cover
Contact Name
Bachtiar
Contact Email
tiarfpug@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
journalofforestry@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Journal of Forestry Research
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26142058     EISSN : 2614204X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Gorontalo Journal of Forestry Research (GJFR) is a media publication for academics, researchers and practitioners to publish the results of research or scientific articles. GJFR is published 2 (two) periods each year, ie every April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH" : 5 Documents clear
PENGUJIAN KUALITAS BIBIT Acacia mangium DAN Falcataria falcata DI UNIT PERSEMAIAN PERMANEN BPDAS CITARUM-CILIWUNG Inggar Damayanti; Muhammad Rifqi Hariri; Iin Pratiwi Husaini
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i2.2452

Abstract

ABSTRAKKeberhasilan penanaman pada lahan kritis memiliki kaitan erat dengan pengadaan bibit berkualitas baik karena akan menghasilkan tegakan yang baik. Mutu bibit merupakan ekspresi yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan bibit untuk beradaptasi dan tumbuh setelah penanaman. Penentuan standar mutu bibit didasarkan pada uji mutu bibit baik morfologi maupun fisiologis yang dihubungkan dengan keberhasilan bibit setelah ditanam di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai uji coba yang terukur dan praktis terhadap pertumbuhan bibit dengan mutu bibit Acacia mangium dan Falcataria falcata sesuai kriteria SNI 01-5006.1-2005. Penelitian dilakukan di Persemaian BPDAS Ciatarum-Ciliwung Darmaga Bogor. Bahan yang digunakan yaitu 100 bibit Acacia mangium dan 100 bibit Falcataria moluccana menggunakan media campuran arang sekam, cocopeat, dan top soil dengan perbandingan 1:1:1. Penilaian terhadap mutu fisik dan fisiologi bibit terdiri dari dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu syarat umum (berbatang tunggal, lurus, sehat, dan pangkal batangnya harus sudah berkayu); dan syarat khusus (kekompakan media, tinggi bibit, diameter batang bibit, jumlah daun, warna daun,umur bibit, dan kesehatan bibit dari gangguan hama dan penyakit). Dari kedua pengujian dinyatakan lulus uji karena memenuhi kriteria ambang batas toleransi sehingga menunjukkan bahwa pengelolaan persemaian sudah cukup baik.ABSTRACTThe success of planting on degraded land is closely related to the provision of good quality seedlings because it will produce good stands. Seed quality is an expression used to describe a seeds’ ability to adapt and grow after planting. The seed quality standard's determination is based on the morphological and physiological tests of the seed quality, which are related to the seedlings' success after planting in the field. This study aims to provide information on measurable and practical trials of seedling growth with seed quality of Acacia mangium and Falcataria falcata according to the SNI 01-5006.1-2005 criteria. The research was conducted at the BPDAS Ciatarum-Ciliwung Darmaga Nursery, Bogor. The materials used were 100 Acacia mangium seeds and 100 Falcataria falcata seeds using a mixture of husk charcoal, cocopeat, and topsoil in a ratio of 1: 1: 1. Assessment of the physical quality and physiology of the seedlings consists of two conditions that must be met, namely general requirements (single trunk, straight, healthy, and the base of the stem must be woody); and special requirements (compactness of media, seed height, diameter of seed stems, number of leaves, leaf color, age of seeds, and health of seeds from pests and diseases). The two tests declared that they had passed the test because they met the tolerance threshold criteria, thus indicating that the nursery management was good enough.
JENIS TANAMAN PENGHASIL PANGAN PADA TEGAKAN HUTAN DI AREAL GARAPAN KTH SEJAHTERA 4 DALAM TAHURA WAN ABDUL RACHMAN Kurnia Maulita; Ceng Asmarahman; Indriyanto Indriyanto
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i2.2034

