cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
JIMFISIP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi, yaitu Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Politik dan Prodi Ilmu Pemerintahan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 89 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 4 (2019): November 2019" : 89 Documents clear
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BRAND LOKAL ACEH DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DI BANDA ACEH (STUDI DESKRIPTIF PADA PRODUK IJA KROENG DAN MINYEUK PRET) muhammad khalil
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.888 KB)

Abstract

ABSTRAKPerkembangan teknologi dan media komunikasi telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam dunia pemasaran. Kemunculan e-commerce dan media sosial membawa kemajuan dalam dunia perdagangan dunia. Oleh karenanya saat ini banyak produk dan merek lokal dengan mudahnya dapat masuk ke pasar internasional. Meski begitu peneliti melihat bahwa tidak semua merek lokal yang masuk ke pasar internasional dapat berhasil diterima oleh konsumen secara internasional. Dalam hal ini peneliti melihat adanya peranan international brand image dalam membangun kepercayaan dan minat konsumen untuk memilih merek lokal yang masuk ke pasar internasional menjadi menarik untuk peneliti ketahui lebih lanjut. Peneliti kemudian menemukan produk Brand lokal Ija Kroeng dan Minyeuk Pret dengan image internasional yang saat ini telah sukses masuk ke pasar internasional. Oleh karenanya peneliti ingin mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang tepat agar dapat menciptakan international brand image dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dengan mengkaji temuan data dengan berbagai teori strategi komunikasi pemasaran menurut Machfoedz (2010), peneliti dapat menemukan bahwa baik produk, harga dan kemasan Brand lokal Ija Kroeng dan Minyeuk Pret menjadi bagian penting dari isi pesan Brand lokal Ija Kroeng dan Minyeuk Pret dalam menjalankan proses komunikasi pemasarannya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sedangkan webstore, instagram, facebook, dan kemasan Brand lokal Ija Kroeng dan Minyeuk Pret digunakan owner/founder sebagai media komunikasi pemasarannya yang efektif bagi konsumen lokal maupun internasional sebagai target sasarannya. Adapun sumber pesan yang dipilih pemasar seperti reseller, outlet mitra, distributor, suplier dan pemakai, selanjutnya sumber pesan yang dipilih melalui produsen bahan baku dalam memproduksi produk menjadi sumber yang kredibel bagi Brand lokal Ija Kroeng dan Minyeuk Pret dalam menyampaikan pesan komunikasi pemasarannya dalam menciptakan image internasional.  Kata Kunci: Strategi Komunikasi Pemasaran, Brand Lokal, International Brand Image.
Strategi Kampanye PKS dalam Media Sosial di Kota Banda Aceh (Studi Terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Banda Aceh)) Amsal Amsal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.12 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh maraknya  penggunaan media sosial dalam kampanye partai politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media sosial di kampanye partai politik, dan dampak penggunaan media sosial dalam kampanye partai politik. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan  sebagai bahan referensi bagi perkembangan ilmu sosiologi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif-deskriptif, dimana penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hal-hal yang akan diteliti. Objek dalam penelitian ini ialah Pengaruh Media Sosial Dalam Kampanye Partai Politik. Dalam penentuan subjek penelitian, penulis menggunakan metode purposive sampling. Dalam metode purposive sampling, subjek penelitian ditentukan siapa yang ada dalam posisi terbaik dalam memberikan informasi. Peran ini dapat dilihat melalui observasi yang mendalam oleh peneliti. Peneliti melakukan beberapa dokumentasi terkait dengan berjalannya kegiatan dalam proses kampanye melalui media sosial. Sumber data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengolah data yang terkumpul dilapangan seperti data yang didapat dari hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini diawali dengan memberikan gambaran umum mengenai kondisi Kantor Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Gambaran umum ini meliputi tinjauan umum tentang Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), visi-misi, nama dan lambang, struktur organisasi, sarana dan prasarana. