cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
ISSN : 14103680     EISSN : 25411233     DOI : -
Core Subject : Engineering,
MIPI, Majalah ilmiah Pengkajian Industri adalah wadah informasi bidang pengkajian Industri berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait dalam bidang industri teknologi proses rekayasa manufaktur, industri teknologi transportasi dan kelautan, serta industri teknologi hankam dan material. Terbit pertama kali pada tahun 1996 frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. MIPI diterbitkan oleh Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa-BPPT
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri" : 9 Documents clear
PENGARUH PENGHILANGAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KEKUATAN FATIK = EFFECT OF SURFACE ROUGHNESS REMOVAL TO FATIGUE STRENGTH H. Agus Suhartono
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1642

Abstract

The aim of the study is to investigate and to prove that the fatigue failure of steel is initiated from the surface. Hence the preventif action of smoothening the surface that has been loaded by fatigue loading is very important. The specimen of AISI 1045 Steel is loaded by means of rotary bending fatigue. The fatigue loading will be interupted as the fatigue life reaching 50% of fatigue life and 75% of fatigue life. During the interuption the specimen will be grinded and polished, before tested completely until fatigue fracture occured. The fatigue life of each group of scpecimen based on the art of loading will be compared to the specimen tested by fatigue loading without interuption.The Miner rule is used to evaluated the test result. The influence of interuption and surface treatment is evaluated and analyzed. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki dan membuktikan bahwa kegagalan kelelahan baja dimulai dari permukaan. Oleh karena itu tindakan pencegahan dengan memperhalus permukaan sangat penting untuk mencegah beban kelelahan baja. Spesimen dari AISI 1045 Steel dimuat dengan cara uji kelelahan lentur putar. Kelelahan pemuatan akan disela sebagai umur kelelahan mencapai 50% dari umur kelelahan dan 75% dari umur kelelahan. Selama gangguan lainnya yang spesimen akan digiling dan dipoles, sebelum diuji benar-benar sampai patah akibat kelelahan yang terjadi. Umur kelelahan dari setiap kelompok specimen diuji berdasarkan beban akan dibandingkan dengan spesimen oleh kelelahan bongkar tanpa aturan. The Miner rule digunakan untuk mengevaluasi hasil tes. Pengaruh gangguan lainnya dan perlakuan permukaan dievaluasi dan dianalisis. 
PERHITUNGAN JARAK JANGKAU MAKSIMUM PESAWAT UDARA NIR AWAK BPPT UNTUK MISI STRATEGIS DETERMINING = THE MAXIMUM FLIGHT RANGE OF BPPT’S UAV FOR STRATEGIC MISSION Jemie Muliadi; Endarmadi A. Prayitno; Heri T. Muryanto
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1643

Abstract

The Agency for The Assessment and The Application of Technology (BPPT, Indonesia) has developed several UAV prototypes for various of mission. The missions to be accomplished were including military purposes and also civilian application. To validate the capability of these UAV in performing their defined mission, there’s a requirement to calculate the flight performance parameters. The relevant parameters were including maximum flight range, maximum altitude, flight endurance, etc. The flight range is a crucial parameter to be determined for a UAV for its suitable mission. Thus, this work will be focused on the Maximum Range determination of PUNA BPPT. The data from BPPT’s UAV flight tests will be processed to obtain the aerodynamic parameters as inputs for maximum flight range calculation. The maximum range resulted were occurred in an optimum value of cruising speed. While varying the cruising speed will affect the maximum range attained, the variation will also be analyzed, and the effect will be concluded. ABSTRAKBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi telah mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak untuk berbagai misi. Selain misi yang terkait dengan aplikasi pertahanan dan keamanan, PUNA BPPT dikembangkan pula untuk misi-misi non militer. Sebagai validasi kemampuan PUNA BPPT dalam memenuhi misi terebut, maka perlu diketahui ukuran-ukuran performa yang relevan. Ukuran-ukuran tersebut meliputi,jarak jangkauan terbang maksimun, ketinggian terbang maksimum, ketahanan lama terbang, dan sejenisnya. Jarak jangkauan terbang (range) merupakan parameter yang krusial dalam Operasional Pesawat Udara Nir Awak. Makalah ini menyajikan perhitungan jangkauan terbang maksimum PUNA BPPT. Data hasil uji terbang PUNA BPPT diolah untuk menghasilkan parameter aerodinamika yang akan menjadi masukan dalam perhitungan jarak jangkauan terbang PUNA. Jarak jangkau maksimum ini akan mencapai nilai optimum pada suatu nilai kecepatan jelajah optimum. Maka, variasi kecepatan jelajah akan dianalisa dan efeknya akan disimpulkan terhadap Jangkauan Terbang PUNA BPPT.
PREDIKSI UMUR KELELAHAN STRUKTUR BADAN TEKAN KAPAL SELAM KARENA PENGULANGAN PERUBAHAN BEBAN HIDROSTATIK = ON THE FATIGUE LIFE PREDICTION OF SUBMARINE PRESSURE HULL DUE TO ALTERNATING HYDROSTATIC LOADS Wibowo H Nugroho; Ahmad S. Mujahid
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1644

