cover
Contact Name
Heri Budi Wibowo
Contact Email
heribw@gmail.com
Phone
+6221-4892802
Journal Mail Official
jurnal.lapan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pemuda Persil No. 1 Rawamangun, Jakarta Timur 13220
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Teknologi Dirgantara
ISSN : 14128063     EISSN : 25977849     DOI : https://doi.org/10.30536
Jurnal Teknologi Dirgantara (Journal of Aerospace Technology) is an Indonesian accredited scientific publication that covers topics of Rocket, satellite, and aeronautics technology, as well as a spin-off from aerospace technology, such as aerodynamics, astronautics, aerospace structure, power and thermal system of satellites, flight controls. Propulsion and energetic technologies, such as propellant, rocket static-test, thermodynamics of propulsion system. Launch vehicle technology and space operations, such as satellite telecommunication systems, space payloads, and ground station technologies.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol.13 No. 1 Juni 2015" : 9 Documents clear
DESAIN DAN PENGUJIAN INTAKE KONIKAL SISTEM PROPULSI RAMJET PADA KECEPATAN SUPERSONIK (DESIGN AND TEST OF CONICAL INTAKE OF RAMJET PROPULSION SYSTEM AT SUPERSONIC SPEED) - Sofyan; Romie Oktovianus Bura
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mendesain intake supersonik untuk aplikasi sistem propulsi ramjet. Desain intake ramjet sangat penting bagi proses pembakaran dalam ruang bakar mesin ramjet. Dalam desain intake konikal ini, kondisi Mach 2 dijadikan sebagai acuan, dengan kompresi eksternal. Penelitian ini juga menguji intake ramjet dalam terowongan angin supersonik. Desain dilakukan dengan menempatkan gelombang kejut pada bibir cowl intake untuk memperoleh pressure recovery yang tinggi dan gaya hambat serendah mungkin. Hasil desain analitik dibandingkan dengan hasil numerik pada berbagai kondisi intake – subkritikal, kritikal, dan superkritikal. Hasil numerik juga divalidasi dengan eksperimen model. Intake yang didesain memberi pressure recovery sebesar 0,93, namun hasil ini cukup berbeda dengan hasil eksperimental. Ini disebabkan karena efisiensi kompresi tidak diikutkan dalam proses desain.Kata kunci: Intake supersonik, Ramjet, Pressure recovery, Rasio laju massa
METODE ADAPTIF FREKUENSI-CUTOFF UNTUK COMPLEMENTARY FILTER PADA ACCELEROMETER DAN GYROSCOPE UNTUK SUDUT PITCH DAN ROLL WAHANA TERBANG (ADAPTIVE CUTOFF-FREQUENCY METHOD FOR COMPLEMENTARY FILTER OF ACCELEROMETER AND GYROSCOPE FOR PITCH AND ROLL ANGLES FLIGH Wahyu Widada
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unit pengukuran inersia (Inertial Measurement Unit/IMU) adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk mengukur kecepatan, orientasi, dan gaya gravitasi, dengan menggunakan kombinasi sensor accelerometer dan gyroscope, dan juga magnetometer pada wahana terbang. Tulisan ini membahas metode complementary filter dengan variabel adaptif cut-off frequency untuk integrasi sensor accelerometer dan gyroscope pada pengukuran pitch dan roll pada aplikasi wahana terbang seperti roket kendali dan pesawat tanpa awak. Accelerometer dapat digunakan untuk mengukur sudut tetapi terpengaruh oleh derau frekuensi tinggi, sedangkan gyroscope digunakan untuk mengukur sudut tetapi dipengaruhi drift noise. Filter ini dapat mengintegrasikan kedua sensor untuk mengukur sudut dengan lebih akurat, dari hasil percobaan menunjukkan Root Mean Square Deviation (RMSD) menjadi lebih baik sekitar 5,6 kali dibanding dengan pengukuran tanpa menggunakan filter.Kata kunci: Complementary filter, Accelerometer, Gyroscope, Integrasi sensor, Wahana terbang
