cover
Contact Name
Dani Saepuloh
Contact Email
danie_saepuloh@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
lydiadesmaniarirwan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kelautan Nasional
ISSN : 1907767X     EISSN : 26154579     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Kelautan Nasional (JKN) ISSN 1907-767X, e-ISSN 2615-4579 adalah jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) adalah nomenklatur baru, sejak tahun 2017, untuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP). Jurnal Kelautan Nasional, sebelum dikelola oleh Pusriskel maupun P3SDLP, adalah dikelola oleh Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Pada tahun 2016, P3TKP kemudian merger ke P3SDLP.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 2 (2020): Agustus" : 6 Documents clear
Estimasi Serapan Karbon Mangrove Melalui Proses Fotosintesis di Taman Nasional Berbak-Sembilang Tengku Zia Ulqodry; Apri Suganda; Andi Agussalim; Riris Aryawati; Afan Absori
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.14 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.9157

Abstract

Mangrove is the largest ecosystem in Berbak-Sembilang National Park (BSNP) South Sumatra. Mangrove has capability to absorb carbon dioxide through photosynthesis then store it in biomass, that known as Carbon sink. The purpose of this research was to estimate the ability of carbon fixation through the photosynthesis mechanism in the mangrove area of BSNP South Sumatra. This study was conducted in July-August 2017, at 12 observation stations. Data of carbon fixation through photosynthesis was estimated by using Leaf Area Index (LAI) method. The estimation of carbon fixation by photosynthesis was done for 17 dominan mangrove species in BNSP South Sumatera. The average amount of carbon absorbed by mangrove vegetation through photosynthesis mechanism in BNSP South Sumatera was 204.91 kg/ha/day. Avicennia marina and Rhizophora apiculata were the mangrove community that showed highest capability to absorb carbon through photosynthesis around 553.43 kg C/ha/day and 401.99 kg-C/ha/day, respectively. Individually, B. cylindrica had the highest capability of carbon fixation by photosynthesis mechanism (10.95 kg-C/ha/day). Our research recommended three mangrove species (A. marina, R. apiculata and B. cylindrica) for restoration species to increase carbon sink in BNSP South Sumatera based on their photosinthesis performances.
Analisis Pemodelan Data Pasang Surut Menggunakan Model TPXO 7.1 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Septi Hermialingga; Anna Is Purwiyanto; Iskhaq Iskandar
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.394 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.7637

Abstract

Aktifitas pembangunan dan pelayaran di Pelabuhan Tanjung Priok sangat tinggi sehingga membutuhkan informasi pasang surut guna mendukung perencanaan pembangunan, alur keluar masuk kapal untuk bongkar muat barang, serta keselamatan pelayaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik pasang surut observasi dengan karakteristik pasang surut prediksi model TPXO 7.1 dari perangkat lunak Tidal Model Driver (TMD) serta menganalisa keakurasian data pasang surut model TPXO 7.1. Metode penelitian yang digunakan untuk mengolah data observasi pasang surut menggunakan metode admiralty dan data prediksi pasang surut didapat dari model TPXO 7.1. Validasi data pasang surut dilakukan dengan menghitung Root Mean Square Error (RMSE) dan korelasi dari kedua data. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret 2018. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe pasang surut dari data prediksi model TPXO 7.1 dan data pengamatan langsung memiliki tipe pasang surut campuran dominan ke tunggal. Akurasi data pasang surut model TPXO 7.1 memiliki nilai RMSE sebesar 0.14 dan korelasi sebesar 0.73, dengan demikian data prediksi Model TPXO 7.1 dapat digunakan untuk menggantikan data observasi pada wilayah yang tidak diukur langsung.
Dinamika Muka Laut di Pesisir Kabalutan, Teluk Tomini Candra Dwi Puspita; Widodo S. Pranowo; Muhammad Yunus
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.021 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.8722

