cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bionatura
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Cikal bakal jurnal ilmiah di Unpad adalah Majalah Unpad. Majalah Unpad pada tahun 1999 dipecah menjadi dua berdasarkan bidangnya yaitu eksak dan sosial. Untuk bidang eksak diterbitkan Jurnal Bionatura sedangkan untuk bidang sosial diterbitkan Jurnal Sosiohumaniora.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012" : 10 Documents clear
PENGEMBANGAN BAHAN MAGNETIK BARIUM HEKSAFERITE DARI MINERAL YAROSIT ALAM DAN KARAKTERISASINYA Saragi, T. -; Syakir, N -; Noelik, E. -; Gustaman, D. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.776 KB)

Abstract

Bahan magnet permanen Barium Heksaferrite (BaFe12O19) telah berhasil dibuat dengan metode reaksi padatan dengan bahan dasar Fe2O3 yang diperoleh dari pemurnian bahan alam mineral yarosit. Dalam paper ini akan dikaji pengaruh penambahan aditif CuO-TiO2 dengan konsentrasi 3% mol dan variasi suhu sintering (1000°C, 1150°C dan 1300°C) terhadap kualitas dan karakteristik energi potensial maksimum (B-H)max BaFe12O19. Berdasarkan pengukuran struktur kristal (XRD), kualitas puncak kristal BaFe12O19meningkat seiring dengan berkurangnya puncak pengotor baik terhadap suhu sintering maupun terhadap penambahan aditif. Dari pengukuran SEM dihasilkan adanya peningkatan ukuran butiran terhadap suhu sintering dan terhadap penambahan aditif. Dari pengukuran Permagraph pada sampel tanpa aditif,dihasilkan peningkatan (B-H)maks terhadap semua variasi suhu sintering, sedangkan pada sampel dengan aditif, dihasilkan peningkatan (B-H)maks sampai pada suhu 1150°C dan berkurang pada suhu 1300°C. Penambahan aditif (CuO–TiO2) akan menurunkan suhu sintering, namun menyebabkan ukuran butiran semakin besar, sehingga mengurangi kualitas energi potensial yang dihasilkan.Kata kunci: Magnet, magnetisasi, ukuran butiran, (B-H)maks
OPTIMASI PELARUT ETANOL-AIR DALAM PROSES EKSTRAKSI HERBA PEGAGAN (Centella asiatica [L.] Urban) PADA SUHU TERUKUR Lestari, A B S -; Susanti, L U -; Dwiatmaka, Y. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.905 KB)

Abstract

Centella asiatica [L.] Urban sering disebut pegagan atau kaki kuda, adalah salah satu tanaman yang telah banyak diteliti dan terbukti memiliki beragam aktivitas biologis. Dalam pemanfaatannya, biasanya herba pegagan mengalami proses ekstraksi terlebih dahulu untuk mendapatkan zat berkhasiat. Dalampenelitian ini dilakukan optimasi komposisi antara etanol (digunakan etanol murni 96%) dan air sebagai cairan penyari dalam proses ekstraksi herba pegagan pada suhu 40°C dan 50°C. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perbedaan suhu terhadap kandungan zat aktif yaitu asiatikosid yangterekstrak, dan mengetahui komposisi optimum cairan penyari yang menghasilkan ekstrak dengan kandungan asiatikosid terbesar. Desain percobaan dalam penelitian ini menggunakan Simplex Lattice Design (SLD). Analisis kualitatif ekstrak pegagan dilakukan dengan kromatografi lapis tipis dengan fase diam silika gel F254 dan fase gerak kloroform-metanol-air (65:25:4) serta deteksi bercak dengan pereaksi Liebermann-Burchard. Penetapan kadar asiatikosid dilakukan dengan mengukur luas area di bawah kurva (AUC) secara densitometri. Pengaruh suhu terhadap efisiensi ekstraksi dianalisis menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Data kadar asiatikosid yang diperoleh dibuat persamaan SLD dan validitas persamaan SLD diperoleh dengan menggunakan uji statistik F dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbedaan suhu (40°C dan 50°C) tidak berpengaruh pada kadar asiatikosid yang tersari, dan etanol merupakan cairan penyari optimum untuk mendapatkan kandungan asiatikosid terbesar dalam herba pegagan.Kata kunci: Optimasi pelarut, ekstraksi, Centella asiatica [L.] Urban
THE PARASITISM OF Eretmocerus mundus MERCET (HYMENOPTERA; APHELINIDAE) ON Bemisia tabaci GENNADIUS (HOMOPTERA; ALEYRODIDAE) and ITS MASS REARING ON SEVERAL ALTERNATIVE HOSTS Sudarjat -; Natasasmita, S -; Hadiani, R.U -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.384 KB)