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media elektronik merupakan alat yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan peristiwa politik dari pemimpin negara atau daerah kepada rakyatnya.Kata Kunci: Partai Politik, Media Sosial, Stategi Kampanye.    ABSTRACT This research is motivated by the widespread use of social media as a campaign tool for political parties. The purpose of this study was to determine the influence of social media on political party campaigns, and the impact of using social media in political party campaigns. The results obtained in this study are expected to be used as reference material for the development of sociology. The approach used in this study is a qualitative-descriptive approach, where this study aims to describe the things that will be studied. The object in this study is the Influence of Social Media in Political Party Campaigns. In determining the subject of research, the author uses a purposive sampling method. In the purposive sampling method, the research subjects were determined who was in the best position in providing information. This role can be seen through in-depth observation by researchers. The researcher conducted some documentation related to the activities in the campaign process through social media. Data sources and data collection techniques in this study through observation and interviews. This research was conducted by processing data collected in the field such as data obtained from interviews and observations. The results of this study began by giving a general description of the condition of the Office of the Regional Management Board of the Prosperous Justice Party (PKS). This general description includes an overview of the Regional Justice Board (DPD) of the Prosperous Justice Party (PKS), vision-mission, name and symbol, organizational structure, facilities and infrastructure. The conclusion of this study is that electronic media is an effective tool for conveying messages and political events from leaders of countries or regions to their people. Keywords : Political Party, Social Media, Campaigns
MAKNA SIMBOLIK ARSITEKTUR RUMOH ADAT ACEH (STUDI PADA RUMAH ADAT ACEH DI PIDIE) Rahmat Haikal; Hamdani M. Syam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.152 KB)

Abstract

ABSTRAK, Rumoh Aceh merupakan sebuah bangunan yang berbentuk rumah panggung. Bangunan ini merupakan rumah yang berkontruksi kayu dan juga bahan bangunan yang diambil dari hasil kekayaan alam sekitar. Bangunan Rumah Aceh secara umum terbagi dalam tiga ruangan yaitu Seuramoe Keu (serambi depan), Tungai (serambi tengah), dan Seuramoe Likot (serambi belakang). Dari Arsitektur Rumah Aceh ini akan memiliki makna simbolis dimulai dari setiap sudut, ruang, dan pekarangan rumah yang mecerminkan budaya daerah masing-masing. Makna tersebut bisa menggambarkan agama, peraturan, tata krama, adat istiadat dan budaya, serta hal-hal mistis menurut kepercayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna simbolik yang terkandung dalam arsitektur Rumoh Aceh. Keunikan dari arsitektur ini membuat penulis tertarik melakukan penelitian pada Rumoh Aceh. Untuk menganalisis makna simbolik arsitektur ini, penulis menggunakan teori semiotik Charles Sanders Pierce yang megemukakan prinsip triadik yaitu sign (tanda), Object (objek), dan Interpretan (penggunaan tanda). Semiotik Pierce lebih diarahkan pada pemahaman tentang bagaimana kognisi manusia memahami apa yang berada di sekitarnya, baik lingkungan sosial, alam, maupun jagat raya. Hasil penelitian ini adalah Rumoh Aceh ini tidak sertamerta dibangun untuk tempat hunian, namun juga memilki arti lebih dalam kehidupan masyarakat Aceh khususnya Pidie. Bangunan rumah mencermin keariafan, kebudayaan, tata krama dan juga keimanan terhadap Allah SWT. Segala bentuk arsitektur memiliki makna yang lebih dari sekedar fungsinya sebagai bagian kesatuan sebuah bangunan. Makna simbol dari arsitektur ini dibangun untuk menciptakan rasa cinta terhadap apa yang dimiliki dan juga untuk mengingat Allah SWT dalam