Abstract

Pesisir Kabalutan yang berada dalam Teluk Tomini merupakan tempat bermukim Suku Bajo, yang umum membangun rumah di atas perairan atau di atas permukaan laut. Pemukiman inidikhawatirkan apabila terjadi kenaikan muka air laut akan tenggelam. Kajian karakteristik pasang surut di lokasi permukiman dilakukan untuk mendapatkan informasi dalam melihat respon lingkungan fisik perairan berupa dinamika muka laut sesaat terhadap isu dampak perubahan iklim, yakni kenaikan muka air laut.Kajian mengambil 4 stasiun observasi yang dianggap mewakili daerah kajian dan juga untuk melihat karakteristik sekitar daerah kajian yang kemudian dilakukan komputasi komponen harmonik pasang surut menggunakan data satelit altimetri TOPEX/Poseidon. Berdasarkan komponen harmonik tersebut, dilakukan prediksi dinamika pasang surut sesaat dan prediksi dinamika pasang surut untuk 25 tahun mendatang. Data batimetri yang digunakan sebagai referensi adalah diekstraksi dari GEBCO (2008) yang beresolusi 30 arcsec. Skenario untuk simulasi prediksi kenaikan muka air laut diturunkan dari dokumen laporan sintesis IPCC (2007) dengan penambahan beberapa asumsi terkait dengan pemilihan pilot lokasi kajian.Hasil kajian menunjukkan kondisi pasang surut di Kabalutan, Teluk Tomini mempunyai tipe campuran cenderung semidiurnal dan tinggi maksimum muka laut maksimum ~0.9612 m, minimum ~-0.8576 m, dan tunggang ~1.8188 m. Dengan asumsi apabila terjadi kenaikan muka air laut yang kontinyu pada setiap tahunnya, maka diperoleh formulasi logaritmik (y = 0.148ln(x) + 0.736), sedangkan secara kondisi harmonik normal, maka diperoleh formulasi polinomial (y = 7E-13x5 + 3E-10x4 - 3E-07x3 + 5E-05x2 - 0.002x + 0.891.
Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Pada Zona Khusus (Pelabuhan) di Kawasan Pesisir Teluk Bungus Kota Padang Aprizon Putra; Ahmad Iqbal Baqi; Fuji Astuti Febria; Wilson Novarino; Dedi Hermon; Indang Dewata; Try Al Tanto; Semeidi Husrin; Suparno -; Harfiandri Damanhuri
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.318 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.6275

Abstract

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan perencanaan pada kawasan pesisir Teluk Bungus telah menimbulkan dampak pada terbatasnya ruang yang berfungsi sebagai zona pemanfaatan umum dan zona lindung. Ketidaksesuaian pemanfaatan ruang tersebut disebabkan belum dilakukan identifikasi pemanfaatan ruang secara eksisting. Dimana berpotensi memunculkan konflik antar ruang yang berbeda penggunaan. Analisis pemanfaatan ruang yang belum dilakukan meliputi sejauh mana ruang-ruang tersebut berpotensi mematikan ruang lain dan berpotensi untuk tetap berkembang sebagaimana peruntukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang pada zona khusus (Pelabuhan) di kawasan pesisir Teluk Bungus, yaitu: 1) PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus); 2) Pelabuhan Pertamina (Persero) Teluk Kabung; dan 3) PLTU Teluk Sirih. Metode yang digunakan adalah pembobotan skoring terhadap parameter lingkungan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan pada zona khusus pada kawasan pesisir Teluk Bungus, yaitu: 1) PPS Bungus dengan luas 26,15 ha menunjukkan kategori sangat sesuai dengan skor 90; 2) Pelabuhan Pertamina (Persero) (Persero) dengan luas 19,2 ha menunjukkan kategori sangat sesuai dengan skor 90; dan 3) PLTU Teluk Sirih dengan luas 46,32 ha menunjukkan kategori sesuai dengan skor 63.
Pembuatan Perahu Nelayan Berbahan Komposit Sandwich Dengan Teknik Hand Lay Up Agus Dwi Catur; Salman Salman
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2188.729 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.2885

