cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN
Published by Forum Ilmiah Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 25485970     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019" : 15 Documents clear
Kebutuhan Keluarga Pasien yang Dirawat di Intensive Care Unit (ICU): Literature Review Alfi Rusdianti; Fitri Arofiati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.611 KB) | DOI: 10.33846/2trik9101

Abstract

Intensive care unit (ICU) is in principle not designed to accept the presence of a patient's visitor or family for a long time. One of the effects that arises is an increase in the patient's family anxiety. In general, nurses do not consider the patient's family as part of his holistic care. So, it takes the role of nurses to identify the patient's family needs, in order to realize holistic care. This review aims to identify the family needs of patients treated in the intensive care unit. Literature is obtained from the Ebsco database, ProQuest and Science Direct, using keywords: family needs, nursing strategy and intensive care unit. From 7 literature sources obtained about what is needed by the patient's family. This review produced 5 themes, namely family needs for information, closeness, support, involvement, and knowing the care received by patients. This review only focuses on the patient's family needs in general. The family is part of the patient. Identified family needs, namely information needs, closeness, support, involvement and knowledge of care received by patients. The participation of health workers is needed in identifying and encouraging the fulfillment of family needs. Keyword: family needs, nursing strategies, intensive care unit
JARAK ANTARA TEMPAT TINGGAL DAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS HATONDUHAN KECAMATAN HATONDUHAN Sondang Sidabutar
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.883 KB)

Abstract

Pendahuluan: Puskesmas Hatonduhan memiliki 9 nagori dengan jumlah penduduk 23.639 Jiwa/ 5.900 KK, terletak di nagori Saribu Asih, sehingga pasien sehari-harinya mayoritas adalah warga nagori Saribu Asih, dari beberapa nagori jumlah kunjungan pasien rawat jalan ke Puskesmas sangat sedikit, ada beberapa warga karena kondisi suatu penyakit yang penanganannya harus dilakukan di puskesmas seperti kunjungan pasien tambal gigi, cabut gigi, perawatan TB paru/ Kusta, pemasangan IUD dan lain sebagainya. Penelitian bertujuan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan pasien rawat jalan, yaitu: faktor jarak tempat tinggal dengan puskesmas dan tingkat ekonomi (pendapatan) terhadap jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Hatonduhan Kabupaten Simalungun. Metode Penelitian: Jenis Penelitian adalah kuantitatif dengan menerapkan rancangan pengambilan sampel secara kelompok atau gugus (cluster sampling), dengan bantuan kuesioner dan diperoleh jawaban dari responden yang telah dilakukan penelitian. Hasil: penelitian adalah distribusi persentase jarak antara tempat tinggal masyarakat dengan puskesmas mayoritas jauh : ≥ 4 km, sebanyak 418 orang (47.20%), tingkat ekonomi pendapatan masyarakat perbulannya mayoritas berpenghasilan tipe kelas atas yaitu : ≥ Rp. 1.000.000 (lebih dari 1 juta) sebanyak 651 orang (73.60%). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh faktor jarak, tingkat ekonomi (pendapatan) terhadap jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Hatonduhan. Kata Kunci : Jarak tempat tinggal, Ekonomi, Kunjungan Rawat Jalan.
Pemanfaatan Kotoran Sapi dengan Campuran Ampas Tebu dan Limbah Kubis (Brassica oleracea) Menjadi Kompos Secara Aerobik Syafaat Nur Dzulhaj; Juherah Juherah; Abdur Rivai
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9114

Abstract

-
Pengaruh Komposisi Elektroda Pasta Karbon Nanopori/Ferosen Sebagai Sensor Voltammetri Hidrokuinon Untari Untari; Muji Harsini; M. Zakki Fahmi
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.642 KB)

