cover
Contact Name
Made Gautama Jayadiningrat
Contact Email
jurnalpendidikankimiaindonesia@gmail.com
Phone
+6287762961886
Journal Mail Official
jpki@undiksha.ac.id
Editorial Address
Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja, Bali, Indonesia 81116
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia
ISSN : 20879040     EISSN : 26139537     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jpk.v3i1
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia is a scientific journal published by the Department of Chemistry Education of Ganesha University of Education. This journal aims to accommodate the articles of research results and results of community service in the field of education and learning. In the end this Journal can provide a description of the development of science and technology in the field of education for the academic community. This journal is published 2 times a year (April and October).
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2018)" : 6 Documents clear
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAR-BACA-TULIS-UCAP TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN KIMIA BILINGUAL PADA SISWA KELAS X Kadek Tapa Yoga; Manimpan Siregar; I Wayan Subagia
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14118

Abstract

Pembelajaran bilingual adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan dua bahasa, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PBBS yang dapat digunakan untuk pembelajaran bilingual di RSMABI. Pengujian model PBBS dilakukan melalui rancangan penelitian eksperimen semu tipe time series. Dalam penelitian ini diujikan model PBBS, yaitu model DBTU. Eksperimen ini dilakukan di SMA Negeri 2 Amlapura dengan melibatkan siswa kelas XB tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa model pembelajaran DBTU dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun demikian, peningkatan yang terjadi tidak sama pada setiap topik materi yang dieksperimenkan. Di samping hasil belajar yang diperoleh melalui pretes dan postes, hasil belajar yang diperoleh pada setiap tahapan pembelajaran yang melibatkan kegiatan mendengar, membaca, menulis, dan mengucapkan menunjukkan hasil yang baik. Bila dikomparasikan antara nilai pretes ke postes pada masing-masing topik materi pembelajaran terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada topik kestabilan unsur ada kenaikan sebesar 9,69 dari 75,84 menjadi 85,53, pada topik ikatan ion serta sifat-sifat ikatan ion ada kenaikan sebesar 32,17 dari 55 menjadi 87,17 pada topik katan kovalen serta sifat-sifat ikatan kovalen ada kenaikan sebesar 52,24 dari 1,54 menjadi 53,78 pada topik polaritas ada kenaikan sebesar 42,26 dari 19,12 menjadi 61,38 dan pada topik katan logam ada kenaikan sebesar 55,28 dari 2,89 menjadi 58,17. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai dari pretes ke postes yang terjadi pada penerapan pembelajaran bilingual bidang studi dengan model DBTU. Ini memberikan makna bahwa model yang dikembangkan dapat meningkatakn hasil belajar siswa.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KIMIA KOLOID BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA SMA I Ketut Gede Padmanaba; I Made Kirna; I.B. Nyoman Sudria
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14126

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran interaktif kimia koloid berbantuan komputer untuk siswa SMA. Penelitian pengembangan ini terdiri dari dua tahap pokok, yaitu 1) tahap pembuatan prototipe multimedia pembelajaran interaktif (tahap I), serta 2) tahap validasi dan uji coba produk (tahap II). Tahap pembuatan prototipe multimedia pembelajaran interaktif menggunakan model pengembangan menurut Luther yang terdiri dari tahap concept, design, meterial collecting, assembly, testing dan distribution. Validasi dan uji coba produk merujuk pada evaluasi formatif yang terdapat pada model pengembangan Dick and Carey. Subjek pada tahap validasi meliputi 1 orang dosen sebagai ahli isi, 1 orang dosen sebagai ahli media, 1 orang guru selaku praktisi, serta 3 orang siswa untuk uji coba perorangan dan 20 orang siswa untuk uji kelompok kecil. Berdasarkan hasil penilaian oleh ahli isi, media pembelajaran interaktif sistem koloid mendapat skor rata-rata 4,76 atau tergolong ke dalam kriteria sangat baik. Sementara itu, hasil validasi oleh ahli media dan praktisi masing-masing memperoleh skor rata-rata 4,19 dan 3,82 dimana tergolong ke dalam kriteria baik. Berdasarkan hasil uji coba produk yang dilakukan, baik uji perorangan maupun uji kelompok kecil dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran kimia interaktif sistem koloid mendapat dukungan positif dari siswa.
ANALISIS TES ULANGAN KENAIKAN KELAS BUATAN GURU MATA PELAJARAN KIMIA Ni Made Dian Prabayanti; I Ketut Sudiana; Ni Made Wiratini
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan kualitas tes ulangan kenaikan kelas X dan XI IPA mata pelajaran kimia di SMA Laboratorium Undiksha. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian evaluatif dengan metode analisis data yaitu deskriptif interpretatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah naskah soal ulangan kenaikan kelas X dan XI IPA tahun ajaran 2016/2017 mata pelajaran kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validitas isi tes ulangan kenaikan kelas X tergolong tinggi dan validitas isi tes ulangan kenaikan kelas XI IPA tergolong sedang, (2) validitas konstruk tes ulangan kenaikan kelas X dan XI IPA tergolong tinggi, (3) bahasa tes ulangan kenaikan kelas X dan XI IPA tinggi, (4) validitas butir soal tes ulangan kenaikan kelas X dan XI IPA termasuk berkualitas baik, (5) reliabilitas tes pilihan ganda ulangan kenaikan kelas X tergolong dalam kategori tinggi, sedangkan reliabilitas tes uraian tergolong rendah, reliabilitas tes ulangan kenaikan kelas XI IPA tergolong sangat tinggi, (6) daya pembeda tes ulangan kenaikan kelas X pembeda berkualitas baik, sedangkan tes ulangan kenaikan kelas XI IPA bentuk pilihan ganda tergolong cukup baik dan bentuk uraian tergolong baik, (7) tingkat kesukaran tes ulangan kenaikan kelas X dan XI IPA tergolong baik, (8) efektifitas pengecoh yang berfungsi dengan baik pada tes ulangan kenaikan kelas X sebanyak 81 pengecoh, sedangkan kelas XI IPA sebanyak 69 pengecoh, dan (9) masih terdapat soal dengan ranah kognitif taksonomi bloom yang berbeda dengan ranah kognitif taksonomi bloom pada indikator. Saran yang dapat peneliti sampaikan terhadap hasil penelitian ini yaitu bagi sekolah agar memfasilitasi guru untuk dapat meningkatkan kompetensi pedagogik melalui forum akademik seperti pelatihan, seminar, atau sejenisnya terkait penilaian (assesment).
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN KIMIA Made Gautama Jayadiningrat; Emirensia K. Ati
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14133

