cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 42 Documents
Search results for , issue "Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia" : 42 Documents clear
Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Sistitis Tahun 2021 Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Novia Sinata; Indah Denni Pratiwi; Rahmayati Rusnedy
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.430

Abstract

Infeksi saluran kemih masih merupakan suatu kondisi medis yang krusial dan banyak ditemukan diberbagai unit pelayanan medis dasar sampai subspesialisasi. Studi ini tujuannya untuk mengetahui potensi kejadian interaksi obat secara farmakokinetik, farmakodinamik, unkown dan berdasarkan severity pada pasien infeksi saluran kemih sistitis rawat jalan dan inap selama periode tahun 2021.  Evaluasi interaksi obat dilakukan secara teoritik berdasarkan studi literatur dengan penapisan secara media online menggunakan situs Drugs.com dan Medscape.com serta penapisan secara manual menggunakan buku teks seperti Drug Information Handbook (DIH) dan Stockley’s Drug Interaction. Metode penelitian ini yaitu observasional dengan pengambilan data secara retrospektif dan analisis deskriptif. Total jumlah sampel sejumlah 90 rekam medis dengan teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah total sampling. Hasil studi mengunjukkan bahwasanya pasien infeksi saluran kemih sistitis yang berpotensi mengalami interaksi obat yaitu sejumlah 60 (66,67%) pasien dan sebanyak 30 (33,33%) pasien yang tak berpotensi mengalami interaksi obat. Dari 90 rekam medis pasien infeksi saluran kemih sistitis terdapat 925 kasus interaksi obat dimana obat digunakan bersamaan. Sebanyak 145 (15,68%) kasus kejadian yang berpotensi mengalami interaksi obat baik secara farmakodinamik, farmakokinetik maupun unknown dan terdapat 780 (84,32%) kasus kejadian yang tidak berpotensi mengalami interaksi obat. Kejadian interaksi secara farmakokinetik sejumlah (21,38%), farmakodinamik sejumlah (69,66%) dan unknown sebanyak (8,97%). Berdasarkan severity terdapat interaksi major sebanyak (17,93%), moderate sebanyak (62,76%) dan minor sebanyak (19,31%).
Uji Efektivitas Antihiperurisemia Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa aloeifere L.) dan Daun Sukun (Artocarpus altilis) pada Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Rifa'atul Mahmudah; Muhammad Ilyas Yusuf; Wa Ode Islami Nur
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i2.431

Abstract

Hiperurisemia merupakan penyakit yang ditandai dengan kadar asam urat melebihi kadar normalnya. Prevalensi penyakit tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Bagian tanaman yang diduga memiliki efek sebagai antihiperurisemua ialah daun kelor dan daun sukun. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efektivitas kombinasi ekstrak daun kelor (EDK) dan ekstrak daun sukun (EDS) yang telah distandarisasi sebagai antihiperurisemia. Metode penelitian yang digunakan berupa analitik eksperimental. EDK dan EDS diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol. Sampel tersebut diskrining fitokimia dan distandarisasi mutu ekstraknya, kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antihiperurisemia terhadap tikus. Hasil penelitian menunjukan bahwa EDK dan EDS mengandung golongan senyawa alkaloid, tannin, flavonoid, dan saponin. Triterpenoid juga terdapat dalam EDS. Berdasarkan standarisasi parameter mutu, kedua ekstrak secara spesifik dan non-spesifik telah memenuhi ketetapan Depkes RI. Efektivitas antihiperrurisemia dapat diamati mulai dari dosis 1 (0,21 mg/200gBB EDK dan 0,16 mg/200gBB EDS), dosis 2 (0,21 mg/200gBB EDK dan 0,8 mg/200gBB EDS), dosis 3(0,10 mg/200gBB EDK dan 0,16 mg/200gBB EDS), serta dosis 4 (0,10 mg/200gBB EDK dan 0,8 mg/200gBB EDS), hampir serupa dengan yang ditunjukkan oleh obat pembanding (Allupurinol), meskipun efek yang paling baik ditunjukkan oleh dosis 1 dengan penurunan 67,8%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi EDK dan EDS mampu memberikan efektivitas antihiperurisemia.