliknya dalam hal komunikasi. Di samping itu juga masyarakat etnis Tionghoa dengan masyarakat etnis Aceh menjalin solidaritas yang tinggi dalam bermasyarakat.Kata Kunci : Interaksi Sosial, Etnis Tionghoa, Etnis AcehSocial Interaction Between Acehnese Ethnic and Chinese  (study in Village of Geudong-Geudong sub-district of Kota Juang district of Bireuen)ABSTRACTChinese ethnicity has settled and settled in Geudong-Geudong Village since the 60's. The ethnic Chinese community settled with the ethnic Acehnese community in the Geudong-Geudong village, which allowed the mixing of cultures from the two ethnic groups. Such conditions are very prone to cause conflict because of the clash of cultures and interests, but so far there has never been a conflict in Geudong-Geudong Village. The purpose of this study is to determine the social interaction between ethnic Chinese communities and ethnic Acehnese communities in Geudong-Geudong Village, Juang City District, Bireuen District. The theory used in this study is the Symbolic Interactionism theory proposed by Herbert Blumer. This study used descriptive qualitative method. The research subjects were 6 informants. Data collection techniques can be obtained through in-depth interviews and documentation. The results of the study showed that the local community accepted the presence of the Chinese community in their settlements. They tried to avoid things that could trigger an atmosphere of tension with the Chinese community. In the minority point there are no differences in attitudes given by minorities with majorities or vice versa in terms of communication. In addition, ethnic Chinese communities with ethnic Acehnese have established high solidarity in society. Keywords: Social Interaction, Chinese Ethnicity, Ethnic AcehneseINTERAKSI SOSIAL ANTARA MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA DENGAN MASYARAKAT ETNIS ACEH(Studi di Gampong Geudong-Geudong Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen)
Peranan Badan Reintegrasi Aceh Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mantan Narapidana Politik GAM Tahun 2015-2017 Reza Fachri; Ubaidullah Ubaidullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.795 KB)

Abstract

ABSTRAK Badan Reintegrasi Aceh (BRA) merupakan sebuah lembaga yang menangani proses reintegrasi terhadap mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), narapidana  politik,  dan  masyarakat  korban  konflik.  BRA  lahir  berdasarkan Intruksi Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor 15 tahun 2005 tentang pelaksanaan   nota   kesepahaman   antara   Pemerintah   RI   dan   GAM   atau Memorandum of Understanding, MoU Helsinki. Qanun  Aceh Nomor 6 tahun2015 tentang BRA serta MoU Helsinki merupakan landasan pedoman BRA dalam menjalankan peranannya. Masalah yang kemudian muncul yaitu belum terealisasi sepenuhnya proses reintegrasi terhadap mantan narapidana politik GAM, hal ini dibuktikan dengan adanya demonstrasi dari mantan narapidana politik GAM yang berlangsung  dari  tahun  2016  sampai  2018  dengan  tuntutan  alokasi  tanah, pekerjaan, dan jaminan sosial yang layak. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peranan BRA dan mengkaji hambatan BRA dalam meningkatkan kesejahteraan mantan narapidana politik GAM tahun 2015-2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan BRA dalam meningkatkan kesejahteraan mantan narapidana poltik GAM tahun 2015-2017 yaitu, pertama bantuan pemberdayaan ekonomi, kedua bantuan sosial, ketiga jaminan sosial bagi yang tidak mampu bekerja, kelima rehabilitasi fisik, mental, dan psikososial. Adapun juga hambatan BRA yaitu, pertama lemahnya sinergi antar  lembaga,  kedua  belum  tersedianya  data  yang  valid,  ketiga  kendala penentuan  kebutuhan  strategis  dan  penyusunan  perencanaan,  keempat keterbatasan anggaran, kelima penyaluran bantuan belum transparan dan aspiratif, keenam tingginya nilai politis yang memperlihatkan sisi nepotisme, ketujuh lemahnya desain program yang dijalankan BRA. Disarankan dalam meningkatkan kesejahteraan mantan narapidana politik GAM  hendaknya,  Pemerintah RI agar mengucurkan  anggaran  untuk  reintegrasi  melalui  APBN  karena  dana  APBA belum sesuai dengan jumlah kebutuhan di lapangan, dan BRA segera merampungkan data base keseluruhan sasaran penerima bantuan, serta harus adanya perencanaan program yang tepat sasaran, diperlukannya evaluasi secara mendalam  