Abstract

This technical study to predict the fatigue of the body structure made from material press submarine HY - 80. Because of the major operating expense that occurred on submarines that work is the hydrostatic load due to the nature of its operations. This resulted in hydrostatic load mains voltage (principal stress) which occurs when the submarine was on the surface and into the operational depth starting with Sarat depth (T) 5,5m to 50m and 100m. Events dives from the ocean surface to a depth of operational and back to the surface again, causing the submarine to change the burden of recurrent (repeated load) it contribute substantially to the structure of the material fatigue. Fatigue prediction calculation begins by modeling finite element method (FEM) in the press agency that assumed the form of a similar type submarine U-209 in the form of a hollow cylinder large bergading (web framed hollow cylindrical structure). Calculations carried out by applying the rules of fatigue damage accumulation Palgrem - Miner on S - N curve of materials HY - 80 based on the primary voltage data obtained from the FEM and the safety factor of 2.5. The assumption used is that the submarine has a screen of 120 days in a year. The results of this study show that the fatigue life of the structure of press submarine range 29 years. ABSTRAKKajian teknis ini untuk memprediksi kelelahan dari struktur badan tekan kapal selam berbahan material HY – 80. Karena beban operasional utama yang terjadi pada kapal selam yang bekerja adalah beban hidrostatik akibat sifat operasinya. Beban hidrostatik ini mengakibatkan tegangan utama (principal stress) dimana terjadi saat kapal selam masih dipermukaan dan masuk pada kedalaman operasional dimulai dengan kedalaman Sarat (T) 5,5m ke 50m dan 100m. Peristiwa penyelaman dari permukaan laut sampai kedalaman operasional dan kembali ke permukaan lagi, menyebabkan kapal selam mengalami perubahan beban yang berulang (repeated load) hal ini berkonstribusi cukup besar terhadap kelelahan material struktur tersebut. Perhitungan prediksi kelelahan ini dimulai dengan pemodelan metode elemen hingga (MEH) pada badan tekan yang diasumsikan dengan bentuk yang serupa kapal selam type U-209 dengan bentuk silinder berongga bergading besar (web framed cylindrical hollow structure). Perhitungan kelelahan dilakukan dengan mengaplikasikan aturan akumulasi kerusakan Palgrem – Miner pada S – N curve material HY – 80 berdasarkan data tegangan utama yang diperoleh dari MEH dan faktor keamanan 2,5. Asumsi yang dipakai adalah bahwa kapal selam memiliki 120 hari layar dalam setahun. Hasil studi ini menunjukkan bahwa umur kelelahan struktur badan tekan kapal selam berkisar 29 tahun.
UJI TARIK DINAMIS BATANG SAMPEL ALUMINUM 6061T8 DENGAN METODA FOTOGRAFIS = DYNAMIC TEST PULL ROD 6061T8 ALUMINUM SAMPLES WITH PHOTOGRAPHICALLY METHODS Sahlan .
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1645

Abstract

The model system of a photographic using light-emiting dioda (LED) iluminator and a 35-mm rotating drum camera has ben developed for diagnosis of dynamic-tensile tests conducted with split tension bar. Back-lit photographs of deforming tensile samples are obtained at rates up to 50 kHz that test were conducted with 6061T8 aluminum, since this material is relatively well characterized and relatively insentive to strain rate and work hardening. The LED exposures are precisely time corrected with the conventional bar-straingage records. The system can be used to extended the measurement of stressstrain-gage curves beyond the onset of plastic instability. ABSTRAKSistem pemodelan fotografis yang menggunakan iluminator LED (Light Emiting Dioda) dan kamera film 35 mm di coba untuk digunakan mendiagnosis uji tarik dinamis batang uji. Pengulangan pada uji fotografis pada beberapa bentuk sampel uji tarik aluminum 6061T8 dengan kecepatan sampai dengan 50 kHz , yang mana material ini relatif memiliki karakteristik yang sangat bagus dan relatif lebih tahan terhadap kekuatan regangan rata-ratamya dan tingkat kekerasan yang tinggi. Pencahayaan LED pada saat yang tepat dapat terkoreksi hasilnya dengan pencatatan pengukuran batang sampel uji konvensional. Pemakaian ini dapat dipergunakan lebih luas untuk pengukuran kurva tegangan-regangan terhadap deformasi plastis yang labil.
PERBAIKAN MUTU BALL CLAY UNTUK BAHAN BAKU KERAMIK HALUS DENGAN PROSES PENGENDAPAN = THE IMPROVEMENT QUALITY OF BALL CLAY FOR FINE CERAMIC RAW MATERIALS USING PRECIPITATION PROCESS. Wahyu Garinas
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1646

