cover
Contact Name
faris
Contact Email
faris@yudharta.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
faris@yudharta.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. pasuruan,
Jawa timur
INDONESIA
JURNAL HERITAGE
ISSN : 20880626     EISSN : 24427365     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Heritage merupakan publikasi ilmiah enam bulanan yang diterbitkan oleh FISIP Universitas Yudharta Pasuruan. Dan terdiri dari kumpulan penelitian-penelitian ilmu-ilmu sosial dalam perspektif ilmu komunikasi. Naskah yang diterima hanya naskah asli dan belum di publikasikan di media cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Heritage" : 4 Documents clear
INCREASING THE STUDENTS’ ANTHUSIASM IN SPEAKING ENGLISH BY USING A PICTURE Zuhriyah, S.S., M.Pd, Aminatuz
HERITAGE Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Heritage
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v3i2.821

Abstract

           The problems of this research were how to increasing the students’ enthusiasm in speaking english by using a picture and how to motivate the students to apply it in their English. The research was guided by a conceptual framework leading to the using pictures through peer work to increasing the students’ enthusiasm in speaking English by using a picture during the process of classroom communication interaction. The research type was an action research. The subject consisted of 15 students of the first semester communication students of Univ. Yudharta in 2016-2017 academic years. The research data were collected using test (test after first treatment and test after the second treatment), observation for collecting data on the students’ motivation in to increasing the students’ enthusiasm in speaking English by using series pictures. The Data on vocabulary ability using picture were analyzed using the descriptive and statistic analysis, to know the improvement in mean students after the first cycle and the second cycle. Based on the first cycle, the students’ average was 60.5, then, on the second treatment, the students’ average increase to be 77,9. It can conclude that teaching English by using pictures can increase the students’ enthusiasm in speaking English.
RANCANGAN BUSINESS MODEL UNTUK HOME INDUSTRY “KUE PIA” DENGAN MENERAPKAN TEORI BUSINESS MODEL CANVAS Fazizah,S.Sos.,M.AB., Amma
HERITAGE Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Heritage
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v3i2.822

Abstract

Menjamurnya home industry, terutama bisnis dibidang kuliner sudah diterima dampaknya oleh industri rumahan oleh “kampung pia yang memproduksi kue khas oleh-oleh pia aneka rasa” yang bertempat di daerah Kecamatan Gempol Kabupaen Pasuruan.Riset ini menggunakan model deskripsi kualitatif yaitu dengan menganalisis model bisnis kanvas yang mempunyai sembilan blok bisnis sebagai pondasi dasar yang memudahkan pengguna untuk memahami bentuk/gambaran bisnis home industry kampung pia, yang terdapat pada saluran bloknya, pemasaran barang kepada pembeli, yang sudah memiliki beberapa konsinyasi, misalkan pemesanan produk baru secara daring, pemasaran dan pembelian, bentuk pameran ekspo produk home industry, berikutnya dalam gambaran blok bangunan kegiatan, dalam melakukan perancangan produk diperlukan survei desain lanjutan untuk mengetahui selera konsumen/pelanggan.Desain business model canvas home industry kampung pia disarankan memakai bentuk model bisnis terbuka, dimana bisnis tersebut bisa terjadi dari luar dalam meningkatkan persaingan bisnis kuliner khas oleh-oleh dimana penjualannya sekarang ini sudah semakin sengit.
Komunikasi Pembangunan Blok Cepu S.Sos.,M.Med.Kom, Faris
HERITAGE Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Heritage
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v3i2.823