menjalankan segala aktivitasnya dikehidupan sehari-hari.Kata kunci: Rumoh Aceh, Semiotika. Judul: MEANING OF SYMBOLIC ACEH INDIGENOUS ARCHITECTURE (STUDY IN ACEH TRADITIONAL HOUSE IN PIDIE)ABSTRACT, Rumoh Aceh is a building in the form of a stilt house. This building is a wooden construction house and also building materials taken from the natural wealth of the surrounding area. Aceh House buildings are generally divided into three rooms, namely Seuramoe Keu (front porch), Tungai (central foyer), and Seuramoe Likot (back porch). From this Aceh House Architecture will have symbolic meaning starting from every corner, space, and yard of the house that reflects the culture of each region. This meaning can describe religion, rules, manners, customs and culture, and mystical matters according to belief. The purpose of this study was to determine the symbolic meaning contained in the Rumoh Aceh architecture. The uniqueness of this architecture makes the writer interested in conducting research on Rumoh Aceh. To analyze the symbolic meaning of this architecture, the author uses Charles Sanders Pierce's semiotic theory which proposes triadic principles, namely sign, Object, and Interpretan (use of marks). Pierce Semiotics is more directed at understanding about how human cognition understands what is around it, both social, natural, and the universe. The results of this study are that Rumoh Aceh is not also built for residential areas, but also has a deeper meaning in the lives of the Acehnese, especially Pidie. The house building reflects the radiance, culture, manners and also faith in Allah SWT. All forms of architecture have a meaning that is more than just its function as a unitary part of a building. The meaning of the symbol of this architecture was built to create a sense of love for what is owned and also to remember Allah SWT in carrying out all its activities in daily life.  Keywords: Rumoh Aceh, Semiotics.
strategi komunikasi pemasaran disbudpar aceh dalam memenangkan kompetisi pariwisata halal 2016 Alfarici farisi; Ade Irma
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.599 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “ Strategi komunikasi pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dalam memenangkan kompetisi pariwisata Halal 2016 “ rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakan strategi komunikasi pemasaran Disbudpar Aceh untuk menjadikan Provinsi Aceh sebagai daerah destinasi wisata halal 2016 penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi seperti apa yang diterapkan oleh Disbudpar Aceh untuk menjadikan provinsi Aceh sebagai daerah destinasi wisata halal 2016. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan empat orang informan dengan kriteria sebagai berikut : penanggung jawab,  yang berperan penting dan yang berkontribusi dalam proses vote wisata halal 2016. Penelitian ini menggunakan teori AIDDA. Melalui penelitian ini diketahui bahwa Disbudpar Aceh merancang dan menyusun pesan sesuai dengan khalayak yang telah diklasifikan dengan tujuan untuk mengajak masyarakat memberikan vote nya agar dapat memenangkan wisata halal nasional 2016.Kata Kunci : Strategi komunikasi pemasaran Disbudpar AcehABSTRACT This study is entitled "Marketing communication strategies of the Aceh Culture and Tourism Office in winning the 2016 Halal tourism competition" The formulation of the problem in this study is how the marketing communication strategy of the Aceh Disbudpar to make Aceh Province as a halal tourism destination 2016 this study aims to find out communication strategies such as what was implemented by the Disbudpar Aceh to make the province of Aceh a halal tourist destination in 2016. The research approach used in this study is a qualitative approach. This study uses four informants with the following criteria: the person in charge, who plays an important role and who contributes to the 2016 halal tourism vote process. This study uses the AIDDA theory. Through this research, it is known that the Disbudpar Aceh designs and compiles messages according to audiences that have been classified with the aim of inviting the public to give their votes in order to win the 2016 national halal tourism.Keywords: Marketing communication strategy of the Aceh Disbudpar.