Abstract

Sweet potato whitefly Bemisiatabaci Gennadius is one of major pests of vegetables. One of techniques to control this pest is the use of parasitic wasp Eretmocerus mundus Mercet. This research was aimed to find out the effect of host density on level of parasitization and alternative host for mass rearing of E. mundus. This research was carried out at green house of the Departement of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran. In parasitization test, the experiment was arranged in a randomized block design consisting of six treatments (50, 100, 150, 200, 250, and 300 nymphs ofB. tabaci) and four replications. In alternative host test, five treatments (B. tabaci, Trialeurodessp., Aleurodicus sp., Aleurocanthus sp., and Aphis gossypii) were used. The result showed that host density affected on the parasitization level. The highest parasitization occurred at host density of 200 nymphs,that was 29.25%. Trialeurodes sp. and Aleurodicus sp. can be parasitized by E. mundus with levels of parasitization were 19.6% and 2.6%, respectively. There was no significant different between the parasitization on Trialeurodessp. (19.6%) and B. tabaci (24%). However, the performances of the parasitoid (parasitization level, adult emergence, and host feeding behaviour) reared on B. tabaci was better than those reared on Trialeurodes sp.Key word: Eretmocerus mundus, mass rearing, alternative host
PERTUMBUHAN Cassuarina equisetifolia BERMIKORIZA DALAM KONDISI CEKAMAN SALINITAS Delvian -; Elfiati, D. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peranan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dalam meningkatkan toleransi dan pertumbuhan tanaman pada kondisi cekaman garam. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial terdiri atas dua taraf konsentrasi NaCl dan 7 tarafjenis inokulum FMA. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kultur pot bertingkat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa FMA tidak hanya meningkatkan berat kering dan serapan P tanaman, tetapi juga toleransi tanaman terhadap cekaman salinitas. Peningkatan toleransi salinitas diduga berhubungan dengan penyerapan P yang lebih efisien oleh tanaman bermikoriza. Serapan P tanaman bermikoriza meningkat sebesar 115,00% dibandingkan tanaman yang tidak bermikoriza. Mikoriza juga mampumengurangi pembentukan prolin sebesar 64,47% dan menekan akumulasi Na sebesar 61,58%.Kata kunci: Fungi mikoriza arbuskula, salinitas, serapan P, proline, natrium
VALIDASI METODE TES STRIP (á-Globin Strip Assay) TERHADAP METODE PCR RUTIN DALAM MENDETEKSI MUTASI THALASSEMIA ALFA TIPE SOUHTEAST ASIA (--SEA) Puspitasari, S -; Supartini S -; Margaretha, I.N -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.203 KB)

Abstract

The aims of this research was to give information as material study to the test strip (α-Globin StripAsay) and therefore provide an alternative or replacement method in α-thalassemia mutation detection. DNA produced from three DNA isolation methods (puregene, chelex and spin micro) were used as a geneticmaterial for diagnostic test of strip test method in detecting two α-globin gene deletion SEA type (--SEA), the common α0-thalassemia (severe type) compare to PCR routine methods as a gold standard.The method used in this research was an analytical descriptive. Parameters measured were value of sensitivity and spesifisity of strip test on the three DNA template. The result showed all DNAs give 100% of sensitivity value in detecting two α-globin gene deletion SEA type. The specificity value was94,74 ; 31,58 and 84,21 % from DNA isolated using puregene, chelex and spin micro DNA extraction methods, respectively.Key words : Thalassemia α, DNA, strip test, sensitivity, specificity.
SIFAT-SIFAT KUANTITATIF SUMBER DAYA GENETIK DOMBA GARUT JANTAN TIPE TANGKAS DI JAWA BARAT Heriyadi, D -; Sarwesti, A -; Nurachma, S. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.87 KB)