Abstract

Penelitian  ini termasuk    penelitian    tindakan    kelas.    Subjek dalam  penelitian  ini  adalah  siswa  kelas XI IPA   SMA  N  Weluli  yang  berjumlah  29  siswa. Objek  penelitian  ini  adalah  penerapan model    pembelajaran    problem based learning. Teknik analisis data yang digunakan peneliti untuk mengolah data hasil observasi terhadap peningkatan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah adalah teknik analitis deskriptif. Teknik analisis deskriptif meliputi pengumpulan data, menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data. Untuk mengukur keterampilan siswa dalam memecahkan masalah digunakan rubrik penilaian keterampilan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan Problem Based Learning dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah pada mata pelajaran Kimia di kelas XI IPA SMAN 1 Weluli. Hal ini terlihat dari peningkatan penguasaan kompetensi keterampilan memecahkan masalah yang meliputi aspek mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menemukan alternatif solusi, memilih solusi terbaik, kelancaran memecahkan masalah, dan kualitas hasil pemecahan masalah dari siklus I siklus II, dan siklus III. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata penguasaan kompetensi keterampilan memecahkan masalah siklus I adalah 61,8% pada kriteria keterampilan sedang. Setelah diadakan tindakan perbaikan, pada siklus II diperoleh persentase rata-rata penguasaan kompetensi keterampilan memecahkan masalah adalah 74,1% pada kategori tinggi. Pada siklus III dialkukan perbaikan kembali hingga mencapai keterampilan 83,05% dengan kriteria sangat tinggi dan sudah melebihi indikator keberhasilan yaitu telah mencapai kriteria keterampilan sangat tinggi.
PENERAPAN PEMBELAJARAN QUICK ON THE DRAW PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA Emi Yuliani Ayu; Roza Linda; Agustina .
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar kimia peserta didik kelas XI MIA 4 SMAN 1 Pekanbaru dengan model pembelajaran kooperatif tipe Quick On the Draw pada pokok bahasan laju reaksi. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik non tes menggunakan lembar pengamatan sedangkan teknik tes menggunakan evaluasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Dari hasil analisa data diketahui bahwa aktivitas belajar peserta didik meningkat dari siklus I ke siklus II dan berada pada kriteria baik dan sangat baik. Pada siklus 1 diperoleh rata-rata minat peserta didik secara klasikal yaitu  13,77 dan pada siklus ke II meningkat menjadi 19,06 dengan presentase aktivitas belajar pada siklus I yaitu 57,36% dan meningkat secara signifikan pada siklus II menjadi 79,43% . Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Quick On the Draw dapat meningkatkan aktivitas belajar kimia siswa kelas XI MIA 4 SMAN 1 Pekanbaru.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA NEGERI 2 NEGARA Luh Dian Pradnyantika; I Ketut Sudiana; Ni Made Wiratini
Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia Vol. 2 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpk.v2i1.14172

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil belajar siswa, serta pengawasan pembelajaran kimia di SMA Negeri 2 Negara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), guru kimia, siswa, pengawas internal dan pengawas eksternal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen, observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) RPP untuk materi kelarutan dan hasil kali kelarutan dibuat sendiri oleh guru yang komponen-komponennya disesuaikan dengan Permendiknas RI Nomor. 41 Tahun 2007. Namun, terdapat beberapa komponen RPP yang belum memenuhi Permendiknas RI Nomor. 41 Tahun 2007, seperti tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan kelengkapan instrument penilaian. (2) Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh guru kurang sesuai dengan RPP yang telah disiapkan, seperti langkah-langkah pembelajaran dan LKS yang diberikan tidak sesuai dengan LKS yang terdapat pada RPP. (3) Penilaian hasil belajar siswa mencangkup penilaian aspek kognitif dan afektif. Sedangkan untuk penilaian psikomotor tidak dilakukan oleh guru. (4) Pengawasan pembelajaran dilakukan oleh pengawas internal (guru senior, wakasek dan kepala sekolah) dan pengawas eksternal (Disdikpora Kabupaten Jembrana). Proses pengawasan yang telah dilakukan oleh pengawas internal meliputi tahap pemantauan, supervisi, dan evaluasi sedangkan pengawas eksternal meliputi pemantauan dan supervisi. Pengelolaan pembelajaran yang belum optimal berimplikasi pada ketercapaian tujuan pembelajaran kurang optimal.

Page 1 of 1 | Total Record : 6