cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
APPROACH: Jurnal Teknologi Penerbangan
ISSN : 25488090     EISSN : 25488104     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Approach-Jurnal Teknologi Penerbangan diharapkan mampu memberikan pendidikan dan pengetahuan bagi masyarakat terutama khususnya taruna dan civitas akademika Politeknik Penerbangan Surabaya serta masyarakat umum, sehingga lebih melek teknologi dan kritis dalam menyikapi perkembangan dunia penerbangan saat ini.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2017): April 2017" : 5 Documents clear
Simulasi Dinamika Aliran Turbulen Pada Flat Plate Boundary Layer Menggunakan Turbulent Model k – ε (Standard, Realizable, RNG) Setyo Hariyadi S.P.
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 1 No. 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2395.163 KB)

Abstract

Aliran turbulen banyak dijumpai pada kehidupan kita sehari-hari baik di dunia industri, rumah tangga maupun di alam. Besaran-besaran di dalam aliran turbulen terdiri atas komponen rata-rata dan komponen fluktuasi. Di dalam aliran turbulen besaran-besaran seperti kecepatan, densitas, temperatur, entalpi mengalami fluktuasi. Fluktuasi besaran-besaran ini berperan sangat penting terhadap energi kinetik aliran berikut besaran lain yang merupakan derivasi dari fluktuasi tersebut. Studi numerik telah dilaksanakan untuk menguji kinerja aerodinamis pada plat datar dengan menggunakan beberapa turbulen model k – ε (Standard, Realizable, RNG). Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 10 m/s dan pada kondisi udara standard. Parameter yang dievaluasi meliputi distribusi tekanan, intensitas turbulensi dan turbulence spectra. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa dengan penggunaan turbulent model k – ε Realizable menghasilkan yang terbaik dibandingkan turbulent model yang lain.
Rancang Bangun High Gain Low Noise Amplifier Untuk Meningkatkan Sensitifitas Receiver Pada VHF Air Ground Communication Muh Wildan; Ibnu Hermawan; Akhmad Prihandoyo
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 1 No. 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.307 KB)

Abstract

Radio receiver VHF A/G communication is a super heterodyne radio system, so that the radio system has a couple of blocks of the circuit and has own function. One part of the radio receiver is a Low Noise Amplifier (LNA). LNA is an important part of a radio receiver system and almost all communication equipment systems. LNA serves to strengthen the extremely weak signals captured by the antenna by adding a little bit of noise and minimize signal distortion. LNA has a specification that must be considered, such as stability, noise figure, gain, bandwidth, linearity, and dynamic range. Therefore, the LNA is very important, it is necessary to design the LNA. To increase the production of the gain can be done by designing a multistage LNA. This multistage LNA was designed using a voltage divider biasing. It was fabricated by using the Print Circuit Board with FR4 material or epoxy and using surface mounting device components. The operating point of amplifier at Ic = 5mA, VCC = 12V and VCE = 8V, requires power consumption DC by 151.2mW. This multistage LNA was simulated and the result of parameter in bandwidth show good performance and still meet the design specification. The value of parameter are stability factor in bandwidth was obtained 1.966-2.15 and noise figure 1.481-1.636dB, gain (S21) 40,168 until 43.28dB, reverse voltage gain (S12) -55.3dB until -53.53dB, output return loss (S22) below -9.4dB, at the center frequency 127.5MHz got S21=42.3dB, S11=-52.3dB, S22=-46.7dB, input VSWR=1.005 and output VSWR=1.01. This design has a good parameter and the corresponding design specifications, is expected to be applied to VHF A/G communication equipment in Sultan Bantilan Tolitoli Airport. By increasing the LNA gain can increase the sensitivity of the equipment VHF A/G communication so that air traffic controller and the pilot did not have communication problems.
Sistem Baterai Charging pada Solar Energy System dengan Buck Boost Converter untuk Berbagai Tingkat Pencahayaan Di Bandar Udara Suwito Suwito; Suhanto Suhanto; Kustori Kustori
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 1 No. 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1559.084 KB)