terhadap  program  yang  sudah  dijalankan  sehingga  tidak  terjadi tumpang tindih bantuan agar sistem penyaluran bantuan transparan dan aspiratif.Kata Kunci : BRA, MoU Helsinki, ReintegrasiTHE ROLE OF ACEH REINTEGRATION BOARD IN IMPROVING THE WELFARE OF FORMERr GAM POLITICAL PRISONERS IN 2015-2017ABSTRACT The  Aceh  Reintegration  Board  (BRA)  is  an  institution  that  handles  the reintegration  process  of  former  Free  Aceh  Movement  (GAM)  combatants, political prisoners, and conflict-affected communities. BRA was established based on the President of the Republic of Indonesia (RI)’s Instruction Number 15 of2005 concerning the implementation of a memorandum of understanding between the Government of Indonesia and GAM or a Memorandum of Understanding, the Helsinki MoU. Aceh Qanun (Act) Number 6 of 2015 concerning BRA and the Helsinki MoU are the cornerstones of BRA's guidelines in carrying out its role. The problem that arises upon is it has not fully implementing the process of reintegration of GAM political prisoners, this is showed by the demonstration of GAM political prisoners who took place from 2016 to 2018 with demands for proper  land  allocation,  employment  and  social  security.  This  study  aims  to examine the role of the BRA and examine the obstacles of BRA to improve the welfare  of  former  GAM  political  prisoners  in  2015-2017.  This  research  uses descriptive qualitative method with data collection techniques through interviews and documentation. The results showed that the role of BRA in improving the welfare of former GAM political prisoners in 2015-2017 was, firstly, economic empowerment assistance, secondly social assistance and third, social security for those who were unable to work,  the fifth physical, mental,  and psychosocial rehabilitation.  The  BRA  barriers  are,  first,  the  lack  of  synergy  between institutions,  both  the  unavailability  of  valid  data,  then  thirdly  obstacles  in determining  strategic  needs  and  planning,  fourth  lack  of  budget  ,  fifth  aid distributions are not transparent and aspirational, sixth high political intervention which shows nepotism, seventh weak design of programs runs by BRA. It is recommended that in improving the welfare of former GAM political prisoners, the Government of Indonesia should allocate a budget for reintegration through the   State   Budget   (APBN)   because   Province   Budget   (APBA)   funds   are incompatible  with  the  number  of  needs  in  the  field,  and  BRA  needs  to immediately completes the database for all its beneficiaries, and program planning should  be  on  targets,  in-depth  evaluation  of  the  programs  that  have  been underwent to avoid overlapping of aids. Thus, distribution system is transparent and aspirational.Keywords: BRA, MoU Helsinki, Reintegration
ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PROSTITUSI ONLINE PADA HARIAN SERAMBI SERAMBI INDONESIA Luky Ana Arsa; Hamdani M.Syam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.973 KB)

Abstract

ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PROSTITUSI ONLINE PADA HARIAN SERAMBI SERAMBI INDONESIAABSTRAKPenelitian dengan judul analisis wacana pemberitaan prostitusi online pada Harian Serambi Indonesia dilatarbelakangi oleh peristiwa penggrebekan sebuah jaringan prostitusi online yang digrebek di sebuah hotel yang berkawasan di Aceh Besar. Wacana pemberitaan prostitusi online yang terbit pada Harian Serambi Indonesia menjadi menarik untuk diteliti dengan menggunakan metode analisis wacana. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin melihat wacana berita terhadap aktor yang ditampilkan Harian Serambi Indonesia dalam pemberitaan prostitusi online. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan model analisis wacana Theo Van Leeuwen yang meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan posisinya dalam suatu wacana. Subjek penelitian dalam peristiwa ini adalah surat kabar Harian Serambi Indonesia dan objek yang digunakan dalam penelitian adalah pemberitaan tentang penggrebekan prostitusi online pada Harian Serambi Indonesia yang terbit pada 24,  25, 26, dan 27 Maret 2018. