Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

UJI POTENSI ANTIDIABETIK EKSTRAK BUNGA PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP MENCIT JANTAN Balb/C YANG DIINDUKSI STREPTOZOCIN (STZ) Wahyuni Wahyuni; Muhammad Ilyas; Rohana Agusraeni
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga pepaya (Carica papaya L.) mengandung senyawa flavonoid, tanin, steroid-triterpenoid yang dapat berperan sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiabetik ekstrak bunga pepaya (Carica papaya L.) terhadap mencit jantan Balb/C yang diinduksi streptozotocin. Mencit dibuat model diabetes dengan diinduksi streptozotocin dengan dosis 150 mg/kg BB. Sebanyak 75 ekor mencit dibagi 5 kelompok secara homogen, yang terdiri dari kelompok dosis 200 mg/kg BB, kelompok dosis 400 mg/kg BB, kelompokdosis 500 mg/kg BB, kelompok kontrol negatif (Na. CMC) dan kelompok kontrol positif (glibenklamid).Mencit diberi perlakuan secara oral perhari selama 7 hari. Kadar glukosa darah diukur menggunakan photometer 5010V5+.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis memiliki potensi antidiabetik, dan pada ekstrak bunga pepaya dengan dosis 400 mg/kg BB dan dosis 500 mg/kg BB memilikiefek yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol positif (glibenklamid).
UJI TOKSISITAS AKUT DAN GAMBARAN HISTOLOGI HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIBERIKAN EKSTRAK TERPURIFIKASI BATANG GALING (Cayratia trifolia L. Domin) Muhammad Ilyas; Sri Susanty; Asriullah Jabbar; Hajah Ermawati
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batang galing memiliki manfaat sebagai antidiabetik, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan kekebalan tubuh, sebagai antioksidan, antivirus, antibakteri dan antikanker. Namun keamanan adalah suatu syarat penting yang harus dimiliki suatu obat, oleh karena itu perlu dilakukan uji untuk mengetahui keamanan pemanfaatan batang galing perlu diteliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui LD50 ekstrak terpurifikasi batang galing yang diberikan pada mencit dan mengetahui efek toksisitas akut ekstrak terpurifikasi batang galing terhadap gambaran histopatologi hepar mencit. Penelitian ini adalah penelitian ekperimental, dengan rancangan  post test only controlled group design yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari kelompok 1 yang merupakan kontrol yang diberi Na CMC 0,5%, kelompok perlakuan 2, kelompok perlakuan 3, kelompok perlakuan 4 dan kelompok perlakuan 5 adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak terpurifikasi 50 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, 5.000 mg/kgBB dan 50.000 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak terpurifikasi batang galing bersifat sangat toksik berdasarkan klasifikasi toksisitas dengan nilai LD50 adalah 131,4 mg/kgBB. Dari hasil pemeriksaan histopatologi hepar mencit pada perlakuan dosis 50 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, 5.000 mg/kgBB, dan 50.000 mg/kgBB mengalami kerusakan sel hepar.
PENINGKATAN IMUNITAS NON SPESIFIK (INNATE IMMUNITY) MENCIT Balb/C YANG DIBERI EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN GALING (Cayratia trifolia L. Domin) ENHANCEMENT OF NON SPECIFIC IMMUNITY (INNATE IMMUNITY) MICE Balb/C GIVEN ETHANOL EXTRACT OF GALING PLANT (Cayratia trifolia L. Domin) Muhammad Ilyas Yusuf; . Firdayanti; . Wahyuni
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.859 KB) | DOI: 10.37874/ms.v3i2.55

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang efek imunomodulator ekstrak etanol daun galing (Cayratia trifolia L. Domin.) terhadap daya fagositosis makrofag mencit jantan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek imunomodulator ekstrak etanol daun galing terhadap peningkatan aktivitas fagositosis sel makrofag mencit jantan. Ekstrak uji dibuat dengan dua variasi dosis 400 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua pemberian perlakuan dosis ekstrak memberikan hasil yang baik terhadap peningkatan akivitas fagositosis sel makrofag, persen aktivitas sel makrofag tertinggi ditunjukkan pada pemberian dosis ekstak 500 mg/kgBB yaitu sebesar 65, 4%, dibandingkan dengan peningkatan aktivitas sel pada dosis 400mg/kgBB dan kontrol positif dengan masing-masing memiliki persen aktivitas sel sebesar 55, 4% dan 60, 5%. Sedangkan nilai aktivitas sel terendah ditunjukkan pada kelompok kontrol negatif (NaCMC) dengan persen aktivitas sel sebesar 37, 8%. Hasil analisis data statistik (ANOVA) menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun galing (C. trifolia L. Domin.) dapat meningkatkan imunitas non spesifik (p0,05).
PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TRIGLISERIDA TIKUS PUTIH WISTAR JANTAN (Rattus novergicus) YANG DIBERI EKSTRAK TERPUIFIKASI BATANG GALING (Cayratia trifolia L. Domin.) Muhammad Ilyas Y
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.449 KB) | DOI: 10.37874/ms.v4i2.136

