cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
GLOBAL INSIGHT JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 2541318X     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal GIJ (Global Insight Journal) merupakan jurnal yang dipublikasi oleh Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta yang isinya difokuskan pada penyajian hasil telaah ilmiah terhadap fenomena hubungan internasional sebagai salah satu kajian dalam ilmu social dan ilmu politik. Secara komprehensif, rincian substansi jurnal mencakup: Hasil penelitian ilmiah terhadap fenomena hubungan internasional, serta berbagai bentuk kajian ilmiah hasil penelitian yang relevan dan orisinil.
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2020)" : 3 Documents clear
Understanding Defense Cooperation Between Indonesia-China Through State Owned Enterprise (Norinco and Indonesia’s Government) Arinaldo Habib Pratama
GLOBAL INSIGHT JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/gij.v5i1.2357

Abstract

Saat ini, Indonesia dan China menjalankan berbagai kerjasama di berbagai bidang, termasuk pertahanan. Kerjasama Indonesia-China merupakan strategi penjagaan bagi Indonesia. Kedua, Indonesia memahami Kerjasama Pertahanan Indonesia-China memiliki nilai strategis. Jurnal ini menjelaskan kebutuhan akan peningkatan teknologi alutsista TNI sehingga Indonesia perlu melakukan usaha peningkatan kekuatan Alutsista TNI melalui Kerjasama Pertahanan Indonesia-China. Sedangkan nilai strategis yang dimaksud adalah bahwa Kerjasama Pertahanan Indonesia-China, bagi Indonesia menguntungkan dari segi alih teknologi, ekonomi, dan politik. Menguntungkan dari segi alih teknologi karena dalam kerjasama ini China bersedia melakukan alih teknologi. Dari segi ekonomi menguntungkan karena harga peralatan militer China murah. Dan segi politik menguntungkan karena China tidak menyertakan syarat-syarat politik dalam kerjasama ini. Selain itu kerjasama pertahanan ini juga dapat menyeimbangkan hubungan dengan negara-negara besar, khususnya dengan Amerika Serikat.
POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN DI TIMUR TENGAH (Studi Kasus Nuklir Iran) Melaty Anggraini
GLOBAL INSIGHT JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/gij.v5i1.2204

Abstract

AbstrakPengayaan nuklir Iran menimbulkan sikap ancaman bagi Negara lainnya termasuk Amerika Serikat sebagai Negara super power, berakhirnya kerjasama antara AS dan Iran dalam pengembangan nuklir Iran dikarenakan revolusi Islam dan berganti periode kepemimpinan menimbulkan sikap defensive bagi Amerika Serikat apalagi dengan munculnya serangan terorisme 11 september, semakin meyakinkan AS untuk mengubah arah kebijakan politik luar negerinya berfokus ke wilayah Asia Timur. Menggunakan metode dan konsep hegemonic strategic dan power defense, penulis mencoba menganalisa kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Timur Tengah khususnya pada kasus nuklir Iran, untuk menganalisa strategi kebijakan AS dalam menghadapi nuklir Iran Kata Kunci: Nuklir Iran, Amerika Serikat, Konsep Power Defense. ABSTRACT Iran Nuclear enrichment poses a threat to other countries including the United States as a Super Power Country, the end of cooperation Iran-US  Nuclear caused Islam revolution and position change of leadership period led to a defensive act from The United States, specifically emergency issue of 9/11 September. That’s made the US for changing Foreign Policy more focus in the Middle East. Using the hegemonic strategic method and concept power defense, the writer try to analyze US foreign Policy in the Middle East. Especially in Iran Nuclear, for evaluate what is strategic foreign policy US  for facing Iran Nuclear.Keywords: Iran Nuclear, US, Power Defense Concept.
DIPLOMASI PUBLIK INDONESIA MELALUI BALI DEMOCRACY FORUM SEBAGAI BAGIAN DARI KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA Yolla Angreini; Indrawati Indrawati
GLOBAL INSIGHT JOURNAL Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/gij.v5i1.3732

Abstract

ABSTRAKSebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar, pengalaman Indonesia mempertahankan demokrasi dan keberhasilan Indonesia untuk bangkit setelah krisis adalah modal yang berharga yang harus dibagikan kepada negara lain. Demokrasi menjadi ikon dan salah satu asset diplomasi Indonesia, khususnya dalam diplomasi publik, disamping islam moderat, ekonomi progresif, masyarakat plural dan budaya beragam yang dimiliki Indonesia.  Penerapan diplomasi publik sangat ditentukan dari kesiapan Indonesia terhadap sistem demokrasi. Pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono demokrasi dan penegakan HAM merupakan bagian dari kebijakan politik luar negeri. Kebijakan ini didasari pada pemahaman Indonesia terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Maka dari itu gagasan besar untuk menyelenggarakan forum demokrasi dalam rangka mendorong pengembangan demokrasi dan juga mempromosikan demokrasi di kawasan Asia-Pasifik dan negara-negara diluar kawasan yakni melalui Bali Democracy Forum.Kata Kunci: Bali Democracy Forum, Diplomasi Publik, Politik Luar Negeri  ABSTRACT As the third largest democracy in the world, a country with the largest Muslim population, experience of Indonesia of maintaining democracy and success of Indonesia to rise after the crisis is valuable capital that must be distributed to other countries. Democracy has become an icon and one of diplomacy assets of Indonesia, especially in public diplomacy, besides moderate Islam, progressive economics, plural society and diverse cultures that Indonesia has. The application of public diplomacy is largely determined by readiness of Indonesia for a democratic system. During leadership of Susilo Bambang Yudhoyono democracy and human rights enforcement were part of foreign policy. This policy is based on Indonesia's understanding of Indonesia of human values. Therefore the big idea is to hold a democratic forum in order to encourage the development of democracy and also promote democracy in the Asia-Pacific region and countries outside the region, namely through the Bali Democracy Forum.Keywords: Bali Democracy Forum, Public Diplomacy, Foreign Policy.

Page 1 of 1 | Total Record : 3