cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota singkawang,
Kalimantan barat
INDONESIA
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia)
Published by STKIP Singkawang
ISSN : 24775967     EISSN : 24778443     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia (JPMI), e-ISSN: 2477-8443, p-ISSN: 2477-5959 is an information container has scientific articles in the form of research, the study of literature, ideas, application of the theory, the study of critical analysis, and studies in the field of science Mathematics Education. JPMI published two times a year, March and September, published by Institute for Research and Scientific Publications STKIP Singkawang.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016" : 7 Documents clear
Penerapan Engaged Learning Strategy Dalam Menumbuhkembangkan Tanggung Jawab Belajar dan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Libri Kartika S
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.84

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tanggungjawab belajar dan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi Fungsi Logaritma di kelas X IPA SMA Negeri 3 Singkawang yang menerapkan Engaged Learning Strategy.  Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan tanggung jawab belajar adalah sikap dan perilaku siswa yang menunjukkan kepatuhan umum dengan standar perilaku yang diharapkan serta komitmen sehubungan dengan belajar akademik siswa, yang bisa dilihat dari aspek-aspek seperti: (1) Memiliki Inisiatif, Otonomi dan Kendali Belajar (2) Berpartisipasi Aktif dalam Pembelajaran, (3) Orientasi Positif terhadap Sekolah, (4) Mampu Memanajemen Sumber Belajar. Sedangkan kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan siswa menemukan dan menggunakan keterkaitan antar konsep dalam matematika dan kemampuan siswa menemukan dan menggunakan keterkaitan konsep matematika dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment (Eksperimen Semu) dengan rancangan one-group pre-test post-test design, dimana kemampuan koneksi matematis 37 siswa dalam pembelajaran diukur sebelum dan setelah pembelajaran yang menerapkan Engaged Learning Strategy. Dalam penelitian ini, tanggung jawab belajar diukur dengan menggunakan kuesioner penilaian diri sedangkan kemampuan koneksi matematis siswa diukur dengan menggunakan tes uraian. Hasil penilaian diri kemudian diolah dengan skala Likert yang dikonversi menjadi data kuantitatif sementara hasil tes uraian diolah dengan mengacu pada pedoman penskoran. Hasil analisis data menunjukkan secara umum tanggung jawab belajar siswa meningkat sebesar 6 % dimana peningkatan terbesar adalah indikator Berpartisipasi Aktif dalam pembelajaran. Hal ini terjadi karena masalah nyata yang digunakan dalam pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk menginvestasikan minatnya dalam belajar. Sedangkan untuk kemampuan koneksi matematis dibatasi dalam penelitian ini hanya untuk koneksi dengan kehidupan sehari-hari dan antar konsep matematika. Secara keseluruhan kemampuan koneksi matematis mengalami peningkatan skor rata-rata sebesar 1,5%.
Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Sudut Dan Garis Di Kelas VII MTs Normal Islam Samarinda Sukriadi Sukriadi; Abdul Basir; Rusdiana Rusdiana
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.85

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi sudut dan garis di kelas VII Mts. Normal Islam Samarinda. Jenis penelitian ini adalah ex post facto dan, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proporsional random sampling dengan sampel sebanyak 132 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket kecerdasan emosional, dan tes hasil belajar matematika. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan regresi linier sederhana dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan perhitungan analisis deskriptif, nilai rata-rata dari data kecerdasan emosional siswa sebesar 178,41 hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional  siswa kelas VII  MTs. Normal Islam Samarinda pada kategori tinggi. Untuk nilai rata-rata dari hasil belajar matematika siswa adalah 65,33 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas VII Mts. Normal Islam Samarinda pada kategori sedang. Dari hasil analisis inferensial menggunakan regresi linier sederhana, diperoleh persamaan penduga Ŷ = -32,736 + 0,550X. Berdasarkan hasil analisis diperoleh  thit  = 19,631; ttabel= 1,645 dan p = 0,000, diperoleh nilai thit  lebih dari ttabel yaitu 19,631> 1,645 dan taraf signifikansi statistik kurang dari taraf signifikansi penguji α = 0,05 maka persamaan regresi penduga yang diperoleh adalah berarti pada taraf signifikan 5%, sehingga terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika. R2 = 0,748 menunjukkan bahwa 74,8% hasil belajar matematika siswa dapat dijelaskan oleh variabel kecerdasan emosional. Dengan demikian, terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika siswa di kelas VII MTs. Normal Islam Samarinda.
Mengembangkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Melalui Problem Centered Learning Pada Materi Peluang (Studi Eksperimen Di Kelas VIII SMP N 6 Singkawang) Mariyam Mariyam; Rika Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa yang terbentuk setelah diterapkannya model Problem Centered Learning. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi peluang yang ada di semester genap kelas VIII SMP. Secara rinci tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan penalaran matematis siswa sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran menggunakan PCL; (2) Mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa pada materi peluang yang mendapat pembelajaran matematika dengan menggunakan PCL; (3) Mendeskripsikanaktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan PCL; (4) Mengetahui respon siswa terhadap diterapkannya PCL pada materi peluang.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk Pre-eksperimental design dengan rancangan one group pretest posttest. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan penalaran matematis siswa dilihat dari hasil posttest untuk setiap indikator kemampuan nilainya selalu bertambah tinggi dibandingkan nilai pretest nya; (2) Terdapat peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang dilihat berdasarkan rata-rata keseluruhan hasil pretest dan posttest dengan nilai N-gain sebesar 0,553 (sedang); (3) pembelajaran menggunakan PCL dapat mengaktifkan siswa dengan persentase siswa berprilaku aktif selalu lebih besar dari siswa berprilaku pasif; (4) Respin siswa terhadap penerapan PCL dan soal-soal kemampuan penalaran yang diberikan adalah positif.
Kemampuan Literasi Matematis Space And Shape Dan Kemandirian Siswa SMA Pada Discovery Learning Berpendekatan RME-PISA Urni Babys
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.82

