cover
Contact Name
Yuniar Siska Novianti
Contact Email
yuniar@ulm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geosapta@ulm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal GEOSAPTA
ISSN : 24603457     EISSN : 25275844     DOI : -
Jurnal Geosapta- Geosapta is a scientific period journal which is published in every January and July every year, contains scientific articles on Geosciences for Mining Applications from Exploration & Geology, Geomechanics, Coal and Mineral Processing, Management and Mineral-Coal Economic, and Mining Environment.
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2024): JULI 2024" : 3 Documents clear
Studi Penurunan Kadar Bijih Nikel pada Blok C PT Jagad Rayatama Konawe Selatan Sulawesi Tenggara Juradi, Muhammad Idris; Bakri, Suriyanto; Takur, Takur
Geosapta Vol 10, No 2 (2024): JULI 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v10i2.14936

Abstract

Sektor pertambangan merupakan salah satu bisnis yang paling berisiko, padat modal, dan berteknologi maju. Oleh karena itu, setiap tindakan yang diambil di sektor ini harus dipikirkan dengan matang. Ketika material non-bijih (limbah) bercampur dengan material bijih selama operasi penambangan, efeknya adalah pengenceran, yang meningkatkan tonase sekaligus menurunkan kadar rata-rata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi dilusi dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dilusi kadar bijih nikel dan berapa persentase penurunan kadar. Metode penelitian yang saya gunakan adalah metode pengambilan sampel kemudian dilakukan proses preparasi dan dilanjutkan proses analisis. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, setelah pembukaan lahan selama tahap persiapan penambangan, pencampuran tanah pucuk dan material lapisan tanah penutup yang tertinggal di lokasi front penambangan merupakan penyebab terjadinya pengenceran. Pengenceran dapat terjadi selama operasi pengumpulan bijih karena ekskavator yang digunakan untuk membuang limbah dan material overburden adalah ekskavator yang sama, yang dapat mempengaruhi pengenceran. Karena alat pemuatan excavator menggunakan material bijih sebagai titik tumpu untuk memuat bijih, maka proses pemuatan bijih dapat mengakibatkan pengenceran. Kesimpulan penelitian ini adalah pada kegitan penambangan pada Blok C PT Jagad Rayatama mengalami penurunan kadar dengan faktor terjadinya dilusi disebabkan oleh alat yang digunakan dan Persentase penurunan kadar antara sampel produksi dan sampel stockpile sebesar 0,22%.
Identifikasi Persebaran dan Ketebalan Seam Batubara Berdasarkan Data Geophysical Well Logging Daerah Loa Kulu dan Sekitarnya, Kutai Kartanegara Yuwanto, Sapto Heru; Bakanuku, Evendi S
Geosapta Vol 10, No 2 (2024): JULI 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v10i2.14499

Abstract

Mengoptimalkan potensi batu bara dapat diperoleh dengan melakukan proses berkelanjutan yaitu dengan kegiatan eksplorasi. Eksplorasi dapat di upayakan dalam mengungkapkan informasi - informasi geologi bawah permukaan adalah dengan menggunakan metode geophisical well logging. Proses logging pada kegiatan eksplorasi batubara sangat penting karena dapat memberikan informasi yang akurat dan mendetail mengenai kondisi bawah permukaan, seperti susunan batuan, ketebalan lapisan batuan, dan struktur batuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi geologi seperti jenis lithologi, pola persebaran seam batubara serta ketebalan seam batubara yang terdapat didaerah penelitian berdasarkan data geophysical well logging. Metode penelitian ini adalah dengan menganalisis data logging dengan memperhatikan nilai defleksi setiap log baik gamma ray, caliper dan density. Setelah dilakukan pengukuran kedalaman dan ketebalan kemudian dimasukkan ke dalam perangkat lunak komputer (software) untuk dilakukan pemodelan. Berdasarkan analisis data, hasil penelitian ini mengindikasikan 5 jenis lithologi, yaitu batulempung (claystone), batulanau (siltstone), batupasir (sandstone), coaly shale dan batubara (coal). Lapisan batubara didaerah penelitian terdiri dari 12 seam batubara dengan ketebalan berkisar antara 0.16 - 9.50 m, dan terdapat pada kedalaman sekitar 1.08 - 112.50 m, pola penyebaran secara keseluruhan mengarah Barat Daya - Timur Laut dengan kemiringan relatif arah Tenggara.
PENGARUH ERODIBILITAS MATERIAL TIMBUNAN BATUAN PENUTUP PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA DI PT ADARO INDONESIA Iashania, Yunida
Geosapta Vol 10, No 2 (2024): JULI 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v10i2.14682

Abstract

Erosi sebagai salah satu proses dalam geomorfologi dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah kepekaan erosi tanah (erodibilitas material). Antara satu jenis tanah dengan jenis tanah lainnya memiliki kepekaan yang berbeda, hal ini dipengaruhi oleh kondisi masing-masing jenis tanah pada timbunan batuan penutup. Erodibilitas tanah dan laju erosi berkaitan erat dengan kondisi geomorfologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat erodibilitas di timbunan batuan penutup (disposal) pada PT Adaro Indonesia, lokasi DTH HW 10 B dan menganalisis keterkaitan tingkat erodibilitas tanah dengan kondisi geomorfologi. Timbunan batuan penutup (disposal) adalah area terbuka tanpa revegetasi dapat menimbulkan erosi yang tinggi. Hujan dan aliran permukaan (runoff) menyebabkan erosi dan meningkatnya sedimentasi pada kolam pengendap (settling pond). Hasil penelitian ini menunjukkan erodibilitas pada timbunan bervariasi dari tingkat rendah hingga sedang dengan nilai erodibilitas dari material timbunan adalah 0,15 pada sampel D1, pada sampel D2 0,27 dan pada sampel D3 nilainya adalah 0,23 Faktor utama yang mempengaruhi dan memberikan variasi keruangan erodibilitas tanah pada timbunan batuan penutup adalah tekstur tanah, erodibilitas tanah berpengaruh signifikan terhadap laju erosi permukaan. Laju erosi di daerah penelitian juga dikendalikan oleh faktor lain terutama lereng dan metode konservasi lahan. Hal ini dapat dikurangi dengan menimbun material dari pit lain dengan nilai erodibiltas yang lebih rendah.

Page 1 of 1 | Total Record : 3