cover
Contact Name
Bachtiar
Contact Email
tiarfpug@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
journalofforestry@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Journal of Forestry Research
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26142058     EISSN : 2614204X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Gorontalo Journal of Forestry Research (GJFR) is a media publication for academics, researchers and practitioners to publish the results of research or scientific articles. GJFR is published 2 (two) periods each year, ie every April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH" : 6 Documents clear
KAJIAN PRODUKSI TANAMAN PALA DI HKM RANGAI SEJAHTERA KPH RAJABASA Rizki Parliansyah; Melya Riniarti; Duryat Duryat
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.44 KB) | DOI: 10.32662/gjfr.v2i2.721

Abstract

Pala merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi, ekologi, dan sosial yang baik, karenanya pala menjadi salah satu tanaman yang banyak diminati dalam pengembangan perhutanan sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis produktivitas serta potensi pala yang ada di Hkm Rangai Sejahtera. Penelitian ini di desain dengan sistem random sampling (SRS) untuk mendapatkan data jumlah petani yang areal produksinya akan dilakukan  pengambilan sampling. Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui kondisi vegetasi lahan. Wawancara langsung dilakukan untuk mendapatkan data produktivitas pala dan harga jual rata-rata. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui produksi pala/ha dan potensi produksi pala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan garapan Hkm Rangai Sejahtera hanya ditemukan 6 jenis tanaman yang terdiri dari 5 tanaman MPTs dan 1 tanaman perkebunan. Pala merupakan tanaman yang mendominasi dengan INP sebesar 104,67%, dengan kerapatan pala sebesar 80,6 tanaman/ha, frekuensi 100% serta dominansi 0,51 m2/ha. Produktivitas pala per pohon di HKm Rangai Sejahtera rata-rata  60kg/pohon/thn, dengan kerapatan tanaman pala 80,6 pohon/ha maka produktivitas per ha sebanyak 4.836 kg/ha. Dengan luasan 420 ha maka potensi pala sekitar 2.031.120 kg/thn.
ANALISIS KETERPADUAN PENGELOLAAN DAS RANDANGAN DI KABUPATEN MENGGUNAKAN MODEL SWOT Iqrimha Staddal
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.188 KB) | DOI: 10.32662/gjfr.v2i2.580

Abstract

Kerusakan DAS Randangan ditandai dengan terjadinya berbagai bencana alam yang disebabkan oleh dinamika kondisi biofisik DAS. Dalam sudut pandang kelembagaan, hal ini mengindikasikan bahwa terjadi kesalahan dalam pengelolaan DAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik DAS Randangan dan menganalisa peran serta tupoksi stakeholder dalam pengelolaan DAS Randangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kondisi fisik DAS Randangan yang ditunjukkan oleh erosi katagori berat sebesar 36.8% dan katagori sangat berat sebesar 34.5%, koefisien aliran permukaan sebesar 0.54 serta kekritisan lahan dengan katagori agak kritis sebesar 85.6%. Analisis pertumbuhan penduduk sebesar 1.45% selama tiga tahun terakhir dan tingkat kemiskinan sebesar 21.29%. Analisis kelembagaan menjadi tolak ukur dalam penelitian ini, hasil penelitian memperlihatkan bahwa kurangnya pemahaman tugas pokok dan fungsi pekerjaan menjadikan DAS Randangan semakin kritis . 
PENGEMBANGAN POTENSI AGROEKOWISATA DI KAWASAN BULU DUA KABUPATEN SOPPENG Ary Muhammad; Muhammad Darmawan
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.353 KB) | DOI: 10.32662/gjfr.v2i2.718

Abstract

Kawasan Bulu Dua menjadi salah satu wilayah yang termasuk dalam rencana induk pariwisata Kabupaten Soppeng yang dapat dikembangkan  sebagai kawasan Ekowisata. Penelitian dilakukan di Kawasan Bulu Dua yang terletak di  Desa Gattareng Toa, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Dalam penelitian ini digunakan metode survei dengan teknik observasi, kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Tahapan  studi terdiri dari persiapan, pengumpulan data (inventarisasi), analisis dan sintesis, dan perumusan konsep pengembangan. mengacu pada pedoman penilaian potensi wisata alam yang di terbitkan oleh Direktorat Bina Kawasan Pelestarian Alam. Tujuan yang ingin dicapai yaitu: mengkaji dan menganalisis potensi dan daya tarik wisata alam di Kawasan Bulu Dua serta merumuskan strategi pengelolaan wisata alam berbasis masyarakat di Kawasan Bulu Dua Kabupaten Soppeng. Berasarkan hasil penilaian potensi wisata alam suatu kawasan layak ditunjuk dan dikembangkan apabila mempunyai nilai kisaran antara 478 – 820. Hasil penilaian potensi wisata alam yang telah dilakukan mendapatkan nilai 575. Berdasarkan fungsi dan penilaian potensi wisata di dalam tapak, dimana daya tarik (alam) menjadi fokus utama, diperkuat dengan kekhasan fauna endemik Macaca maura sebagai point of view serta penguatan oleh partisipasi masyarakat dan dukungan pemangku kebijakan. Penataan ruang direncanakan terbagi atas  5 zona yaitu zona welcome area, zona natural tourism, zona pelayanan dan wisata budaya, zona agrowisata, dan zona  wisata tirta. Penataan vegetasi direncanakan memanfaatkan dan mempertahankan vegetasi asli tapak, tata hijau terdiri dari tata hijau produksi dan tata hijau konservasi.  
KELIMPAHAN DAN KELIMPAHAN RELATIF DUNG BEETLE DI HUTAN PENDIDIKAN KONSERVASI TERPADU UNIVERSITAS LAMPUNG PADA BLOK LINDUNG TAHURA WAN ABDUL RACHMAN Dewi Ira Rahmawati; Bainah Sari Dewi; Sugeng P Harianto; Nuning Nurcahyani
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v2i2.676