Abstract

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dan defisiensi lipase dapat meningkatkan faktor resiko penyakit jantung koroner. Tumbuhan galing (Cayratia trifolia L. Domin.) merupakan tumbuhan yang mengandung senyawa bioaktif diantaranya adalah senyawa flavonoid yang berpotensi mampu menurukan kadar kolesterol trigliserida dalam darah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui penurunan kadar kolesterol trigliserida tikus putih wistar jantan (Rattus novergicus) yang mengalami hiperlipidemia setelah pemberian ekstrak terpurifikasi batang galing. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang terdiri dari 18 ekor tikus putih jantan yang dibagi dalam tiga kelompok perlakuan ekstrak terpurifikasi batang galing, kontrol negatif dan kontrol positif masing-masing 6 ekor tikus putih. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan kadar kolesterol trigliserida pada tikus putih wistar jantan yang mengalami hiperlipidemia setelah pemberian ekstrak terpurifikasi batang galing 500 mg/kg BB yang tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif (p>0.05).
AKTIVITAS IMUNOSTIMULATOR EKSTRAK ETANOL BUAH Etlingera rubroloba A.D. POULSEN TERHADAP KADAR CD8 MODEL IN VIVO: IMMUNOSTIMULATORY ACTIVITY OF Etlingera rubroloba A.D. POULSEN FRUIT ETHANOL EXTRACT AGAINST CD8 LEVELS IN VIVO MODEL Muhammad Ilyas Y.; Ajeng Diantini; Mohammad Ghozali; I Sahidin; Wa Ode Nurfinti
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.745 KB) | DOI: 10.37874/ms.v6i2.284

Abstract

Pendekatan kemotaksonomi genus Etlingera memungkinkan Etlingera rubroloba A.D. Poulsen memiliki kandungan metabolit sekunder sebagai agen imunomodulator. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek imunostimulator ekstrak etanol buah E. rubroloba A.D. Poulsen dengan parameter kadar CD8 (Cluster of differentiation) pada tikus jantan galur wistar. Hewan uji tikus sebanyak dua puluh empat ekor dibagi dalam enam kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol pelarut (Na.CMC 0,5%), kontrol positif (ekstrak meniran komersil®), perlakuan ekstrak dosis 200, 300, 400 (mg/kgBB). Perlakuan diberikan selama tujuh hari berturut-turut secara per oral  dan pada hari kedelapan masing-masing kelompok diinfeksi bakteri Staphylococcus aureus 0,5 mL secara intraperitonial. Kadar CD8 diukur dengan metode ELISA dan data dianalisis dengan one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukan perlakuan dosis ekstrak etanol buah E. rubroloba A.D. Poulsen memiliki efek imunostimulator berdasarkan kadar CD8 yang berbeda signifikan dengan kontrol pelarut (p<0,05), sehingga berpotensi dikembangkan sebagai imunomodulator alamiah.
AKTIVITAS IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL SPONS Callyspongia sp. TERHADAP FAGOSITOSIS MAKROFAG PADA MENCIT JANTAN BALB/C. Muhammad Ilyas Y.; Asriullah Jabbar; Mentarri Bafadal; Muhammad Hajrul Malaka; Firdayanti Firdayanti; I. Sahidin
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2020): JIIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.441 KB) | DOI: 10.36387/jiis.v5i1.377