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa pemberitaan tentang penggrebekan prostitusi online tersebut tefrdapat adanya pihak-pihak yang dimarjinalkan di dalam wacana berita yang pemaknaannya ditafsirkan oleh pihak dominan, bahkan ada pihak yang memang tidak bisa menafsirkan dirinya sendiri serta terdapat makna-makna yang tersembunyi dari tiap kata yang dibubuhkan redaksi untuk memarjinalkan pihak-pihak tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa analisis wacana Theo Van Leeuwen digunakan untuk menganalisis teks berita untuk melihat bagaimana aktor-aktor yang terlibat di dalam pemberitaan ditampilkan, apakah ia dimarjinalkan atau ditafsirkan oleh pihak dominan.Kata Kunci : Analisis Wacana, Prostitusi online, Theo Van Leeuwen  Discourse Analysis of Online Prostutution on the Serambi Indonesia DailyABSTRACTThe study which entitled the discourse analysis of online prostitution reported on the Serambi Indonesia Daily was motivated by the raid of an online prostitution network raided in a hotel area in Aceh Besar. The discourse on online prostitution reporting published in Serambi Indonesia became interesting to study using a discourse analysis method. The purpose of this study was that researchers want to discover the news discourse on the actors presented by Serambi Indonesia Daily in the news of online prostitution. This study used a qualitative research approach with a discourse analysis method Theo Van Leeuwen examined how a group or a person was marginalized in a discourse. The research subject in this event was the Serambi Indonesia Daily newspaper, and the object used in the study was reporting on online prostitution raids on the Serambi Indonesia Daily published on 24, 25, 26, and March 27, 2018. The results of the research, the researchers discovered that there were parties who were marginalized in the news discourse whose meaning was interpreted by the dominant party, there were even parties who could not interpret themselves, and there were hidden meanings from each word affixed by the editor to marginalize certain parties. The conclusion from this research that Theo Van Leeuwen's discourse analysis can be used to analyze news texts to see how the actors involved in the news were displayed, whether they were marginalized or interpreted by the dominant party.Keywords: Discourse Analysis, News, Online Prostitution, Theo Van Leeuwen
Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Perilaku Phubbing (Studi Penelitian pada Masyarakat Kota Banda Aceh yang Mengunjungi Warung Kopi di Kecamatan Leung Bata) Hayatun Munatirah; Nur Anisah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.335 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Perilaku Phubbing (Studi Penelitian Pada Masyarakat Kota Banda Aceh yang Mengunjungi Warung Kupi di Kecamatan Lueng Bata)”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui adakah pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap perilaku phubbing masyarakat Kota Banda Aceh yang mengunjungi Warung Kupi di Kecamatan Lueng Bata. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Kota Banda Aceh yang berjumlah 250.303 jiwa, jumah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin presisi 10% dari jumlah populasi, maka besarnya sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden.  Teori ketergantungan media merupakan teori utama yang digunakan dalam penelitian ini, yang melihat bahwa adanya ketergantungan khalayak terhadap media massa dan khalayak mempunyai derajat ketergantungan yang berbeda-beda mulai dari individu, kelompok, bahkan budaya, dimana semakin tinggi ketergantungan terhadap media, maka akan semakin besar pengaruh komunikasi tersebut. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan kuantitatif analisis deskriptif. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 20 yaitu, uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji regresi linier sederhana, uji t-hitung, dan identifikasi determinan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung adalah sebesar 7,531 dan nilai ttabel pada 0,05 pada uji dua sisi diketahui 1,984, maka Ha diterima, dan dari hasil perhitungan regresi linear sederhana diperoleh nilai b = 1,152 (115,2%) dengan taraf signifikansi 0,000 artinya intensitas penggunaan smartphone berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku phubbing.  "Intensity of Using Smartphone on Phubbing Behavior" (The research on citizens of Banda Aceh spending their time at coffee shop in Leung Bata distric).  