Abstract

ABSTRAKTanaman penghasil pangan memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di sekitar hutan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis pohon dan perdu penghasil pangan yang ada di KTH Sejahtera 4 Tahura Wan Abdul Rachman.  Penelitian dilakukan menggunakan metode garis berpetak.  Data yang ditemukan kemudian dianalisis dengan menghitung Kerapatan (K), Kerapatan Relatif (KR), Luas Penutupan (C), Luas Penutupan Relatif (CR), Frekuensi (F), Frekuensi Relatif (FR), dan Indek Nilai Penting (INP).  Hasil penelitian ditemukan sebanyak 18 jenis tanaman penyusun tegakan hutan.  Duabelas jenis tanaman dalam tegakan hutan tersebut nerupakan penghasil pangan, yaitu alpukat (Persea americana), mangga (Mangifera indica), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), durian (Durio zibethinus), sukun (Artocarpus altilis), nangka (Artocarpus heterophyllus), tangkil (Gnetum gnemon), petai (Parkia speciosa), kakao (Theobroma cacao), pala (Myristica fragrans), kopi (Coffea robusta), dan cengkeh (Eugenia aromaticum).  Jenis pohon penghasil pangan yang paling dominan di KTH Sejahtera 4 Tahura Wan Abdul Rachman adalah pala dengan nilai INP sebesar 71,25 dan cengkeh dengan nilai INP sebesar 47,88.  Keragaman jenis dan jumlah pohon penghasil pangan lebih ditingkatkan untuk menunjang ketahanan pangan masyarakat sekitar Tahura Wan Abdul Rachman.Kata kunci: Pangan; Tegakan Hutan; INP; TahuraABSTRACTFood-producing plants have an important role in meeting the food needs of the people living around the forest.  This study aims to analyze the types of trees and shrubs that produce food in KTH Sejahtera 4 Tahura Wan Abdul Rachman.  Research was done using grid methods.  The data found is then analyzed by calculating the fragility (k), relative density (kr), extent of closure (c), relative extent of closure (cr), frequency (f), relative frequency (fr), and index of important value (inp).  The results of the study found as many as 18 types of plants that make up forest stands.  Twelve types of plants in the forest stand produce food, namely avocado (Persea americana), mango (Mangifera indica), lime (Citrus aurantifolia), durian (Durio zibethinus), breadfruit (Artocarpus altilis), jackfruit (Artocarpus heterophyllus), tangkil (Gnetum gnemon), petai (Parkia speciosa), cocoa (Theobroma cacao), nutmeg (Myristica fragrans), coffee (Coffea robusta) and clove (Eugenia aromaticum).  The most dominant type of food growing tree in KTH prosper4 tahura wan abdul rachman is head with an inp of 71,25 and a clove of inp of 47,88. Increased variety of the variety and number of food-producing trees to support food security around Tahura Wan Abdul Rachman.Keywords: Food; Forest Stand; INP; Tahura
IDENTIFIKASI JENIS TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA TABO-TABO, KECAMATAN BUNGORO, KABUPATEN PANGKEP Ummul Mu'minin; Husnah Latifah; Hasanuddin Molo; Nirwana Nirwana; Hikmah Hikmah
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i2.2418

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan obat. Waktu penelitian dimulai pada bulan Juli - Agustus 2022. Penelitian menggunakan metode survei dengan teknik observasi, sedangkan penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan 30 responden  di Desa Tabo-Tabo Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian tanaman obat yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Tabo-tabo terdapat 20 diantaranya yaitu : sisik naga, rumput teki, daun cakar ayam, kerinyu, tapak kuda, legundi, ciplukan, sirih hutan, awar-awar, kunyit, cocor bebek , pacing, karamunting, tahi ayam, sidaguri, sembung , bandotan, jahe, kamandrek dan ganda rusa. Adapun bagian tanaman obat yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat oleh masyarakat Desa Tabo-tabo yaitu: daun, akar, akar dan batang, umbi, getah dan seluruh bagian tanaman dimanfaatkan sebagia tanaman obat.
DINAMIKA PERUBAHAN TUTUPAN HUTAN DAN LAHAN DI SUB DAS TAMALATE KABUPATEN BONE BOLANGO Iswan Dunggio; Fitriyane Lihawa; Rahman Hasan
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i2.2451