Abstract

Modifications of nanopore / ferocene carbon paste electrodes have been developed as hydroquinone voltammetry sensors. The purpose of this study was to obtain carbon paste electrodes modified with ferocene with the best composition for hydroquinone analysis. The parameter studied in this research is the composition of the ferocene in the working electrode. The results showed that there was one of the best electrodes with the optimum composition of the working electrode at 0.1 gram of ferocene, 0.6 gram of carbon nanopore and 0.3 gram of paraffin pastilles with a scan rate of 10 mV / s and pH-7. Electrodes with the best composition are expected to be used as an alternative to modified electrodes to analyze hydroquinone in whitening cosmetic products. Keywords: carbon nanopori, ferocene, voltammetry, hydroquinone ABSTRAK Modifikasi elektroda pasta karbon nanopori/ferosen telah dikembangkan sebagai sensor voltammetri hidrokuinon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan elektroda pasta karbon yang dimodifikasi dengan ferosen dengan komposisi terbaik untuk analisis hidrokuinon. Parameter yang dipelajari dalam penelitian ini adalah komposisi ferosen dalam elektroda kerja. Hasil penelitian menunjukkan adanya satu elektroda terbaik dengan komposisi optimum elektroda kerja pada 0,1 gram ferosen, 0,6 gram karbon nanopori dan 0,3 gram parafin pastilles dengan laju pindai 10 mV/s dan pH-7. Elektroda dengan komposisi terbaik ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif elektroda modifikasi untuk menganalisis hidrokuinon pada produk-produk kosmetik pemutih. Kata kunci: karbon nanopori, ferosen, voltammetri, hidrokuinon
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KB DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA AKSEPTOR PIL KB Hanifah Ardiani
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9110

Abstract

Family Planning is an action that helps individuals or married couples to avoid unwanted births or set intervals of pregnancy. Birth control pills are a popular birth control method. The purpose of this study was to determine the relationship between the duration of contraceptive use of birth control pills and the incidence of hypertension in KB pill acceptors in Taman village, Demangan Health Center, Madiun City. The research design used was cross-sectional. The population in this study was 98 acceptors who used birth control pills, who did not have a history of hypertension before taking birth control pills, at the Demangan Health Center. The sample size was 40, which was chosen by accidental sampling technique. Data collection techniques using questionnaires and observation sheets. Data analysis using Fisher’s exact test. The analysis showed that 40 respondents (100%) used a combination of birth control pills. A total of 32 respondents (80%) had hypertension, while 8 respondents (20%) did not have hypertension. Fisher’s exact test results showed p-value = 0,000, so it was concluded that there was a relationship between the duration of contraceptive use of birth control pills and the incidence of hypertension in combined birth control pill acceptors, with a contingency coefficient value of 0.643, which was interpreted that the strength of the relationship between variables was strong. Prolonged use of birth control pills can cause hypertension. Then the advice that can be given to birth control pill acceptors is that it is necessary to actively control blood pressure once a month. Keywords: birth control pills; duration of use; hypertension ABSTRAK Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan atau mengatur interval kehamilan. Pil KB merupakan salah satu metode KB yang populer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi pil KB dengan kejadian hipertensi pada akseptor pil KB di Kelurahan Taman, Wilayah Puskesmas Demangan, Kota Madiun. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 98 akseptor yang menggunakan pil KB, yang tidak mempunyai riwayat hipertensi sebelum memakai pil KB, di Puskesmas Demangan. Ukuran sampel adalah 40, yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Teknik pengambilan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa 40 responden (100%) menggunakan jenis pil KB kombinasi. Sebanyak 32 responden (80%) mengalami hipertensi, sedangkan yang tidak mengalami hipertensi adalah 8 responden (20%). Hasil uji Chi Square menunjukkan p-value = 0,000, sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi pil KB dengan kejadian hipertensi pada akseptor pil KB kombinasi, dengan nilai koefisien kontingensi adalah 0,643, yang diintepretasikan bahwa kekuatan hubungan antar variabel adalah kuat. Penggunaan pil KB yang lama berpotensi menyebabkan hipertensi. Maka saran yang dapat diberikan kepada akseptor pil KB adalah perlu dilakukan kontrol tekanan darah secara aktif sekali dalam sebulan. Kata Kunci: pil KB; lama penggunaan; hipertensi
Analisis Penanganan Sampah oleh Ibu Rumah Tangga di Pulau Sapuli Kabupaten Pangkep Erlani Erlani; Abdur Rivai; Juherah Juherah
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9115