Abstract

Ball clay quality are derived from within the country is very variety and generally rather difficult to get raw materials as needed. This research used ball clay from the West Kalimantan and West Java area.Ball clay is one of the most important raw materials for the manufacture of fine ceramic. To get the ball clay raw materials in accordance with the standards it is necessary to processing of raw materials. Processing of ball clay in this research conducted by precipitation and filtration magnet. Testing of ball clay raw materials are : test chemical composition by wet methods (SNI. 15-0449-1989) and grain size of raw material (SNI.15-0578-1996). Ball clay that has been processed will be tested with the same method of SNI. Test results before and processed will be compared with a standard of quality ball clay(SNI, NGK, India) for fine ceramic materials. The test results of chemical composition and grain size ball clay raw material showed that samples from west kalimantan qualified for fine ceramic materials and samples from other areas did not meet the standards (SNI, NGK, India). ABSTRAKMutu ballclay yang terdapat di dalam negeri sangat beragam dan umumnya agak sulit mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini digunakan ball clay yang berasal dari daerah Kalimantan Barat, Jawa Barat dan Jawa Timur. Ball clay merupakan salah satu bahan baku penting untuk pembuatan keramik halus. Untuk mendapatkan bahan baku ball clay sesuai dengan standar maka perlu dilakukan pengolahan bahan baku. Pengolahan ball clay dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengendapan dan penyaringan magnet. Pengujian terhadap bahan mentah ball clay meliputi : uji komposisi kimia dengan metode basah (SNI. 15-0449-1989) dan pengujian besar butir (SNI.15-0578-1996). Ball clay yang sudah diolah nantinya akan diuji dengan metode SNI yang sama. Hasil uji sebelum dan terolah akan dibandingkan dengan standar mutu ball clay untuk bahan keramik halus. Hasil uji dari komposisi kimia dan besar butir ball clay bahan mentah menunjukan bahwa sampel dari Kalbar memenuhi syarat untuk bahan keramik halus dan sampel dari daerah lainnya ternyata tidak memenuhi standar (SNI, NGK. India).
PENGEMBANGAN PENGECORAN BERBAHAN BAKU PADUAN MANGANESE BRONZE UNTUK PROPELLER KAPAL YANG BERBASIS BAHAN SCRAP = CASTING DEVELOPMENT OF MANGANESE BRONZE ALLOY FOR SHIP PROPELLER BASED ON SCRAP MATERIAL Iwan Setyadi
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1647

Abstract

Many attempts were made to improve the quality of ship components, in particular the ship's propeller made through little-midle industries of casting (IKM) in order to reduce dependence on imports and in order to increase local content for the national ship industries. One of the efforts is to design the material balance of manganese bronze alloy to be applied on a ship's propeller foundry by using scrap materials. In this research, the variable is the percentage level of manganese in the alloy. Achievement of optimal research results occurred in 3.27% Mn content, which obtained an increase in hardness into BHN 180.4, up 11.9% from the initial conditions with Mn content of 0.42%. While the grain size reached 130.78 μm, or 30.6% less than the current content of 0.42% Mn. ABSTRAKBanyak upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas komponen kapal, khususnya baling-baling kapal yang dibuat melalui IKM pengecoran guna mengurangi ketergantungan impor dan dalam upaya peningkatan TKDN untuk industri kapal nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merancangneraca bahan paduan manganese bronze untuk diaplikasikan pada pengecoran baling-baling kapal dengan memanfaatkan bahan scrap. Dalam penelitian ini yang diatur adalah kadar prosentasi mangan dalam paduan. Pencapaian hasil penelitian yang optimal terjadi pada kandungan 3,27% Mn, dimana diperoleh peningkatan kekerasan menjadi 180,4 BHN atau naik 11,9 % dari kondisi awal dengan kandungan Mn 0,42%. Sedangkan ukuran butirnya mencapai 130,78 μm, atau lebih kecil 30,6 % dibanding saat kandungan 0,42% Mn.
ANALISIS MAMPU BENTUK BAHAN BAKU SELONGSONG MUNISI Cu-Zn 70/30 SETELAH DEFORMASI PADA SUHU 500ºC = ANALYSIS FORMABILITY OF RAW MATERIALS CU - ZN MUNITIONS CASINGS 70/30 AFTER DEFORMATION AT TEMPERATURE 500ºC Eka Febriyanti; Amin Suhadi; Dedi Priadi; Rini Riastuti
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1648