This study has a title "Intensity of Using Smartphone on Phubbing Behavior" (The research on citizens of Banda Aceh spending their time at coffee shop in Leung Bata distric). This research aims to observe and discover whether there is any effect of intensity of using smartphone on phubbing behavior of people of Banda Aceh visiting coffee shop in Lueng Bata district. The study population is citizens of Banda Aceh which amounts to 250.303, where as the number of samples is determined by using precision Slovin formula of 10 percent of population resulting in the sample taken of 100 respondents. Media dependency theory, the main theory used in this research, observes that there are people dependency on mass media and people have different levels of dependence, starting from individuals, groups to cultures. The theory also states that the higher dependence on media is, the bigger influence of communication to media is. The approach of this study is quantitative descriptive analysis. The primary data in this research were obtained from survey by using questionnaire as research instrument and processed statistically with SPSS program version 20 utilizing validity test, reliability test, normality test, simple linear regression test, hypothesis test and identification of determinants. From the result of hypothesis testing resulting in t value 7.531 with 95% confidence interval and of linear regression resulting in the value of value b = 1,152 (115,2 %) with 0,000 significance level, it can be concluded that the intensity of using smartphone has a positive and significant effect on phubbing behavior.  
OPTIMALISASI PERAN OMBUDSMAN ACEH DALAM UPAYA PENCEGAHAN MALADMINISTRASI KEPEGAWAIAN PADA DINAS PENDIDIKAN ACEH Zuhra Savitri; Effendi Hasan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK, Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Perwakilan Ombudsman RI di daerah, Pada Pasal 6 huruf (g) disebutkan mengenai tugas Ombudsman yaitu melakukan upaya pencegahan maladministrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik di wilayah kerjanya. Ombudsman Aceh memiliki peran dalam melakukan upaya pencegahan maladministrasi khususnya terkait kepegawaian, hal ini diperlukan karena laporan dugaan maladministrasi kepegawaian terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 laporan maladministrasi kepegawaian mencapai 55 kasus, Dinas Pendidikan Aceh merupakan Instansi terlapor yang mendapat laporan berulang sebanyak 2 (dua) kali terkait dugaan maladministrasi kepegawaian tahun 2017 dengan bentuk penundaan berlarut dan penyimpangan prosedur. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui penyebab dugaan terjadinya maladministrasi kepegawaian pada Dinas Pendidikan Aceh dan mengetahui upaya pencegahan yang dilakukan Ombudsman pada Dinas Pendidikan Aceh dalam mengoptimalkan perannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif  deskriptif, data primer diperoleh dari wawancara informan dan data sekunder diperoleh dari dokumen, buku, jurnal, skripsi, tesis, perundang-undangan, dan bahan lainnya untuk memberikan informasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab  dugaan maladministrasi kepegawaian pada Dinas Pendidikan Aceh terkait penundaan berlarut dikarenakan adanya faktor eksternal berupa terjadi mutasi eselon atau perubahan pada struktur organisasi Dinas Pendidikan Aceh yang mengakibatkan proses laporan belum terselesaikan dan dugaan penyimpangan prosedur disebabkan karena adanya faktor internal berupa kurang sejuknya iklim atau hubungan antara guru dan Kepala Sekolah. Secara umum Ombudsman melakukan upaya pencegahan maladministrasi kepegawaian melalui kegiatan sosialisasi berupa seminar pada diklat prajabatan. Secara khusus Ombudsman belum melakukan upaya pencegahan mengenai kepegawaian pada Dinas Pendidikan Aceh, sejauh ini Ombudsman hanya melakukan kegiatan pencegahan maladministrasi dalam pelayanan publik pada Dinas Pendidikan Aceh berupa sosialisasi seperti audiensi maupun silaturahmi, koordinasi, kerjasama dan tindakan pengawasan atau monitoring. Disarankan Ombudsman lebih mengoptimalkan perannya dalam upaya pencegahan maladministrasi kepegawaian guna terwujudnya clean and good governance bukan hanya pada Dinas Pendidikan Aceh tapi juga diseluruh birokrasi yang ada di Aceh. Kata Kunci : Ombudsman Aceh, Upaya Pencegahan, Maladministrasi Kepegawaian Optimizing The Role Of The Ombudsman Aceh In Efforts To Prevent Staff Maladministration In The Aceh Education OfficeABSTRACT, Based on Government Regulation No. 21 of 2011 Concerning the