Abstract

Waste management on Sapuli Island is a classic problem that has not been resolved because of the lack of behavior or public awareness of environmental cleanliness. Generally, this garbage comes from the activities of residents who litter, both organic and inorganic waste in the form of drink bottles, plastic food boxes, and other plastic materials. The purpose of this research is to know the ownership of waste containers, to know the sorting, collection, transportation and processing of waste; and knowing the factors that influence housewives in handling waste in Sapuli Island. The design of this research was descriptive with qualitative and quantitative analysis, namely to determine the factors that influence housewives in handling waste in Sapuli Island, Pangkep Regency. The results showed that the facilities for handling waste owned by housewives were 43 (31%). Waste handling, which includes sorting, collecting, transporting, processing, and final processing of waste, showed that the data of 90 (65.69%) respondents did not handle their waste. The factors that influence the handling of waste by housewives include counseling, infrastructure, community participation, behavior (knowledge, attitudes, and actions). The test independently turned out to be only facilities and infrastructure, and attitudes were significant because the p-value was 0.003 and 0.000. As for counseling, community participation, knowledge and action; p-value> 0.05; this means that counseling, community participation, knowledge and actions did not have a significant effect on waste management by housewives. Logistic regression test showed p-value = 0.000; it means together counseling, community participation, infrastructure, knowledge, attitudes, and actions related to waste management. The logistic regression determinant coefficient was 0.556; So it can be said that the contribution of extension variables, community participation, infrastructure, knowledge, attitudes, and actions towards waste management is 56%. Keywords: waste handling; housewife ABSTRAK Pengelolaan sampah di Pulau Sapuli menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan karena perilaku atau kesadaran masyarakat yang masih kurang terhadap kebersihan lingkungan. Sampah-sampah tersebut umumnya berasal dari kegiatan aktivitas penduduk yang membuang sampah sembarangan, baik sampah organik maupun anorganik berupa botol minuman, kotak-kotak makanan dari plastik, dan bahan plastik lainnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepemilikan wadah sampah, mengetahui pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan sampah; dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga dalam penanganan sampah di Pulau Sapuli. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu rumah tangga dalam menangani sampah di Pulau Sapuli, Kabupaten Pangkep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana untuk penanganan sampah yang dimiliki ibu rumah tangga berjumlah 43 (31%). Penanganan sampah yang meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah, menunjukkan bahwa data sebanyak 90 (65,69%) responden tidak menangani sampahnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penanganan sampah oleh ibu rumah tangga meliputi penyuluhan, sarana prasarana, peran serta masyarakat, perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan). Pengujian secara sendiri-sendiri ternyata hanya sarana dan prasarana, dan sikap yang signifikan karena p-value 0,003 dan 0,000. Sedangkan untuk penyuluhan, peran serta masyarakat, pengetahuan dan tindakan; p-value >0,05; artinya penyuluhan, peran serta masyarakat, pengetahuan dan tindakan tidak punya pengaruh yang signifikan terhadap penanganan sampah oleh ibu rumah tangga. Uji regresi logistik menunjukkan p-value = 0,000; berarti secara bersama-sama penyuluhan, peran serta masyarakat, sarana prasarana, pengetahuan, sikap, dan tindakan berhubungan dengan penanganan sampah. Adapun koefisien determinan regresi logistik yakni 0,556; sehingga dapat dikatakan kontribusi variabel penyuluhan, peran serta masyarakat, sarana prasarana, pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap penanganan sampah adalah sebesar 56%. Kata kunci: penanganan sampah; ibu rumah tangga
PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN BERDASARKAN STATUS WILAYAH DAN KEPEMILIKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (KAJIAN SUSENAS TAHUN 2015) Prisilya Prety Ruhukail; Yulita Hendrartini; Heni Wahyuni
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.67 KB)