Abstract

Sponge Callyspongia sp. has compounds that act as immunomodulatory agents, one of which is flavonoids.Flavonoids have the potential to be immunostimulants by increasing the phagocytic activity of macrophages. This study was experimental with a post test only control group design method. This study used 24 micemalestrain Balb /c with a body weight of 20-30 grams divided into 6 groups. The first group get extracts of sponge Callyspongia sp. 100 mg/kgBW, second group get the extract of sponge Callyspongia sp. 200 mg/kgBW, third group get extracts of sponge Callyspongia sp. 300 mg/kgBW, fourth group get the extract of sponge Callyspongia sp. 400 mg/kgBW, positive control group was given Stimuno® 0,13 mg/kgBW and the negative control group get Na-CMC 0.5%. A test given in orally preparations on the first day until the seven day. On the eighth day of each of the mice are injected bacteria Staphylococcus aureus (SA) by intraperitoneal. The activity of macrophage cells from murine peritoneal fluids sweep by calculating the percentage of macrophages that does phagocytosis of 100 cells are observed. The data obtained were then analyzed by one way Anova statistics and test post hoc Tukey's. As result, the are that ethanol extracts of sponge Callyspongia sp. at doses of 300 mg/kgBW and 400 mg/kgBW have potential as immunomodulator with based on results of statistical tests post hoc Tukey (P > 0.05) showed no meaningful difference against the positive control (Stimuno ®) wich improving the activity of the cells of the macrophage phagocytosis.
Efek Hepatoprotektor Ekstrak Terpurifikasi Batang Galing (Cayratia trifolia L.Domin) Pada Tikus Putih Wistar Jantan (Rattus noervegicus) Muhammad Ilyas Yusuf; Selfyana Austin Tee; Karmila Karmila; Asriullah Jabbar
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v4i1.18

Abstract

Hepatoprotektor adalah suatu senyawa yang dapat memberikan perlindungan pada hati dari kerusakan hati. Salah satu cara untuk mengetahui fungsi hati dengan mengukur aktivitas enzim Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT). Salah satu bahan alam yang berpotensi memiliki efek hepatoprotektor adalah tumbuhan Galing dan telah dilakukan penelitian bahwa tumbuhan galing mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek hepatoprotektor dari ekstrak terpurifikasi batang galing dosis 400 mg/ kgBB pada tikus wistar jantan setelah diinduksi Paracetamol dosis toksik. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium, dengan desain pre and post test control group design dan menggunakan 12 ekor tikus putih yang dibagi dalam 3 kelompok perlakuan dengan empat kali pengulangan yang diinduksi dengan paracetamol dosis toksik setelah pemberian ekstrak. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak terpurifikasi batang galing dengan dosis 400 mg/kgBB, memberikan efek hepatoprotektor yang efektif terhadap peningkatan kadar SGPT setelah diinduksi paracetamol dosis toksik
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL BATANG BAMBU-BAMBU (Polygonum pulchrum) PADA MENCIT (Mus musculus) GALUR BALB/C YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN (STZ) Muhammad Ilyas Y; Wahyuni Wahyuni; Sahidin Sahidin; Amaliah Amaliah; Parawansah
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 3 No 1 (2019): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Batang bambu-bambu (Polygonum pulchrum) adalah salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antidiabetik dimana kandungan kimia batang bambu-bambu yang berpotensi sebagai antidiabetik antara lain flavonoid dan fitosterol. Fitosterol berkhasiat untuk meluruhkan kencing (diuretik) dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik), karena peran senyawa aktif diantaranya β-sitosterol dan stigmasterol dan senyawa flavonoid berperan secara signifikan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dan mampu meregenerasi sel-sel β-pankreas yang rusak sehingga defisiensi insulin dapat diatasi juga serta dapat memperbaiki sensitifitas reseptor insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak batang bambu-bambu terhadap antidiabetik pada mencit (Mus musculus) Galur Balb/C yang diinduksi Streptozotocin. Pada penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan metode RAL (Rancagan Acak Lengkap) dimana digunakan 20 ekor mencit dibuat model diabetes dengan menggunakan streptozotocin 150 mg/kgBB secara intraperitonial. Kemudaian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu: Kontrol negatif Na.CMC 0,5%, kontrol positif glibenklamide 5 mg, ekstrak dosis 250 mg/kgBB, 350 mg/kgBB, 450 mg/kgBB. Hasil analisis statistik menunjukkan aktivitas antidiabetes pada mencit Balb/C yang diinduksi STZ dengan Fhit>Ftabel0.05 = 12.531>3.06 berpengaruh secara signifikan pada taraf kepercayaan 0.05 dimana ketiga dosis ekstrak memiliki efektivitas sebagai antidiabetes jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (glibenklamid). Kata Kunci : Ekstrak batang bambu-bambu, antidiabetik, streptozotocin, Mencit Balb/C, glukosa dara ABSTRACT Stems of bambu-bambu (Polygonum pulchrum) is one of the plants are useful as anti diabetic which the chemical content of the bambu-bambu stems potentially as anti diabetic among others Flavonoids and Phytosterols. Fitosterol using to Shed urine (diuretic) and lower the blood glucose (hypoglycemic, because the role of active compounds such as β-sitosterol and stigmasterol and flavonoid compounds play a significant role in increasing antioxidant enzyme activity and able to regenerate damaged β-pancreatic cells so that, its creates insulin deficiency which can be overcome as well as to improve insulin receptor sensitivity. This study aimed to able to know the effect of antidiabetic in bambu-bambu stems extract toward mice (Mus musculus) Babl/C who inducted by streptozotocin (STZ). This study is kind of experimental study and using complete random design which is using twenty of mice as a diabetic model and its using streptozotocin 150 mg/kgBB intraperitonially. Then, it will be divided in to five groups of treatment namely negative control Na.CMC 0.5%, positive control glibenclamide 5 mg, extract dose 250 mg/kgBB, 350 mg/kgBB, and 450 mg/kgBB. The result of analysis statistics showing the lowering aktivity of antidiabetic at Fhit > F table0. 05 = 12.531>3.06 influential as significant 0,05. Then all three doses of extract have antidiabetic effectiveness when compared to the positive control group (glibenclamide). Keywords: Polygonum pulchrum stems extract, antidiabetic, streptozotocin, mice Balb/C, blood glucose.
ANTIINFLAMMATORY EFFECTS OF FRACTION FROM GALING STEM ETHANOL EXTRACT (Cayratia trifolia L. Domin) IN VITRO Muhammad Ilyas Y; Muhammad Syaiful Saehu; Ertin Ertin; Irma Irma; Nurhikma Nurhikma
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 7 No 3 (2021): Supplementary Issue (The 4th National Pharmacy Conference 2021 Universitas Halu O
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v7i3.6107