Abstract

Ditengah-tengah tarik ulurnya blok migas Cepu, Pemerintah dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  meminta restrukturisasi ditubuh PT. Pertaminani. Bunyi pasal 33 UUD’ 45 bahwa hasil bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya adalah milik negara menjadi ironi didunia pertambangan nasional. Terbukti dari data BP Migas, pengelolaan sektor migas masih banyak dikuasai asing. Dalam kasus pengelolaan block Cepu, ketidak berdayaan sebagai  suatu bangsa kembali terlihat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk bisa meningkatkan barganing position dalam proses operasional nanti berbuntut pada molornya jadwal eksplorasi yang idealnya bisa dilakukan pada 2007 mendatang.Status PT. Pertamina sebagi suatu entitas bisnis yang independen juga membuat pemerintah tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan intervensi lenih jauh. Sebab, mekanisme pengambilan keputusan tetap diupayaklan agar diambil oleh business to business tersebut. Persoalan tarik ulurnya kedua operator tersebut tidak perlu bila bangsa ini memiliki visi kedepan. Kepemilikan pengelolaan Cepu oleh pertamina telah dimiliki sejak 1987 , hal ini berdasarkan pada SK menteri Pertambangan dan Energi No 0177/K/1987 tanggal 5 Maret 1987, Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) mencakup kawasan seluas 973 km persegi. Kawasan itu semula dikelola PPT Mgas, kemudian diserahkan ke Pertamina UEP III Lapangan Cepu
BIAS KOMUNIKASI POLITIK DI RUANG PUBLIK DALAM PEMILU DAN PILKADA DI JAWA TIMUR Muzakki, MSi, Dr. Moh.
HERITAGE Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Heritage
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v3i2.824

Abstract

Terdapat perbedaan yang cukup signifikan terhadap fungsi dan makna komunikasi politik di ruang-ruang publik antara di Eropa dan di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Di Inggris dan Prancis misalnya, ruang publik seperti warung-warung kopi dan salon berfungsi bagi masyarakat untuk mendiskusikan buku-buku terbitan baru, model karya seni dan musik, selain berfungsi secara sosial dan politik. Melalui ruang publik, memungkinkan bagi masyarakat Inggris dan Prancis membangun dialog untuk mencapai sebuah konsensus dalam berdemokrasi. Sementara di Indonesia, ruang publik seperti warung-warung kopi, pasar dan perkebunan di sebagian wilayah Jawa Timur menjadi arena permainan politik uang (Money politics) bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi politik transaksional dalam memenangkan calon tertentu pada Pemilu dan Pilkada untuk memilih calon presiden, calon anggota DPR, DPD, dan DPRD serta calon gubernur, bupati dan walikota. Fakta demikian membuktikan bahwa fungsi komunikasi politik di ruang publik mengalami pembiasaan sehingga bersifat transaksional yang justru cenderung merusak kemurnian dari demokrasi itu sendiri.            Fenomena ini terungkap dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan secara terlibat (Partisipatory Observer) pada saat Pemilu dan Pilkada di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akiabt terjadi pembiasan fungsi dan makna komunikasi politik di ruang-ruang publik pada saat kampanye Pemilu dan Pilkada di Jawa Timur, maka sebagian dari masyarakat pemilih di Jawa Timur memaknai Pemilu dan Pilkada sebagai ajang transaksi untuk melakukan pertukaran suara dengan imbalan sejumlah uang atau barang. Contoh, sebagian masyarakat pemilih di Trenggalek memaknai Pemilu dan Pilkada sebagai bagi-bagi uang kepada para petani perkebunan. Di Probolinggo, sebagian pemilih memaknai Pemilu sebagai bagi-bagi uang dan jilbab kepada pedagang pasar. Di Tuban, Pemilu dimaknai sebagai bagi-bagi sarung. Sedangkan di Gresik, Pemilu dimaknai sebagai bagi-bagi amplop. Di Banyuwangi, sebagian pemilih memaknai Pemilu sebagai bagi-bagi uang kepada para guru ngaji. Sementara sebagian pemilih di Sidoarjo memaknai Pemilu sebagai bagi-bagi beras miskin (Raskin). Di Kota Batu lain lagi, karena sebagian pemilih memaknai Pemilu sebagai bagi-bagi sembako seperti beras, gula, telur dan minyak. 

Page 1 of 1 | Total Record : 4