Abstract

Background: Changes in funding towards Universal Health Coverage (UHC) also have side risks such as inequitable availability of health facilities and health workers, as well as a lack of socialization on JKN policies. Indonesia's Health Profile in 2014 shows that there is still an imbalance in the utilization ratio of health services by region. This is due to the relatively small population, but has a large working area. The same thing is found in the aspects of health insurance membership. Injustice in accessing health services is a challenge faced to achieve equity in health services, where equity will occur if health services are distributed according to geography, socio-economy and community needs. Objective: To analyze the utilization of health services based on regional status and JKN ownership. Method: This research is a quantitative study that examines secondary data, namely Susenas in 2015, using a cross-sectional design. The unit of analysis in this study is the individual. This research uses descriptive, bivariate and multivariate analysis. The multivariate test uses a logistic regression test to determine the effect of regional status and ownership of health insurance on the utilization of health services. Results: Utilization of health services is mostly done by individuals in non-DTPK areas. A p value (0,000) indicates a relationship between the status of the area and the utilization of health services. Individuals in non-DTPK areas are more likely to utilize health services. Individuals who have private health insurance use more health services than those who JKN. There is a relationship between JKN ownership and health service utilization (p-value = 0,000). Individuals who have private health insurance, and who are more than one, are more likely to utilize health services. The control variables which include age, sex, education and occupation have a significant relationship with the utilization of health services. Conclusion: JKN ownership and territorial status are significantly related to the utilization of health services in Indonesia. Keywords: utilization; health services; JKN; Susenas 2015 ABSTRAK Latar Belakang: Perubahan pembiayaan menuju Universal Health Coverage (UHC) juga memiliki resiko sampingan seperti ketidakmerataan ketersediaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, serta kurangnya sosialisasi kebijakan JKN. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 menunjukkan masih adanya ketimpangan rasio pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan wilayah. Ini disebabkan oleh jumlah penduduk yang relatif sedikit, namun memiliki wilayah kerja yang luas. Hal yang sama ditemukan dalam aspek kepesertaan jaminan kesehatan. Ketidakadilan dalam akses pelayanan kesehatan merupakan tantangan yang dihadapi untuk mencapai ekuitas dalam pelayanan kesehatan, dimana ekuitas akan terjadi jika pelayanan kesehatan terdistribusi menurut geografi, sosial ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Tujuan: Menganalisis pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan status wilayah dan kepemilikan JKN. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengkaji data sekunder yaitu Susenas tahun 2015, menggunakan rancangan cross-sectional. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, bivariat dan multivariat. Uji multivariat menggunakan uji regresi logistik untuk mengetahui pengaruh status wilayah dan kepemilikan jaminan kesehatan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil: Pemanfaatan pelayanan kesehatan lebih banyak dilakukan oleh individu yang berada di wilayah non-DTPK. Nilai p (0,000) menunjukkan adanya hubungan antara status wilayah dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Adapun individu pada wilayah non-DTPK lebih berpeluang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Individu yang memiliki jaminan kesehatan swasta lebih banyak memanfaatkan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan yang JKN. Ada hubungan antara kepemilikan JKN dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (p-value=0,000). Individu yang memiliki jaminan kesehatan swasta, dan yang lebih dari satu, lebih berpeluang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Adapun variabel kontrol yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Kepemilikan JKN dan status wilayah berhubungan secara signifikan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Indonesia. Kata kunci: pemanfaatan; pelayanan kesehatan; JKN; Susenas 2015
Tingginya Tingkat Stres dengan Kejadian Kekambuhan Gastritis pada Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Akhir di STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun Hanifah Ardiani
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.303 KB) | DOI: 10.33846/2trik9102

Abstract

Everyone can experience stress. Pressure, lifestyle and urgent life needs are things that can trigger stress on every individual. Stress has a negative effect through the neuroendrokrin mechanism on the digestive tract so it is at risk for gastritis. This study aims to determine the relationship of stress levels with the occurrence of gastritis recurrence. This research was a descriptive type, with cross sectional design. The population in this study were all students who were preparing their final project (218 students). The sampling technique in this study was purposive sampling. The sample size in this study was 76 respondents. Data were collected through filling out questionnaires. The statistical test used in this study was Chi-Square. The results showed that the p-value was 0.001 (
Tingkat Kepatuhan Diet Pasien DM dan Proses Penyembuhan Luka Gangren Deddi Haryono
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik9111

Abstract

-
Tingkat Pengetahuan Mahasiswa STIKes Papua tentang Jaminan Kesehatan Nasional Asrini Yudith Asyerem; Diah Ayu Puspandari; Supriyati Supriyati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.582 KB)