Gaya Komunikasi Kepemimpinan Daud Pakeh dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Aceh Hanifarrahmi Hanifarrahmi; Nur Anisah, M.Si
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1010.423 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Gaya Komunikasi Kepemimpinan Daud Pakeh dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya komunikasi untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai. Teori yang digunakan adalah teori Hubungan antar manusia. Fokus penelitian adalah melihat bagaimana jalinan komuunikasi pimpinan sehingga meningkatkan kinerja pegawai. Metode yang digunakan adalah analisis data dengan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data diambil dengan cara wawancara kepada beberapa pegawai yang bekerja di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Hasil penelitian menunjukan bahwa Daud pakeh menggunakan gaya komunikasi the equalitarian Styles dan The Structural Styles dalam meningkatkan kinerja pegawai. Gaya komunikasi the equalitarian Styles sangat efektif dalam memelihara empati dan kerjasama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Sedangkan Gaya The Structuring Style merupakan Gaya komunikasi yang terstruktur, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Dengan kedua gaya komunikasi ini Pemimpin mampu membangun komunikasi baik formal maupun non formal dengan anggota dari organisasi yang nantinya membuka kesempatan bagi tiap anggota untuk bertukar informasi dan gagasan, hal tersebut memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya.  Communication Style of Daud Pakeh Leadership in Improving Employee Performance in the Ministry of Religious Affairs Regional Office of Aceh ProvinceThis study is entitled Communication Style of Daud Pakeh Leadership in Improving Employee Performance in the Ministry of Religious Affairs Regional Office of Aceh Province. This study aims to determine the communication style to improve employee performance. The theory used is Human Relation Theory. The focus of the research is to see how the leadership communication can improve employee performance. The method used is data analysis with a descriptive qualitative approach. Data collection was taken by interviewing several employees working in the Ministry of Religious Affairs Regional Office of Aceh Province. The results of the study show that Daud Pakeh used The equalitarian styles and The Structural Styles in improving employee performance. the equalitarian styles are very effective in maintaining empathy and cooperation, especially in situations to make decisions about a complex problem. Whereas The Structuring Style is a structured communication style, utilizing verbal messages in writing and verbally in order to establish orders that must be carried out, scheduling tasks and work and organizational structure. With these two communication styles the Leader is able to build communication both formal and non-formal with members of the organization which later opens opportunities for each member to exchange information and ideas, which motivates employees to improve their performance. 
KEBERADAAN RELAWAN TARMIZI KARIM TERHADAP CITRA POLITIK DARI PASANGAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR TARMIZI KARIM DAN MACHSALMINA ALI PADA PILKADA 2017 Akmal Wahyu; Ubaidullah, MA. .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3467.003 KB)

Abstract

ABSTRAKPada Pilkada Aceh 2017 muncul beberapa relawan dalam mendukung masing-masing pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, salah satunya adalah keberadaan Relawan Tarmizi Karim. Kehadiran relawan ini merupakan salah satu dari partisipasi politik masyarakat di dalam keterlibatnnya di pemilihan umum khususnya di Aceh. Penelitian ini mencari jawaban dari munculnya keberadaan Relawan Tarmizi Karim dalam mendukung Tarmizi Karim memenangkan Pilkada Aceh pada tahun 2017.  Mencari jawaban dari kemunculan relawan Tarmizi Karim sehingga mau secara sukarela untuk berpartisipasi dalam mendukung Tarmizi Karim dan berusaha untuk meningkatkan citra politik Tarmizi Karim pada Pilkada Aceh 2017. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan dokumentasi wawancara langsung dengan informan serta dokumentasi didapati melalui buku-buku dan jurnal ilmiah lainnya. Hasil yang didapati dalam penelitian ini, pertama mendapati keresahan dari anggota relawan kepada kepemimpinan Aceh sehingga mengharapkan sosok pemimpin yang bisa membawa Aceh kedepannya lebih baik lagi dengan mengusung Tarmizi Karim sebagai salah satu kandidat untuk Calon Gubernur Aceh kedepannya. Kedua, berdasarkan perspektif kritis, gerakan relawan secara individu maupun kelompok dilakukan secara sukarela sehingga memepertanyakan bagaimana eksistensi mereka untuk tetap loyal mendukung Tarmizi Karim sebagai Calon Gubernur Aceh sehingga menjadi pertanyaan bagaimana mereka mempertahankan kesolidannya sampai habis pilkada nanti.Kata kunci : Relawan Politik, Relawan Tarmizi Karim, Tarmizi Karim, Pilkada Aceh 2017THE EXISTENCE OF VOLUNTARY TARMIZI KARIM TOWARDS THE POLITICAL IMAGE OF THE CANDIDATE PAIR OF GOVERNOR AND DEPUTY GOVERNOR TARMIZI KARIM DAN MACHSALMINA ALI IN THE 2017 ELECTIONSABSTRACTIn the Aceh Regional Election 2017, several volunteers appeared in supporting each pair of candidates for the Governor and Deputy Governor of Aceh, one of which was the presence of Tarmizi Karim Volunteers. The presence of these volunteers is one of the political participation of the people in their participation in general elections, especially in Aceh. This study seeks answers from the emergence of Tarmizi Karim Volunteers in supporting Tarmizi Karim in winning the Aceh Regional Election in 2017. Looking for answers to the emergence of Tarmizi Karim volunteers so that they are willing to voluntarily participate in supporting Tarmizi Karim and strive to improve the political image of Tarmizi Karim in the 2017 Aceh Pilkada Data collection techniques in this study were interviews and documentation of direct interviews with informants as well as documentation found through books and other scientific journals. The results found in this study, first found the unrest of volunteer members of the Aceh leadership so that they expect a leader who can bring Aceh better in the future by carrying Tarmizi Karim as one of the candidates for the Aceh Governor Candidate going forward. Secondly, based on a critical perspective, the voluntary movement of individuals and groups is carried out voluntarily so as to question how their existence remains loyal to support Tarmizi Karim as a Candidate for the Governor of Aceh so that it becomes a question of how they maintain their solidity until the election is over.Keywords: Political Volunteers, Tarmizi Karim Volunteers, Tarmizi Karim, Aceh Regional Election 2017
pelaksanaan penanganan illegal fishing oleh pangkalan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Lampulo di Perairan Aceh Desi ratna sari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.611 KB)

Abstract

 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan pada Pasal 66 Ayat (1) bahwa pengawasan perikanan dilakukan oleh pengawas perikanan. Pelaksanaan penanganan pelanggaran pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di Perairan Aceh dilakukan oleh Pangkalan PSDKP Lampulo yang memiliki tugas melakukan penanganan terhadap praktek illegal fishing. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 33/PERMEN-KP/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penanganan illegal fishing yang dilakukan oleh Pangkalan PSDKP Lampulo di Perairan Aceh dan mengetahui hambatan yang ditemukan Pangkalan PSDKP Lampulo dalam penanganan illegal fishing. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan secara kualitatif, selanjutnya data tersebut diuraikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penanganan illegal fishing yang dilakukan oleh Pangkalan PSDKP Lampulo berupa pengawasan, pemeriksaan, penyelidikan serta pencegahan terhadap praktek illegal fishing baik yang dilakukan oleh kapal lokal maupun kapal asing, akan tetapi penanganan yang dilakukan tersebut relatif belum dapat mengatasi persoalan illegal fishing yang setiap tahunnya mengalami peningkatan di Perairan Aceh. Hal tersebut terjadi karena Pangkalan PSDKP mengalami hambatan dalam pelaksanaan pengawasan yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), sarana  prasarana, anggaran, serta koordinasi antar penegak hukum. Oleh karena itu pelaksanaan pengawasan perlu ditingkatkan dari segi personil, sarana prasarana, koordinasi dengan negara-negara tetangga dan  instansi yang tekait serta penegakan  hukum yang selama ini hanya sebatas penangkapan. Hal itu terbukti tidak mampu secara efektif menghentikan aksi illegal fishing. Law Number 45 of 2009 concerning Fisheries in Article 66 states that fisheries supervision is carried out by fisheries supervisors whose task is to oversee the orderly implementation of the provisions of laws and regulations in the field of fisheries. The handling of violations regarding