cover
Contact Name
arief yanto
Contact Email
arief.yanto@unimus.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
henni.kusuma85@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah
ISSN : 23382058     EISSN : 26212986     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah (JIKMB) (p-ISSN 2338-2058 | e-ISSN 2621-2986 ) is an open access journal which publishes the scientific works for nurse practitioners and researchers. The articles of this journal are published every six months, that is on June and December (2 issues per year), and developed by the Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. The focus and scopes of the journal include adult nursing or medical surgical nursing.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018" : 5 Documents clear
Hubungan antara Lama Menjalani Terapi Hemodialisis dengan Kepatuhan Asupan Cairan pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Ahmad Nurudin; Dwi Retno Sulistyaningsih
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.523 KB) | DOI: 10.32584/jikmb.v1i1.74

Abstract

Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti ginjal tetap, yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berlebihan di dalam tubuh. Asupan cairan pada pasien penyakit ginjal kronik sangat dibatasi, agar tidak terjadi penumpukan cairan di dalam tubuh yang bisa mengakibatkan edema dan sesak nafas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara lama menjalani terapi hemodialisis dengan kepatuhan asupan cairan pada pasien penyakit ginjal kronik.  Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan yang dipakai menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak  24 orang dengan teknik pengambilan sampling jenuh.  Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan uji Fisher. Hasil penelitian : Tidak ada hubungan antara lama menjalani terapi hemodialisis dengan kepatuhan asupan cairan pada pasien penyakit ginjal kronik, p value 0,351 (p value > 0,05).  Institusi pelayanan kesehatan lebih meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien penyakit ginjal kronik dalam meningkatkan kepatuhan terhadap intake cairan melalui edukasi dan konseling
Efektivitas Pemberian Konseling Keperawatan terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Mayor di Ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan M. Projo Angkasa; Isrofah Isrofah; Rustono Rustono
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.308 KB) | DOI: 10.32584/jikmb.v1i1.94

Abstract

Konseling merupakan proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan paduan keterampilan komunikasi interpersonal, dengan teknik pengajaran, bimbingan dan penguasaan pengetahuan, yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini. Masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian konseling keperawatan terhadap penurunaan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor (besar) di ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan desain Quasi-eksperimen dengan one group pre test-post test yang dilakukan pada pasien pre oprasi mayor di ruang mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan dengan teknik sampling kuota dengan jumlah responden sebanyak 45 yang menjalani operasi mayor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil dari penelitian untuk perlakuan pada uji statistik Wilcoxon  signed ranks test ρ value sebesar 0,001 < 005, yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara pre dan post. (H1diterima) artinya ada pengaruh konseling terhadap kecemasan pasien pre oprasi mayor. Dari hasil penelitian bahwa terdapat ada efektif antara pemberian konseling keperawatan terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi mayor. RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan dan perawat di rumah sakit lain, diharapkan dapat menerapkan program pemberian konseling keperawatan pada pasien pre operasi, terutama operasi mayor.
Faktor Penyebab Penundaan Operasi Elektif di Rumah Sakit Pemerintah di Semarang Fitria Siswi Amurwani; Muhamad Rofi'i
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.543 KB) | DOI: 10.32584/jikmb.v1i1.95