Abstract

Penelitian mengenai Sifat-sifat Kuantitatif Sumber Daya Genetik Domba Garut Jantan Tipe Tangkas, telah dilaksanakan selama tiga bulan di tujuh kabupaten di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Bogor, dan Purwakarta. Tujuan penelitian adalah untuk memperolehdeskripsi sifat-sifat kuantitatif Domba Garut jantan yang meliputi bobot badan, lingkar dada, dan panjang badan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitik, jumlah domba yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 244 ekor, data yang telah terkumpul selanjutnyadiolah dengan bantuan komputer menggunakan Program Microsoft Excell. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat kuantitatif Domba Garut jantan di Jawa Barat adalah sebagai berikut : rata-rata bobot badan adalah sebesar 57,74 kg, panjang badan 63,41 SD 5,72cm, dan lingkar dada sebesar 88,73 SD 7,58 cm.Kata kunci: Domba garut, bobot badan, panjang badan, dan lingkar dada.
POTENSI LEMAK BIJI TENGKAWANG TERHADAP KANDUNGAN MIKROBA PANGAN PADA PEMBUATAN MIE BASAH Kusumaningtyas, V A -; Sulaeman, A. -; Yusnelti -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.462 KB)

Abstract

Penggunaan bahan pengawet pangan sintetis yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat menjadi carcinogen agent, sehingga perlu dicari bahan pengawet pangan lain yang lebih aman dan berasal dari bahan alam. Salah satunya adalah lemak biji tengkawang. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Dipterocarpaceae. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi antimikroba dari lemak biji tengkawang (Shorea sumatrana Sym.) dalam pembuatan mie basah, karena dari penelitian sebelumya telah ditemukan senyawa aktif antimikroba yang sama. Metode yang digunakan adalah difusi agar (Niwa, 1997). Diperoleh hasil KHM mikrobapangan (E. coli, S. aureus, dan A. niger) dengan konsentrasi 4%, 4% dan 21% menunjukkan diameter hambatnya sebesar 16 mm; 14 mm dan 14 mm yang menunjukkan lemak biji tengkawang aktif terhadap ketiga mikroba tersebut dan hasil pengawetan optimum untuk mie basah adalah pada konsentrasi 18 %memberikan ketahanan selama 3 (tiga) hari pada suhu kamar (25oC).Kata Kunci: Lemak biji tengkawang, Shorea sumatrana Sym., pengawet pangan alam.
PENGARUH PEMBERIAN GARAM ALUMINIUM (Al) TERHADAP SERAPAN Al DAN PERTUMBUHAN AKAR KEDELAI PADA MEDIA TANAM MASAM Proklamasiningsih, E. -; Prijambada, I.D -; Rachmawati, D -; Sancayaningsih, R P. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.203 KB)