Abstract

In facing the JKN era, knowledge of health workers is very important in improving the quality of services, both in the aspects of policy, services and also financing. Not only is it a challenge for the government in terms of distributing health workers, but this is a challenge for educational institutions to produce health workers who are competent in their scientific fields. Knowledge needs about JKN need to be given to prospective health workers and also health workers involved in the health service system. The purpose of this study was to determine and analyze the level of knowledge of STIKes Papua students about JKN based on gender, study program, student status and information. This research is a quantitative descriptive study using a cross sectional approach. The sample in this study was taken in total sampling from all III level students of the Public Health Science (IKM) and Nursing Study Program, amounting to 171 people. Data collection tool in this study is a questionnaire. The statistical test used was the Chi-Square test for bivariate analysis and the Linear Regression test for multivariate analysis with alpha 5%. The results of the study based on the Linear Regression test showed the value of the regression coefficient on the study program variables, that the level of knowledge of the Nursing study program students was 14% higher than the public health sciences study program. In the student status variable it is seen that the level of knowledge of students with non-regular status is 17% lower than students with regular status. In the information variable it can be seen that the level of knowledge gained from socialization is 6% lower than the knowledge obtained from the media. Meanwhile, the p-value of each variable is less than 0.05, meaning that these variables affect the level of student knowledge. Furthermore, it was concluded that the status of student affairs and sources of information influenced the level of knowledge of STIKes Papua students about JKN. Furthermore, attention is needed from policy makers to improve course curriculum and learning methods related to JKN in increasing student knowledge. Keywords: level of knowledge, gender, study program, student status, information sources. ABSTRAK Dalam menghadapi era JKN, pengetahuan tenaga kesehatan sangat penting dalam peningkatan kualitas pelayanan, baik pada aspek kebijakan, pelayanan dan juga pembiayaan. Bukan hanya menjadi tantangan bagi pemerintah dalam hal mendistribusikan tenaga kesehatan, namun hal ini menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten dalam bidang keilmuannya. Kebutuhan pengetahuan tentang JKN perlu diberikan kepada calon tenaga kesehatan dan juga tenaga kesehatan yang terlibat dalam sistem pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pengetahuan mahasiswa STIKes Papua tentang JKN berdasarkan jenis kelamin, program studi, status kemahasiswaan dan informasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini diambil secara total sampling dari keseluruhan mahasiswa tingkat III Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dan Keperawatan yang berjumlah 171 orang. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan uji Chi-Square untuk analisis bivariat dan uji Regresi Linear untuk analisis multivariat dengan alpha 5%. Hasil penelitian berdasarkan uji Regresi Linear menunjukkan nilai koefisien regresi pada variabel program studi, bahwa tingkat pengetahuan para mahasiswa program studi Keperawatan lebih tinggi 14% daripada program studi ilmu kesehatan masyarakat. Pada variabel status kemahasiswaan terlihat bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa dengan status non reguler lebih rendah 17% daripada mahasiswa dengan status reguler. Pada variabel informasi terlihat bahwa tingkat pengetahuan yang diperoleh dari sosialisasi lebih rendah 6% daripada pengetahuan yang diperoleh dari media. Sementara itu, p-value dari masing-masing variabel kurang dari 0,05, artinya variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa. Selanjutnya disimpulkan bahwa status kemahasiswaan dan sumber informasi berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa STIKes Papua tentang JKN. Selanjutnya diperlukan perhatian dari pihak penentu kebijakan untuk perbaikan kurikulum mata kuliah dan metode pembelajaran terkait JKN dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa. Kata kunci: tingkat pengetahuan, jenis kelamin, program studi, status kemahasiswaan, sumber informasi.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 15, No 4 (2025): Oktober-Desember 2025 Vol 15, No 3 (2025): Juli-September 2025 Vol 15, No 2 (2025): April-Juni2025 Vol 15, No 1 (2025): Januari-Maret 2025 Vol 14, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024 Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024 Vol 14, No 2 (2024): April-Juni 2024 Vol 14, No 1 (2024): Januari-Maret 2024 Vol 13, No 4 (2023): November 2023 Vol 13, No 3 (2023): Agustus 2023 Vol 13, No 2 (2023): Mei 2023 Vol 13, No 1 (2023): Februari 2023 Vol 12, No 4 (2022): November 2022 Vol 12, No 3 (2022): Agustus 2022 Vol 12, No 2 (2022): Mei 2022 Vol 12, No 1 (2022): Februari 2022 Vol 12 (2022): Nomor Khusus Hari AIDS Sedunia Vol 11, No 4 (2021): November 2021 Vol 11, No 3 (2021): Agustus 2021 Vol 11, No 2 (2021): Mei 2021 Vol 11, No 1 (2021): Februari 2021 Vol 10, No 4 (2020): November 2020 Vol 10, No 3 (2020): Agustus 2020 Vol 10, No 2 (2020): Mei 2020 Vol 10, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 9, No 4 (2019): November 2019 Vol 9, No 3 (2019): Agustus 2019 Vol 9, No 2 (2019): MEI 2019 Vol 9, No 1 (2019): FEBRUARI 2019 Vol 8, No 4 (2018): NOVEMBER 2018 Vol 8, No 3 (2018): AGUSTUS 2018 Vol 8, No 2 (2018): MEI 2018 Vol 8, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 8 (2018): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 7, No 4 (2017): NOVEMBER 2017 Vol 7, No 3 (2017): Agustus 2017 Vol 7, No 2 (2017): Mei 2017 Vol 7, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Ibu Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6, No 4 (2016): November 2016 Vol 6, No 3 (2016): Agustus 2016 Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 6 (2016): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional Vol 5, No 2 (2015): Mei 2015 Vol 5, No 1 (2015): Februari 2015 More Issue