Abstract

Galing plant (Cayratia trifolia L. Domin) is a wild plant that spreads and is easily found in Indonesia, especially in the lowlands, which contains a class of secondary metabolites such as flavonoids, polyphenols, alkaloids, terpenoids, and triterpenoids with various pharmacological activities such as antidiabetic, immunomodulatory, antibacterial, anti-fungal, anti-diarrhea, gout. This study aims to determine the antiinflammatory effect of several fractions of rod galing using the in vitro model of red blood cell membrane stabilization. This study used an ethanol extract fractionated in a liquid-liquid manner with n-hexane, ethyl acetate, and water as a solvent. Then, the anti-inflammatory effect of each fraction was tested, with a positive control comparison of diclofenac sodium with varying concentrations. Measurement of anti-inflammatory activity was calculated based on the % stability of the red blood cell membrane. The results showed that the ethyl acetate, n-hexane and water fractions from the ethanol extract of galing (Cayratia trifolia L. Domin.) stem had an anti-inflammatory effect based on the % stability of red blood cell membranes, where the ethyl acetate fraction with a concentration of 1000 ppm had the best anti-inflammatory effect with % stability of red blood cell membranes was 91.81%, which was significantly different from the positive control (p<0.05).
Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata) Rima Anglia; Rakhmad Barus; Chelvin Trio Saputra; Indra Saputra Liambo; Muhammad Ilyas Yusuf
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 8, No 1 (2022): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v8i1.22971

Abstract

Matoa (Pometia pinnata) merupakan salah satu tumbuhan endemik Papua dari suku Sapindaceae yang telah menyebar di seluruh Indonesia, Matoa mengandung senyawa flavonoid, yang terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, antibakteri dan antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula krim dari ekstrak etanol daun Matoa yang memenuhi persyaratan evaluasi sediaan krim. Sampel daun Matoa berasal dari Wilayah Arso XIII, Kabupaten Keerom, Jayapura, diekstraksi dengan metode maserasi. Ekstrak diformulasi dengan variasi formula I, II, dan III dengan konsentrasi ekstrak 2% dan asam stearat sebagai pengemulsi dengan konsentrasi 9%, 12%, dan 15%. Ketiga formula memiliki karakteristik evaluasi yang berbeda, dengan hasil formula terbaik pada formula II berdasarkan hasil evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptis menunjukan warna coklat, aroma khas, tekstur lunak, sediaan homogen, pH 5,15 dan daya sebar 5,5 cm memenuhi persyaratan evaluasi sediaan krim, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai krim antioksidan.