Establishment, Structure and Work Procedure of the Ombudsman Regional Representative, Article 6 (g) mentioned on the tasks that the Ombudsman take steps to prevent maladministration in the implementation of public services in their working area. Ombudsman Aceh has a role in prevention efforts maladministration particularly related to staffing, this is necessary because of alleged maladministration staffing continues to increase. In the 2017 report of 55 cases of maladministration personnel, Aceh Education Agency is an agency reported receiving repeated reports of 2 (two) times of alleged maladministration employment in 2017 with protracted delays and irregularities form procedure. The aim of this study was to determine the cause of the alleged maladministration in Aceh Education Office personnel and know prevention efforts conducted at the Department of Education Ombudsman Aceh in optimizing its role. This study  uses a descriptive qualitative approach, primary data obtained from informant interviews and secondary data obtained from documents, books, journals, theses legislation, and other materials to provide information in this study. The results  showed that the cause of alleged staff maladministration at the Aceh Education Office was related to protracted delays due to external factors in the form of echelon mutations or changes in the organizational structure of the Aceh Education Office which resulted in unresolved reporting processes and suspected procedural irregularities caused by internal factor less cool climate or the relationship between the teacher and the principal. In general Ombudsman of maladministration staffing prevention efforts through dissemination activities include seminars on Pre-service training. In particular, the Ombudsman has not made efforts to prevent the personnel in Aceh Education Agency, so far the Ombudsman conduct socialization activities such as hearings and gathering, coordination, cooperation and supervision or monitoring measures related to public services at Aceh Education Agency.. Ombudsman suggested further optimize its role in the prevention of maladministration staffing in order to realize clean and good governance not only in the Aceh Education Agency but also throughout the bureaucracy in Aceh. Keywords: Aceh Ombudsman, Prevention, Officer Maladministration
Relasi Struktur Pemerintahan Sipil dan Mantan Kombatan Militer GAM Dalam Pengambilan Kebijakan Pemerintah Pasca MoU Helsinki egi gunawan; Ubaidullah MA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.212 KB)

Abstract

ABSTRAK, Penelitian ini berjudul “Relasi Struktur Pemerintahan Sipil dan Mantan Kombatan Militer GAM Dalam Pengambilan Kebijakan Pemerintah Pasca MoU Helsinki”. Pejuang GAM yang saat ini mengemban amanat rakyat dapat dijadikan sebagai simbol dari harapan-harapan rakyat Aceh dalam menggapai kehidupan yang layak tanpa adanya kemiskinan dan pengangguran pasca konflik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab dan mengkaji relasi pengambilan kebijakan pemerintah pasca MoU Helsinki antara pemerintahan sipil dan mantan kombatan militer GAM. Teori yang digunakan adalah Teori Strukturasi dan Teori Kebijakan, dimana melihat mantan kombatan GAM pasca MoU Helsinki dilihat dari dualitas struktur dan memperoleh tujuan yang sama dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat Aceh melalui kebijakan pemerintah. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Alat pengumpulan data pada penelitian ini berupa wawancara semi struktur dan studi dokumentasi.  Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposif. Berdasarkan hasil pengolahan data secara interaktif. Adapun temuan dalam penelitian ini adalah relasi struktur pemerintahan sipil dan mantan kombatan militer GAM dalam pengambilan kebijakan pemerintah pasca MoU Helsinki dalam perjalanannya tidak semudah apa yang dicita-citakan, dana reintegrasi tidak dimasukkan dalam agenda kebijakan pemerintah Aceh serta terjadi ketidakharmonisan antara para elit mantan kombatan militer GAM yang sedang duduk di Pemerintahan Aceh maupun yang sudah tidak lagi menjabat, hal ini merupakan salah satu penghambat dalam implementasi kebijakan pemerintah dan menghambat memaksimalkan sektor-sektor unggulan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Aceh. RELATIONSHIP OF THE STRUCTURE OF CIVIL GOVERNMENT AND MILITARY EX-COMBATANT GAM IN GOVERNMENT POLICY MAKING POST HELSINKI MOU