Abstract

Angka penundaan operasi elektif di Rumah Sakit Pemerintah Di Semarang masih tinggi dan kurang sesuai dengan indikator mutu klinis rumah sakit. Penundaan operasi elektif disebabkan karena faktor medis, faktor pasien, faktor logistik dan administrasi dan faktor lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyebab penundaan operasi elektif di Rumah Sakit Pemerintah di Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripsi kuantitatif dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan check list. Jumlah responden sebanyak 54 orang dengan teknik sampling jenuh. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisa univariat untuk mengetahui distribusi dan persentase masing-masing variabel. Karakteristik responden  sebagian besar adalah laki-laki (53,7%), usia paling banyak 41-60 tahun (40,7%),  tingkat pendidikan paling banyak SMA (25,9%), pekerjaan lain-lain berjumlah (53,7%), paling banyak dirawat di kelas III  (66,7%) dengan fasilitas Jamkesmas (42,6%). Lama penundaan operasi elektif paling banyak >5 hari (38,9%). Penundaan operasi elektif di Rumah Sakit Pemerintah di Semarang disebabkan karena faktor medis (48,1%), faktor pasien (14,8%), faktor logistik dan administrasi (27,8%) dan faktor lain-lain  (9,3%). Penundaan operasi elektif paling banyak disebabkan karena faktor medis dan sebagian besar disebabkan karena perubahan akut fungsi kardiovaskuler dan pernapasan, nilai laboratorium tidak normal dan pasien menolak operasi. Perawat diharapkan melakukan monitoring lebih intensive terhadap fungsi kardiovaskuler dan pernapasan, nilai laboratorium  dan memberikan edukasi serta motivasi pasien pre-operasi.
Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Orang dengan HIV/AIDS di Lantera Minangkabau Support Dwi Novrianda; Yonrizal Nurdin; Gusnita Ananda
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.985 KB) | DOI: 10.32584/jikmb.v1i1.96

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan yang timbul akibat HIV/AIDS sangat kompleks, diantaranya masalah fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup. Ini dapat mempengaruhi kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sehingga memerlukan dukungan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada ODHA. Metode: Jenis penelitian deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Lantera Minangkabau Support Padang selama 18 hari dari tanggal 23 Desember 2014 – 09 Januari 2015. Besar sampel 106 orang yang diambil secara accidental sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 63 orang (59,4%) responden mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga dan 61 orang (57,5%) responden memiliki kualitas hidup yang baik. Uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup ODHA (p=0,000). Diskusi: Maka disimpulkan jika dukungan keluarga baik, kualitas hidup ODHA juga baik. Oleh karena itu perlu melibatkan keluarga dalam pertemuan-pertemuan untuk memotivasi.
Hubungan Sikap dan Pengalaman Pelaksanaan Manajemen Nyeri pada Perawat terhadap Pelaksanaan Manajemen Nyeri Pasien Paska Operasi Bella Arinda Mashita Dewi; Chandra Bagus Ropyanto
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.052 KB) | DOI: 10.32584/jikmb.v1i1.97

Abstract

The Ameican Society of Anastheiologists (ASA) mendefiniskan nyeri pasca operasi sebagai nyeri yang timbul pada pasien karena prosedur bedah yang dilakukan. Nyeri pasca operasi yaang tidak  ditangani dapat berefk secara fisiologis dan psikologis pada pasien. Manajemen nyeri penting untuk mengurangi nyeri dan memberikan kenyamanan pada pasien sehingga peningkatan manajemen nyeri merupakan kebutuhan mendesak. Faktor yang mempengaruhi perawat pada pelaksanaan manajemen nyeri yaitu sikap dan pengalaman perawat. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan sikap dan pengalaman terhadap pelaksanaa manajemen nyeri. Desain penelitian adalah kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel non probability sampling berupa tehnik total sampling dan jumlah responden 45 perawat di ruang perawatan bedah. Hasil penelitian didapatkan perawat dengan sikap positif sebnyak 62,2 % dengan pengalaman kurang sebanyak 55,6 %, dan manajemen nyeri kurang baik 51,1 %. Hasil uji statistik didapakan nilai p=0,003 sehingga didapatkan hubungan antara sikap terhadap pelaksanaan manajemen nyeri. Terdapat hubungan antara pengalaman terhadap manajemen nyeri dengan nilai p=0,025. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk pelaksanaan manajemen nyeri dengan menambah wawasan perawat, sementara sikap positif perawat harus dipertahankan dan menambajh pengalaman perawat dengan memberikan pelatihan serta seminar tentang manajemen nyeri.

Page 1 of 1 | Total Record : 5