PENGARUH MASSA HIDROXY TERMINATED POLYBUTADIENE (HTPB) TERHADAP BESARNYA PENGARUH VINIL DALAM MENINGKATKAN LAJU KENAIKAN VISKOSITAS DAN KEKERASAN BINDER PROPELAN PADAT KOMPOSIT (THE EFFECTS OF HIDROXY TERMINATED POLYBUTADIENE (HTPB)`S MASS ON THE MAGNITUD Afni Restasari; Retno Ardianingsih; Luthfia Hajar Abdillah
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Propelan padat komposit yang memiliki viskositas dan kekerasan yang baik dapat menghasilkan performa yang baik. Karakteristik propelan tersebut meningkat dengan kenaikan kandungan vinil HTPB dalam binder. Besarnya pengaruh vinil bergantung pada persentase massa HTPB dalam binder yang berubah apabila bilangan hidroksil HTPB dan bilangan isosianat curing agent berubah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tingkat korelasi dan besarnya pengaruh persentase massa HTPB dalam binder propelan terhadap besarnya kenaikan laju kenaikan viskositas dan kekerasan sebagai akibat dari peningkatan kandungan vinil HTPB. Dalam penelitian ini, dibuat binder B dengan HTPB B yang mengandung 25% vinil dan dibandingkan dengan binder A dengan HTPB A yang mengandung 59% vinil. Komposisi binder meliputi perbandingan massa HTPB/TDI (Toluena diisosianat) 10:1, 11:1, 12:1, 13:1, 14:1 dan 15:1. Viskositas binder pada 10 menit pertama dan kedua pengadukan, serta kekerasan binder setelah 2 hari pematangan diuji dan perbedaan nilainya antara pada binder A dan B dihitung. Grafik % massa HTPB versus perbedaan laju kenaikan viskositas dan % massa HTPB versus perbedaan kekerasan dibuat untuk mendapatkan % besarnya pengaruh dan tingkat korelasi. Ditemukan bahwa terdapat hubungan positif antara % massa HTPB dengan kenaikan laju kenaikan viskositas dan kenaikan kekerasan binder sebagai akibat dari peningkatan kandungan vinil. Persentase massa HTPB berkorelasi sangat kuat sebesar 83,7 % dengan kenaikan laju kenaikan viskositas binder. Persentase massa HTPB juga berkorelasi sangat kuat sebesar 80,9% dengan kenaikan kekerasan binder.Kata Kunci: Hidroxy terminated polybutadiene, Kekerasan, Laju kenaikan viskositas, Vinil, Binder propelan
PEMISAHAN POLIMER HTPB (HYDROXY TERMINATED POLYBUTADIENE) MELALUI KOLOM RESIN BERPORI UNTUK MERUBAH DISTRIBUSI BERAT MOLEKUL HTPB (SEPARATION OF HTPB POLYMER (HYDROXY TERMINATED POLYBUTADIENE) THROUGH POROUS RESIN COLUMN FOR MODIFY MOLECULAR WEIGHT DISTRI Heri Budi Wibowo
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produk HTPB yang diproses secara radikal memiliki kelemahan distribusi berat molekul yang lebar dan berat molekulnya cenderung lebih tinggi dari prediksi. Untuk dapat memperoleh HTPB yang sesuai untuk fuel binder propelan, maka diperlukan suatu metode pemisahan HTPB berdasarkan berat molekulnya. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metode pemisahan HTPB berdasarkan perbedaan ukuran molekul berdasar filtrasi dalam kolom rersin berpori. Manfaat penelitian yang diharapkan adalah diperoleh metode pemisahan yang baik untuk dapat memperbaiki berat molekul polimer sehingga memenuhi persyaratan fuel binder propelan. Penelitian dilakukan dengan mengalirkan polimer ke dalam kolom berisi resin berpori “Crosslinked PE” dengan menggunakan pelarut toluenhidrofuran, kemudian setiap fraksi 2 mL diambil dan dianalisis konsentrasi dan berat molekulnya dengan kromatografi gel. Parameter pemisahan yang akan dicari adalah ukuran resin, panjang kolom, dan kecepatan alir pelarut (elusi). Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa pemisahan polimer HTPB dengan menggunakan resin berpori dapat memisahkan polimer HTPB dengan baik. Untuk mendapatkan hasil pemisahan yang sempurna, maka dibutuhkan panjang kolom 100 cm, kecepatan elusi 2 mL per menit, resin ukuran 10 mikrometer, maka diperoleh metode pemisahan dengan tingkat kesalahan 2%. Dengan menggunakan metode pemisahan, dapat digunakan untuk memperbaiki berat molekul rata-rata HTPB dengan mengurangi beberapa fraksi yang memiliki berat molekul terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hasil optimasi dapat digunakan untuk memperbaiki berat molekul rata-rata produk HTPB yang semula 6.000 menjadi 2.549 gr per mol sehingga memenuhi persyaratan sebagai fuel binder propelan, dan distribusi berat molekul rata-rata mendekati satu.Kata kuci: Propelan, HTPB, Polibutadien, Pemisahan
RANCANG BANGUN ENJIN ROKET CAIR DENGAN GAYA DORONG 1000 KGF MENGGUNAKAN PROPELAN ASAM NITRAT – KEROSEN (DESIGN OF LIQUID ROCKET ENGINE WITH 1000 KGF THRUST USING NITRIC ACID – KEROSENE PROPELLANT) Arif Nur Hakim
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enjin roket cair bergaya dorong maksimum 1000 kgf dengan pendinginan regenerative menggunakan fuel telah dirancang sebagai langkah awal untuk menjawab kebutuhan sistem propulsi roket yang memiliki impuls spesifik yang lebih tinggi, waktu pembakaran yang lebih lama dan kemampuan kontrol untuk Program Roket Pengorbit Satelit. Enjin didesain menggunakan pasangan asam nitrat dan kerosen avtur masing-masing sebagai oksidator dan fuel dengan sistem pengumpan gas inert bertekanan untuk mendorong propelan ke ruang bakar. Untuk mendistribusikan propelan, enjin mengadopsi injektor tipe impinging stream dengan 3 jet asam nitrat menabrak 1 jet kerosene yang dikelilinginya. Uji subsistem dilakukan untuk mengetahui kinerja masing-masing komponen enjin, sedangkan uji bakar dilakukan untuk mengetahui kinerja enjin secara keseluruhan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa enjin ECX1000H2 dengan injektor konfigurasi kedua dapat menghasilkan semburan gas hasil pembakaran yang lurus dan cukup stabil dengan thrust rata-rata sebesar 610 kgf dan maksimum 670 kgf. Rendahnya thrust disebabkan oleh konfigurasi injektor yang masih belum optimal dan kecepatan suplai gas pendorong yang tidak cukup untuk membuat dorongan maksimum.Kata kunci: Enjin roket cair, Injektor, Asam nitrat, Kerosen
Front Page JTD Vol. 13 No. 1 Juni 2015 Redaksi Jurnal
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Front Page JTD Vol. 13 No. 1 Juni 2015
MODEL DISTORSI PEMBIASAN ATMOSFER PADA CITRA SATELIT LAPAN-A2 DAN LAPAN-A3 (ATMOSPHERIC REFRACTION DISTORTION MODEL ON LAPAN-A2 AND LAPAN-A3 SATELLITE IMAGE) Patria Rachman Hakim