Abstract

Rendahnya kemampuan literasi matematis siswa di Indonesia mengakibatkan peringkat Indonesia pada tes PISA rendah. Hal ini juga diakibatkan karena kurangnya kemandirian siswa dalam belajar di kelas, pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga siswa pasif dan hanya menerima informasi dari guru membuat siswa mudah lupa materi yang diajarkan terutama materi bangun ruang yang masih sangat abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi  apakah kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar dengan model Discovery Learning berpendekatan RME –PISA tuntas secara klasikal dan lebih baik daripada kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar menggunakan model RME dan lebih baik daripada siswa yang diajar secara ekspositori. Penelitian ini termasuk penelitian semu yang menggunakan desain pretest-posttest control group. Data kemampuan literasi matematis dikumpulkan melalui tes kemampuan literasi matematis pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga dengan soal-soal setara tes PISA, sedang data kemandirian siswa dikumpulkan dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar dengan model Discovery Learning berpendekatan RME –PISA tuntas secara klasikal dan lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model RME, lebih baik daripada siswa yang diajar secara ekspositori.
Pengaruh Model Role Playing Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Pada Materi Fungsi Komposisi Kelas XI Sma Negeri 6 Singkawang Nurul Husna; Citra Utami; Regita Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.87

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui pengaruh model Role Playing terhadap kemampuan komunikasimatematis siswa. 2) mengetahui aktivitas belajar siswa terhadap model Role Playing. 3) mengetahui motivasi belajarsiswa terhadap model Role Playing. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Singkawang.Adapun populasi dalampenelitian ini yaitu seluruh kelas XI yang terdiri dari XI IPA, XI IPS 1 dan XI IPS 2.Sampel dalam penelitian ini yaitukelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 1 sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan metodeeksperimen dengan desain only control group design. Soal yang diberikan berupa essay terdiri dari 3 soal yang memuatindikator kemampuan komunikasi matematis siswa yang telah diuji cobakan terlebih dahulu dengan validitas, reliabilitas,daya pembeda dan tingkat kesukaran.Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh model Role Playingterhadap kemampuan komunikasi menggunakan rumus Effect Size, untuk mengetahui aktivitas belajar siswa denganmenghitung persentase indikator aktivitas belajar siswa dan untuk mengetahui motivasi belajar siswa menggunakanrumus rata-rata indikator motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pengaruh model Role Playing terhadapkemampuan komunikasi matematis siswa didapatkan hasil yaitu 0,29% dengan kategori sedang. 2) aktivitas belajarsiswa dengan diterapkan model Role Playing mencapai 77,91% dengan kategori aktivitas belajar siswa tinggi. 3)motivasi belajar siswa diperoleh 3,98 dengan kategori motivasi belajar siswa tinggi.
Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Yusak I Bien
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.83

Abstract

Sebagian besar siswa mempunyai kemampuan berhitung (komputasi) dalam menyelesaikan soal matematika tetapi bila diberikan soal cerita mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal itu. Hal tersebut terindikasi bahwa kemampuan siswa dalam memahami dan merancang model matematika masih rendah, masalah tersebut terkait dengan masalah kemampuan komunikasi matematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) ketuntasan kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berbasis konstruktivisme, (2) perbedaan kemampuan komunikasi matematis pada kedua kelas sampel yang dipilih berdasarkan kategori kelompok kemampuan komunikasi matematis awal siswa. Penelitian ini termasuk penelitian quasi experimental dengan pendekatan kuantitatif yang didesain dalam bentuk non-equivalent (pre-test and post-test control-group design). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe CIRC berbasis konstruktivisme mengalami ketuntasan baik individual maupun klasikal, kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe CIRC berbasis konstruktivisme lebih baik dari siswa yang diajarkan tanpa menggunakan model tersebut berdasarkan kategori kemampuan komunikasi matematis awal siswa.
Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Singkawang Buyung Buyung; Ressy Nirawati; Intan Kusumawati
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa melalui SPI pada materi persamaan garis lurus, mengetahui pengaruh SPI terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa pada persamaan garis lurus, mengetahui respon siswa melalui SPI pada persamaan garis lurus. Penelitian ini diadakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Singkawang , penelitian ini menggunakan pre eksperimental. Rancangan one grup pre-test post-test design. Rancangan ini pertama dilakukan pengukuran berupa pre-test kemudian diberikan perlakuan dengan jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran berupa post-test. Instrumen tes berupa tes essay yang telah diujicobakan, reliabilitas sebesar 0,45 dengan kriteria sedang. Berdasarkan perbandingan hasil tes awal (pre-test) sebelum perlakuan dan hasil tes akhir (post-test) setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan SPI, ditemukan bahwa hasil post-test lebih tinggi dari hasil pre-test  yaitu dari rata-rata 34,26 dan 63,04. Hasil perhitungan untuk lembar pengamatan aktivitas diperoleh persentase perilaku siswa aktif lebih besar dari pada siswa yang pasif (83,95% > 15,61%). Hasil analisis terhadap respon siswa diperoleh jumlah persentase siswa yang memilih SS (Sangat setuju) dan S (setuju) lebih besar dari siswa yang memilih R (Ragu), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju) yaitu (84,71% > 15,27%). Respon siswa terhadap pembelajaran dengan SPI positif. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, pembelajaran dengan menggunakan SPI pada materi persamaan garis lurus bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Singkawang  terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep, aktivitas baik dan respon siswa terhadap SPI adalah positif (senang).

Page 1 of 1 | Total Record : 7