Abstract

Kelimpahan dan kelimpahan relatif dung beetle berperan penting sebagai bioindikator kerusakan hutan dan habitat. Tujuan penelitian untuk menganalisis kelimpahan spesies dan kelimpahan relatif spesies dung beetle di Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Universitas Lampung Blok Lindung, Tahura Wan Abdul Rachman pada Desember 2018-Februari 2019. Metode yang digunakan adalah metode trap, kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan indeks kelimpahan dan indeks kelimpahan relatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan spesies dung beetle termasuk sedang dengan nilai 3,53 yang menggambarkan keadaan Hutan Pendidikan Tahura Wan Abdul Rachman masih tergolong baik. Ada empat jenis dung beetle yang ditemukan yaitu Catharsius molossus, Onthophagus sp, Aphodius marginellus dan Oryctes rinocheros. Kelimpahan relatif seluruhnya termasuk tinggi dengan nilai di atas 20% hal ini karena jumlah setiap jenis dung beetle yang ditemukan hampir sama. Pengelola sebaiknya menjaga kelestarian hutan dengan mencegah terjadinya penebangan liar.
ANALISIS KEBUTUHAN KAYU DALAM PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL BEGO OLEH MASYARAKAT SUMBAWA Husnah Latifah; Hasanuddin Molo; Jamiatullsna Apriani
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.207 KB) | DOI: 10.32662/gjfr.v2i2.696

Abstract

Perahu tradisional merupakan salah satu alat transportasi air yang terbuat dari kayu, dibuat dengan tenaga-tenaga terampil  yang tidak memiliki pendidikan atau pelatihan khusus dibidang pembuatan perahu dengan menggunakan peralatan yang sederhana tanpa menggunakan desain gambar. Dengan adanya penelitian ini maka akan tersedia informasi tentang jenis kayu yang bisa dimanfaatkan pada bagian-bagian perahu serta volume kayu yang dibutuhkan dalam pembuatan perahu tradisional Bego, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat guna melestarikan dan membudidayakan jenis kayu yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan perahu tradisonal oleh masyarakat.  Penelitian ini bertujauan untuk mengetahui jenis kayu yang dimanfaatkan, kegunaan kayu dan volume kayu yang digunakan dalam pembuatan perahu Bego. Hasil penelitian menunjukkan pengrajin perahu Bego Desa Labuhan Jambu menggunakan 8 jenis kayu sebagai bahan baku pembuatan perahu Bego yaitu kayu Kesambi (Schleichera oleosa), Bungur (Lagerstroemia speciosa per), Sappang (Biancaea sappan), Beropa/bakau (Sonneratia alba),Bidara (Ziziphus mauritiana), Laban (Vitex pubescen), Prek Mayung/Kruing (Dipterocarpus retusus), dan kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri).Penggunaan kayu pada setiap bagian perahu Bego yaitu kayu Kesambi (Schleichera oleosa) digunakan pada bagian solor/gading, linggi haluan, linggi buritan, pondasi mesin, lunas dan kalang. Kayu Bungur (Lagerstroemia speciosa per) digunakan pada bagian badan perahu, sebeng perahu, dek, les, lepe, sekat dan kamar mesin. Sappang (Biancaea sappan) digunakan sebagai paku kayu. Beropa/Bakau (Sonneratia alba) digunakan pada bagian solor/gading. Laban (Vitex pubescen) digunakan pada bagian kalang, linggi haluan, tiang bendera dan kaso. Prek Mayung/Kruing (Dipterocarpus retusus) digunakan pada bagian les dan lepe perahu. Bidara (Ziziphus mauritiana) digunakan pada bagian solor/gading. Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) digunakan pada bagian lunas. Volume rata-rata kayu yang digunakan pada pembuatan perahu Bego adalah sebanyak 2.61 m3.
PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT TERHADAP PRODUKTIFITAS AREN (Arenga pinnata) Dian Puspaningrum; Daud Sandalayuk; Mega SNH Wolinelo
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 2 NOMOR 2 TAHUN 2019 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v2i2.1095

Abstract

Tanaman Aren (Arenga pinnata) merupakan pohon sejuta manfaat, batang hingga daun dapat digunakan dan diolah menjadi bahan bernilai ekonomi. Desa Dulamayo merupakan salah satu desa penghasil nira aren yang cukup besar. Nira diolah menjadi gula semut oleh masyarakat sekitar dan dapat memenuhi pesanan hingga 1 Ton dalam waktu 1 minggu. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ketinggian tempat terhadap produktifitas aren. Data diperoleh manggunakan metode Line transek dan membuat plot sampling di ketinggian 400 mdpl – 700 mdpl. Pada ketinggian 400 mdpl dan 700 mdpl diambil sampel tanah untuk dianalisis sifat fisiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik dan tempat tumbuh tanaman aren memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap nira yang dihasilkan. Produksi nira yang paling tinggi adalah 1012 liter dalam waktu 2 (dua) bulan pada ketinggian 600 mdpl dan yang paling rendah 394.5 liter pada ketinggian 600 mdpl. Hasil analisis sifat fisiknya berupa berupa tekstur, warna, Bulk Density & Particle Density, ruang pori dan permeabilitas tanah menunjukkan kondisi tanah tempat tumbuh tanaman aren mendukung pertumbuhannya. Analisis uji pH tanah di ketinggian 700 mdpl menunjukkan tanah terlalu masam sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman aren. Tanaman aren yang subur dapat menghasilkan nira yang banyak. 

Page 1 of 1 | Total Record : 6