Abstract

ABSTRAKSecara umum perubahan tutupan lahan dan hutan dipengaruhi oleh supply demand, seperti kondisi pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan dan adanya peningkatan konsumsi terhadap bioenergy yang naik secara bersamaan. Perubahan fungsi lahan hutan tidak saja berdampak pada kehilangan lahan-lahan produktif tetapi juga menyebabkan adanya pencemaran dan menaikkan pembiayaan fiscal pada daerah yang rusak akibat alih fungsi lahan. Degradasi lahan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan potensi peningkatan potensi perubahan iklim dan berpotensi terjadi dinegara maju maupun negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika perubahan tutupan hutan dan lahan  di Sub DAS Tamalate DAS Bone Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan hasil analisis spasial sub DAS Tamalate DAS Bone telah kehilangan 17,01 ha hutan dan berubah menjadi pertanian lahan kering. Kawasan pemukiman bertambah seluas 41,99 ha. Situasi berdampak pada makin seringnya banjir yang terjadi pada musim hujan. Deforestasi yang terjadi di sub DAS Tamalate DAS Bone disebabkan karena faktor sosial ekonomi masyarakat seperti, peningkatan permintaan jagung, peningkatan pendapatan petani dan rendahnya control para pihak terhadap lingkungan hidup.Kata Kunci : Deforestasi; Sub DAS Tamalate; DAS Bone.ABSTRACTIn general, forest and land cover changed are influenced by supply and demand such as economic growth condition, both increase income and energy consumption. Forest and land cover change have an impact both productive land and increase financing in area of damages. Land degradation probably increase with climate change in developing countries and developed countries. The aim of research is to analysis dynamics of forest and land cover change in Tamalate Sub Watershed, Bone Watershed. According result of spatial analysis, Tamalate sub watershed, Bone watershed has lost 17,01 forest cover and turned in to dryland agriculture. The residential area expanded to 41,99 ha. The situation has an impact on the more flooding that occurs during rainy season. Deforestation that occurs in Tamalate sub watershed is caused by social economic factors such as increase demand for corn, farmers income and lack of environment control.Keywords: Deforestation; Tamalate Sub Watershed Sub; Bone Watershed
DAMPAK HUTAN TANAMAN INDUSTRI TERHADAP PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN HUTAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Wahdaniah Wahdaniah; Sukirman Rahim; Irwan Bempah
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2022 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v5i2.2151

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) dampak pembangunan HTI terhadap perubahan tutupan lahan hutan di wilayah konsesi HTI PT.Gorontalo Citra Lestari. (2) dampak pembangunan HTI terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Monano Kabupaten.Gorontalo Utara. Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Metode penelitian adalah deskriptif dan inferensial. Data dalam penelitian berupa data primer melalui penyebaran angket. Analisis data yang digunakan yakni analisis deskriptif dan paired samples t Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) nilai Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) berada dalam kategori Kehijauan sedang pada tahun 2021. Hal ini menunjukan bahwa dampak pembangunan oleh konsesi HTI PT.Gorontalo Citra Lestari terhadap perubahan tutupan lahan hutan pada jangka pendek cenderung kurang baik dalam lingkungan dan kehijauan hutan, namun secara jangka panjang akan berdampak positif dengan sebaran dan kepadatan tanaman hijauan yang mampu memberikan manfaat lingkungan (perubahan tutupan lahan hutan makin baik). (2) kehadiran konsensi HTI PT.Gorontalo Citra Lestari berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan kondisi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat di Kabupaten Gorontalo Utara (adanya perbedaan yang krusial dari kondisi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah adanya PT.Gorontalo Citra Lestari). Beberapa masyarakat petani, lahannya menjadi lebih sempit karena lahan hutan yang selama ini digunakan untuk kegiatan usahatani diklaim dan digunakan oleh HTI namun sebagai gantinya petani memperoleh pendapatan tambahan dengan bekerja di PT.Gorontalo Citra Lestari.Kata kunci: Tutupan Lahan Hutan; HTI; Gorontalo Utara.ABSTRACTThis study aimed to determine (1) the impact of industrial plantation forest (HTI) development on changes in forest land cover in the HTI concession area of PT. Gorontalo Citra Lestari. (2) the impact of HTI development on the socioeconomic conditions of the people of Monano Subdistrict, Gorontalo Utara Regency. It applied a quantitative descriptive approach with descriptive and inferential research method. Besides, the data in this study were primary data obtained through the distribution of questionnaires. The data analysis used was descriptive analysis and paired samples t- test. The findings revealed that (1) the value of the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) was in the medium green category in 2021. This indicated that the impact of development by the HTI concession of PT. Gorontalo Citra Lestari on changes in forest land cover in the short term tended to be less good in terms of environment and forest green. However, in the long term, it would have a positive impact on the distribution and density of forage plants that were able to provide environmental benefits (changes in forest land cover were getting better). (2) the presence of the HTI concession of PT. Gorontalo Citra Lestari had a positive and significant effect on changes in socioeconomic conditions of the people in Gorontalo Utara Regency (there were crucial differences in the socioeconomic conditions of the community before and after the existence of PT. Gorontalo Citra Lestari). Meanwhile, for the farmers communities, their land has become narrower since the forest land that has been used for farming activities was claimed and used by HTI, but the farmers earned additional income by working at PT. Gorontalo Citra Lestari.Keywords: Forest Land Cover; HTI; Gorontalo Utara.

Page 1 of 1 | Total Record : 5