Abstract

casing because both processes have important role to derive raw material into the required form, dimensions and characteristics. Cu-Zn 70/30 alloy is raw material which normally used as munition casing however, its formability after deformation and heat treatment is not widely known. Therefore, this research has an objective to study the effect of deformation at warm temperature on cold formability by introducing thermomechanical controlled processed in warm rolling. Warm rolling have been conducted by double pass reversible method on 25% x 2, 30% x 2, and 35% x 2 at temperature 500oC. Evaluation of formability have been done by limited tensile test up to 20% elongation and full tensile test until rupture. The result of this research indicates that the best formability of Cu-Zn 70/30 is obtained on specimen which are deformed by warm rolling at actual degree of deformation 38.7%. Formability testing result for his specimen under designated warm rolling parameter has an elongation 10 % with strain hardening coefficient 0.00228, average normal anisotropy value 0.5452, and plannar anisotropy value Δr<1 is: -0.42. ABSTRAKDeformasi dan perlakuan panas selalu menyertai proses pembuatan selongsong peluru karena kedua proses tersebutlah yang mampu mengatur bahan baku menjadi bentuk dan dimensi yang diinginkan serta sesuai dengan karakteristik yang dikehendaki. Padaun Cu-Zn 70/30 adalah bahan baku yang digunakan untuk pembuatan selongsong peluru, namun mampu bentuk paduan ini akibat deformasi dan perlakuan panas belum banyak diketahui. Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh deformasi yang dilakukan pada suhu hangat terhadap mampu bentuk dingin dengan metode thermomechanical controlled processed menggunakan teknologi canai hangat. Teknologi canai hangat dilakukan dengan metode double pass reversible sebanyak 25% x 2, 30% x 2, dan 35% x 2 pada suhu 500oC. Pengamatan mampu bentuk dilakukan dengan pengujian tarik hanya sampai perpanjangan 20% serta uji tarik sampai putus. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sifat mampu bentuk terbaik diperoleh pada benda uji yang dideformasi canai hangat di temperatur 500oC dengan derajat deformasi aktual sebesar 38.7%. Apabila dilihat dari sifat mampu bentuknya maka benda uji yang dideformasi canai hangat pada kondisi parameter penelitian ini memiliki nilai elongasi sebesar 10 % dengan nilai koefisien pengerasan regang yang tinggi sebesar 0.00228, nilai anisotropi normal rata-rata sebesar 0.5452, dan nilai anisotropi planar yaitu Δr<1 sebesar -0.42.
Abstracts Eka Febriyanti
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.1785

Abstract

KERUSAKAN PADA MATERIAL BAUT PIN AKIBAT PATAH LELAH = CAUSE OF PIN BOLT FAILURE IS FATIQUE FRACTURE M. N. Setia Nusa
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v9i3.2845

Abstract

Baut Pin atas pada klem sebagai koneksi ketiga kaki anjungan, yang berada didalam air laut mengalami kerusakan, patah dan terdapat korosi. Dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan baut tersebut dan mencari solusi agar kejadian tidak terulang pada masa yang akan datang. Untuk itu dilakukan pemeriksaan secara visual, fraktografi, metalografi, uji kekerasan dan uji komposisi kimia dan pemeriksaan SEM-EDS. Dari hasil pemeriksaan didapatkan struktur mikro baut pin berupa martensit temper dengan pengotor sulfit arah memanjang serta temuan kerusakan dengan ciri-ciri patah lelah yang ditandai dengan adanya beach marck dan radial fanlike. Beban yang diterima pada patah lelah I adalah reversed bending, dan pada patah lelah II menerima beban geser-geser dan reversed bending. Dengan demikian penyebab kerusakan baut pin adalah patah lelah oleh beban bending dan beban geser.

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2015 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 16 No. 3 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajain Industri Vol. 16 No. 2 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajain Industri Vol. 16 No. 1 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 15 No. 2 (2021): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 15 No. 1 (2021): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 3 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 2 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 1 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 14, No 1 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 3 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 3 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 13 No. 2 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 2 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 13, No 1 (2019): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 13 No. 1 (2019): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 3 (2018): VOL 12, NO 3 (2018): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 12 No. 3 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 3 (2018): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 12 No. 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 2 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 12, No 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 12 No. 1 (2018): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 3 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 2 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 11 No. 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 11, No 1 (2017): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 3 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 2 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 10 No. 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 10, No 1 (2016): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 3 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 2 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 9, No 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 9 No. 1 (2015): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 8, No 3 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 8 No. 3 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 8, No 2 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 8 No. 2 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 8 No. 1 (2014): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol 8, No 1 (2014): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol 7, No 1 (2013): MAJALAH ILMIAH PENGKAJIAN INDUSTRI Vol. 7 No. 1 (2013): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri More Issue