ABSTRACT, This study entitled "Relationship of The Structure of Civil Government and Military Ex-Combatant GAM in Government Policy Making Post Helsinki MoU". GAM is an armed political movement that was born and grew in Aceh. Since the declaration of GAM on 4 December 1976 lists in Pidie by Teungku Hasan Muhammad di Tiro, the armed political movement continued to be morphed into an armed resistance movement to demand independence from the unitary State of the Republic of Indonesia over the injustice against the implementation of Central Government policies. GAM fighters are currently carrying out the people's mandate could serve as a symbol of the Aceh people's expectations in reaching a decent life without poverty and unemployment in post conflict. The purpose of this research is to know and to examine relationships in a post-war Government for making the Helsinki MoU between the structure of civilian Government and military ex-combatant GAM. The theory of Structuration Theory is Theory and policy, which saw military ex-combatant GAM post Helsinki MoU is seen from the duality structure and obtain the same objective in realizing the welfare of the people of Aceh through government policy. The method of this research uses qualitative data analysis techniques with the kind of descriptive research. Data collection tools on this research in the form semi-structured interviews and documentation study. The informant selection technique used in this study was purposive technique. Based on the results of data processing interactively. The results of this research that on relationship of the structure of civilian Government and military ex-combatant GAM for making government policy post Helsinki MoU to materialize peace and welfare of Acehnese turned out on his journey is not as easy as what imaginable and in reintegration fund, aspire is not included in the Government's policy agenda in Aceh as well as happened the disharmony between the elites military ex-combatant GAM who were sitting in the Aceh Government and have not again, this is one of obstacles in the implementation of government policies and hindered in maximizing leading sectors to realize the Acehnese people’s welfare.
Persepsi Mahasiswi Perokok Pasif Terhadap Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Bahaya Perokok Pasif Al Iqbal; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.233 KB)

Abstract

 ABSTRAK, Penelitian ini berjudul “Persepsi Mahasiswi Perokok Pasif Terhadap Iklan Layanan Masyarakat (ILM) bahaya perokok pasif (Studi pada Mahasiswi Perokok Pasif Universitas Syiah Kuala).” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswi perokok pasif terhadap iklan layanan masyarakat bahaya perokok pasif Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan wawancara semiterstruktur dalam pengumpulan data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Perbedaan Individu (individual differences theory) Dalam pemilihan informan penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, sedangkan untuk menganalisis data, menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. Untuk mendapatkan persepsi mahasiswi  terhadap iklan layanan masyarakat bahaya perokok pasif tersebut, analisis data menggunakan tahapan persepsi yaitu stimulation, organization, interpretation-evaluation, memory dan recall. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa persepsi mahasiswa perokok pasif terhadap iklan layanan masyarakat (ILM) bahaya perokok pasif yaitu  informan mengetahui adanya iklan tersebut, bahkan mengetahui makna dari adanya iklan tersebut. Informan juga beranggapan efek asap rokok benar adanya, seperti pada iklan tersebut dan menurut informan iklan tersebut efektif bagi orang yang tidak merokok akan tetapi belum efektif bagi perokok aktif. Informan juga berharap pemerintah memperbaiki lagi iklan tersebut, baik dari segi jadwal penayangan dan isi dari iklanKata Kunci: : Persepsi, Iklan Layanan Masyarakat, Bahaya Perokok Pasif.The Perception of Students Passive Smokers to the Public Service Announcements about the dangerous of passive smoking. (A case study at students in Syiah Kuala University) ABSTRACT, This study entitled “The Perception of Students Passive Smokers to the Public Service Announcements about the dangerous of passive smoking. (A case study at students in Syiah Kuala University).” The aim of this study is to know the perception of Students Passive