cover
Contact Name
Tori Rihiantoro
Contact Email
toririhiantoro@poltekkes-tjk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkeperawatan@poltekkes-tjk.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. lampung selatan,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik
ISSN : 19070357     EISSN : 26552310     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Fokus jurnal adalah informasi tentang penelitian dan kajian di bidang keperawatan dan kesehatan. Jurnal ini diterbitkan setiap 6 bulan (April dan Oktober) dalam Bahasa Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue " Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan" : 4 Documents clear
ASPEK SPIRITUAL NARAPIDANA NARKOBA YANG MENJALANI MASA TAHANAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN Mariah, Lukita; Manurung, Idawati; Halim, Abdul
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.334 KB)

Abstract

Masa tahanan adalah masa dimana narapidana ditahan di dalam lembaga permasyarakatan (Lapas). Semakin lama ditahan ada kemungkinan semakin baik karena mendapat bimbingan spritual tetapi juga bisa juga semakin jauh dari kehidupan yang religius. Berdasarkan pre survei terhadap 20 narapidana,  35% narapidana mengatakan beribadah bukan atas kesadaran diri sendiri, 64% ibadah dengan tidak teratur, 28,57% tidak khusuk beribadah, dan 64% tidak selalu membaca kitab suci agama mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan lama menjalani masa tahanan dengan aspek spiritul di Lembaga Permasyarakatan. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif komparatif, populasi adalah tahanan kasus narkoba dengan sampel sejumlah 67 orang. Alat pengumpul data menggunakan lembar kuesioner, dan metode analisa yang digunakan adalah uji beda 2 mean atau uji T-Test. Hasil rata-rata tingkat aspek spiritual narapidana yang ≤1  tahun 0,61,  lebih besar dibandingkan  narapidana ≥ 1 yaitu 0,55.  Hasil analisa bivariat menunjukkan  hasil p=0.66, jadi  tidak ada perbedaan aspek spiritual pada narapidana yang menjalani masa tahanan belum lama  (≤1  tahun) dengan yang  sudah lama (>1 tahun). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada peningkatan spiritual setelah menjalani masa tahanan yang lama. Saran dari penelitian ini untuk lembaga pemasyarakatan untuk dapat lebih meningkatkan kegiatan keagamaan.
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA Rahma, Putri Endah; Sulastri, Sulastri; Rohayati, Rohayati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.354 KB)

Abstract

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang ditandai oleh kesedihan, harga diri rendah, rasa bersalah, putus asa, perasaan kosong. Depresi dapat terjadi di semua umur khususnya pada lansia, lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap perubahan-perubahan fisik dan psikososial. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi pada Lansia di Unit Pelaksana Teknis Daerah Panti Ssosial Lanjut Usia (UPTD-PSLU) Tresna Werdha Lampung Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan . Desain penelitian quasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah lansia di UPTD.PSLU Tresna Werdha Lampung Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan yang berjumlah 100, sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 reponden. Hasil uji t test sample dependent untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi pada lansia di UPTD PLSU Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung selatan didapat p value 0,000 dengan tingkat kepercayaan sehingga P value < α (0,000 < 0,05), artinya ada pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi pada lansia di UPTD PLSU Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung Selatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh terapi musik terhadap tingakat depresi pada lansia di UPTD.PSLU Tresna Werdha Lampung Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, diharapkan kepada petugas UPTD.PSLU Tresna Werdha untuk lebih sering meningkatkan frekuensi pemberian terapi yang sejenis.
PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP Tiara, Tiara; Lestari, Arena
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.268 KB)

Abstract

Perilaku perawat di tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit dalam  menghadapi pasien sangat menentukan bagi pasien untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Perawat memberikan pengaruh besar untuk menentukan kualitas pelayanan rumah sakit. Terutama dengan sikap caring yang memperhatikan pasien secara humanistik akan meningkatkan hubungan perawat-klien menjadi harmonis dan meningkatkan kepuasan pasien. Tujuan penelitian diketahuinya hubungan  perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di RSUD Pringsewu. Desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 96 responden yang diambil ruang kelas rawat VIP, kelas utama, kelas I, kelas II, dan kelas III. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, instrumen menggunakan kuesioner. Hasil : sebagian besar responden merasa kurang puas dengan pelayanan perawat yaitu sebanyak 47 orang (49,0%), Responden yang  cukup puas sebanyak 34 orang (34,5%) dan responden yang sangat puas hanya 15 orang (15,5%%). Perawat dalam memberikan pelayanan (caring) terhadap pasien mayoritas rendah yaitu sebanyak 54 responden (56,3 %) dan yang menilai pelayanan dengan caring yang tinggi sebanyak 42 responden (43,8 %). Nilai p= 0,007 artinya ada hubungan antara caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Pringsewu. Kesimpulan: Responden merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat. Perawat dalam memberikan pelayanan (caring) terhadap pasien mayoritas rendah. Disarankan  kepada setiap tenaga kesehatan, khususnya perawat agar menunjukkan perilaku caring, sehingga mampu meningkatkan tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit.
PERILAKU PENGOBATAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL PADA WANITA PEKERJA SEKS Wati, Revika Chandra; Amperaningsih, Yuliati
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang Bandar Lampung Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.666 KB)

Abstract

IMS merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang kompleks. Angka kejadian IMS di dunia masih tinggi, World Health Organization (WHO) memperkirakan ada 340 juta kasus baru IMS terjadi setiap tahun, kasus IMS di Indonesia cukup tinggi antara lain di Kota Medan sebanyak 1.004 orang yang mengalami IMS. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung tahun 2012 ada 2680 kasus IMS, di Puskesmas Sukaraja terdapat 111 kasus IMS. WPS yang aktif datang berobat ke Puskesmas sebanyak 60 orang. Tujuan penelitian mengetahui perilaku pencarian pengobatan IMS yang dilakukan WPS di eks lokalisasi Pemandangan Kota Bandar Lampung. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, cara pengambilan subjek penelitian dengan teknik bola salju, alat pengumpul data yang digunakan adalah pedoman wawancara mendalam,  triangulasi dilakukan dengan petugas kesehatan yang memberikan pengobatan, tenaga penjangkau serta kepala puskesmas, analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian sebagian besar informan mencari pengobatan ketenaga kesehatan, namun masih ada yang mencari pengobatan sendiri. Sebagian besar informan merasa sadar bahwa pekerjaannya berisiko terjangkitnya IMS. Seluruh informan mengatakan bahwa IMS merupakan salah satu penyakit yang serius, karena sangat berpengaruh mengancam keselamatan mereka. Hampir seluruh informan merasakan banyak manfaat yang didapat jika mendapatkan pengobatan IMS di puskesmas. Rintangan yang didapat oleh informan adalah kejerjangkauan jarak dari eks lokalisasi ke klinik IMS di puskesmas serta tidak didukungnya oleh mucikari ketika akan melakukan pengobatan. Disarankan untuk puskesmas Sukaraja menambah jadual kunjungan ke eks lokalisasi Pemandangan, untuk Kecamatan Panjang mengorganisir komunitas masyarakat di eks lokalisasi Pemandangan untuk penanggulangan IMS dalam bentuk penyuluhan dengan berkoordinasi  kepada pihak puskesmas Sukaraja. 

Page 1 of 1 | Total Record : 4