Abstract

Gejala awal yang tampak pada tanaman keracunan Al adalah sistem perakaran tidak berkembang dengan baik. Hal ini menjadi faktor pembatas bagi produktivitas tanaman. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh Al-nitrat dan Al-laktat terhadap konsentrasi Al yang diserap oleh akar sertapengaruh Al-nitrat dan Al-laktat terhadap pertumbuhan akar kedelai (Glycine max) pada media tanam masam. Penelitian telah dilakukan secara eksperimental di rumah kaca Fakultas Pertanian UGM.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan acak Lengkap (RAL) pola factorial, dua faktor. Faktor pertama adalah bentuk garam Al yang terdiri atas 3 macam, yaitu: tanpa garam, garam Al-nitrat dan garam Al-laktat. Faktor kedua adalah kemasaman (pH) media tanam yang terdiri atas 3 macam, yaitu: pH 4, pH 5 dan pH 6. Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Tanggapan pertumbuhan akar diidentifikasi berdasarkan konsentrasi Al yang diserap oleh akar, biomassa kering akar, panjang akar, diameter akar dan luas permukaan akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk garam Al dapat mempengaruhi konsentrasi Al yang diserap oleh akar dan pertumbuhan akar. Bentuk garam Al-laktat dapat mengurangi konsentrasi Al yang diserap oleh akar, sehingga pengaruh racun berkurang. Pertumbuhan akar nampaklebih baik pada media tanam dengan pemberian Al-laktat pH 5 dibandingkan dengan pertumbuhan akar pada media tanam dengan pemberian Al-nitrat.Kata kunci: Garam Al-nitrat, garam Al-laktat, kedelai, media tanam masam.
MODELING OF SOYBEAN PRODUCTION IN INDONESIA USING ROBUST REGRESSION Susanti, Y. -; Pratiwi, H. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.23 KB)

Abstract

Soybean is considered as a vital commodity for food security, but apparently the production is unable to compensate the rate of increase in community needs. Therefore, this commodity plays an important role in economic life and indirectly may affect the level of demand for other materials. So the availability of soybean plays a major role for economic stability. The aim of this paper is to construct a robust regression model for predicting the soybean production in Indonesia using M-estimation. Based on the data obtained from Susenas and BPS, we obtain a robust regression model for soybean production.Harvested area and productivity have significant influence, while production of seed does not have significant influence on soybean production. The increment of one hectare harvested area and one quintal per hectare of productivity will increase 1.34 tons and 574 tons of soybean production respectively.Keywords: Robust regression, M-estimation, Huber function, soybean.
KEPADATAN TANAH OLEH DUA JENIS FORWARDER DALAM PEMANENAN HUTAN Matangaran, J.R -; Suwarna, U. -
Bionatura Vol 14, No 2 (2012): Bionatura Juli 2012
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin-mesin seperti bulldozer dan forwarder pada operasi pemanenan hutan digunakan untuk penyaradan kayu dari tunggak sampai ke Tempat Pengumpulan Kayu (TPn). Forwarder digunakan dalam operasi pemanenan hutan berupa penyaradan kayu di areal Hutan Tanaman Industri (HTI) diIndonesia. Penggunaan forwarder dalam penyaradan kayu di hutan menyebabkan kepadatan tanah, dan tentunya tanah padat tersebut akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitianini adalah untuk menganalisis kepadatan tanah yang disebabkan oleh dua jenis forwarder,menganalisis hubungan antara jumlah lintasan forwarder terhadap peningkatan kepadatan tanah dan menganalisis respon pertumbuhan Acacia mangium pada tanah padat. Penelitian ini menggunakan forwarderTimberjack 1010b dan forwarder Valmet 860.1. Pengukuran dilakukan terhadap nilai bulk density pada permukaan tanah, dan cone index pada permukaan tanah sampai dengan kedalaman 50 cm pada areal Acacia mangium yang sedang dipanen. Pengukuran tinggi tanaman Acacia mangium dilakukanpada tanaman yang telah berumur 6 bulan ditanam di areal bekas operasi kedua forwarder tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bulk density meningkat dengan semakin bertambahnya lintasan forwarder. Terdapat perbedaan tingkat kepadatan tanah akibat melintasnya forwarder Timberjack 1010b dan Valmet 860.1. Forwarder Valmet menyebabkan kepadatan tanah yang lebih tinggi dibandingkan forwarder Timberjack. Nilai maksimum kepadatan tanah terjadi setelah 6 kali forwarder Valmet melintas dan 8 kali forwarder Timberjack melintas. Cone index menunjukkan kecenderungan meningkat mulai dari permukaan tanah sampai 50 cm kedalaman tanah. Tanah padat menghambat pertumbuhan Acacia mangium.Kata kunci: Kepadatan tanah, forwarder Timberjack, forwarder Valmet, Acacia mangium

Page 1 of 1 | Total Record : 10