the utilization of marine and fisheries resources in Aceh waters is carried out by the Lampulo Maritime and Fisheries Resources Supervision Base, which has the task of handling illegal fishing practices. Based on the Minister of Maritime Affairs and Fisheries Regulation Number: 33/PERMEN-KP/2016 concerning the Organization and Work Procedures of the Technical Implementation Unit for Supervision of Marine Resources and Fisheries. The purpose of this study is to determine the implementation of handling illegal fishing conducted by the Lampulo Maritime and Fisheries Resources Supervision Base in Aceh Waters and to know the obstacles found in the Lampulo Maritime and Fisheries Resources Supervision Base in handling illegal fishing. This research uses field research. Data collection is done by interview and documentation. The analysis was carried out qualitatively, then the data was described descriptively. The results showed that the implementation of handling illegal fishing carried out by the Lampulo Maritime and Fisheries Resources Supervision Base is the supervision, inspection, investigation and prevention of illegal fishing practices by both local and foreign vessels. However, the handling done is relatively unable to overcome the problem of illegal fishing, which has increased every year in Aceh waters. This happens because the Lampulo Maritime and Fisheries Resources Supervision Base is still constrained in the implementation of supervision both internal and external aspects, namely Human Resources, facilities and infrastructure, budget, and coordination of related agencies. Because of that the implementation of supervision needs to be improved in terms of personnel, infrastructure, coordination with neighboring countres and related agencies as well as law enforcement which so far has only been limited to arrest. It has proven unable to effectively stop illegal fishing.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BRAND ALCHEMIST CLOTH DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN MELALUI ACARA ALCHEMIST FEST Dodi Irhamna Yusya; Alamsyah Taher
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK, Komunikasi pemasaran tidak pernah lepas dan menjadi kebutuhan setiap perusahaan yang bergerak pada bidang pemasaran. Komunikasi pemasaran dijadikan sebuah strategi untuk meningkatkan penjualan produk dan minat beli para konsumennya. Salah satu strategi komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan ialah melalui event seperti acara festival musik. Penelitian ini membahas tentang bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Alchemist cloth melalui Alchemist fest dalam meningkatkan minat beli Kota Banda Aceh. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, peneliti menganalisis hasil penelitian dengan bantuan teori SWOT. Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik brand Alchemist, karyawan brand alchemist, dan orang-orang yang menjadi member Alchemist beserta brand lokal Aceh lainnya yang menjadi partner Alchemist. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh brand Alchemist sudah efektif, dikarenakan telah memenuhi kriteria dari teori SWOT. Hasil dari teori analisis SWOT pada strategi komunikasi pemasaran brand Alchemist dimana strenghts (kekuatan) adalah tema produknya. Produk Alchemist ini adalah pakaian yang menyajikan atau memiliki tema keras (hardcore) yaitu seni gambar yang sulit dipahami oleh orang pencinta seni tapi masih awam. Weakness (kelemahan) berupa informasi yang kurang terkait acara ke masyarakat, tetapi meminimalisirnya dengan cara menyebarkankan beberapa flyer ke warung-warung kopi yang ada di Banda Aceh. Opportunity (peluang) berupa brand lokal clothing bertema hardcore yang paling banyak (lengkap) dan tertua yang ada di Aceh saat ini. Threats (Ancaman) berupa masih banyaknya pihak-pihak atau masyarakat yang tidak memahami dari design-design produk Alchemist sehingga menjadi kurang menarik di mata mereka, dan masih adanya brand luar yang ikut bersaing dengan Alchemist. Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, Brand Alchemist, Teori SWOTThe Marketing Communication Strategy of Alchemist Clothing Brand in Attracting Buying Interest Through The Alchemist Fest ABSTRACT, Marketing communication has never been separated and is a necessity for every company engaged in marketing. Marketing communication is used as a strategy to increase product sales and buying interest of the customers. One of the marketing communication strategies that can be done is through events such as music festivals. This study discusses how the marketing communication strategy used by the Alchemist cloth through Alchemists’ fest in increasing the buying interest in Banda Aceh. Using a descriptive qualitative research approach, the researcher analysed the results of the study with the SWOT theory. The subjects in this study were the owners of the Alchemist brand, the employees of the Alchemist brand, and the people who became members of the Alchemist and other Acehnese local brands who were Alchemist partners. The results showed that the communication strategy used by the Alchemist brand was effective, because it met the criteria of the SWOT theory. The result of the SWOT analysis theory on the Alchemist brand marketing communication strategy where strengths is the theme of the product. The Alchemist product is a clothing that presents or has a hard-core, which is image art that is difficult to understand by art lovers but still unfamiliar with common people. Weakness in the form of information that is less related to the event to the community, but minimizes it by distributing several flyers to coffee shops in Banda Aceh. Opportunity in the form of the most (complete) and oldest local brand of hard-core themed clothing in Aceh today. Threats in the form of many parties or communities who do not understand the Alchemist product designs, so that they are less attractive in their eyes, and there are still external brands that compete with Alchemists. Keyword : Marketing Communication, Alchemist Brand, SWOT Theory
Pengaruh Politik Etnis Minoritas Yang Terdiskriminasi Dalam Pilkada Di Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam Lisdar Payung; Dr. Effendi Hasan, M.A
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.476 KB)

Abstract

ABSTRAKUndang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan kepala daerah telah dijelaskan bahwa untuk menjamin tercapainya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana termakjub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat, anggota dewan perwakilan daerah, presiden dan wakil presiden, dan untuk memilih anggota dewan perwakilan daerah, sebagai sarana mewujudkan kedaulatan rakyat untuk menghasilkan wakil rakyat dan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945, adapun pemilihan kepala daerah sejak pemekaran dari kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2007 sudah melakukan tiga kali pemilihan daerah yang berturut-turut dimenangkan oleh kaum suku Singkil yang berpenduduk asli di Kecamatan Rundeng, dengan judul skripsi pengaruh politik etnis terhadap minoritas yang terdiskriminasi dalam pilkada di kecamatan rundeng kota subulussalam Berdasarkan rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimanakah pengaruh politik etnis minoritas yang terdiskriminasi dalam pilkada di Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam dan apakah faktor-faktor yang mempengaruhi politik etnis minoritas yang terdiskriminasi dalam pilkada di Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam. Adapaun penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Jika dilihat hasil dari penelitian ini yaitu adanya berpengaruh buruk terdahap suatu kehidupan suku minoritas dan kurangnya perhatian dari pihak penguasa yang berdampak pada kesengajangan sehingga terjadinya konflik terhadap pihak minoritas, Sebagai kesimpulan dapat dikatakan diskriminasi tehadap kaum minoritas  khususnya suku jawa, gayo dan aceh diketahui adanya pengaruh politik etnis suku minoritas yang terdiskriminasi dalam pilkada. Maka perlu ditemukan solusi yang lebih komprehensif dengan memperbaiki sistem pemilu dan meningkatkan evaluasi secara subtansi dengan memperbaiki praktek demokrasi agar tidak mencederai nilai dan norma lokal. Karena suatu demokrasi bergantung bagaimana memahami dan memperbaiki praktek demokrasi menjadi lebih baik untuk menciptakan ketertiban politik dalam pemilu.Kata kunci: Politik Etnis, Politik Identitas, Diskriminasi, Kesukuan, Pilkada, Kepala Daerah.  