Smokers to the Public Service Announcements about the dangerous of passive smoking. This study used the descriptive qualitative methode with semi-structur interview as instrument in collecting data. The theory that used study used in this research is the Individual Differences theory. In choosing informants of this research, the reseacrh used Purposive sampling, meanwhile, in analizing the data the researcher used Miles and Huberman’s data analysis model. To get the perceptions of female students on the public service advertisements for the dangers of passive smoking, data analysis used stages of perception, namely stimulation, organization, interpretation-evaluation, memory and recall. Based on the results,  noted that the perception of students passive smokers to the public service announcements about the dangerous of passive smoking is that the informant knows the existence of the ads, even knowing the meaning of the advertisement. The informant also assumed that there is the effect of cigarette smoke was correct, as in the advertisement and according to the informant that the advertisement was effective for people who did not smoke but had not been effective for active smokers. The informant also hope the government would improve the advertisement, both in terms of the delivery schedule and the contents of the advertisement.Keywords: Perception, Public Service Advertising, Danger of Passive Smokers
Komunikasi Interpersonal Pengasuh Dalam Membentuk Karakter Kedisiplinan Anak (Studi Pada Panti Asuhan Yayasan Islam Media Kasih Banda Aceh) Luthfiana -; Martunis Yahya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.321 KB)

Abstract

ABSTRAK, Penelitian ini berjudul “Komunikasi Interpersonal Pengasuh Dalam Membentuk Karakter Kedisiplinan Anak (Studi Pada Panti Asuhan Yayasan Islam Media Kasih Banda Aceh)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi interpersonal pengasuh dalam membentuk karakter kedisiplinan anak panti asuhan Yayasan Islam Media Kasih Banda Aceh. Teori yang digunakan dalam penelitian ini   adalah teori Devito (efektivitas komunikasi interpersonal). Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif yang berjenis deskriptif.  Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis dengan melakukan reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengasuh panti asuhan Yayasan Islam Media Kasih Banda Aceh dalam membentuk karakter kedisiplinan anak-anak asuhnya, menggunakan lima komponen efektifitas komunikasi interpersonal. Komponen tersebut yaitu, keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan juga dapat dilihat bahwa, pengasuh tidak memiliki kendala atau masalah yang berarti dalam membina dan mendidik anak panti asuhan. Hal ini karena pengasuh secara alami menerapkan prinsip-prinsip komunikasi interpersonal yang efektif dalam membentuk karakter kedisiplinan anak sehari-hari.  Kata kunci : Komunikasi Interpersonal, karakter, pengasuh, panti asuhan, disiplinInterpersonal Communication Caregivers In Shaping The Character Of Child Discipline (Study At Orphanage Islamic Foundation Media Kasih Banda Aceh)ABSTRACT, This study entitled "Interpersonal Communication Caregivers In Shaping The Character Of Child Discipline (Study At Orphanage Islamic Foundation Media Kasih Banda Aceh)". The purpose of this  research was to find out the Interpersonal Communication Caregivers Orphanage In Shaping The Character Of Child Discipline. In this study the theory used is a theory of humanistic approach Devito (effectiveness of interpersonal communication). The methods of data collection use in this study were interview, observation, and documentation.  The data is then analyzed  by data reduction, data presentation, verification and conclusions. The results of this study indicate that the caregivers of the orphanage Islam Media Kasih Banda Aceh in shaping the character of the discipline of foster children, using five components of the effectiveness of interpersonal communication. These components are, openness, empathy, supportive attitude, positive attitude, and equality. And the results of this research show  that, caregivers do not have significant obstacles or problems in fostering and educating orphanages. This is because caregivers naturally apply the principles of effective interpersonal communication in daily activity.Key words: Interpersonal communication, character, caregivers, orphanages, discipline