Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Pada Zona Khusus (Pelabuhan) di Kawasan Pesisir Teluk Bungus Kota Padang Aprizon Putra; Ahmad Iqbal Baqi; Fuji Astuti Febria; Wilson Novarino; Dedi Hermon; Indang Dewata; Try Al Tanto; Semeidi Husrin; Suparno -; Harfiandri Damanhuri
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.318 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.6275

Abstract

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan perencanaan pada kawasan pesisir Teluk Bungus telah menimbulkan dampak pada terbatasnya ruang yang berfungsi sebagai zona pemanfaatan umum dan zona lindung. Ketidaksesuaian pemanfaatan ruang tersebut disebabkan belum dilakukan identifikasi pemanfaatan ruang secara eksisting. Dimana berpotensi memunculkan konflik antar ruang yang berbeda penggunaan. Analisis pemanfaatan ruang yang belum dilakukan meliputi sejauh mana ruang-ruang tersebut berpotensi mematikan ruang lain dan berpotensi untuk tetap berkembang sebagaimana peruntukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang pada zona khusus (Pelabuhan) di kawasan pesisir Teluk Bungus, yaitu: 1) PPS (Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus); 2) Pelabuhan Pertamina (Persero) Teluk Kabung; dan 3) PLTU Teluk Sirih. Metode yang digunakan adalah pembobotan skoring terhadap parameter lingkungan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan pada zona khusus pada kawasan pesisir Teluk Bungus, yaitu: 1) PPS Bungus dengan luas 26,15 ha menunjukkan kategori sangat sesuai dengan skor 90; 2) Pelabuhan Pertamina (Persero) (Persero) dengan luas 19,2 ha menunjukkan kategori sangat sesuai dengan skor 90; dan 3) PLTU Teluk Sirih dengan luas 46,32 ha menunjukkan kategori sesuai dengan skor 63.
HUBUNGAN PARAMETER ARUS LAUT DAN LIFEFORM KARANG PADA BEBERAPA PULAU-PULAU KECIL DI KOTA PADANG: (The Relationship of Ocean Current Parameters and Coral Lifeform in Small Islands in Padang City) Try Al Tanto; I Wayan Nurjaya; Dietriech G. Bengen; Tri Hartanto; Saenudin; Suhaemi
Majalah Ilmiah Globe Vol. 25 No. 1 (2023): GLOBE VOL 25 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan pulau-pulau kecil (PPK) memerlukan kajian ilmiah, salah satunya berupa parameter oseanogafi perairan. Parameter oseanografi mendukung suatu ekosistem terumbu karang, seperti kondisi arus laut yang secara tidak langsung dapat menyebabkan bentuk pertumbuhan karang yang berbeda-beda. Tujuan kajian adalah menentukan karakteristik arus laut dan menduga hubungannya dengan lifeform karang. Analisis sirkulasi arus laut dilakukan dengan pemodelan spasial, dan analisis koresponden untuk melihat hubungan yang terjadi. Sirkulasi arus laut perairan PPK Kota Padang dominan dibangkitkan oleh gaya pasang surut. Terdapat hubungan cukup erat antara kecepatan arus laut dengan lifeform karang, dengan nilai sebesar 81,40%. Arus laut cukup tinggi terjadi di Perairan Pulau Sirandah mencapai 0,49 m/dt, terdapat karang jenis submassive (CS) dominan mencapai 77,33-85,27%. Arus laut cukup lemah di Perairan Pulau Pasumpahan kisaran maksimum 0,13-0,28 m/dt dan rata-rata 0,04-0,08 m/dt, memiliki jenis lifeform karang yang banyak dan beragam, yaitu semua jenis karang non-acropora dan acropora jenis bercabang (ACB). Bentuk karang bercabang (ACB dan CB) dan massive (CM) mendominasi keberadaannya di perairan ini. Arus laut di Perairan Pulau Sikuai memiliki kecepatan maksimum 0,46 m/dt (BBL) dan 0,38 m/dt (TTG) dan rata-rata sebesar 0,12 m/dt. Arus laut di Pulau Sironjong cukup rendah, maksimum 0,20 m/dt dan rata-rata 0,09 m/dt. Kondisi karang di Perairan Pulau Sikuai dan Pulau Sironjong memiliki total % cover rendah (0,2-17,53%). Pada Pulau Sikuai paling tinggi jenis heliophora sebesar 13,46%, sedangkan Pulau Sironjong dominasi ACB sebesar 1,77%. Jenis submassive paling rendah pada ke dua pulau yaitu sebesar 0,07%.