ABSTRACT Law Number 7 of 2017 concerning regional head elections has been explained that in order to guarantee the achievement of national ideals and goals as amazed in the opening of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia the Republic of Indonesia needs to be held in general elections to elect members of the legislative assembly, members of the representative regions, presidents and vice presidents, and to elect members of regional representative councils, as a means of realizing popular sovereignty to produce democratic people's representatives and government based on Pancasila and the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, as for the election of regional heads since the division of the district Aceh Singkil in 2007 had made three regional elections in a row won by the indigenous Singkil tribe in Rundeng Sub-district, with the title thesis on the influence of ethnic politics on discriminated minorities in the elections in the Rundeng sub-district of subulu city salam Based on the formulation of the first problem, how is the political influence of ethnic minorities discriminated against in the elections in Rundeng Subulussalam City and what are the factors that influence the ethnic minority politics that are discriminated in the elections in Rundeng Subdistrict, Subulussalam City. As for this study using a qualitative method. If seen from the results of this study, there is a bad influence on the lives of a minority ethnic group and a lack of attention from the authorities that has an impact on the suffering, resulting in conflicts against minorities. In conclusion, discrimination can be said against minorities, especially the Javanese, Gayo and Aceh tribes, the influence ethnic minority ethnic politics that are discriminated against in the elections. Then it is necessary to find a more comprehensive solution by improving the electoral system and increasing evaluation substantially by improving democratic practices so as not to harm local values and norms. Because a democracy depends on how to understand and improve the practice of democracy it is better to create political order in elections. Keywords: Ethnic Politics, Identity Politics, Discrimination, Ethnic, Election, Regional Head.
PERANAN KEPALA SUKU TERHADAP PENCEGAHAN TIMBULNYA KONFLIK PEMILU DI KABUPATEN TELUK BINTUNI (Studi Kasus Sistem Noken Pada Pilkada Bupati tahun 2017 di Distrik Moskona Utara). Frans Amnan; Ubaidullah M.A
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 4, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.489 KB)

Abstract

PERANAN KEPALA SUKU TERHADAP PENCEGAHAN TIMBULNYA KONFLIK PEMILU DI KABUPATEN TELUK BINTUNI (Studi Kasus Sistem Noken Pada Pilkada Bupati tahun 2017 di Distrik Moskona Utara).Frans Amnan [1] Ubaidullah [2](ranhexadozho@gmail.com, ubaidullah@unsyiah.ac.id)Program Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Syiah Kuala ABSTRAK Model Pemilihan Sistem Noken, yang lahir di wilayah Pegunungan Papua adalah salah satu karya budaya adat dan kearifan lokal yang dikembangkan dikali ini. Terutama ketika datang pemilu publik mometum di Highlands Papua menggunakan sistem Noken setara kotak suara. Sistem Noken adalah sistem pemilu yang penggunanya menggunakan noken yang tergantung disalah satu kayu dan digunakan sebagai pengganti kotak suara, meskipun teknis dan prosedur pemilihan sistem noken berbeda dari prosedur dalam manajemen pemilu pada umumnya, tapi masih masyarakat adat mengadakan pemilihan oleh sistem noken. Karena, menurut mereka sistem ini adil dan jujur karena itu hasil musyawarah yang kolektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam menunjang penelitian ini, adalah sebagai berikut: (a) Wawancara mendalam (depth interview); (b) Observasi. Penelitian ini menggunakan teknis analisis data kualitatif. Keabsahan (validitas) data digunakan teknik triangulasi sumber.Kata Kunci: Peran, Kepala Suku, Pemilu Sistem Noken,  ABSTRACT   The election by using uncommon procedure called Noken system was originally born in the Papua Mountains. It is one of the cultural masterpieces of the indigenous and local wisdom in Papua. When a momentum of public elections come to Papua Highlands, the local people in Papua used Noken system which is regarded as an equal election system as in the general election in which election boxes are provided for the voters. The Noken system is an electoral system in which the voters use a Noken hanging up in one of the wood and is used as a substitute for the ballot or election box. Although the technical and election procedures of the Noken system is different from the procedures in general election management, but the indigenous peoples still hold their elections by empolying such system. They believe that this system is a fair and honest procedure because it is the result of a collective deliberatio Keywords: Role, Tribal Chief, Election with Noken System[1] Mahasiswa Prodi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Syiah Kuala[2] Dosen Pembimbing