Abstract

Indonesia memiliki kurang lebih 237 bandara, sebagai wilayah di daerah khatulistiwa memiliki potensi sumber energi dari matahari yang cukup besar dan dapat digunakan untuk mensuplai energi listrik di bandara terutama di pedalaman. Pemanfaatan energi matahari menggunakan solar cell memerlukan media penyimpanan berupa baterai dan sebuah charge controller. Saat ini charge controller yang banyak digunakan adalah jenis regulator tegangan konvensional dimana proses charging berlangsung hanya saat tegangan luaran solar cell (tegangan masukan regulator) diatas tegangan charging baterai. Sehingga saat solar cell tertutup awan, saat pagi atau sore dimana intensitas cahaya matahari sangat rendah, charging baterai akan berhenti. Akibatnya saat musim penghujan, proses charging baterai pada sistem bekerja tidak maksimal. Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem battery charging dengan buck-boost converter. Sistem battery charging ini merupakan sistem pengendali close loop, mikrokontroler sebagai pusat kendali dengan sinyal balikan dari sensor arus dan tegangan yang ada pada luaran solar cell dan masukan baterai. Tegangan luaran sistem ini dijaga sesuai standar tegangan pengisian baterai. Meskipun luaran tegangan dari solar cell dibawah atau diatas tegangan pengisian baterai, luaran sistem battery charging ini tetap konstan dan stabil. Hasil pengujian battery charging menunjukkan efisiensi sistem 78 % saat intensitas matahari tinggi yaitu pada pukul 10.00 sampai 14.00 dan secara keseluruhan tegangan charging rata-rata sekitar 13,6 Volt dengan arus charging rata – rata 1 A. Charging battery 12 Volt membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam.
Pengujian Kualitas Part Komposit Pesawat Terbang Menggunakan Metoda Non Destructive Inspection Handoko Subawi; Hartono Hartono
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 1 No. 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2414.492 KB)

Abstract

Pembuatan detail part dan komponen komposit airframe pesawat terbang mengacu pada persyaratan sesuai kualifikasi jaminan mutu (quality assurance). Prosedur pengujian yang banyak diterapkan adalah metoda inspeksi tak-merusak (non destructive inspection) untuk mengetahui konsistensi kualitas produk komposit tersebut. Teknologi inspeksi tak-merusak terus dikembangkan mengacu pada pemenuhan persyaratan produk komposit yang makin ketat dan juga pertimbangan peningkatan laju produksi. Dalam hal ini, metoda inspeksi ultrasonik dinilai sangat penting. Teknik ini terus mengalami evolusi pengembangan menuju sistem yang lebih praktis dan efisien. Beberapa metoda mengalami pengembangan signifikan termasuk inspeksi ketuk (tapping), inspeksi ultrasonik tanpa couplant (air-coupled), inspeksi berbasis-image (image-basis), dan inspeksi through transmission. Teknik inspeksi through transmission mengalami kemajuan sangat pesat seiring peluang aplikasinya guna pengujian produk komposit berukuran besar dengan bentuk sederhana atau pun komplek. Bahkan teknik ini melibatkan penggunaan robot industri untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas dalam kegiatan inspeksi tak-merusak terhadap komponen komposit pesawat terbang.
Kajian Teknis Hasil Pemasangan VHF-ER Ground to Air (Studi Kasus : VHF A/G-ER BERAU Sebagai Perpanjangan VHF A/G TARAKAN) Johan Wahyudi
Approach : Jurnal Teknologi Penerbangan Vol. 1 No. 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.848 KB)

Abstract

Penambahan koridor W-18 dengan ketinggian 6000 feet dan jarak hingga 182,5 mengakibatkan terdapat area yang tidak bisa berkomunikasi antara pilot dengan Air Traffic Controller (ATC) dengan menggunakan peralatan komunikasi Very High Frequency Air To Grond (VHF A/G).hal ini disebabkan sifat VHF yang Line of Sight dan tertutup oleh lekukan bumi. Untuk mengatasinya, dilakukan pemasangan peralatan VHF A/G Extended Range (VHF A/G-ER) di Kalimarau Berau. Metode analisa dari penelitian ini adalah metode analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi eksisting serta metode analisa kesenjangan untuk melihat apakah kondisi eksisting sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. Dari peralatan kondisi teknis peralatan sesuai dengan buku manual peralatan, kinerja peralatan yang dihitung menurut SKEP/157/IX/2003 sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 57 tahun 2011. Sedangkan dari hasil pemasangan, didapatkan hasil bahwa area yang sebelumnya ATC dan Pilot tidak bisa berkomunikasi menjadi bisa berkomunikasi. Dari hasil survei didapatkan pula gangguan baru yang muncul dikarenakan terdapat pertemuan area antara VHF A/G Tarakan dengan VHF A/G-ER Kalimarau Berau berupa delay dengan beda waktu 500 milidetik yang diterima bersama.

Page 1 of 1 | Total Record : 5