Abstract

Perahu kayu masih mendominasi sebagai alat mencari ikan oleh nelayan. Semakin mahalnya dan terbatasnya kayu membuat perahu kayu menjadi mahal.  Diperlukan perahu yang ringan setara dengan perahu kayu tetapi tetap kuat sebagai alternatif penggantinya.  Prototype perahu berbahan komposit sandwich dengan penguat serat bambu-fiberglass dan dengan core berupa polyurethane rigid foam telah dirancang dan dibuat dengan teknik hand lay up.  Cara pembuatan perahu, jumlah material, alat yang dipakai, jumlah tenaga kerja dipelajari dan dihitung  agar dapat dipakai sebagai acuan dalam memproduksi perahu berbahan komposit sandwich..  Bahan core lambung perahu nelayan dibuat dengan mereaksikan polyisocyanate dan polyol cair yang membentuk polyurethane foam di dalam cetakan.  Sedangkan skin lambung perahu dibuat dengan melaminasi core lambung perahu dengan komposit resin diperkuat fiber glass dan anyaman bambu. Bagian utama perahu yang dibuat dari kayu adalah baruyungan dan dudukannya, tiang pancang layar, dudukan mesin, sedangkan cadik dibuat dari pralon PVC.  Jumlah bahan, peralatan serta jumlah orang  yang diperlukan pada setiap tahap pembuatan perahu ditabulasikan pada tulisan ini.  Teknik hand lay up sangatlah sederhana, tidak memerlukan peralatan yang banyak maupun canggih sehingga mudah diterapkan bahkan oleh nelayan tradisional. Bahan untuk membuat perahu nelayan berbahan komposit sandwich juga mudah di dapat dan dalam jumlah yang tidak banyak dengan harga yang terjangkau.  Pengerjaan pembuatan perahu nelayan berbahan komposit sandwich dengan teknik hand lay up memerlukan tenaga manusia sebanyak  12 orang hari
Kelayakan Kualitas Perairan Laut Banda Aceh untuk Biota Laut Koko Ondara; Ruzana Dhiauddin; Ulung Jantama Wisha
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.679 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.8743

Abstract

Perairan pesisir Kota Banda Aceh memiliki potensi dan sumber daya di bidang perikanan, terutama di bidang perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses budidaya perikanan, maka diperlukan suatu kajian parameter kualitas perairan yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan biota laut. Penelitian ini mengkaji nilai kualitas perairan Kota Banda Aceh yang meliputi parameter fisika, kimia dan logam terlarut sebanyak  20 parameter di 13 lokasi stasiun pengambilan data. Analisis hasil pengukuran dilakukan di Balai Riset dan Stadardisasi Industri Kota Banda Aceh, Laboratorium Universitas Syiah Kuala dan secara in situ. Hasil pengujian terhadap parameter kualitas perairan akan dilakukan pengujian kelayakan untuk kehidupan biota laut menggunakan baku mutu air laut KepMen LH No.51 Tahun 2004. Analisa hasil pengujian menunjukkan bahwa perairan Kota Banda Aceh memiliki nilai fosfat dan nitrat yang tidak memenuhi ambang batas baku mutu di setiap stasiun pengambilan data. Nilai fosfat dan nitrat yang terlalu tinggi akan mengganggu dan mempengaruhi kehidupan biota laut. Untuk parameter suhu, TSS, lapisan minyak, pH, salinitas, DO, BOD5, amonia total, fosfat, nitrat, sulfida, surfaktan, minyak dan lemak, raksa, Cr6+, arsen, kadmium, tembaga, timbal, seng dan nikel masih dibawah ambang batas dan memenuhi baku mutu air laut untuk biota laut.

Page 1 of 1 | Total Record : 6