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Citra satelit umumnya memiliki distorsi baik dalam hal geometri maupun radiometri. Salah satu distorsi geometri yang umum terjadi pada citra satelit adalah distorsi yang diakibatkan karena terjadinya proses pembiasan cahaya oleh atmosfer. Dengan adanya pembiasan atmosfer, perhitungan proyeksi obyek di permukaan bumi pada bidang kamera menjadi rumit dan memerlukan proses komputasi yang cukup panjang. Makalah ini memodelkan distorsi pembiasan atmosfer tersebut dalam persamaan sederhana berdasarkan variabel orientasi kamera dan ketinggian satelit. Metode regresi linear least square digunakan untuk mengidentifikasi model persamaan dengan tingkat kesalahan terkecil. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa distorsi pembiasan atmosfer pada citra satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 dapat dimodelkan menggunakan persamaan rasional orde-3 dengan hanya satu peubah yaitu orientasi kamera atau persamaan rasional orde-1 dengan dua peubah yaitu orientasi kamera dan ketinggian satelit. Hasil simulasi modul koreksi citra menunjukkan bahwa dengan menggunakan model persamaan yang diajukan maka perhitungan distorsi geometri pada citra satelit dapat dilakukan dengan lebih cepat tanpa mengurangi akurasi geometri citra secara signifikan.Kata kunci: Citra satelit, Distorsi geometri, Pembiasan atmosfer, Least-square
MULTI FREKUENSI ENCODER FLIGHT TERMINATION SYSTEM (MULTI FREQUNECY ENCODER FLIGHT TERMINATION SYSTEM) Effendi Dodi Arisandi
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flight Termination System (FTS) adalah suatu sistem yang digunakan untuk menghentikan suatu misi peluncuran wahana udara apabila wahana tersebut mengalami kegagalan dalam misinya. Encoder FTS adalah bagian dari FTS yang akan memberikan sinyal perintah dalam bentuk gelombang sinus dengan frekuensi tertentu. Sinyal sinus yang secara umum disebut sinyal tone ranging dapat dibangkitkan dalam rentang frekuensi audio, 20Hz-20KHz. Metode Direct Digital Synthesis (DDS) dapat digunakan untuk membangkitkan sinyal tone ranging yang berupa sinyal sinus atau kotak (pulse). Kerahasiaan sinyal tone ranging yang dikirimkan pada bagian penerima FTS sangat penting agar tidak bisa diganggu oleh sinyal lain. Dengan menggunakan metode DDS AD9850, dapat dihasilkan sinyal sinus multi frekuensi pada endcoder FTS; 750Hz, 1000Hz, dan 1250Hz.Kata kunci: Multi Frekuensi, Encoder FTS, Metode DDS, Penjumlahan Frekuensi
PENINGKATAN REOLUSI PERHITUNGAN FREKUENSI GELOMBANG SINUS MENGGUNAKAN FFT (IMPROVING CALCULATION RESOLUTION OF SINE WAVE FREQUENCY USING FFT) Sri Kliwati
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol.13 No. 1 Juni 2015
Publisher : National Institute of Aeronautics and Space - LAPAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perhitungan perubahan frekuensi sinyal sinus sangat penting untuk aplikasipada intrumentasi. Seperti pada sistem Doppler yang juga memerlukan perhitunganfrekuensi keluaran berupa gelombang sinus. Tulisan ini membahas peningkatanresolusi perhitungan perubahan frekuensi gelombang sinus berbasis algoritma FastFourier Transform (FFT). Penambahan waktu sampling data dapat meningkatkanresolusi frekuensi dengan signifikan, tetapi sampling data menjadi lebih rendah. Padaaplikasi frekuensi Doppler 440 MHz resolusi kecepatan sekitar 6.8 m/detik dengansampling data 10 Hz. Resolusi dan sampling data ini harus disesuaikan dengankecepatan dan durasi terbang roket agar optimal dalam pengukurannyaKata kunci: Resolusi frekuensi, gelombang sinus, FFT.

Page 1 of 1 | Total Record : 9